Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Teknik Pernafasan Buteyko terhadap Frekuensi Kekambuhan Asma pada Penderita Asma Bronkhial Di UPT Puskesmas Wilayah Kerja Lima Kaum 1 Kabupaten Tanah Datar Sisca Oktarini
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.915 KB) | DOI: 10.55866/jak.v1i2.24

Abstract

Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten reversibel dimana trakea dan bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Teknik Pernafasan Buteyko Terhadap Frekuensi Kekambuhan Asma pada Penderita Asma Bronkhial di UPT Puskesmas Wilayah Kerja Lima Kaum 1 Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013.Desain penelitian ini adalahpra eksperimen dengan pendekatan one group pretest – posttest design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni.Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita asma yang berada di wilayah kerja Puskesmas Lima Kaum 1 Kabupaten Tanah Datar.Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling sehingga sampel penelitian ini adalah sebanyak 12 orang.Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi. Hasil penelitian dengan tabel distribusi frekuensi didapatkan bahwa dari 12 responden yang mempunyaifrekuensi kekambuhan sedang (75%) sebelum diberikan teknik pernafasan buteyko,dan yang mempunyaifrekuensi kekambuhan ringan (83,3%) sesudah diberikan teknik pernafasan buteyko. Hasil uji wilcoxon didapatkannilai signifikansi P < 0,05dengan Ho ditolak dan Ha diterima. Terdapat perbedaan rata-rata frekuensi kekambuhan asma sebelum dan sesudah diberikan terapi wicara dengan p = 0,020, artinya ada perbedaan frekuensi kekambuhan asma bronkhial sebelum dan sesudah diberikan teknik pernafasan buteyko pada pasien asma bronkhial di UPT Puskesmas Wilayah Kerja Lima Kaum1 Kabupaten Tanah Datar. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknik pernafasan buteyko berpengaruh terhadap frekuensi kekambuhan asma bronkhial.
Pengaruh Aroma Terapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Lansia Rezi Prima; Sisca Oktarini
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.432

Abstract

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan hidup lanjut usia ada upaya yang dilakukan yaitu dengan memenuhi kebutuhan dasarnya. Salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah kebutuhan tidur. Akan tetapi, sekitar 67% lanjut usia mengalami gangguan kualitas tidur buruk. Kualitas tidur buruk lanjut usia dapat diatasi dengan cara non farmakologis diantaranya adalah dengan pemberian Aromaterapi Lavender. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh aromaterapi lavender terhadap kualiatas tidur lanjut usia di PSTW Kasih Sayang Ibu Cubadak Batusangkar. Penelitian ini dilaksanakan pada 1-30 Agustus 2021. Desain yang digunakan yaitu quasi-eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest without control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang mengalami kualitas tidur buruk yang berjumlah 55 orang. Sampel diambil sebanyak 15 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner. Teknik pengolahan dan analisa data menggunakan program komputerisasi dengan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan dari 15 orang responden didapatkan data sebelum dilaksanakan pemberian aromaterapi lavender yaitu (100%) kualitas tidur buruk, kemudian setelah diberikan Aromaterapi Lavender didapatkan (60%) dengan kualitas tidur buruk. Dari hasil uji paired sample t-test didapatkan nilai p=0,000 yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur lanjut usia sebelum dan sesudah pemberian aromaterapi lavender di PSTW Kasih Sayang Ibu Cubadak Batusangkar. Disarankan kepada petugas PSTW kasih Sayang Ibu Cubadak agar menerapkan pemberian Aromaterapi Lavender bagi lanjut usia yang mengalami kualitas tidur buruk. 
GAMBARAN PELAKSANAAN PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH M. NATSIR SOLOK Nurul Fuada; Elsi Susanti; Sisca Oktarini
Menara Medika Vol 4, No 2 (2022): VOL 4 NO 2 MARET 2022
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v4i2.3077

Abstract

Dari observasi awal yang telah dilakukan, keluhan yang terjadi di RSUD M. Natsir Solok seperti kedatangan dokter yang lambat, proses administrasi lama dan petugas tidak sopan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui penyebab keluhan, sarana penyampaian keluhan dan prosedur penanganan keluhan pelanggan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti mewawancarai 3 orang informan kunci untuk mendapatkan hasil penelitian. Analisa data kualitatif dilakukan dengan membandingkan kenyataan yang terjadi di lapangan dengan teori yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluhan pelanggan yang terjadi di RSUD M. Natsir Solok seperti petugas yang kurang sopan, antrian yang lama, ukuran ruang pendaftaran yang kecil dan AC yang tidak berfungsi. Untuk menyampaikan keluhan, pelanggan dapat menyampaikan keluhan secara lisan, dan secara tulisan. Prosedur pelaksanaan penanganan keluhan pelanggan yang dilakukan di RSUD M. Natsir Solok yaitu petugas mendengarkan keluhan, mencatat keluhan, Kasubag Umum melakukan telaah awal, keluhan didistribusikan ke unit terkait, unit terkait menyampaikan tanggapan ke Kasubag Umum untuk dilakukan telaah akhir oleh Kabag Tata Usaha, hasil penanganan keluhan disampaikan kembali oleh Kasubag Umum ke unit pengaduan untuk disampaikan ke pelapor. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu keluhan dapat disebabkan karena pelayanan dan fasilitas rumah sakit yang kurang memuaskan. Keluhan pelanggan dapat disampaikan secara lisan dan tulisan. Prosedur penanganan keluhan pelanggan di RSUD M. Natsir Solok sudah sesuai dengan kebijakan dan teori yang ada.Kata Kunci: Keluhan, Pelanggan, Rumah Sakit
HUBUNGAN RIWAYAT JENIS MAKANAN, LINGKUNGAN DAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN REMATIK PADA LANSIA Sisca Oktarini
Menara Medika Vol 2, No 1 (2019): Vol 2 No 1 September 2019
Publisher : Menara Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mm.v2i1.2171

