Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP PEMENUHAN PERAWATAN SPIRITUAL PASIEN DI RUANG INTENSIF Wardah, Wardah; Febtrina, Rizka; Dewi, Eka
Jurnal Endurance Vol 2, No 3 (2017): Jurnal Endurance: Kajian Ilmiah Problema Kesehatan
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.244 KB) | DOI: 10.22216/jen.v2i3.2503

Abstract

Spiritual is the belief of a person in relation to the Almighty and the Creator which is the basic need of every human being. Spiritual needs are met will contribute to the recovery of patients, especially patients in critical or terminal condition. But constrained various factors one of them is what knowledge and how nursing care that can be applied in meeting the spiritual needs of patients. This research was conducted at the Intensive Care Unit (ICU) of Arifin Achmad Hospital Pekanbaru, Riau, involving 22 ICU nurses as respondents. The purpose of this study was to determine the effect of increased knowledge on the fulfillment of the spiritual needs of patients. The study design was quasy experiments (without pre and posttest control group design). Statistical tests performed using alternatives test wilcoxon rank. Results showed that there was an increase in the average value of the fulfillment of spiritual needs of patients by nurses from 55.23 before the intervention became 57.18 after intervention. but there is no significant influence between the increase of knowledge on the improvement of the spiritual needs of patients with p-value 0.372> α = 0.05 Spiritual adalah keyakinan seseorang dalam hubungannya dengan yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta yang merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Kebutuhan spiritual yang terpenuhi akan memberikan kontribusi pada kesembuhan pasien, khususnya pasien dalam kondisi kritis atau terminal. Penerapan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual yang diberikan bertujuan agar klien merasa seimbang dan memiliki semangat hidup sehingga klien dapat meraih ketenangan jiwa, kestabilan, ketenangan beribadah, penurunan kecemasan dan kesembuhan. Namun terkendala berbagai faktor salah satunya adalah pengetahuan apa dan bagaimana asuhan keperawatan yang dapat diterapakan dalam memenuhi kebutuhan spiritual pasien. Penelitian ini dilakukan di ruang Intensif(ICU) RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, dengan melibatkan perawat ICU sebanyak 22 orang sebagai responden. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peningkatan pengetahuan terhadap pemenuhan kebutuhan spiritual pasien, Intervensi dilakukan berupa workshop spiritual bagi perawat. Desain penelitian  kuantitatif dengan pendekatan Quasy Eksperimen (Pre dan Posttest without Control Group Design). Uji satatistik dilakukan dengan menggunakan Uji alternatif wilcoxon rank. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat peningkatan nilai rata-rata pemenuhan kebutuhan spiritual pasien oleh perawat dari  55,23 sebelum intervensi menjadi 57,18  dengan nilai p-value 0,372> α=0,05.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh antara peningkatan pengetahuan dengan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN RAWAT ULANG PASIEN GAGAL JANTUNG DI RSUD ARIFIN ACHMAD Febtrina, Rizka; Nurhayati, Nurhayati
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 4 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.09 KB) | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i4.1482

