Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Factors Associated with Foot Ulcer among Diabetic Patients Theodehild M. Theresia Dee; Tintin Sukartini; Ririn Probowati
International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) Vol. 3 No. 3 (2020): International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS)
Publisher : Alta Dharma Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.768 KB) | DOI: 10.35654/ijnhs.v3i3.222

Abstract

Diabetic foot ulcers (DFU) are among the most common complications in diabetic patients and are associated with high morbidity, mortality, and health costs. Peripheral neuropathy, peripheral arterial disease, and foot deformity are risk factors for diabetic foot ulcers. Identification of risk factors is needed to improve diabetic foot ulcer prevention strategies. This study aimed to describe the results of the monofilament 10 g test and ankle-brachial index in patients with diabetes mellitus. In this cross-sectional study, a total of 70 patients with diabetes mellitus type 1 and type 2 were included. The sampling technique used was purposive sampling. The results showed 54.3% of respondents had peripheral neuropathy with a monofilament score ? 8. There were 27.1% of respondents with a lower score in ABI ? 0.9 and indicated peripheral arterial disease. The monofilament test with a score of ? 8 was more common in women than in men, ages 56-65 years, and duration of diabetes mellitus for more than ten years. A lower ABI was more common in women than in men, aged 56-65 years, and duration of diabetes mellitus for more than ten years. Peripheral neuropathy and peripheral arterial disease are risk factors for diabetic foot ulcers. Therefore prevention and early screening are needed
POLA PEMBERIAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA PULO LOR WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULOLOR KABUPATEN JOMBANG: The Pattern Of Granting Mp-Asi With The Growth Of Children Aged 6-12 Months Of Work Areas In The Village Pulo Lor Puskesmas Pulo Lor Jombang Teguh Dedy Kurniawan; Ririn Probowati
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 1 No. 2 (2015): JIKep | September 2015
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.412 KB)

Abstract

Pendahuluan : Pola Pemberian MP-ASI sering dijumpai tidak sesuai tahapan usia bayi, bayi yang masih membutuhkan makanan halus dan lunak pada usia 6-8 bulan di berikan makanan padat ,hal tersebut berdampak pada pencernaan bayi yang belum siap menerima jenis makanan padat.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola Pemberian MP-ASI dengan Pertumbuhan bayi Usia 6 – 12 bulan di Desa Pulo Lor wilayah kerja Puskesmas Pulolor. Metode : Desain penelitian analitik korelasicross sectional,populasi semua ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Desa Pulo Lor Wilayah Kerja Puskesmas Pulolor – Jombang sejumlah 88 orang dengan jumlah sampel 61 orang dengan tehnik cluster randomsampling. Variabelindependen pola pemberian MP-ASI, variabel dependent pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan.Untuk mengetahui hubungan variable,dilakukan uji statistik chi square dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil : Diketahui bahwa dari 37 bayi dengan pertumbuhan bayi naik terdapat 29 (78,4%) dengan pola pemberian MP-ASI sesuai dan dari 24 bayi yang tidak mengalami kenaikan pertumbuhan terdapat 21 (87,5%) dengan pola pemberian MP-ASI tidak sesuai. Hasil analisa menggunakan uji chi squaredidapatkan bahwa ? = 0,000< 0,05 yang artinya ada hubungan pola pemberian MP-ASI dengan pertumbuhan bayi usia 6 – 12 bulan. Pembahasan : Pola pemberian MP-ASI yang sesuai akan membuat pertumbuhan bayi naik dan Pola pemberian MP-ASI yang tidak sesuai akan membuat pertumbuhan bayi tidak naik. Sebagai ibu lebih aktif mencari informasi tentang MP- ASI yang bervariasi sesuai dengan tahapan usia bayi. Kata Kunci : MP-ASI, pertumbuhan, bayi usia 6-12 bulan
GAMBARAN SELF EFFICACY DAN PENGETAHUAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS: Self Efficacy and Knowledge Description on Tuberculosis Clients Muhammad Afif Hilmi Masyfahani; Titin Sukartini; Ririn Probowati
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 6 No. 1 (2020): JIKep | Maret 2020
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.262 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v6i1.441