Abstract

Pendahuluan: Resiko mengalami rematik ini sangat besar pada individu yang sehari-hari memiliki gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi jenis makanan yang tidak baik dan sering terpapar lingkungan yang tidak baik, serta melakukan olahraga berat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat jenis makanan, lingkungan dan olahraga dengan kejadian rematik pada lansia. Metode: Desain penelitian adalah survei analitik, dengan pendekatan Restropektif. Populasi, dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling, dengan jumlah sampel 73 lansia. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuisioner data kemudian diolah dengan uji statistic Chi-Square p < 0,05. Hasil: Hasil uji statistic chi-square didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara riwayat jenis makanan dengan kejadian rematik (p value 0.000), adanya hubungan yang bermakna antara riwayat lingkungan dengan kejadian rematik (p value 0.003), dan adanya hubungan yang bermakna antara riwayat olah raga dengan kejadian rematik (p value 0.037). Diskusi: ada hubungan yang bermakna antara riwayat jenis makanan, lingkungan dan olahraga terhadap kejadian rematik.
SIAP FISIK DAN PSIKOLOGIS MENGHADAPI MASA PUBERTAS Irma Fidora; Sisca Oktarini; Rezi Prima
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.105 KB)

Abstract

Masa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salah satu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memiliki pengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yang tinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisa menyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapan remaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuh yang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan mengukur pengetahuan dan kesiapan remaja secara fisik dan psikis dalam menghadapi pubertas kemuadian memberikan pendidikan kesehatan. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan kesiapan remaja yang ikut dalam kegiatan rendah. Setelah diberikan pendidikan kesehatan pengetahuan dan kesiapan remaja Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi meningkat.Kata kunci: remaja, pubertas, remaja panti asuhan
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK PERMASALAHAN PSIKOSOSIAL TERHADAP REMAJA MASA KINI DI SMP NEGERI 02 KOTA BUKITTINGGI Yuli Permata Sari; Rezi Prima; Sisca Oktarini
Jurnal Salingka Abdimas Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Jurnal Salingka Abdimas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.144 KB)

Abstract

Masa remaja adalah masa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosi, sosial, moral dan kesadaran beragama. Perkembangan ilmu tekologi yang semakin maju pada zaman ini sangat mempengaruhi kelompok perilaku kalangan generasi muda anak remaja yang menyebabkan remaja banyak terjerumus dengan permasalahan psikososial terkait identitas dan eksistensi diri remaja sehingga mudahnya remaja melakukan perilaku yang negatif. Pencegahan dampak psikososial pada remaja dapat dilakukan dengan melakukan penyuluhan kesehatan. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak psikososial yang akan terjadi pada masa remaja. Metode yang digunakan dengan penyuluhan kesehatan kepada siswa/ siswa di SMP 02 Bukittinggi. Hasil penyuluhan kesehatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan tentang defenisi remaja, pertumbuhan dan perkembangan remaja, mampu menjelaskan permasalahan yang sering terjadi pada anak remaja dan mengetahui dan menyebutkan dampak permasalahan psikososial terhadap remaja masa kini. Sehingga pentingnya penerapan penyuluhan kesehatan sebagai pencegahan dampak psikososial pada remaja.Kata kunci: penyuluhan kesehatan, psikososial, remaja.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN STIGMA DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS DI POLIKLINIK VOLUNTERY COUNSELING TESTING (VCT) RSUP M. DJAMIL PADANG TAHUN 2022 IMON PUTRA; SISCA OKTARINI; YASHERLY BACHRI
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v6i2.8024

