Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAYA RETORIKA BAGIAN METODOLOGI PENELITIAN PADA JURNAL NASIONAL TERAKREDITASI BIDANG SOSIAL DAN HUMANIORA suryadi suryadi; arono arono
Diksa : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2022): Juni
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/diksa.v8i1.20988

Abstract

The research methodology section in a journal article is one of the most important things in determining the accuracy of the results of the research conducted by the author. However, in reality it is different from the scientific study that is written, the stages will be different in the journal article in which the article is published. The purpose of this study is to find the rhetorical style of the research methodology section in accredited social and humanitarian national journals by not discussing the linguistic aspects in it. This study used descriptive qualitative method. The data collection techniques are grouping knowledge based on sinta accreditation, analyzing the data, determining proportional journal articles, and determining journal articles. Data analysis techniques, namely journal articles that have been determined to be tabulated in the methodology section, transcribe the contents of the research methodology section, tabulate based on linguistic stages and aspects, interpret, and draw conclusions. Validity is done by checking with a team of three experts. This study describes the rhetorical style of the research methodology section of an accredited national journal in the social and humanitarian field by not discussing the linguistic aspects in it. The results of the study indicate that working in the social and humanities fields accredited journal articles in the research methodology section in the social and humanities field are. move the research method which contains a research component method, the research subject section has a research object section, the research procedure section contains component procedures, and the analysis section contains a data analysis component. The linguistic features contained in the methodology section in this study, namely, are, and, namely, with, in, as well as, for, because, and so. This linguistic feature shows that the methodology section of this study presents explanatory and argumentative sentences using complex sentences, both equivalent compound sentences and mixed compound sentences.
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN SISWA KELAS VII, SMPN 11 KOTA BENGKULU Merza Fernando; Rokhmat Basuki; Suryadi Suryadi
Jurnal Korpus Vol 5, No 1: APRIL 2021
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v5i1.8592

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesalahan penulisan pada karangan siswa, pada bidang morfologi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu: observasi, teknik catat, penyeleksian data, pengidentifikasian data, pengklasifikasian data, penjelasan data dan penyimpulan hasil analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, kesalahan bidang afiksasi pada karangan siswa yang berhasil penulis dapatkan 49 data yaitu: prefiksasi 42 data, infiksasi 4 data, sufiksasi 1 data dan konfiksasi 2 data. Total kesalahan afiksasi adalah 52%. Kedua, kesalahan bidang reduplikasi 22 data yaitu: kata ulang utuh 1 data, kata ulang berubah bunyi 14, kata ulang sebagian 1 data, dan kata ulang berimbuhan 6 data. Total kesalahan reduplikasi adalah 24%. Ketiga, kesalahan bidang pemajemukan 34 data yaitu: kesalahan pemajemukan (serangkai) 33 data dan pemajemukan (terpisah) 1 data. Total kesalahan pemajemukan adalah 36% dari 105 data. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesalahan terbesar adalah penulisan afiksasi dan kesalahan terkecil adalah penulisan reduplikasi..
KOHESI DAN KOHERENSI DALAM RUBRIK OLAHRAGA HARIAN RAKYAT BENGKULU Reci Apreno; Suryadi Suryadi; Bambang Djunaidi
Jurnal Korpus Vol 2, No 3: DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.166 KB) | DOI: 10.33369/jik.v2i3.6789