Abstract

Heart failure is a complex clinical syndrome that results from any structural or functional impairment of ventricular filling or ejection of blood. Unhealthy lifestyle can affect heart health that impact on the incidence of re-hospitalization. This study aims to determine the relationship of lifestyle by re-hospitalization incidence of congestive heart failure patients at Arifin Achmad Hospital. The method of this study was retrospektif study.  Samples in this study are patients with congestive heart failure who have re-hospitalization was 30 respondents. The analysis used in this study were univariate and bivariate analysis using chi square. The results of this study indicate that there is a relationship between lifestyle with re-hospitalization incidence of congestive heart failure patients (p value: 0,004). Recommendation of this research are congestive heart failure patients are expected to implement a better lifestyle and expected room nurse member discharge planning on a better lifestyle and for further research to develop research on factors affecting re-hospitalization Gagal jantung merupakan sindrom klinik komplek yang disebabkan oleh kerusakan struktural ataupun fungsional ventrikel untuk menisci atau memompakan darah. Gaya hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan jantung yang akan berakibat kejadian rehospitalisasi meningkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian rawat ulang pasien gagal jantung kongestif di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.Sampel pada penelitian ini adalah pasien gagal jantung kongestif yang mengalami rehospitalisasi yang berjumlah 30 responden. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup dengan kejadian rawat ulang pasien gagal jantung kongestif (p value 0,004). Rekomendasi penelitan ini diharapkan pasien gagal jantung kongestif  menerapkan gaya hidup yang lebih baik dan diharapkan perawat ruangan memberikan discharge planning mengenai gaya hidup yang lebih baik dan bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitan tentang faktor yang mempengaruhi rawat ulang.
TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS SEHARI-HARI BERHUBUNGAN DENGAN HARGA DIRI PENDERITA STROKE Oktari, Irza; Febtrina, Rizka; Malfasari, Eka; Guna, Stephanie Dwi
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 10 No 2 (2020): April 2020
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.997 KB)

Abstract

Stroke menimbulkan kecacatan fisik berupa penurunan kemampuan motorik yang mengakibatkan penurunan kemampuan aktivitas. Penurunan kemampuan menyebabkan ketergantungan yang dapat mempengaruhi harga diri penderita stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat ketergantungan dalam pemenuhan aktivitas sehari hari dengan harga diri penderita stroke. Penelitian ini dilakukan terhadap 53 pasien stroke yang diambil dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.Variabel Independen di ukur tingkat ketergantungan aktivitas sehari hari di ukur menggunakan kuesioner Indeks Barthel dengan nilai validitas r > (0,4438) dan uji reliabilitas sebesar (0,884). Variabel dependen menggunakan kuesioner harga diri Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) dengan hasil validitas 0,3296 - 0,822 (r tabel = 0,2456). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas tingkat ketergantungan responden adalah ketergantungan Ringan sebanyak 17 responden (32,1%), dan mayoritas responden memiliki harga diri sedang (64,2%). Berdasarkan uji chi square didapatkan kesimpulan bahwa p value = 0,002 (< 0,05) artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat ketergantungan aktivitas sehari hari dengan harga diri penderita stroke. Harga diri yang tinggi dapat berguna bagi diri seseorang untuk membentuk sikap yang optimims, rasa percaya diri dan membangkitkan kemauan untuk menerima tanggung jawab serta mampu untuk menerima kritik. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang faktor lain (kehilangan pekerjaan dan lingkungan) yang dapat mempengaruhi harga diri pasien stroke. Kata kunci : tingkat ketergantungan, harga diri, stroke LEVEL OF DEPENDENCE IN FULFILLING DAILY ACTIVITIES ASSOCIATED WITH SELF-ESTEEM OF STROKE PATIENTS ABSTRACT Strokes cause of physical disability in the form of motor skills decline resulting in decreased ability of activity. Decreased ability to cause dependence that can affect self-esteem stroke patients. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of dependence in fulfilling daily activities with the self-esteem of stroke patients. This research was conducted on 53 stroke patients taken by purposive sampling technique. This research is a quantitative study with cross sectional research design. Independent variables are measured in the level of dependency of daily activities measured using the Barthel Index questionnaire with a validity value of r> (0.4438) and a reliability test of (0.884). The dependent variable used the Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) self-esteem questionnaire with the results of the validity of 0.3296 - 0.822 (r table = 0.2456). The results of this study indicate that the majority of respondents' dependency level is Mild dependence by 17 respondents (32.1%), and the majority of respondents have moderate self-esteem (64.2%). Based on the chi square test, it was concluded that p value = 0.002 (<0.05) means that there is a significant relationship between the level of dependence of daily activities with the self-esteem of stroke patients. Self-esteem is useful for someone to form optimims attitude, confidence and generate a willingness to accept responsibility and be able to accept criticism. Recommendations for further research to conduct research on other factors (loss of jobs and the environment) that can affect self-esteem stroke patients. Keywords: level of dependence, self-esteem, stroke
Adolescent’s Mental Emotional Malfasari, Eka; Sarimah, Sarimah; Febtrina, Rizka; Herniyanti, Rina
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.703 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.241-246