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) ialah suatu kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodefieciency Virus (HIV) yang bisa menular serta mematikan.Dukungan keluarga sangat berperan penting dalam memberikan rasa aman pada ODHA yang berada pada tempat tinggalnya agar dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA dengan cara tidak menghindari, mengasingkan serta tidak menolak keberadaanya sehingga ODHA merasa diperhatikan, bernilai, dan dicintai. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dan stigma dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDSdipoliklinikVCT RSUP M.Djamil Padang. Penelitianini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 orang dengan teknik accidental sampling dan dilakukan pada bulan Juni 2022 di poliklinik VCT RSUP M. Djamil Padang..Hasil analisis uji statistik chi-square menunjukkan bahwa p-value 0,000 (0,05), yang bearti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dan stigma dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS di Poliklinik RSUP M.Djamil Padang. Dukungan keluarga yang positif kepada ODHA akan membatu ODHA dalam menghadapi masalah kesehatan dan psikologis yang mereka alami. Diharapkan dari Petugas kesehatan hendaknya melibatkan keluarga untuk perawatan ODHA. Hal ini dilakukan agar keluarga termotivasi untuk senantiasa memberikan dukungan pada ODHA sehingga meningkatkan kualitas hidupnya. Kata Kunci : ODHA, Dukungan Keluarga, Stigma, Kualitas Hidup, HIV/AIDS
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PERAWATAN PASIEN PASCA OPERASI KATARAK DI RAWAT INAP Rezi Prima; Sisca Oktarini
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 6 No 2 (2023): Volume 6 No 2 Januari 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v6i2.2866

Abstract

ABSTRACT Cataract is a cloudiness in the lens of the eye that results in impaired entry of light into the eye or retina which will result in a shadow on the retina or the retina is blurred. Cataracts can only be addressed through a surgical procedure. In postoperative patients after cataract surgery is recommended for treatment and stay in hospital 1-3 days. If it exceeds these days it will be detrimental to the hospital because the hospital tariff standard has been set by the government. This study aims to determine the factors associated with longer postoperative cataract patient care in hospital inpatient. Study design was a survey conducted by the analytical approach Retrosfektif Study. The population in this study were all patients after cataract surgery. The sample in this study was 61 people. The data was collected using medical record observation sheet. Data later on though is computerized by using univariate and bivariate analysis using the chi-square statistic. Test results showed less than half (24%) patients after cataract surgery are elderly parents, more than half (52%) the female fraction (7%) patients who have comorbidities and less than half (44%) patients after cataract surgery has long inpatient care in abnormal = > 3 days. The results of the statistical test known age p = 0.004, sex p = 0.025 and p = 0.313 comorbidities. In conclusion There is a significant relationship between age and sex with the duration of treatment post-cataract surgery and There is no significant relationship between comorbidities with a long post-operation cataract. Advice of health care is expected to continue efforts to improve care for patients post cataract surgery. Keyword: Sex, Treatment, Comorbidities And Age
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OSTEOARTRITIS PADA LANSIA rezi prima; Sisca Oktarini
Jurnal Keperawatan Abdurrab Vol 7 No 1 (2023): Volume 7 No 1 Juli 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jka.v7i1.3602

Abstract

Osteoartritis merupakan penyakit sendi yang paling bayak ditemukan di dunia, termasuk indonesia. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas pada penderita sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Secara keseluruhan, sekitar 10 – 15% orang dewasa lebih dari 60 tahun menderita Osteoartritis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor apa sajakah yang berhubungan dengan kejadian osteoartritis pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar. Dari faktor-faktor yang diteliti faktor yang di ambil yaitu usia, jenis kelamin dan berat badan. Desain penelitian yaitu Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian adalah lansia yang kebetulan ada dan bersedia untuk menjadi responden yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar. Sampel yang didapat adalah sebanyak 52 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling. Cara pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Data dianalisa dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat dan uji statistik yang digunakan yaitu chi-square dengan p < 0,05. Hasil penelitian dengan tabel frekuensi didapatkan kurang dari separuh lansia yang mengalami osteoartritis (48%). Faktor usia yang berusia old age didapatkan sebagian besar menderita Osteoartritis (89%), faktor jenis kelamin yang berjenis kelamin perempuan lebih dari separuh lansia yang mengalami kejadian Osteoartritis (70%), dan faktor berat badan yang memiliki berat badan gemuk sebagian besar mengalami osteoartritis (86%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara faktor usia, jenis kelamin, dan berat badan terhadap kejadian osteoartritis. Kata kunci: Lansia, Osteoartritis
PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG KENAKALAN PADA REMAJA FAKULTAS PERHOTELAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT Sisca Oktarini; Mega Suryani; Melyani Melyani; Tasya Amanda; Bunga Anggraeni
EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 7 (2023): EJOIN : Jurnal Pengabdian Masyarakat, Juli 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/ejoin.v1i7.1209

Abstract

Mahasiswa memiliki rasa keingintahuan yang besar dan cenderung ingin mengeksprolasi. Sering kali Hasrat untuk menjelajahi segala hal namun tidak dibarengi dengan pertimbangan yang matang, sehingga terkadang tindakannya beresiko tinggi baik bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Salah satu masalah yang dihadapi adalah masalah kenakalan pada remaja. Kenakalan pada remaja merupakan salah satu pengabaian sosial, sehingga mengembangkan bentuk tingkahlaku yang menyimpang. Factor yang mempengaruhi terjadinya kenakalan pada MAHASISWA yaitu faktor lingkungan, factor keluarga, dan identitas diri, sehingga peran guru dan bimbingan konseling maupun meningkatkan dalam memberi motifasi,pembekalan diri pada remaja yang berhubungan dengan kenakalan remaja sehingga mahasiswa tidak terjerumus dalam tingkah laku yang menyimpang.