Abstract

ABSTRACT Background : Tuberculosis is a contagious disease that is spread throughout the world and is a public health problem due to high morbidity and mortality. Along with the increasing prevalence of Tuberculosis events. Objective: To determine the self efficacy picture and knowledge of Tuberculosis clients in Bangil General Hospital. Method: Descriptive research with cross sectional approach. The research sample of 70 respondents with purposive sampling which inclusion and exclusion criteria. The instrument uses a questionnaire. Results: The results showed that tuberculosis clients had good self efficacy as many as 41 people (58.6%),%), quite as many as 20 people (28.6%) and the rest had less self efficacy as many as 9 people (12.9%) . and have good knowledge as many as 36 people (51.4%). Tuberculosis clients also have good knowledge as many as 36 people (51.4%), quite as many as 24 people (34.3%) and the rest have less knowledge as many as 10 people (14.3%). Conclusion: Clients' beliefs about self-care management can increase and be able to generate enthusiasm to seek knowledge, positive attitudes and self-management skills to improve and the client's health behavior in general. Client knowledge by providing information and understanding through a module media to the Tuberculosis client regarding Tuberculosis disease so as to increase the client's knowledge regarding management of her care. Keywords: Self efficacy, Knowledge, Tuberculosis
GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI DESA KEBONDALEM KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG: Overview Factors Affecting Nutritional Status Pregnancy In the village Kebondalem Jombang District of Bareng Septi Fitrah N; Dita Septiana Maulidiyah; Ririn Probowati
Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery) Vol. 2 No. 2 (2016): JIKeb | September 2016
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.955 KB)

Abstract

Pendahuluan : Nutrisi merupakan zat gizi yang terkandung di dalam makanan yang berguna bagi ibu hamil untuk mendapatkan cukup energi yang berguna untuk melahirkan bayi, menyusui serta merawat bayi kelak, faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil yaitu kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, status ekonomi, pengetahuan zat gizi dalam makanan, status kesehatan, aktifitas, berat badan dan umur. Tujuan penelitian ini adalah gambaran faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil di Desa Kebondalem Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, populasi yang diteliti adalah semua ibu hamil di Desa Kebondalam Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang sebanyak 43 ibu hamil dengan menggunakan teknik sampling non-probability : Accidental sampling didapatkan sampel 30 ibu hamil. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang hasilnya dianalisa secara deskriptif. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil setengah responden kategori cukup (50%), tidak ada pantangan makanan (100%), tidak ada riwayat penyakit (100%). Pembahasan : Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan ibu terutama ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi ibu hamil dengan cara mengikuti penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan. Sehingga ibu hamil tahu dan mengerti tentang nutrisi ibu hamil terutama manfaat nutrisi pada ibu hamil. Kata kunci : Faktor yang mempengaruhi status gizi, ibu hamil
Self efficacy ibu bekerja dalam pemberian ASI pada bayi usia 0 – 6 bulan menggunakan model promosi kesehatan Monika Sawitri Prihatini; Ririn Probowati; Evita Dwi Ayu Mentari
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan Volume 17 No 1
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jkp.v17i1.467

Abstract

Globalisasi telah membentukparadigma berpikirkaum perempuan untuk menuntut persamaan hak antara perempuan dan laki-laki. Banyak ibu yang bekerja sebagai wanita karier, sehingga banyak ibu yang menganti ASI dengan susu Formula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan terhadapself efficacy ibu bekerjadi PT Mufasufu Sejati Jaya Lestari MPS Ploso. Desain penelitian pra eksperiment one group pre test and post test. Populasi dan sampel ibu bekerja yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan pada tanggal 6 Mei s/d 6 Juni 2018 sebanyak 30 respondenmenggunakanTotal Sampling.Pengumpulan data dilakukan 4 kali kunjungan.Variabel independen promosi kesehatan, variabel dependen self efficacy ibu bekerja dalam pemberian ASI, Uji analitik mengunakan Wilcoxon Signed Rank Test, α : 0.05. Hasil sebelum pemberian pendidikan kesehatan ibu memiliki self efficacy sedang(46,7%)dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengunakan modul,self efficacy tinggi (63,3%). Didapatkan bahwa p value : 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh Self Eficacy ibu bekerja dalam pemberian ASI dengan model promosi kesehatan pada bayi usia 0 – 6 bulan di PT Mufasufu Sejati Jaya Lestari MPS Ploso. Model promosi kesehatan menggunakan modul dapat meningkatkan self efficacy ibu bekerja. Modul yang digunakan dilengkapi dengan gambar dan bahasa yang mudah dipahami. Diharapkan ibu dapat mempelajari dan membagikan pengetahuannya kepada orang lain dan bagi tenaga kesehatan dapat dijadikan acuan dalam memberikan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.
Determinan Faktor Yang Mempengaruhi Insiden Kejadian Goiter Pada Peserta Didik Taman Bermain PAUD Alif Kabupaten Jombang Septi Fitrah Ningtyas; Mudhawaroh Mudhawaroh; Niken Grah Prihartanti; Ririn Probowati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 7 No 3 (2022): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v7i3.14451

