This Author published in this journals
All Journal Medica Hospitalia
Sodiqur Rifqi
Bagian Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro - RSUP Dr. Kariadi Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Aspirasi Trombus Selektif Memperbaiki Aliran Koroner dan Mengurangi Tingkat Badai Trombus pada Pasien Sindroma Koroner Akut Dengan Elevasi Segmen ST yang dilakukan Intervensi Koroner Perkutan Primer Liborius Bramantyo; Udin Bahrudin; Pipin Ardhianto; Ilham Uddin; Sodiqur Rifqi
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 8 No. 3 (2021): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.685 KB) | DOI: 10.36408/mhjcm.v8i3.583

Abstract

Latar belakang: Embolisasi distal koroner berkontribusi terhadap tingginya kejadian kardiovaskular mayor (KKVM) pasca intervensi koroner perkutan primer (IKPP). Aspirasi trombus (AT) manual berpotensi mengurangi embolisasi distal dan memperbaiki perfusi mikrovaskular pada pasien sindroma koroner akut dengan elevasi segmen ST (SKA-EST), terutama pasien dengan badai trombus tinggi. Tujuan: Mengetahui pengaruh aspirasi trombus selektif terhadap skor TIMI trombus dan luaran klinis pasca IKPP. Metode: Penelitian retrospektif pada pasien SKA-EST dengan onset ?12 jam dan skor trombus TIMI awal ?3 yang menjalani IKPP dengan aspirasi trombus selektif di RSUP Dr. Kariadi periode Januari 2018 sampai Desember 2019. Luaran klinis yang diobservasi adalah KKVM selama rawat inap yang terdiri dari mortalitas, syok kardiogenik, edema paru akut, aritmia, revaskularisasi ulang, dan stroke. Hasil: Sejumlah 100 pasien memenuhi kriteria, terdiri dari 50 pasien kelompok AT dan 50 pasien kelompok non-AT. Rerata skor trombus TIMI awal kelompok AT dan non-AT, masing-masing 4,76 dan 3,8 (p<0,001). Kelompok AT mengalami penurunan skor trombus TIMI lebih baik dibanding non-AT (4,72 vs. 3,8, p<0,001). Terdapat 8 (16%) pasien kelompok AT dan 11 (22%) pasien non-AT yang mengalami KKVM pasca IKPP (RR 1,08, IK 95% 0,89-1.30, p=0,44). Kesimpulan: Aspirasi trombus selektif mungkin mengurangi tingkat badai thrombus. Aspirasi trombus mungkin menurunkan kejadian kardiovaskular mayor selama rawat inap pasca IKPP pada pasien dengan skor trombus TIMI di atas 4 setara dengan yang memiliki skor trombus TIMI kurang dari 4 tanpa aspirasi trombus.