Abstract

Tujuan penelitian  untuk mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan peranti kohesi dan koherensi pada rubrik ALL SPORT Harian Rakyat Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa teks wacana berita yang bersumber dari rubrik ALL SPORT Harian Rakyat Bengkulu edisi Maret 2018. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis dilakukan dengan analisis wacana. Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian ini ditemukan penggunaan peranti kohesi dan koherensi pada teks wacana berita rubrik ALL SPORT Harian Rakyat Bengkulu edisi 2018 yaitu, kohesi gramatikal  meliputi pronomina, substitusi, konjungsi, dan kohesi leksikal berupa repetisi atau pengulangan. Kekoherensian pada wacana berita rubrik ALL SPORT Harian Rakyat Bengkulu edisi Maret 2018 ditunjukkan dengan penggunaan peranti kohesi gramatikal seperti pronomina, substitusi, konjungsi, dan leksikal berupa kohesi repetisi. Selain itu kekoherensian wacana juga ditunjukkan dari topik atau informasi yang  terkandung di setiap bagian wacana dengan cara melihat apakah di setiap bagian wacana menjelaskan satu topik dan menyampaikan informasi yang sesuai dengan judul wacana. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa kohesi gramatikal dan kohesi leksikal  memiliki peran masing-masing dalam pembentukan wacana, sehingga wacana berita rubrik ALL SPORT Harian Rakyat Bengkulu menjadi koheren.Kata kunci : kohesi, koherensi, rubrik Olahraga Harian Rakyat Bengkulu
TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGAKARYA TERE LIYE Teza Dwi Putri; Dian Eka Chandra Wardhana; Suryadi Suryadi
Jurnal Korpus Vol 3, No 1: APRIL 2019
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.997 KB) | DOI: 10.33369/jik.v3i1.7352

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif pada novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye. Metode penelitian adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian adalah dokumentasi. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini: (1) pengumpulan data, (2) mereduksi data, (3) menyajikan data, (4) menyimpulkan dan memverifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam novel Bidadari-Bidadari Surga karya Tere Liye terdapat delapan tindak tutur direktif yaitu; a. Memesan atau meminta (ordering) memiliki fungsi meminta, memberi pesan, memohon, menekan, dan mendorong. b. Memerintah (commanding) memiliki fungsi memerintah, menghendaki, mengkomando, menuntut, menginstruksikan, menyuruh, mengharuskan, memaksa, dan menyilakan. c. Memohon (requesting) memiliki fungsi memohon, mengharap, menawarkan, dan melarang. d. Menasihati (advising) memiliki fungsi menasihati, memperingatkan, dan mengingatkan. e. Merekomendasi atau menganjurkan (recommending) memiliki fungsi menganjurkan. f. Bertanya (questions) memiliki fungsi bertanya, menginterogasi, meminta, menghina, dan membujuk. g. Melarang (prohibitives) memiliki fungsi direktif melarang dan mencegah. dan h. Mengizinkan (permissives) memiliki fungsi membolehkan dan mengizinkan. Kedelapan jenis tindak tutur direktif di atas menambah ragam variasi bahasa dalam membuat pengaruh mitra tutur untuk melakukan suatu tindakan atau aktivitas.Kata kunci: Tindak tutur, tindak tutur direktif, novel Bidadari-Bidadari Surga.
RETORIKA PENULIS ARTIKEL DI MEDIA ONLINE KOMPASIANA Munirah Munirah; Suryadi Suryadi; Bambang Djunaidi
Jurnal Korpus Vol 3, No 3: DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v3i3.9481

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan retorika penulis artikel yang ada di media online Kompasiana.Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Data penelitian berupa kata-kata dan kalimat yang bersumber dari 15 artikel edisi bulan November 2018 di situs media online Kompasiana.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi dan teknik catat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik retorika persuasi yang digunakan penulis artikel di media online Kompasiana adalah (1) Posman Siahaan menggunakan 3 teknik yaitu teknik asosiasi, teknik tataan dan teknik red herring; (2) Giri Lukmato menggunakan 3 teknik yaitu teknik asosiasi, teknik integrasi dan teknik red herring; (3) Mbah Ukik menggunakan teknik asosiasi dan teknik tataan;(4) teknik retorika persuasi yang paling banyak digunakan adalah teknik asosiasi; (5) teknik retorika persuasi yang tidak digunakan adalah teknik ganjaran. Ciri kebahasaan yang digunakan penulis artikel di media online Kompasiana pada diksi yaitu (1) kata kerja imperatif berupa imperatif taktransitif, transitif, biasa, ajakan, dan  larangan; (2) kata teknis berupa kata teknis olahraga, media sosial, kesehatan, pertanian dan lalu lintas; (3) konjungsi persuasi argumentatif berupa konjungsi pertentangan, penyimpulan, pengakibatan, pengurutan dan penyebaban; (4) kata kerja mental berupa kata kerja mental tindakan, keberadaan, dan sikap. Pada ciri kebahasaan kalimat yang digunakan penulis artikel di media online Kompasiana yaitu (1) kalimat saran; (2) kalimat ajakan; (3) kalimat pertimbangan dan (4) kalimat motto.
CAMPUR KODE PEMAKAIAN BAHASA DI LINGKUNGAN SMP NEGERI 8 BENGKULU TENGAH Ana Herlina; Rokhmat Basuki; Suryadi Suryadi
Jurnal Korpus Vol 4, No 3: DESEMBER 2020
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v4i3.10708

