Kuncoro Harto Widodo
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada Jl. Flora No. 1, Bulaksumur, Yogyakarta 5528, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MITIGASI RISIKO PADA RANTAI PASOK HULU IKAN SCOMBRIDAE SEGAR DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL, JAWA TENGAH Anjar Kistia Purwaditya; Kuncoro Harto Widodo; Makhmudun Ainuri
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (843.46 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v13i2.7096

Abstract

ABSTRAK Ikan scombridae segar adalah produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dimanfaatkan potensinya di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal. Jumlah produksi yang turun akibat praktik Illegal Unreported and Unregulated (IUU) menyebabkan ketersediaannya tidak menentu. Sifatnya yang sensitif terhadap perubahan suhu menjadikannya mudah rusak. Kondisi yang demikian diperburuk oleh proses penanganan ikan scombridae segar yang buruk, sehingga pasokan ikan berkualitas semakin berkurang. Belum adanya strategi mitigasi terhadap potensi risiko menjadikan rantai pasok ikan scombridae segar Kota Tegal rentan terhadap gangguan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kejadian risiko, sumber risiko dan menghasilkan strategi mitigasi risiko pada rantai pasok ikan scombridae dari sudut pandang collector traders. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko adalah house of risk (HOR) yang diawali dengan proses pemetaan aktivitas bisnis menggunakan supply chain operations reference (SCOR) model. Setelah potensi risiko teridentifikasi, selanjutnya dilakukan analisis menggunakan matrik HOR1. Selanjutnya, strategi mitigasi dirancang dan dianalisis menggunakan HOR2. Hasil penilitian menunjukkan terdapat 22 kejadian risiko dan teridentifikasi sebanyak 25 sumber risiko. Terdapat lima sumber risiko yang kritis berdasarkan nilai agregat risk potential (ARP) terbesar. Berdasarkan analisis pemilihan tindakan mitigasi, diajukan lima usulan tindakan mitigasi untuk dilaksanakan oleh traders keluarga ikan scombridae segar. Title: Risk Mitigation Of Fresh Scombridae Fish In The Upstream Supply Chain In The Fishing Port Of Tegal, Central Java ABSTRACTFresh scombridae fish has high economic value and widely utilized its potential in Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Tegal City. However, its availability in the field is uncertain which is the impact of decreasing production amount due to illegal, unreported, and unregulated (IUU) practices. This fish is sensitive to temperature changing and easily damaged. Such conditions are exacerbated by the poor handling of fresh fish, thus cause the supply of fresh fish with best quality is slightly reduced. The absence of a mitigation strategies against potential risks cause the fresh scombridae fish supply chain is vulnerable to uncertainty disturbance. This research aims to identify and analyze the risks event, risk agent and generates a risk mitigation strategy in the fresh scombridae fish supply chain from perspective of the collector traders. Method that used in this research to identify potential risk was house of risk (HOR), its begin by mapping all business activities through supply chain operations reference (SCOR) model. Then followed by HOR1 matrik to analyze potential risk. Furthermore, mitigation actions are deployed and analyzed using HOR2. For the result showed 22 risk events and 25 risk agents are identified. There are five most critical risk agents which derived from the highest aggregate risk potential (ARP). There are five mitigation actions proposed to be implemented. 
STRATEGI PENGURANGAN BIAYA LOGISTIK PERIKANAN LELE (Clarias sp.) Teny Sylvia; Kuncoro Harto Widodo; Dyah Ismoyowati
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 13, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Eonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.178 KB) | DOI: 10.15578/jsekp.v13i2.7090

Abstract

ABSTRAK Ikan lele merupakan high perishable product yang membutuhkan penanganan khusus sehingga menimbulkan biaya logistik kepada konsumen. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis biaya logistik di sepanjang rantai pasok perikanan lele dan menyusun strategi untuk pengurangan biaya logistik tersebut. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Sleman, Kulon Progo, dan Bantul D.I. Yogyakarta pada bulan Januari hingga Maret 2018. Data diperoleh dengan melakukan in-depth interview kepada 30 responden yang ditentukan dengan purposive sampling dan snowball sampling. Adapun metode untuk perhitungan dan analisis biaya logistik adalah activity-based costing (ABC) sedangkan metode untuk penyusunan strategi adalah activity-based management (ABM). Hasil perhitungan biaya logistik menunjukkan bahwa aktivitas procurement memiliki beban biaya tertinggi yaitu sebesar 90,012% dari total biaya keseluruhan. Adapun rekomendasi strategi yang dapat dilakukan untuk pengurangan biaya logistik adalah menggunakan pakan tambahan untuk tier petani ikan, menerapkan pull stretegy untuk tier pengepul, dan menerapkan few supplier yang bersikap responsif dan fleksibel untuk tier pengecer. Title: Strategies To Reducing Logistics Cost Of Catfish (Clarias sp.)ABSTRACT Catfish is a high perishable product that requires special handling so certainly lead to logistics costs to consumers. This study was conducted to analyze the logistics costs along catfish supply chain and develop strategies for reducing logistics costs. This research was located in Sleman, Kulon Progo, and Bantul Regency of D.I. Yogyakarta and conducted in January to March 2018. Data were obtained by in-depth interview to 30 respondents determined by purposive sampling and snowball sampling. The method for calculating and analyzing logistics costs is activity-based costing (ABC) while the method for strategy development is activity-based management (ABM). Results of logistics calculation costs indicate that procurement activities have the highest cost, which is equal to 90.012% of total cost. The recommended strategies for reducing logistics costs are using additional feed for fish farmers, implementing pull strategy for collectors, and applying a few suppliers that are responsive and flexible for retailers.