Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ANALISA STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON JIS SCM 415 PADA PROSES PACK CARBURIZING MENGGUNAKAN MEDIA ARANG AKTIF TEMPURUNG KELAPA” RIA DWI IZHYANTI; Nugrahani Primary Putri; Lydia Rohmawati
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1896.338 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n1.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh holding time melalui metode carburizing terhadap struktur mikro baja JIS SCM 415 dengan menggunakan media karbon aktif tempurung kelapa. Proses carburizing dilakukan dengan memanaskan spesimen baja pada suhu austenitnya yaitu pada suhu 850oC, 900oC dan 923oC yang kemudian di holding selama 3 jam. Proses carburizing menggunakan media arang tempurung kelapa yang sebelumnya telah diaktivasi secara kimia menggunakan H2SO4 0,5M. Karakterisasi struktur mikro spesimen baja menggunakan mikroskop optik. Hasil pengujian struktur mikro untuk raw material didominasi fasa ferit dan pada spesimen carburizing dengan holding time selama 3 jam pada suhu 923oC didominasi oleh fasa martensit. Kata Kunci : Baja JIS SCM 415, carburizing, struktur mikro.   Abstract The study was conducted to analyze the effect of holding time through carburizing method to microstructure JIS SCM 415 steel using coconut shell activated carbon media. Carburizing process carried out by heating the steel specimen at a temperature that is at a temperature of 850oC austenitnya, 900oC and 923oC were then holding for 3 hours. Carburizing process using coconut shell charcoal media previously chemically activated using H2SO4 0,5 M. Characterization of microstructure of steel specimens using an optical microscope. Test results for the raw material microstructure predominantly ferit phase and the carburizing specimen with holding time for 3 hours at a temperature of 923oC dominated by martensite phase. Keywords: Steel JIS SCM 415, carburizing, microstructure.
Pengaruh Variasi Kecepatan Aliran Gas CO2 Terhadap Kemurnian dan Ukuran Kristal Nanokalsit dari Cangkang Kerang Bulu dengan Metode Karbonasi Ika Nurjanah; Nugrahani Primary Putri; Lydia Rohmawati
Inovasi Fisika Indonesia Vol 2 No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.946 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v2n3.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh nanokalsit cangkang kerang dengan metode karbonasi. Kecepatan aliran gas CO2 mempengaruhi pembentukan nanokalsit cangkang kerang. Variabel ini mempengaruhi kandungan dan ukuran kristal kalsit. Cangkang kerang dikalsinasi pada suhu 900˚C selama 5 jam kemudian dilarutkan dalam HCl 10M. Setelah diperoleh larutan CaCl2, untuk memperoleh pH 10 ditambahkan NH4OH. Selanjutnya dilakukan proses karbonasi selama 10 menit dengan kecepatan aliran gas CO2 1,4 liter/menit; 2,8 liter/menit; 3,7 liter/menit; dan 4,7 liter/menit. Selanjutnya dilakukan proses pengendapan selama 36 jam. Hasil proses pengendapan disaring dan dikeringkan pada suhu 90oC selama 24 jam. Melalui pengujian XRD setelah proses karbonasi teridentifikasi sampel mempunyai kandungan kalsit dan vaterit. Kandungan kalsit paling tinggi diperoleh pada kecepatan aliran gas CO2 2,8 liter/menit sebesar 97,54%. Ukuran kristal kalsit minimum sebesar 92,96 nm diperoleh pada kecepatan aliran gas CO2 1,4 liter/menit. Kata Kunci: nanokalsit, kalsinasi, karbonasi, rietveld Abstract This study aimed to obtain nanocalcite shells with carbonation method. Flow velocity of CO2 gas affects the formation nanocalcite shells. This variable affects the content and size of the calcite crystal. Shells calcined at 900 ˚ C for 5 hours and then dissolved in 10M HCl. Having obtained the CaCl2 solution,  to obtain pH 10 added NH4OH. Then carbonation for 10 min at a flow velocity of CO2 gas 1.4 liter/min; 2.8 liters/min; 3.7 liters/min, and 4.7 liters/min. Deposition process is then performed for 36 hours. Deposition process results filtered and dried at a temperature of 90oC for 24 hours. Through XRD testing after carbonation process the samples have been identified calcite and vaterite. Content of calcite optimum at flow velocity of  CO2 gas 2.8 liters/min at 97.54%. Minimum size of calcite crystals of 92.96 nm at a flow velocity of  CO2 gas 1.4 liter/min. Key word: nanocalcite, calcination,  carbonation, rietveld
ANALISA BAND-GAP REDUCED GRAPHENE OXIDE (rGO) BERBAHAN DASAR TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera L) Lela Agustina; NUGRAHANI PRIMARY PUTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.511 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v7n2.p%p