Abstract

Goiter adalah pembengkakan leher akibat pembesaran kelenjar tiroid. Kelenjar tersebut membesar sebagai kompensasi untuk meningkatkan output hormon tiroid. Sebelumnya kasus gondok endemik umum terjadi di daerah di mana diet garam iodiumnya kurang. Prevalensi goiter terutama pada anak-anak, meningkat di daerah pertanian dataran rendah hingga daerah pantai yang diketahui intake iodiumnya cukup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Goiter pada peserta didik di taman bermain Alif Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan studi kasus kontrol. Subyek dibagi menjadi dua kelompok: kelompok kasus dan kontrol dengan 21 subyek pada kelompok kasus dan 21 subyek pada kelompok kontrol. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, jenis sumber garam, pemberian kapsul iodium, status gizi, gradepalpasi,pengetahuan bengkak pada leher. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan dan pengukuran. Analisis data menggunakan analisis univariat yang meliputi uji beda rerata didapatkan hasil beda antara kelompok kasus dan kelompok control pada faktor pejanan status gizi.Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor-faktor risiko kejadian goiter pada siswa adalah status gizi, jenis kelamin dan usia.Kata Kunci : Kejadian Goiter
PERILAKU ORANG TUA MEMPERSIAPKAN NEW NORMAL PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN TEORI ADAPTASI ROY: Parents Behavior Preparing New Normal in Children Using The Roy Adaptation Theory Approach Monika Sawitri Prihatini; Ririn Probowati; Mamik Ratnawati; Mumpuni Dwiningtyas
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1357

Abstract

Pendahuluan : Pandemi COVID-19 membawa perubahan dan memberikan ancaman kesehatan dan keselamatan dalam beraktivitas. Selain membuat kebijakan dan penerapan PPKM, sosialisasi protokol kesehatan juga banyak dilakukan oleh pemerintah untuk menekan persebaran dan angka positif tertularnya COVID-19. Orang tua mempunyai peran untuk mengajarkan dan menerapkan perilaku hidup sehat di era new normal sekarang. Tujuan: mengetahui perilaku orang tua mempersiapkan anak menghadapi new normal selama pandemi COVID-19 dengan pendekatan teori adaptasi Roy dan mengetahui hubungan antara karakteristik terhadap perilaku. Metode: jenis penelitian metode kuantitatif desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 454 orang. Sampel sebanyak 156 menggunakan systematic random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan chi square. Hasil: hampir seluruhnya (99%) perilaku orang tua positif mempersiapkan new normal pada anak. Uji Chi-Square test umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan dengan tingkat kemaknaan ? = 0,05 didapatkan bahwa ? < ?. Kesimpulan: jenis kelamin, umur, pekerjaan dan pendidikan orang tua tidak berhubungan dengan perilaku. Perbedaan karakteristik pada orang tua tidak menjadikan alasan bagi orang tua untuk tidak mempersiapkan anak beradaptasi dengan kebiasaan baru. Semua orang tua harus bisa memberikan edukasi kepada anak terkait kebiasaan baru dengan menggunakan proktokol kesehatan yang benar sehingga semua anak tetap dapat beraktivitas di luar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan