Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ELIMINASI OKSIDA BESI DARI KAOLIN NAGREG DENGAN METODE PEMISAHAN CAIRAN-CAIRAN TRISNA SOENARA; NGURAH ARDHA; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 8, No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.662 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol8.No1.2012.805

Abstract

Uji eliminasi oksida besi dari kaolin  Nagreg  telah  dilakukan  dengan  metode  pemisahan  cairan-cairan  sebagai  upaya untuk meningkatkan kualitas kaolin tersebut. Pemisahan mineral oksida besi dari kaolin berlangsung berdasarkan prinsip pemisahan luluhan kaolin dalam air dengan zarah-zarah mineral oxida besi dalam minyak. Minyak tanah dan air adalah dua cairan pemisah. Amonium sulfat dan asam oleat masing-masing sebagai aktifator dan surfaktan untuk mineral oksida besi. Hasil uji menunjukkan bahwa mineral oksida besi yang direpresentasikan oleh komponen Fe2O3 dapat dikurangi yang  awalnya  berkadar  3,61%  menjadi 1,08%  dengan  keterpisahannya  sebesar  86,4%.
RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN EMAS RAKYAT DENGAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) DI BOLAANG MONGONDOW MARSEN ALIMANO; M. LUTFI; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 7, No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.454 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol7.No3.2011.820

Abstract

Emas yang merupakan komoditi penting dalam perekonomian dunia telah memicu pertumbuhan kegiatan pertambangan bijih emas, baik dalam skala besar maupun kecil. Pengolahan emas rakyat pada umumnya menggunakan merkuri, yang dikenal dengan proses amalgamasi. Pemakaian merkuri dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Penelitian di daerah Bolaang Mongondow menunjukkan kandungan merkuri di hulu sungai sebesar 0,024 ppm dan telah melebihi ambang batas yang diperbolehkan (0,002 ppm). Kandungan merkuri yang tinggi terdapat di sedimen kolam pengendapan No. 4, yaitu sebesar 3,01 ppm, jauh di atas ambang batas yang diperbolehkan (0,49 ppm). Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu rancangan pengelolaan merkuri yang lebih baik untuk mengolah limbah cair dari proses amalgamasi dengan memanfaatkan teknologi sederhana yang didukung oleh kemampuan sumber daya alam setempat. Salah satu cara pengurangan kadar merkuri di badan perairan adalah dengan proses bioremediasi menggunakan tanaman air eceng gondok (Eichhornia crassipes) karena eceng gondok mudah didapat dan mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam menyerap merkuri. Diharapkan dengan perancangan sederhana ini pencemaran air dapat dikurangi.
KONSEP DESAIN CUSTOM PLANT FLOTASI UNTUK MENGOLAH BIJIH SULFIDA MARJINAL MENGANDUNG EMAS/PERAK NGURAH ARDHA; NURYADI SALEH; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 10, No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1308.167 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol10.No1.2014.746

Abstract

Bijih sulfida marjinal mengandung emas/perak tersebar tidak merata dengan sumber daya mineral relatif kecil, berkadar rendah dan fluktuatif yang belum tereksploitasi dengan baik. Saat ini banyak penambang rakyat menggali bijih tersebut secara sporadis yang menyebabkan pemanfaatan mineral tidak optimal dan cenderung menimbulkan masalah lingkung- an yang tidak terkontrol. Bijih-bijih tersebut mengandung logam Pb, Cu dan Zn rendah, mengandung Au, Ag variatif yang tidak layak diolah pada skala industri besar. Custom plant flotasi diharapkan dapat menjadi solusi pengolahan bijih tersebut. Konsep desain prosesnya diawali dengan pencampuran bijih dari berbagai lokasi untuk memperoleh kandungan emas dalam bijih rata-rata 5 g/ton Au yang layak olah, walau kadar rata-rata Pb, Cu, Zn masih tetap rendah. Proses flotasi mineral sulfida menghasilkan konsentrat ruah PbCu mengandung 44 g/ton Au dan 730 g/ton Ag. Konsen- trat Zn mengandung 31,2 g/ton Au dan 88 g/ton Ag serta 58% Zn. Konsentrat pirit mengandung 17 g/t Au dan 50 g/ton Ag. Perolehan masing-masing logam emas, perak dan seng berurutan sekitar 65, 75 dan 80%. Prakiraan keekonomian teknologi custom plant flotasi ini secara umum cenderung menguntungkan. Konsep desain custom plant skala kecil ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan bijih marjinal dengan mengubah bijih yang semula tidak layak olah menjadi layak diusahakan.
ESTIMASI BIOMASSA VEGETASI HUTAN SEKUNDER DAN AREAL REKLAMASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INDERAJA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) HARRY T. ANTONO; M. LUTFI; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9, No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4850.033 KB) | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.775

