Rudy A G Gultom
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGGUNAAN GEOINT PADA OPERASI MILITER DALAM PENANGGULANGAN KKB PAPUA DENGAN OPERABILITAS PADA SISTEM K4IPP Arifin Hutomo; Rudy A G Gultom; Susilo Adi Purwantoro
Citizen : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : DAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.62 KB) | DOI: 10.53866/jimi.v2i1.44

Abstract

National defense is influenced by the development of a dynamic strategic environment. Complex and multidimensional threats including terrorism, radicalism, separatism, armed rebellion, territorial violations to cyber attacks are challenges that affect the implementation of national defense. In handling the case of the Papuan Armed Criminal Group (KKB), the TNI must use methods and technology in carrying out its operations. By applying Geospatial Intelligence (Geoint) to obtain information and combined with the Computer Communication Control Command for Observation and Reconnaissance Intelligence (C4ISR) it will facilitate the leadership in making strategic decisions on the operation
PENTINGNYA SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PROYEK PEMBANGUNAN ALUTSISTA TNI ANGKATAN LAUT Surahman Surahman; I Nengah Putra A; Khaerudin Khaerudin; Rudy A G Gultom
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3253-3261

Abstract

Minimum Essential Force (MEF) tahap III (2020-2024), TNI Angkatan Laut adalah memiliki 182 KRI, 8 Kapal Selam, 100 Pesawat Udara (Pesud), dan 978 Kendaraan Tempur (Ranpur) Marinir. Namun berdasarkan evaluasi hasil pencapaian pembangunan sampai Maret 2021 sebesar 62,81% terhadap target MEF 2024 yang terdiri atas137 KRI, 5 Kapal Selam, 60 Pesud, dan 523 Ranpur Marinir. Terjadi gap yang cukup besar, salah satu penyebab adalah banyaknya keterlambatan dalam penyelesaian pembangunan alutsista, diduga dipengaruhi oleh belum dimanfaatkannya teknologi sistem informasi dalam proyek. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi penyusunan laporan pembangunan alutsista TNI Angkatan Laut. Dari hasil penelitian didapat bahwa sistem informasi memiliki peran penting dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan catatan keamanan informasi dan perlindungan data menjadi perioritas mengingat sensitivitas dan kepentingan strategis alutsista.