Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)

POLA PEMBERIAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA PULO LOR WILAYAH KERJA PUSKESMAS PULOLOR KABUPATEN JOMBANG: The Pattern Of Granting Mp-Asi With The Growth Of Children Aged 6-12 Months Of Work Areas In The Village Pulo Lor Puskesmas Pulo Lor Jombang Teguh Dedy Kurniawan; Ririn Probowati
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 1 No. 2 (2015): JIKep | September 2015
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.412 KB)

Abstract

Pendahuluan : Pola Pemberian MP-ASI sering dijumpai tidak sesuai tahapan usia bayi, bayi yang masih membutuhkan makanan halus dan lunak pada usia 6-8 bulan di berikan makanan padat ,hal tersebut berdampak pada pencernaan bayi yang belum siap menerima jenis makanan padat.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola Pemberian MP-ASI dengan Pertumbuhan bayi Usia 6 – 12 bulan di Desa Pulo Lor wilayah kerja Puskesmas Pulolor. Metode : Desain penelitian analitik korelasicross sectional,populasi semua ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di Desa Pulo Lor Wilayah Kerja Puskesmas Pulolor – Jombang sejumlah 88 orang dengan jumlah sampel 61 orang dengan tehnik cluster randomsampling. Variabelindependen pola pemberian MP-ASI, variabel dependent pertumbuhan bayi usia 6-12 bulan.Untuk mengetahui hubungan variable,dilakukan uji statistik chi square dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil : Diketahui bahwa dari 37 bayi dengan pertumbuhan bayi naik terdapat 29 (78,4%) dengan pola pemberian MP-ASI sesuai dan dari 24 bayi yang tidak mengalami kenaikan pertumbuhan terdapat 21 (87,5%) dengan pola pemberian MP-ASI tidak sesuai. Hasil analisa menggunakan uji chi squaredidapatkan bahwa ? = 0,000< 0,05 yang artinya ada hubungan pola pemberian MP-ASI dengan pertumbuhan bayi usia 6 – 12 bulan. Pembahasan : Pola pemberian MP-ASI yang sesuai akan membuat pertumbuhan bayi naik dan Pola pemberian MP-ASI yang tidak sesuai akan membuat pertumbuhan bayi tidak naik. Sebagai ibu lebih aktif mencari informasi tentang MP- ASI yang bervariasi sesuai dengan tahapan usia bayi. Kata Kunci : MP-ASI, pertumbuhan, bayi usia 6-12 bulan
GAMBARAN SELF EFFICACY DAN PENGETAHUAN PADA KLIEN TUBERKULOSIS: Self Efficacy and Knowledge Description on Tuberculosis Clients Muhammad Afif Hilmi Masyfahani; Titin Sukartini; Ririn Probowati
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 6 No. 1 (2020): JIKep | Maret 2020
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.262 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v6i1.441

Abstract

ABSTRACT Background : Tuberculosis is a contagious disease that is spread throughout the world and is a public health problem due to high morbidity and mortality. Along with the increasing prevalence of Tuberculosis events. Objective: To determine the self efficacy picture and knowledge of Tuberculosis clients in Bangil General Hospital. Method: Descriptive research with cross sectional approach. The research sample of 70 respondents with purposive sampling which inclusion and exclusion criteria. The instrument uses a questionnaire. Results: The results showed that tuberculosis clients had good self efficacy as many as 41 people (58.6%),%), quite as many as 20 people (28.6%) and the rest had less self efficacy as many as 9 people (12.9%) . and have good knowledge as many as 36 people (51.4%). Tuberculosis clients also have good knowledge as many as 36 people (51.4%), quite as many as 24 people (34.3%) and the rest have less knowledge as many as 10 people (14.3%). Conclusion: Clients' beliefs about self-care management can increase and be able to generate enthusiasm to seek knowledge, positive attitudes and self-management skills to improve and the client's health behavior in general. Client knowledge by providing information and understanding through a module media to the Tuberculosis client regarding Tuberculosis disease so as to increase the client's knowledge regarding management of her care. Keywords: Self efficacy, Knowledge, Tuberculosis
PERILAKU ORANG TUA MEMPERSIAPKAN NEW NORMAL PADA ANAK DENGAN PENDEKATAN TEORI ADAPTASI ROY: Parents Behavior Preparing New Normal in Children Using The Roy Adaptation Theory Approach Monika Sawitri Prihatini; Ririn Probowati; Mamik Ratnawati; Mumpuni Dwiningtyas
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1357

Abstract

Pendahuluan : Pandemi COVID-19 membawa perubahan dan memberikan ancaman kesehatan dan keselamatan dalam beraktivitas. Selain membuat kebijakan dan penerapan PPKM, sosialisasi protokol kesehatan juga banyak dilakukan oleh pemerintah untuk menekan persebaran dan angka positif tertularnya COVID-19. Orang tua mempunyai peran untuk mengajarkan dan menerapkan perilaku hidup sehat di era new normal sekarang. Tujuan: mengetahui perilaku orang tua mempersiapkan anak menghadapi new normal selama pandemi COVID-19 dengan pendekatan teori adaptasi Roy dan mengetahui hubungan antara karakteristik terhadap perilaku. Metode: jenis penelitian metode kuantitatif desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 454 orang. Sampel sebanyak 156 menggunakan systematic random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan chi square. Hasil: hampir seluruhnya (99%) perilaku orang tua positif mempersiapkan new normal pada anak. Uji Chi-Square test umur, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan dengan tingkat kemaknaan ? = 0,05 didapatkan bahwa ? < ?. Kesimpulan: jenis kelamin, umur, pekerjaan dan pendidikan orang tua tidak berhubungan dengan perilaku. Perbedaan karakteristik pada orang tua tidak menjadikan alasan bagi orang tua untuk tidak mempersiapkan anak beradaptasi dengan kebiasaan baru. Semua orang tua harus bisa memberikan edukasi kepada anak terkait kebiasaan baru dengan menggunakan proktokol kesehatan yang benar sehingga semua anak tetap dapat beraktivitas di luar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan