Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pedoman Etika Praktis Pelayanan Jemaat Berdasarkan 1 Petrus 5 : 1 – 4 Aldrin Purnomo; David Martinus Gulo; Gersom Situmorang; Jontro Simanjuntak
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.134

Abstract

Manajemen merupakan aspek penting di dalam melakukan pelayanan jemaat. Sistem manajemen yang baik, bersih dan memiliki batasan-batasan wewenang yang jelas akan berpengaruh terhadap perkembangan jemaat. Dalam kenyataannya masih banyak ditemukan pola manajemen pelayanan yang buruk dan berakibat kepada hancurnya pelayanan jemaat dan tidak sedikit yang berakhir pada kisah tragis dari sang pelayan. Penyalahgunaan wewenang dan perlakukan moral yang tidak sesuai dengan ajaran yang terdapat di dalam Alkitab justru menjadi penyebab runtuhnya sebuah bangunan pelayanan jemaat. Untuk itu diperlukan sebuah  pedoman etika di dalam pelayanan jemaat sangat diperlukan untuk mengantisipasi segala bentuk kesewenang-wenangan yang terjadi di dalam pelayanan jemaat. Penelitian ini memberikan sebuah pedoman praktis bagi setiap jemaat untuk membuat sebuah dokumen etika yang harus ditaati oleh seluruh pemangku kebijakan dan pelaksana dalam sebuah pelayanan jemaat. Pedoman yang didasarkan kepada eksegesis teks 1 Petrus 5:1-4 dengan melakukan studi silang dengan beberapa dokumen pedoman etika dan kepatuhan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan berkelas dunia. Dengan melakukan studi literatur dan focus group discussion, terbentuklah sebuah pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan bagi jemaat untuk melakukan manajemen pelayanan jemaat yang bersih, sopan dan berkeadilan.
Pemahaman Hukum Taurat Menurut Teologi Anugerah Dan Implikasinya Terhadap Persepsi Antinomian David Martinus Gulo
Matheteuo: Religious Studies Vol. 1 No. 2 (2021): December
Publisher : Institut Agama Kristen negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.557 KB)

Abstract

Understanding the law in new testament concept has a diverse interpretation, especially its relation with doctrine of soteriology in church. It should be known due to differences in understanding the essence of the law itself and its position and relation to God’s grace. Also when some views see that the Grace of God in the new testament abolish the Law, then the question is will Christianity live a lawless life (antinominanism). This writing discussing the viewa of Grace theology view and comparison with the mainstream theology that was accepted in pentecostalism-charismatic branch.
Pedoman Etika Praktis Pelayanan Jemaat Berdasarkan 1 Petrus 5 : 1 – 4 Aldrin Purnomo; David Martinus Gulo; Gersom Situmorang; Jontro Simanjuntak
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.134

Abstract

Manajemen merupakan aspek penting di dalam melakukan pelayanan jemaat. Sistem manajemen yang baik, bersih dan memiliki batasan-batasan wewenang yang jelas akan berpengaruh terhadap perkembangan jemaat. Dalam kenyataannya masih banyak ditemukan pola manajemen pelayanan yang buruk dan berakibat kepada hancurnya pelayanan jemaat dan tidak sedikit yang berakhir pada kisah tragis dari sang pelayan. Penyalahgunaan wewenang dan perlakukan moral yang tidak sesuai dengan ajaran yang terdapat di dalam Alkitab justru menjadi penyebab runtuhnya sebuah bangunan pelayanan jemaat. Untuk itu diperlukan sebuah  pedoman etika di dalam pelayanan jemaat sangat diperlukan untuk mengantisipasi segala bentuk kesewenang-wenangan yang terjadi di dalam pelayanan jemaat. Penelitian ini memberikan sebuah pedoman praktis bagi setiap jemaat untuk membuat sebuah dokumen etika yang harus ditaati oleh seluruh pemangku kebijakan dan pelaksana dalam sebuah pelayanan jemaat. Pedoman yang didasarkan kepada eksegesis teks 1 Petrus 5:1-4 dengan melakukan studi silang dengan beberapa dokumen pedoman etika dan kepatuhan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan berkelas dunia. Dengan melakukan studi literatur dan focus group discussion, terbentuklah sebuah pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan bagi jemaat untuk melakukan manajemen pelayanan jemaat yang bersih, sopan dan berkeadilan.
Pedoman Etika Praktis Pelayanan Jemaat Berdasarkan 1 Petrus 5 : 1 – 4 Aldrin Purnomo; David Martinus Gulo; Gersom Situmorang; Jontro Simanjuntak
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.134

Abstract

Manajemen merupakan aspek penting di dalam melakukan pelayanan jemaat. Sistem manajemen yang baik, bersih dan memiliki batasan-batasan wewenang yang jelas akan berpengaruh terhadap perkembangan jemaat. Dalam kenyataannya masih banyak ditemukan pola manajemen pelayanan yang buruk dan berakibat kepada hancurnya pelayanan jemaat dan tidak sedikit yang berakhir pada kisah tragis dari sang pelayan. Penyalahgunaan wewenang dan perlakukan moral yang tidak sesuai dengan ajaran yang terdapat di dalam Alkitab justru menjadi penyebab runtuhnya sebuah bangunan pelayanan jemaat. Untuk itu diperlukan sebuah  pedoman etika di dalam pelayanan jemaat sangat diperlukan untuk mengantisipasi segala bentuk kesewenang-wenangan yang terjadi di dalam pelayanan jemaat. Penelitian ini memberikan sebuah pedoman praktis bagi setiap jemaat untuk membuat sebuah dokumen etika yang harus ditaati oleh seluruh pemangku kebijakan dan pelaksana dalam sebuah pelayanan jemaat. Pedoman yang didasarkan kepada eksegesis teks 1 Petrus 5:1-4 dengan melakukan studi silang dengan beberapa dokumen pedoman etika dan kepatuhan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan berkelas dunia. Dengan melakukan studi literatur dan focus group discussion, terbentuklah sebuah pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan bagi jemaat untuk melakukan manajemen pelayanan jemaat yang bersih, sopan dan berkeadilan.
Pedoman Etika Praktis Pelayanan Jemaat Berdasarkan 1 Petrus 5 : 1 – 4 Aldrin Purnomo; David Martinus Gulo; Gersom Situmorang; Jontro Simanjuntak
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 4, No 2 (2022): Maret 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v4i2.134

