Anggi Koenjaini Putri
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGOLAHAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI BIOBATERAI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN WARGA SIDOTOPO WETAN, SURABAYA Rizal Koen Asharo; Firas Khaleyla; Choirina Tamimi Rahmadi; Anggi Koenjaini Putri
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v4i1.2299

Abstract

Batteries are one source of electrical energy that is still an important need in everyday life, especially for electronic equipment. Batteries are often used for daily activities, including for TV remotes, wall clocks, flashlights, and others. However, battery waste is very dangerous for the environment because it contains hazardous materials and requires proper handling to deal with it. One of them is the procurement of alternative batteries that are more environmentally friendly. Battery waste can be recycled using natural materials, one of which is using waste from banana peels. Banana peels contain ionizing properties and conduct electricity, making them suitable for use as an electrolyte paste that has optimal battery life. The processing of leather waste into alternative batteries (biobatteries) is carried out with partners from the residents of Sidotopo Wetan Village, Kenjeran District, Surabaya, as a community service program through three stages, namely the preparation, socialization, and practice stages. Then in the practical session, experiments were also carried out with the aim of knowing the voltage generated from the biobattery and the durability of the biobattery made from banana peel waste. In the experimental results in the practical session, it was found that banana peel waste can deliver electricity, so it can be used for electrolytics in commercial batteries which may be used as biobatteries. It is hoped that through this service program, it can provide provisions for community partners in overcoming battery needs through their own production to reduce the cost of purchasing batteries, as well as being able to update science and technology, so that community partners are able to create prosperous and competitive families. Baterai merupakan salah satu sumber energi listrik yang masih menjadi kebutuhan penting dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk peralatan elektronika. Baterai seringkali digunakan untuk kegiatan sehari-hari, diantaranya untuk remot TV, jam dinding, senter, dan lain-lain. Namun, limbah baterai sangat berbahaya bagi lingkungan karena mengandung bahan berbahaya dan beracun yang memerlukan penanganan yang tepat untuk mengatasinya. Salah satunya dengan pengadaan baterai alternatif yang lebih ramah lingkungan. Limbah baterai dapat didaur ulang menggunakan bahan alami salah satunya menggunakan limbah dari kulit pisang. Kulit pisang memiliki kandungan yang dapat terionisasi dan menghantarkan listrik, sehingga cocok digunakan sebagai pasta elektrolit yang memiliki daya tahan baterai yang optimal. Pengolahan limbah kulit pisang menjadi baterai alternatif (biobaterai) dilakukan bersama mitra warga Kelurahan Sidotopo Wetan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, sebagai program pengabdian masyarakat melalui tiga tahapan yaitu tahap persiapan, sosialisasi, dan praktik. Kemudian di sesi praktik juga dilakukan eksperimen dengan tujuan mengetahui tegangan yang dihasilkan dari biobaterai serta daya tahan biobaterai yang berbahan dari limbah kulit pisang. Pada hasil eksperimen di sesi praktik didapatkan hasil bahwa limbah kulit pisang dapat mengantarkan arus listrik, sehingga dapat digunakan untuk menggantikan elektrolit pada baterai komersil yang berpotensi sebagai pembuatan biobaterai. Diharapkan melalui program pengabdian ini dapat memberikan bekal kepada mitra warga dalam mengatasi kebutuhan baterai melalui produksi sendiri untuk menekan biaya pembelian baterai, serta dapat menjadi pemutakhiran ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mitra warga mampu menciptakan keluarga sejahtera dan berdaya saing.