Medica Hospitalia
Vol. 8 No. 3 (2021): Med Hosp

Aspirasi Trombus Selektif Memperbaiki Aliran Koroner dan Mengurangi Tingkat Badai Trombus pada Pasien Sindroma Koroner Akut Dengan Elevasi Segmen ST yang dilakukan Intervensi Koroner Perkutan Primer

Liborius Bramantyo (Bagian Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro - RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Udin Bahrudin (Bagian Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro - RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Pipin Ardhianto (Bagian Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro - RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Ilham Uddin (Bagian Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro - RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Sodiqur Rifqi (Bagian Jantung dan Pembuluh Darah, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro - RSUP Dr. Kariadi Semarang)



Article Info

Publish Date
05 Nov 2021

Abstract

Latar belakang: Embolisasi distal koroner berkontribusi terhadap tingginya kejadian kardiovaskular mayor (KKVM) pasca intervensi koroner perkutan primer (IKPP). Aspirasi trombus (AT) manual berpotensi mengurangi embolisasi distal dan memperbaiki perfusi mikrovaskular pada pasien sindroma koroner akut dengan elevasi segmen ST (SKA-EST), terutama pasien dengan badai trombus tinggi. Tujuan: Mengetahui pengaruh aspirasi trombus selektif terhadap skor TIMI trombus dan luaran klinis pasca IKPP. Metode: Penelitian retrospektif pada pasien SKA-EST dengan onset ?12 jam dan skor trombus TIMI awal ?3 yang menjalani IKPP dengan aspirasi trombus selektif di RSUP Dr. Kariadi periode Januari 2018 sampai Desember 2019. Luaran klinis yang diobservasi adalah KKVM selama rawat inap yang terdiri dari mortalitas, syok kardiogenik, edema paru akut, aritmia, revaskularisasi ulang, dan stroke. Hasil: Sejumlah 100 pasien memenuhi kriteria, terdiri dari 50 pasien kelompok AT dan 50 pasien kelompok non-AT. Rerata skor trombus TIMI awal kelompok AT dan non-AT, masing-masing 4,76 dan 3,8 (p<0,001). Kelompok AT mengalami penurunan skor trombus TIMI lebih baik dibanding non-AT (4,72 vs. 3,8, p<0,001). Terdapat 8 (16%) pasien kelompok AT dan 11 (22%) pasien non-AT yang mengalami KKVM pasca IKPP (RR 1,08, IK 95% 0,89-1.30, p=0,44). Kesimpulan: Aspirasi trombus selektif mungkin mengurangi tingkat badai thrombus. Aspirasi trombus mungkin menurunkan kejadian kardiovaskular mayor selama rawat inap pasca IKPP pada pasien dengan skor trombus TIMI di atas 4 setara dengan yang memiliki skor trombus TIMI kurang dari 4 tanpa aspirasi trombus.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

mh

Publisher

Subject

Dentistry Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan RSUP Dr. Kariadi dan menerima artikel ilmiah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang diharapkan dapat menjadi media untuk menyampaikan temuan dan inovasi ilmiah dibidang kedokteran atau kesehatan kepada para ...