Abstract

Manajemen merupakan aspek penting di dalam melakukan pelayanan jemaat. Sistem manajemen yang baik, bersih dan memiliki batasan-batasan wewenang yang jelas akan berpengaruh terhadap perkembangan jemaat. Dalam kenyataannya masih banyak ditemukan pola manajemen pelayanan yang buruk dan berakibat kepada hancurnya pelayanan jemaat dan tidak sedikit yang berakhir pada kisah tragis dari sang pelayan. Penyalahgunaan wewenang dan perlakukan moral yang tidak sesuai dengan ajaran yang terdapat di dalam Alkitab justru menjadi penyebab runtuhnya sebuah bangunan pelayanan jemaat. Untuk itu diperlukan sebuah  pedoman etika di dalam pelayanan jemaat sangat diperlukan untuk mengantisipasi segala bentuk kesewenang-wenangan yang terjadi di dalam pelayanan jemaat. Penelitian ini memberikan sebuah pedoman praktis bagi setiap jemaat untuk membuat sebuah dokumen etika yang harus ditaati oleh seluruh pemangku kebijakan dan pelaksana dalam sebuah pelayanan jemaat. Pedoman yang didasarkan kepada eksegesis teks 1 Petrus 5:1-4 dengan melakukan studi silang dengan beberapa dokumen pedoman etika dan kepatuhan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan berkelas dunia. Dengan melakukan studi literatur dan focus group discussion, terbentuklah sebuah pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan bagi jemaat untuk melakukan manajemen pelayanan jemaat yang bersih, sopan dan berkeadilan.
Tinjauan Etis Teologis Tentang Peneguhan Nikah Pasangan Hamil di Luar Nikah Di Gereja Penyebaran Injil Aprianus Simanungkalit; Fredy Simanjuntak; David Martinus Gulo; Juan Ananta Tan
RERUM: Journal of Biblical Practice Vol. 2 No. 2 (2023): RERUM: The Journal of Biblical Practice
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Moriah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.805 KB) | DOI: 10.55076/rerum.v2i2.16

Abstract

This research is based on differences in understanding of pastoral care in the context of the Gereja Penyebaran Injil (GPI). The issue that is often disputed is the distinction between blessing and confirmation of marriage. In fact, certain churches have the opinion that the marriage blessing intended for them is considered sacred, in the sense that the bride and groom in the observation of the pastor and the congregation have not had sexual intercourse. While the term confirmation of marriage is intended for those whose two brides have had sex outside of marriage so that they become pregnant. For the church/person who distinguishes between the blessing and confirmation of marriage, the place is also different. If the blessing is done in the church, while the confirmation is done outside the church building, for example houses, public buildings and so on. The purpose of the research in this scientific work is to explain the ethical review of the Church under the auspices of the Evangelical Spreading Church on the blessing of pregnant couples out of wedlock. The research method is through library research, interviews, and several people who are participants in this research. The results of this study are the church is God's partner to bless not to impose sanctions, GPI needs to reformulate the concept of marriage blessing by considering ethical theological decisions in pastoral care for pregnant couples out of wedlock.   Penelitian ini didasari oleh perbedaan pemahaman pelayanan pastoral dalam konteks Gereja Penyebaran Injil (GPI). Isu yang sering dipermasalahkan adalah pembedaan pemberkatan dan peneguhan nikah. Faktanya, beberapa gereja tertentu mempunyai pendapat bahwa pemberkatan nikah diperuntukan bagi mereka dianggap suci, dalam pengertian kedua pengantin dalam pengamatan pendeta dan jemaat belum melakukan hubungan seksual. Sementara istilah peneguhan nikah diperuntukan bagi mereka yang kedua pengantin telah berhubungan seks di luar nikah sehingga hamil. Bagi gereja/orang yang membedakan antara pemberkatan dan peneguhan nikah, tempat pun juga dibedakan. Jika pemberkatan dilakukan di gereja, sedangkan peneguhan dilakukan di luar gedung gereja, misalnya rumah, gedung umum dan lain sebagainya. Tujuan penelitian dalam karya ilmiah ini ialah Menjelaskan tinjauan etis Gereja di Bawah naungan Gereja Penyebaran Injil terhadap pemberkatan pasangan hamil di luar nikah. Metode penelitian melalui studi kepustakaan, wawancara, dan beberapa orang yang menjadi partisipan dalam penelitian ini.  Hasil penelitian ini adalah gereja merupakan mitra Allah untuk memberkati bukan untuk menjatuhkan sanksi, GPI perlu menformulasikan kembali konsep pemberkatan nikah dengan mempertimbangkan keputusan yang etis teologis dalam pelayanan pastoral pasangan hamil di luar nikah.