Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

METODE POSITION, INSTRUCTION, PUZZLE (PIP) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE Putri Indah Pratiwi; Eka Malfasari; Nurfitriani Nurfitriani; Ade Lestari; Annisa Febryanti; Ananda Evi Yunita
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i2.7433

Abstract

Abstrak: Penurunan Kualitas hidup pasien stroke selama menjalani perawatan dirumah menunjukkan rendahnya kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan stroke kurangnya kebutuhan informasi serta pengalaman menjadi penyebab keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan stroke. Metode PIP (Position, Instruction, Puzzle) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan anggota keluarga dalam merawat pasien stroke, tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk melatih para caregiver dalam merawat anggota keluarga dengan stroke di rumah. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan terpimpin selama 3 minggu dengan melibatkan mitra komunitas bebas stroke yang berada pada wilayah kerja kelurahan Umbansari. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini, peserta mampu memahami dan melakukan latihan perawatan stroke menggunakan metode PIP dalam perawatan pasien stroke. Abstract:  The decline in the quality of life of stroke patients during treatment at home shows the low ability of families to care for family members with stroke, lack of information needs and experience is the cause of families in caring for family members with stroke. The PIP (Position, Instruction, Puzzle) method is one method that family members can use in caring for stroke patients, the purpose of this activity is to train caregivers in caring for family members with stroke at home. The method used in this activity is guided training for 3 weeks involving stroke-free community partners in the working area of Umbansari sub-district. The results obtained in this activity, participants are able to understand and perform stroke care exercises using the PIP method in the care of stroke patients. 
IMPLEMENTASI HIDROTERAPI RENDAM AIR GARAM UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN PADA PENDERITA SKABIES DI PANTI ASUHAN MIFTAHUL JANNAH Rizka Febtrina; Angga Arfina; Dendy Kharisna; Ananda Evi Yunita; Cindy Seyra
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 6 No 3 (2023): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v6i3.3333

Abstract

Pengetahuan personal hygiene serta upaya dalam mempercepat penyembuhan lesi skabies dengan terapi komplementer anak-anak di panti asuhan Miftahul Jannah masih sangat kurang. Kebiasaan anak-anak di panti asuhan di ruangan yang sama berpotensi menimbulkan penularan terhadap kejadian skabies, di mana mereka menggunakan bantal atau guling atau kasur secara bergantian, banyaknya pakaian kotor yang digantung atau ditumpuk di dalam kamar merupakan salah satu perilaku yang berisiko untuk meningkatkan terjangkitnya penyakit skabies. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan informasi kepada anak-anak dan remaja Panti Asuhan Miftahul Jannah tentang penyakit skabies serta penerapan hidroterapi rendam air garam dalam meningkatkan kenyamanan pada penderita skabies dan peningkatan pengetahuan personal hygiene untuk mencegah skabies. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Panti Asuhan Miftahul Jannah. Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 Oktober - 23 Desember 2022. Peserta adalah remaja dan anak-anak di panti asuhan Miftahul Jannah dengan jumlah peserta sebanyak 24 orang. Kegiatan di laksanakan dengan cara tatap muka dengan metode ceramah atau penyuluhan. Hasil dari kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan remaja dan anak-anak tentang penyakit skabies, cara mencegah dan terapi komplementer rendam air garam untuk mempercepat penyembuhan lesi skabies. Dari hasil kegiatan diharapkan semua pihak Panti Asuhan Miftahul Jannah dapat menerapkan pencegah skabies agar penyakit skabies di panti asuhan dapat menurun.