Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemisahan Ion Besi dalam Larutan dengan Teknik Adsorpsi Menggunakan Karbon Aktif Fajar Amelia Rachmawati Putri; Cheppy Asnadi
Journal Warta AKAB Vol 45, No 2 (2021): Warta AKAB
Publisher : Politeknik AKA Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.897 KB) | DOI: 10.55075/wa.v45i2.35

Abstract

Besi (Fe) merupakan salah satu logam berat yang secara alamiah berada di lingkungan dan dapat menjadi pencemar khususnya dalam perairan. Dalam penelitian ini dilakukan adsorpsi ion Fe3+ menggunakan karbon aktif dengan mempelajari pengaruh pH, kecepatan pengadukan, dan waktu kontak. Metode adsorpsi dipilih karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya tidak memperlukan peralatan yang rumit, tidak membutuhkan biaya yang mahal, dan aman. Karbon aktif komersial digunakan sebagai adsorben karena memiliki luas permukaan yang besar. Penentuan kapasitas adsorpsi ion Fe3+ menggunakan karbon aktif ditentukan secara kolorimetri. Metode ini dilakukan dengan menambahkan HNO3 1:3 dan KCNS 20% yang selanjutnya diukur menggunakan spektrofotometer Uv-Vis. Hasil analisis menunjukkan bahwa karbon aktif komersial dapat menyerap ion Fe3+ secara optimum pada pH 6 dengan kecepatan pengadukan sebesar 150 rpm selama 90 menit. Kapasitas adsorpsi ion Fe3+ optimum yang diperoleh pada tiga kondisi tersebut sebesar 23,69 mg g-1. Studi kinetika menunjukkan bahwa adsorpsi ion Fe3+ oleh karbon aktif mengikuti model orde kedua dengan nilai k2 sebesar 2,6 × 10-3 g mg-1 min-1.
PENGARUH PENAMBAHAN THICKENER POLY URETHANE PADA PRODUK POLIMER DISPERSI TERHADAP PARTIKEL DISTRIBUSI POLIMER Wahid Arinanto Nugroho; Cheppy Asnadi; Yustinah Yustinah
Jurnal Konversi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/konversi.11.2.8

Abstract

Polimer adalah suatu molekul besar yang tersusun secara berulang dari unit molekul (disebut monomer). Dispersi polimer didefinisikan sebagai sistem yang memiliki fase kontinu berupaliquid dan fase terdispersi berupa padatan, dalam hal ini polimer merupakan fasa terdispersi. Ukuran partikel memengaruhi sifat suatu polimer dispersi dan dapat menjadi indikator kualitas suatumaterial, sedangkan thickener response merupakan nilai respon sampel setelah ditambahkan thickener atau pengental yang diukur menggunakan alat viskometer Brookfield. Pada penilitianmenyajikan analisa pengaruh penambahan thickener dengan variasi ukuran partikel distribusi polimer. Berdasarkan hasil pengujian, ukuran partikel dispersi polimer mempengaruhi thickener response. Semakin besar ukuran partikel dispersi polimer maka nilai thickener response semakin kecil, jika ukuran partikel dispersi polimernya kecil maka nilai thickener response akan semakin besar. Pada sampel A1 memiliki ukuran partikel 141 nm dengan nilai thickener response 27156 mPa.s sedangkan pada sampel A10 memiliki ukuran partikel 124 nm dengan nilai thickener response 52450 mPa.s. Dengan demikian nilai ukuran partikel berbanding terbalik dengan nilai thickener response.