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan wujud campur kode dan  mendeskripsikan faktor yang melatarbelakangi campur kode di lingkungan SMP Negeri 8 Bengkulu Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam dan angket/kuesioner. Langkah-langkah analisis data terdapat lima tahap yaitu,  (1) transkripsi data, (2) pengkodean data, (3) klasifikasi data, (4) analisis data dan (5) penyimpulan. Hasil analisis data penelitian ditemukan bentuk campur kode tingkat kata dan struktur frasa serta klausa. Campur kode bentuk tingkat kata yaitu bahasa Rejang, bahasa Melayu Bengkulu, bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Campur kode bentuk struktur yaitu (a) struktur frasa bahasa Rejang dan bahasa Jawa. (b) Strukur klausa yaitu bahasa Rejang. Faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadi campur kode yakni sikap penutur atau nonkebahasaan dan kebahasaan.
KAJIAN UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL Dian Junita Ningrum; Suryadi Suryadi; Dian Eka Chandra Wardhana
Jurnal Korpus Vol 2, No 3: DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.389 KB) | DOI: 10.33369/jik.v2i3.6779

Abstract

Ujaran kebencian merupakan fenomena kebahasaan yang bertolak belakang dengan konsep kesantunan berbahasa sebagai indikator kecerdasan linguistik dan etika berkomunikasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk tindak ujaran kebencian di media sosial serta jenis tindak tutur ilokusi pada komentar netizen di facebook. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif. Data berupa tuturan netizen pada kolom komentar yang mengandung ujaran kebencian dan tindak tutur ilokusi asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif. Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi. Langkah analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bentuk ujaran kebencian yang ditemukan antara lain bentuk penghinaan, menghasut, provokasi politik, pencemaran nama baik, penistaan agama, dan menyebarkan berita bohong (hoax) yang tergolong menjadi empat topik yaitu tentang masalah politik, sosial, ekonomi dan agama. Adapun jenis tindak tutur ilokusi yang ditemukan antara lain bentuk tindak tutur ilokusi asertif 32,63%, direktif 20,63%, komisif 9,26%, ekspresif 35,9%, dan deklaratif 1,58% dengan total keseluruhan 882 data tuturan dari 20 konteks tuturan. Kesimpulan pertama, pada konteks tuturan paling banyak ditemukan bentuk ujaran kebencian penistaan agama dan pada kolom komentar paling banyak ditemukan bentuk penghinaan bersifat mencela. Kedua, jenis Tindak Tutur Ilokusi (TTI) paling banyak ditemukan pada tuturan netizen di kolom komentar adalah TTI Ekspresif kategori mengkritik. Kata kunci : Ujaran Kebencian (hate speech), fungsi tindak tutur ilokusi, komentar facebook (fb) 2018
RETORIKA WACANA OPINI SURAT KABAR KOMPAS suryadi suryadi
Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 14 No 1 (2015): Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 14 Nomor 1 Januari 2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.456 KB) | DOI: 10.21009/BAHTERA.141.07

