Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN TEKNIS KESIAPAN ROM STOCKPILE UNTUK RENCANA PENINGKATAN PRODUKSI BATUBARA Ramadhana Adi Rusyada; Dwi Poetranto Waloeyo Adji; Tedy Agung Cahyadi; Edy Nursanto; Ketut Gunawan; Rusdi Darmawan
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 18, No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022
Publisher : Puslitbang tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol18.No1.2022.1180

Abstract

Stockpile merupakan tempat penimbunan sementara batubara sebelum dijual ke konsumen yang harus diatur dengan baik agar kualitas batubara tetap terjaga. Pada studi kasus ini direncanakan bahwa pada November 2020 batubara yang akan masuk ke Loa Kulu Coal Terminal (LKCT) di PT Multi Harapan Utama akan mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan LKCT untuk menghadapi rencana peningkatan produksi batubara. Penelitian ini dibagi menjadi dua keadaan, yakni saat penelitian dilaksanakan dan saat peningkatan produksi dilaksanakan. Parameter yang dilihat dari kesiapan LKCT adalah kapasitas stockpile, produktivitas crushing plant, performa heavy equipment, serta pencampuran batubara. Dari empat parameter ini dilakukan perbandingan antara rencana teoritis dengan aktualnya. Penelitian ini menggunakan data aktual bulan Agustus dan September 2020. Selanjutnya untuk rencana peningkatan produksi akan diatur rencana perubahan lokasi penimbunan batubara berdasarkan kualitas dan kuantitas. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil produktivitas teoritis dari crushing plant sebesar 1.275 TPH, sedangkan untuk produktivitas aktualnya pada bulan Agustus sebesar 884,92 TPH dan bulan September sebesar 863,83 TPH. Hal ini berarti produktivitas aktual masih belum mencapai rencana teoritis. Begitu juga untuk performa heavy equipment dan pencampuran batubara yang masih mengalami perbedaan antara rencana dengan keadaan aktualnya sehingga ke depannya perlu ditingkatkan agar mampu mengimbangi peningkatan produksi.
Efektivitas Komposit Material Overburden Batubara, Zeolit, dan Arang Aktif Tempurung Kelapa Sebagai Adsorben Besi dalam Air Asam Tambang Mycelia Paradise; Edy Nursanto; Nurkhamim Nurkhamim
Indonesian Journal of Earth Sciences Vol. 1 No. 1 (2021): June
Publisher : MO.RI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.958 KB) | DOI: 10.52562/injoes.v1i1.34

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mempelajari penyerapan Fe dari air asam tambang yang berasal dari lokasi penambangan batubara. Adsorben yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kombinasi antara claystone, zeolit, dan arang aktif tempurung kelapa. Adsorben tersebut harus diaktivasi terlebih dahulu untuk membersihkan pengotor di permukaannya sehingga luas permukaannya meningkat. Aktivasi claystone dilakukan dengan 3M NaOH, zeolit dengan 3M HCl, dan arang tempurung kelapa dengan 4M HCl. Komposit dibuat dengan mencampurkan ketiga adsorben dengan  perbandingan (Claystone[C]: Zeolit[Z]: Arang aktif[A]) = 25:25:50. Hasil uji luas permukaan menunjukkan bahwa komposit memiliki luas permukaan 62,44 m2/g. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch menggunakan alat hot plate stirer pada variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. Berdasarkan hasil uji adsorpsi,  7,5 gram komposit  mampu menurunkan konsentrasi Fe dengan efektivitas 99,61%  dan kapasitas adsorpsi 0,432 mg/g pada waktu kontak 30 menit.  Kata Kunci: adsorpsi, komposit, efektivitas, kapasitas Abstract: This research studied adsorption iron (Fe) from acid mine drainage in coal mining. Adsorbent used in this research is the combination of activated claystone, activated zeolite, and ativated carbon from coconut shell. The adsorbents need to be activated to remove the impurities from its surface and improved its surface area. Claystone was activated using 3M NaOH, 3M HCl for zeolite, and 4M HCl for coconut shell. Composite was made by mixing claystone, zeolite, and coconut shell with 3 ratio (claystone [C], zeolite [Z], activated carbon [A]) = 25:25:50. The result of surface area analyzer showed that the surface area of composite was 62,44 m2/g. Adsorption with batch system was carried out using hot plate stirer on 30,60, 90, 120, and 150 minutes of contact time. Adsorption result showed that 7,5 gram of composite succeded decreasing iron metal concentration with 99,61%  effectiveness and 0,432 mg/g adsorption capacity on 30 minutes of contact time. Keywords: adsorption, composite, efectiveness, capacity
KAJIAN TEKNIS KESIAPAN ROM STOCKPILE UNTUK RENCANA PENINGKATAN PRODUKSI BATUBARA Ramadhana Adi Rusyada; Dwi Poetranto Waloeyo Adji; Tedy Agung Cahyadi; Edy Nursanto; Ketut Gunawan; Rusdi Darmawan
Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Vol 18 No 1 (2022): Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara Edisi Januari 2022
Publisher : Balai Besar Pengujian Mineral dan Batubara tekMIRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30556/jtmb.Vol18.No1.2022.1180

Abstract

Stockpile merupakan tempat penimbunan sementara batubara sebelum dijual ke konsumen yang harus diatur dengan baik agar kualitas batubara tetap terjaga. Pada studi kasus ini direncanakan bahwa pada November 2020 batubara yang akan masuk ke Loa Kulu Coal Terminal (LKCT) di PT Multi Harapan Utama akan mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan LKCT untuk menghadapi rencana peningkatan produksi batubara. Penelitian ini dibagi menjadi dua keadaan, yakni saat penelitian dilaksanakan dan saat peningkatan produksi dilaksanakan. Parameter yang dilihat dari kesiapan LKCT adalah kapasitas stockpile, produktivitas crushing plant, performa heavy equipment, serta pencampuran batubara. Dari empat parameter ini dilakukan perbandingan antara rencana teoritis dengan aktualnya. Penelitian ini menggunakan data aktual bulan Agustus dan September 2020. Selanjutnya untuk rencana peningkatan produksi akan diatur rencana perubahan lokasi penimbunan batubara berdasarkan kualitas dan kuantitas. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil produktivitas teoritis dari crushing plant sebesar 1.275 TPH, sedangkan untuk produktivitas aktualnya pada bulan Agustus sebesar 884,92 TPH dan bulan September sebesar 863,83 TPH. Hal ini berarti produktivitas aktual masih belum mencapai rencana teoritis. Begitu juga untuk performa heavy equipment dan pencampuran batubara yang masih mengalami perbedaan antara rencana dengan keadaan aktualnya sehingga ke depannya perlu ditingkatkan agar mampu mengimbangi peningkatan produksi.