Abstract

Biomassa memiliki peranan penting dalam pengelolaan ekosistem hutan dan menjadi salah satu parameter untuk mengetahui perubahan struktur hutan, karena jumlah stok biomassa bergantung pada ada atau tidaknya pemudaan alam, terganggu atau tidaknya hutan, dan peruntukan hutan. Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan sebaran biomassa di hutan sekitar penambangan batubara menggunakan pendekatan tidak langsung dengan model alometrik dan menghitung penyerapan karbon. Dengan melakukan analisis citra menggunakan ALOS PALSAR resolusi spasial 12,5 m serta pembuatan peta sebaran menggunakan model terpilih didapatkan dugaan sebaran biomassa di lokasi reklamasi PT Adaro Indonesia adalah 35,328 ton/ha dan nilai biomassa maksimum sebesar 143,863 ton/ha dengan persamaan alometrik Y = 1,375*exp (-134,541/BS_HV). Pada pendugaan biomassa hutan sekunder digunakan persamaan 0.116e- 0.21x; dimana x merupakan backscatter HV. Pada pendugaan biomassa di hutan sekunder terjadi kenaikan potensi pada kelas biomassa 2 dan 3 sebesar 8.62% dalam rentang waktu 2007 sampai 2010.
KONSEP DESAIN CUSTOM PLANT FLOTASI UNTUK MENGOLAH BIJIH SULFIDA MARJINAL MENGANDUNG EMAS/PERAK NGURAH ARDHA; NURYADI SALEH; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 10 No 1 (2014): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2014
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol10.No1.2014.746

Abstract

Bijih sulfida marjinal mengandung emas/perak tersebar tidak merata dengan sumber daya mineral relatif kecil, berkadar rendah dan fluktuatif yang belum tereksploitasi dengan baik. Saat ini banyak penambang rakyat menggali bijih tersebut secara sporadis yang menyebabkan pemanfaatan mineral tidak optimal dan cenderung menimbulkan masalah lingkung- an yang tidak terkontrol. Bijih-bijih tersebut mengandung logam Pb, Cu dan Zn rendah, mengandung Au, Ag variatif yang tidak layak diolah pada skala industri besar. Custom plant flotasi diharapkan dapat menjadi solusi pengolahan bijih tersebut. Konsep desain prosesnya diawali dengan pencampuran bijih dari berbagai lokasi untuk memperoleh kandungan emas dalam bijih rata-rata 5 g/ton Au yang layak olah, walau kadar rata-rata Pb, Cu, Zn masih tetap rendah. Proses flotasi mineral sulfida menghasilkan konsentrat ruah PbCu mengandung 44 g/ton Au dan 730 g/ton Ag. Konsen- trat Zn mengandung 31,2 g/ton Au dan 88 g/ton Ag serta 58% Zn. Konsentrat pirit mengandung 17 g/t Au dan 50 g/ton Ag. Perolehan masing-masing logam emas, perak dan seng berurutan sekitar 65, 75 dan 80%. Prakiraan keekonomian teknologi custom plant flotasi ini secara umum cenderung menguntungkan. Konsep desain custom plant skala kecil ini dapat mengoptimalkan pemanfaatan bijih marjinal dengan mengubah bijih yang semula tidak layak olah menjadi layak diusahakan.
ESTIMASI BIOMASSA VEGETASI HUTAN SEKUNDER DAN AREAL REKLAMASI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INDERAJA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) HARRY T. ANTONO; M. LUTFI; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 9 No 1 (2013): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2013
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol9.No1.2013.775