Abstract

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami secara komprehensif strategi retorika dalam wacana opini surat kabar. Metode yang digunakan adalah anaksis isi (content analysis). Data dikumpulkan melalui seleksi pada wacana opini Surat Kabar Kompas mulai Januari sampai dengan Desember terbitan tahun 2013 dengan topik yang sama, penuks berbeda. Berdasarkan penektian yang telah dilakukan dalam wacana opini Surat Kabar Kompas penuks opini cenderung menjelaskan sehingga ragam yang dipilih berupa ragam eksplanasi meski opini termasuk eksposisi. Strategi retorika yang digunakan penuks cenderung menggunakan pembenaran (46,4%) yang lebih bersifat subjektif dibanding strategi data yang paling sedikit digunakan (3,6%). Kata Kunci: strategi retorika, wacana opini, eksposisi, eksplanasi. Abstract The aim of the research was to describe the rhetorical strategy using in Kompas opinion texts comprehensively. The content analysis using to analyse the data, the opinion text from Kompas January to December 2013 from different writer with the same topic. The result showed that writer tend to using explanation rather than exposition. The rhetorical strategy mostly that writer using was warrant (46,4%) and very title using data strategy (3,6%). Keywords: Rhetorical strategy, opinion text, exposition, explanation
ANALISIS PERIBAHASA MINANGKABAU DI PASAMAN BARAT KAJIAN BENTUK FUNGSI DAN MAKNA Danil Saputra; Suryadi Suryadi; Supadi Supadi
Wacana: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra dan Pengajaran Vol 18, No 2 (2020): Wacana, Vol. 18, No. 2, Juli 2020
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jwacana.v18i2.14847

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk peribahasa Minangkabau, fungsi peribahasa Minangkabau, serta makna peribahasa Minangkabau yang ada di Pasaman Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan yang mengandung peribahasa yang diperoleh dari informan yang terdiri atas tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, teknik rekam dan terknik catat, serta teknik simak. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini adalah transkripsi data, identifikasi data, klasifikasi data, interpretasi data, dan membuat kesimpulan akhir. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peribahasa Minangkabau memiliki 8 bentuk peribahasa yaitu (1) kiasan, (2) mamang, (3) pemeo, (4) tamsil, (5) ibarat, (6) kata-kata arif, (7) petatah-petitih, dan (8) perumpamaan. Peribahasa Minangkabau memiliki 5 fungsi  yaitu (1) sebagai media pendidikan dan pedoman tingkah laku, (2) sebagai pengatur aspek-aspek kehidupan bermasyarakat, (3) sebagai sumber hukum, pengasuh pranata sosial, pengawas dan pengukuh norma-norma sosial, (4) sebagai lambang identitas budaya dan sumber informasi budaya, (5) sebagai media serta sarana retorika untuk mematahkan kata-kata lawan bicara (alat pertahanan diri). Peribahasa Minangkabau memiliki 7 makna atau nilai-nilai yang terkandung dalam peribahasa Minangkabau yaitu (1) teguh pendirian, (2) malu, (3) nilai etika, (4) tahu diri, (5) menjaga diri, (6) persatuan/mufakat, dan (7) kesabaran.
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN SURAT DINAS KANTOR DESA SE-KECAMATAN LEBONG ATAS KABUPATEN LEBONG Reza Meidiana; Suryadi Suryadi; Rokhmat Basuki
Jurnal Korpus Vol 6 No 1: April 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jik.v6i1.19812

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan  kesalahan berbahasa yakni kesalahan ejaan dan kesalahan kalimat efektif yang terdapat pada penulisan surat dinas kantor desa se-Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini berupa surat keluar di tahun 2020 sebanyak 33 surat. Data dalam penelitian ini adalah kesalahan berbahasa yang meliputi; kesalahan ejaan berupa kesalahan pemakaian huruf kapital, kesalahan penulisan kata, kesalahan pemakaian tanda baca dan kesalahan penulisan unsur serapan. Kemudian kesalahan penggunaan kalimat efektif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik catat. Analisis data untuk kesalahan kalimat efektif dilakukan dengan teknik delesi (deletion) atau pelesapan dan teknik subsitusi (substitution) atau penggantian. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan ejaan yang ditemukan hanya pada bagian-bagian kecil disetiap bagian surat yang dianalisis, yakni kesalahan penulisan huruf kapital pada intra kalimat sebanyak 43 data kesalahan, penulisan kata yang meliputi; gabungan kata sebanyak 16 data kesalahan, penulisan kata depan sebanyak 28 data kesalahan, dan penulisan singkatan sebanyak 19 data kesalahan. Kemudian pada penulisan kalimat efektif yakni pada kehematan kata sebanyak 56 data kesalahan, yang meliputi 17 data kesalahan pada pembuka surat, 24 data kesalahan pada isi surat, dan 14 data kesalahan pada penutup surat.