M. Nur Arkham
Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai, BRSDM KP, Kementerian Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFICATION ISSUES AND PROBLEMS FOR COASTAL DEVELOPMENT IN THE GULF LAMPUNG (AN APPROACH OF SOCIAL ECOLOGICAL SYSTEM) M. Nur Arkham; Yudi Wahyudin; Achmad Fahrudin; Novit Rikardi; Galih Rakasiwi; Muhammad Reza Pahlevi; Arif Trihandoyo
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 2 No. 2 (2018): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.698 KB) | DOI: 10.29244/COJ.2.2.57-68

Abstract

Lampung Province has a large potential of coastal and marine resources, but its utilization is not optimal. The aim of the research is to study the potential of coastal and marine resources and identification issues and problems for coastal and marine development program of the Lampung Bay with a social ecological system (SES) approach. The research location is the coastal area of Lampung Bay (Pesawaran District, South Lampung District, and Bandar Lampung City). The data collected by surveys and interviews, while also conducted Focus Group Discussion (FGD). Analysis of the data using the important value index (IVI). The interaction between the components of the resource with resource users, namely commodity of shrimp aquaculture, hatchery of shrimp seeds, seaweed, grouper aquaculture (KJA), capture fisheries, and ecotourism (marine tourism). Interaction between infrastructure components and infrastructure providers, namely long international port commodities, container terminals, jetties, and fish landing base (TPI). The important value index which is included in the category of issues and issues that are very important in carrying out development in the coastal area of Teluk Lampung is the economic field with a value of 2.55 and socio-institutional values of 2.52. Keywords: social ecological system, important value index, ICM and Lampung Bay
KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DI KECAMATAN BATUI, KABUPATEN BANGGAI, PROVINSI SULAWESI TENGAH M. Nur Arkham; Yudi Wahyudin; Novit Rikardi; Agus Ramli; Arif Trihandoyo
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.905 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.1-14

Abstract

Masyarakat yang tinggal di desa pesisir sebagian besar mata pencahariannya adalah nelayan dan sangattergantung dengan sumberdaya laut dan ekosistem pesisr. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapatmengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir yang memanfaatkan potensi pesisir di wilayahKecamatan Batui, Kabupaten Banggai Penelitian ini dilakukan di wilayah pesisir Kecamatan Batui,Provinsi Sulawesi Tengah. Pengambilan data dilakukan dengan cara survey dan wawancara. Analisis datadilakukan secara kualitatif dan deskriptif. kondisi sosial masyarakat pesisir di Kecamatan Batui sebagianbesar bermukim di pesisir pantai dengan tingkat kepadatan penduduk yang tidak padat. Aspek pendidikanmenunjukkan bahwa rata-rata masyarakat pesisir berpendidikan Sarjana sebanyak 40% dengan nilaiindeks pembangunan manusia (IPM) dalam kategori sedang. Dilihat dari kondisi ekonomi bahwamatapencaharian masyarakat pesisir di Kecamatan Batui yaitu bergantung pada sektor perikanan yaitusebagian sebagai nelayan. Alat tangkap dan armada perikanan yang digunakan untuk usaha perikanantangkap nelayan di lokasi penelitian adalah perikanan skala kecil. Kata kunci: Kecamatan Batui, masyarakat pesisir, nelayan kecil, perikanan tangkap
STUDI PENGOPERASIAN DAN KONSTRUKSI PURSE SEINE DI KM MARWAH LAMPULO ACEH UTARA Roma Yuli F Hutapea; Ratu Sari Mardiah; M. Nur Arkham; Ratih Purnama Sari; Wewen Nassa Syaputra
COJ (Coastal and Ocean Journal) Vol. 4 No. 1 (2020): COJ (Coastal and Ocean Journal)
Publisher : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1421.262 KB) | DOI: 10.29244/COJ.4.1.47-56

Abstract

Aceh merupakan provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia. Wilayah perairan Aceh merupakanperairan yang sangat strategis. Alat tangkap yang dominan digunakan oleh nelayan di Aceh adalah pukatcincin. Alasan banyak nelayan menggunakan alat tangkap pukat cincin di Aceh karena wilayah perairanAceh memiliki potensi ikan pelagis yang banyak, dimana target dari pukat cincin ialah ikan pelagis. Tujuanpenelitian ini adalah mengetahui dan memahami konstruksi pukat cincin di KM Marwah Lampulo AcehUtara; serta mengetahui dan memahami pengoperasian alat tangkap pukat cincin di Lampulo, Aceh Utara.Tipe pukat cincin yang digunakan KM Marwah adalah trapesium. Konstruksi pukat cincin dengan jaringberbahan PE (Polyethylene) dengan ukuran mata jaring 1-3 inci. Tali ris atas dengan panjang 600 m danberdiameter 10 mm, sedangkan tali ris bawah berdiameter 12 mm, dengan ukuran panjang 600 m. Selvedgedigunakan untuk pelindung jaring agar tidak mudah robek. Tali kerut berbahan PE (Polyethylene) denganpanjang 650 meter. Tali pemberat berbahan dasar PE (polyethylene). Tali cincin dengan diameter 10 mmdan berbahan dasar PE (polyethylene). Pelampung berbahan dasar PVC sebanyak 6000 buah, dan pemberatberbahan timah, sebanyak kurang lebih 4800 buah. Pengoperasian pukat cincin terdiri atas setting yaituproses persiapan dan penurunan alat tangkap pukat cincin ke perairan, setelah hasil tangkapan terkumpuldan jaring telah membentuk mangkok, kemudian dilanjutkan dengan hauling, yaitu kegiatan penaikan alattangkap ke atas kapal.Kata kunci: Aceh, konstruksi, pengoperasian, pukat cincin