Abstract

Telah dilakukan sintesis material reduced graphene oxide (rGO) berbahan dasar tempurung kelapa dengan metode kalsinasi dan Hummers termodifikasi. Untuk metode kalsinasi serbuk tempurung kelapa dipanaskan suhu 10000C selama 2 jam, sedangkan metode Hummers termodifikasi terlebih dahulu serbuk tempurung kelapa dipanaskan pada suhu 4000C selama 3 jam lalu dicampurkan dalam larutan H2SO4, dan serbuk KMnO4 serta NaNO3. Serbuk hasil sintesis kemudian dikarakterisasi FTIR untuk mengetahui gugus fungsi sampel serta spektroskopi UV-Vis untuk mengetahui nilai lebar celah pita material. Hasil karakterisasi kedua sampel mengandung gugus fungsi utama reduced graphene oxide (rGO) yaitu C=C, serta impuritas seperti C=O,C-O-C, O-H dan C-Cl. Sedangkan hasil analisa band gap dengan metode absorbance edge dari hasil spektroskopi UV-Vis sampel kalsinasi dan Hummers termodifikasi masing-masing adalah 1,70 eV dan 1,04 eV. Dari karakterisasi tersebut menunjukkan bahwa hasil reduced graphene oxide (rGO) berbahan dasar tempurung kelapa menggunakan metode Hummers termodifikasi memiliki hasil yang lebih baik daripada metode kalsinasi Kata Kunci: reduced graphene oxide (rGO), kalsinasi, Hummers termodifikasi
SINTESIS POLIANILIN DENGAN METODE INTERFASIAL MENGGUNAKAN VARIASI LARUTAN DALAM FASA ORGANIK NURVITA WIDIYANTI; NUGRAHANI PRIMARY PUTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.994 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v7n2.p%p

Abstract

Sintesis polianilin dengan metode interfasial menggunakan variasi larutan dalam fasa organik telah berhasil dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik polianilin yang dengan variasi larutan dalam fasa organik. Polianilin disintesis menggunakan metode interfasial dengan variasi larutan chloroform dan toluene sebagai fasa organik Karakteristik polianilin dapat diketahui dari hasil karakterisasi FTIR dan XRD. Dari hasil FTIR menunjukkan bilangan gelombang dan jenis ikatan yang telah sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya. Hasil uji XRD menunjukkan pola difraksi yang menunjukkan bahwa polianilin dengan larutan chloroform dan toluene memiliki kritalinitas yang baik. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa polianilin telah berhasil disintesis dengan variasi larutan yang menunjukkan karakteristik yang hampir sama. Kata Kunci : polianilin, chloroform, toluene, kristalinitas.
PERFORMANCE SENSOR GAS NH3 BERBASIS MATERIAL KOMPOSIT KITOSAN/PANI IMA LUTFIANA; NUGRAHANI PRIMARY PUTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v7n3.p%p

Abstract

Komposit kitosan/PANi sebagai material sensor gas NH3 berhasil disintesis dengan metode in-situ dengan bahan dasar kitosan dari cangkang kepiting (brachyura) dan anilin dengan kitosan berfungsi sebagai matriks dan PANi sebagai filler. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fasa kitosan dan komposit kitosan/PANi yang disintesis dengan metode in-situ dengan variasi massa anilin sebesar 30% dan 40 %, juga untuk mengetahui morfologi komposit kitosan/PANi dan mengetahui performance sensor gas NH3. Gugus fungsi kitosan dan komposit kitosan/PANi dapat diketahui dari hasil uji FTIR yang dicocokkan dengan penelitian sebelumnya. Morfologi komposit dapat diketahui dengan karakterisasi SEM yang menunjukkan morfologi berongga yang memudahkan interaksi material sensor dengan analit (NH3). Performance sensor terbaik yaitu pada komposit KP4 dengan respon time sebesar 30 detik, efisien respon dengan sensitivitas sebesar 86,64% dan recovery time sebesar 70 detik.Kata kunci : Komposit, Kitosan/PANi, sensor gas NH3 dan sensitivitas.
SINTESIS KOMPOSIT rGO/PANi DENGAN METODE POLIMERISASI IN-SITU LINDA MEI RESTIANA; NUGRAHANI PRIMARY PUTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v7n3.p%p