Abstract

Biomassa memiliki peranan penting dalam pengelolaan ekosistem hutan dan menjadi salah satu parameter untuk mengetahui perubahan struktur hutan, karena jumlah stok biomassa bergantung pada ada atau tidaknya pemudaan alam, terganggu atau tidaknya hutan, dan peruntukan hutan. Penelitian ini dilakukan untuk memperkirakan sebaran biomassa di hutan sekitar penambangan batubara menggunakan pendekatan tidak langsung dengan model alometrik dan menghitung penyerapan karbon. Dengan melakukan analisis citra menggunakan ALOS PALSAR resolusi spasial 12,5 m serta pembuatan peta sebaran menggunakan model terpilih didapatkan dugaan sebaran biomassa di lokasi reklamasi PT Adaro Indonesia adalah 35,328 ton/ha dan nilai biomassa maksimum sebesar 143,863 ton/ha dengan persamaan alometrik Y = 1,375*exp (-134,541/BS_HV). Pada pendugaan biomassa hutan sekunder digunakan persamaan 0.116e- 0.21x; dimana x merupakan backscatter HV. Pada pendugaan biomassa di hutan sekunder terjadi kenaikan potensi pada kelas biomassa 2 dan 3 sebesar 8.62% dalam rentang waktu 2007 sampai 2010.
ELIMINASI OKSIDA BESI DARI KAOLIN NAGREG DENGAN METODE PEMISAHAN CAIRAN-CAIRAN TRISNA SOENARA; NGURAH ARDHA; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 8 No 1 (2012): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2012
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol8.No1.2012.805

Abstract

Uji eliminasi oksida besi dari kaolin  Nagreg  telah  dilakukan  dengan  metode  pemisahan  cairan-cairan  sebagai  upaya untuk meningkatkan kualitas kaolin tersebut. Pemisahan mineral oksida besi dari kaolin berlangsung berdasarkan prinsip pemisahan luluhan kaolin dalam air dengan zarah-zarah mineral oxida besi dalam minyak. Minyak tanah dan air adalah dua cairan pemisah. Amonium sulfat dan asam oleat masing-masing sebagai aktifator dan surfaktan untuk mineral oksida besi. Hasil uji menunjukkan bahwa mineral oksida besi yang direpresentasikan oleh komponen Fe2O3 dapat dikurangi yang  awalnya  berkadar  3,61%  menjadi 1,08%  dengan  keterpisahannya  sebesar  86,4%.
RANCANGAN PENGOLAHAN LIMBAH PERTAMBANGAN EMAS RAKYAT DENGAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) DI BOLAANG MONGONDOW MARSEN ALIMANO; M. LUTFI; RETNO DAMAYANTI
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 7 No 3 (2011): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Juli 2011
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol7.No3.2011.820

Abstract

Emas yang merupakan komoditi penting dalam perekonomian dunia telah memicu pertumbuhan kegiatan pertambangan bijih emas, baik dalam skala besar maupun kecil. Pengolahan emas rakyat pada umumnya menggunakan merkuri, yang dikenal dengan proses amalgamasi. Pemakaian merkuri dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan. Penelitian di daerah Bolaang Mongondow menunjukkan kandungan merkuri di hulu sungai sebesar 0,024 ppm dan telah melebihi ambang batas yang diperbolehkan (0,002 ppm). Kandungan merkuri yang tinggi terdapat di sedimen kolam pengendapan No. 4, yaitu sebesar 3,01 ppm, jauh di atas ambang batas yang diperbolehkan (0,49 ppm). Berdasarkan hal tersebut, diperlukan suatu rancangan pengelolaan merkuri yang lebih baik untuk mengolah limbah cair dari proses amalgamasi dengan memanfaatkan teknologi sederhana yang didukung oleh kemampuan sumber daya alam setempat. Salah satu cara pengurangan kadar merkuri di badan perairan adalah dengan proses bioremediasi menggunakan tanaman air eceng gondok (Eichhornia crassipes) karena eceng gondok mudah didapat dan mempunyai kemampuan yang cukup baik dalam menyerap merkuri. Diharapkan dengan perancangan sederhana ini pencemaran air dapat dikurangi.