Abstract

Komposit rGO/PANi berhasil disintesis dengan metode polimerisasi in-situ dengan bahan dasar grafit dan monomer anilin dimana rGO berperan matriks dan PANi sebagai filler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari komposit rGO/PANi. Hasil yang diperoleh berupa hasil uji XRD yang menunjukkan bahwa pemberian PANi pada rGO dapat menyebabkan pergeseran beberapa puncak difraksi dari Kristal rGO namun pergeseran tersebut tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumya, sedangkan pada hasil uji Raman spektroskopi menunjukkan pahawa PANi dapat menurunkan rasio ID/IG dari rGO yang mengakibatkan defect atau kecacatan Kristal dari rGO semakin rendah, selain itu PANi juga menyebabkan rGO yang semula single layer menjadi bi-layer yang ditunjukkan dengan adanya dua puncak 2D pada hasil pengujian Raman spektroskopi. Hasil uji terakhir yaitu FTIR, menunjukkan komposit yang terbentuk sudah baik dengan ditemukannya gugus fungsi yang menjadi karakteristik dari rGO dan gugus fungsi PANi yang terdapat pada rentang panjamg gelombang 400-4000 cm-1.
Pengaruh Waktu Ultrasonikasi Terhadap Karakteristik Elektroda Superkapasitor Berbahan Dasar Tempurung Kelapa TIARA SARAH DEWI; NUGRAHANI PRIMARY PUTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ifi.v8n1.p%p

Abstract

Tempurung kelapa merupakan bahan alam yang mengandung unsur karbon sebesar 74,62 % sehingga berpotensi sebagai bahan dasar Reduced Graphene Oxide. Untuk memperoleh distribusi pori yang merata pada bahan, digunakan metode ultrasonikasi. Sintesis dilakukan menggunakan metode kalsinasi suhu 1000°C dengan waktu holding 2 jam kemudian di ultrasonikasi dengan variasi waktu ultrasonikasi sebesar 0,5 jam, 1 jam, 1,5 jam, 2 jam dan 2,5 jam. Kemudian dilakukan karakterisasi spektroskopi raman dan voltametri siklik. Dari hasil spektroskopi raman, diperoleh grafik dengan puncak pada bilangan gelombang 1349,5 cm-1 dan 1593,5 cm-1 yang disebut puncak D (defect) dan puncak G (grafitik). Selain itu, juga didapatkan nilai kapasitansi dari karakterisasi voltametri dengan variasi waktu ultrasonikasi berturut turut sebesar 472,64 F/g, 479,28 F/g, 481,76 F/g, 482,56 F/g, dan 485,97 F/g. Dari hasil karakterisasi tersebut menunjukkan bahwa semakin lama waktu ultrasonikasi maka diperoleh nilai kapasitansi yang juga semakin besar. Kata Kunci: reduced graphene oxide (rGO), ultrasonikasi, nilai kapasitansi tempurung kelapa.
Sebuah Review: Polianilin (PANi) Sebagai Bahan Aktif Pendeteksi Asam ROSYI AVIVA LYDIA DA VEGA; NUGRAHANI PRIMARY PUTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.42 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v9n2.p105-118

Abstract

AbstrakArtikel ini berisi tentang aplikasi polianilin (PANi) sebagai bahan aktif pendeteksi asam yang terdiri dari asam kuat yaitu hidrogen klorida (HCl) dan asam lemah terdiri dari hidrogen sulfida (H2S), asam askorbat (C6H8O6), dan asam asetat (CH3COOH). Analit tersebut merupakan senyawa yang biasa ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaan PANi dan kompositnya dapat meningkatkan selektivitas dan sensitivitas yang baik untuk mendeteksi keberadaan senyawa asam. Pembentukan PANi dan kompositnya menjadi lapisan tipis, pelet, dan elektroda menarik perhatian sebagai bahan aktif pendeteksi asam. Berdasarkan review ini dapat diketahui bahwa semakin besar konsentrasi analit maka sensitivitas yang dihasilkan juga semakin besar. Nilai konsentrasi minimal analit HCl, H2S, C6H8O6, dan CH3COOH yang mampu dideteksi oleh PANi dan kompositnya masing – masing adalah 0,2 ppm; 0,05 ppm; 4,7 ppm; dan 1 ppm.Kata Kunci: PANi, Sensitivitas, Selektivitas, Asam AbstractThis article contains the application of polyaniline (PANi) as an active acid detection ingredient consisting of strong acids namely hydrogen chloride (HCl) and weak acids consisting of hydrogen sulfide (H2S), ascorbic acid (C6H8O6), and acetic acid (CH3COOH). This analyte is a compound commonly found in daily life. The use of PANi and its composites can increase selectivity and good sensitivity for acid compatibility. The formation of PANi and its composites into thin layers, pellets, and electrodes attracts attention as active ingredients for acid detection. Based on this review more analytes can be obtained, the resulting sensitivity is also greater. The minimum concentration of analytes HCl, H2S, C6H8O6, and CH3COOH that can be detected by PANi and its composites are 0.2 ppm; 0.05 ppm; 4,7 ppm; and 1 ppm.Keywords: PANi, Sensitivity, Selectivity, Acid
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 BAGI GURU SD BAITUL FATAH SURABAYA Woro Setyarsih; Nugrahani Primary Putri; Abdul Kholiq,
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v1n1.p25-32

Abstract

Pelaksanaan Kurikulum 2013 memunculkan beberapa masalah khususnya di Sekolah Dasar diantaranya adalah proses melakukan penilaian hasil belajar. Menyikapi hal ini Tim PKM melakukan pendampingan dalam penyusunan perangkat pembelajaran untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi untuk mendapatkan kesamaan konsepsi Kurikulum 2013 dan pemaparan prosedur penyusunan perangkatnya dilanjutkan dengan workshop penyusunan perangkat, lalu penerapan perangkat dalam pembelajaran di kelas diikuti proses brainstorming untuk melakukan refleksi dari pembelajaran yang telah dilakukan, dan terakhir merevisi perangkat pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi. Kemampuan guru-guru SD Islam Baitul Fatah Surabaya dalam penyusunan perangkat pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 mengalami peningkatan rata-rata (gain skor) antara 0,31-0,33. Peningkatan tersebut terjadi pada 8-12 aspek dari 14 aspek pengamatan. Kendala para guru selama menerapkan perangkat pembelajaran di kelas diantaranya penguasaan materi pelajaran kurang, melaksanakan pembelajaran kurang runtut, dan kurang dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari (tidak kontekstual). Kreativitas para peserta nampak dalam pembuatan media pembelajaran dan mengupayakan alat peraga untuk proses pembelajarannya.
PEMBUATAN KIT SEDERHANA KALORIMETER DARI BAHAN BEKAS BAGI GURU IPA FISIKA Lydia Rohmawati; Woro Setyarsih; Nugrahani Primary Putri
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/ja.v4n2.p79-84

Abstract

Students are actively demanded such as observing, asking questions, collecting data, associating, and communicating mainly in science learning. However, laboratory facilities in South Surabaya Middle School are known incomplete and some do not even have a laboratory, so as the teacher gives the material using the lecture method. One of the science materials is thermodynamics, especially with regard to calorimeter devices, whose application is about Black Principle. The calorimeter equipment on the market is very expensive, so it is necessary to conduct training and assistance on making simple calorimeter tools bywaste material. The training carried out on the Surabaya South Science MGMP teachers included making calorimeters by used materials, testing tools by practical training, and giving questionnaires in the form of responses and suggestions related to training activities. The results obtained from this activity included the knowledge and skills of the teachers in making simple calorimeter tools of waste material, and positive attitudes from the teachers to apply the tool as a medium of learning in the classroom.