Abstract

The phenomenon that occurs in adolescents is about the use of coping mechanisms that affect mental emotional conditions, due to the many behavioral deviations that occur in adolescents such as saying harshly to the teacher even to hitting the teacher and fighting between groups which is one of the emotional mental disorders. The purpose of this study was to determine the mental emotional state of adolescents in SMP Pekanbaru. This type of research is quantitative using descriptive design. The samples in this study were 216 people with stratified random sampling technique. The measuring instrument used was the Strenght And Difficulties Questionnaire (SDQ) Questionnaire to measure mental emotional states. This study uses univariate analysis. Adolescent mental emotional conditions as many as 78 people (36.1%) adolescents experience mental emotional conditions abnormal category, as many as 76 people (35.2%) adolescents with mental emotional conditions are normal categories, and as many as 62 people (28.7%) adolescents experience mental emotional state of the borderline category.
Adolescent’s Mental Emotional Malfasari, Eka; Sarimah, Sarimah; Febtrina, Rizka; Herniyanti, Rina
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.703 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.241-246

Abstract

The phenomenon that occurs in adolescents is about the use of coping mechanisms that affect mental emotional conditions, due to the many behavioral deviations that occur in adolescents such as saying harshly to the teacher even to hitting the teacher and fighting between groups which is one of the emotional mental disorders. The purpose of this study was to determine the mental emotional state of adolescents in SMP Pekanbaru. This type of research is quantitative using descriptive design. The samples in this study were 216 people with stratified random sampling technique. The measuring instrument used was the Strenght And Difficulties Questionnaire (SDQ) Questionnaire to measure mental emotional states. This study uses univariate analysis. Adolescent mental emotional conditions as many as 78 people (36.1%) adolescents experience mental emotional conditions abnormal category, as many as 76 people (35.2%) adolescents with mental emotional conditions are normal categories, and as many as 62 people (28.7%) adolescents experience mental emotional state of the borderline category.
MANUFACTURE OF BREATHABLE PILLOWS TO INCREASE COMFORT OF HEART FAILURE PATIENTS Inayah, Laili Yani; Febtrina, Rizka; Tama, Bella Nofia; Seviani, Lusi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 3 (2021): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i3.5092

Abstract

Abstrak: Upaya untuk meningkatkan kenyaman pasien Gagal Jantung adalah pengaturan posisi. Posisi merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga sirkulasi sistemik yang adekuat karena dapat mempengaruhi sistem hemodinamik pada pasien gagal jantung, salah satunya adalah dengan pembuatan inovasi bantal yang didesain dengan tinggi 45 derajat. Tujuan pembuatan bantal ini adalah untuk dapat digunakan oleh setiap orang yang merasakan ketidaknyamanan pada pasien yang mempunyai penyakit gagal jantung seperti saat sesak, kesulitan tidur, dan dalam jangka waktu yang panjang bantal ini dapat terus digunakan. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini meliputi: analisis kebutuhan, persiapan alat dan bahan, pembuatan pola bantal, produksi bantal, finishing produk, pengujian produk dan evaluasi produk. Hasil pelaksanaan kegiatan didapatkan bahwa bahwa bantal dengan sudut 45° mampu mengatasi ketidaknyamanan pada pasien gagal jantung. Disarankan kepada seluruh pasien yang mempunyai penyakit gagal jantung agar dapat mengatur posisi dengan tepat agar dapat meningkatkan kenyamanan pada saat beristirahati.Abstract:  Effort to improve the comfort of patients with heart failure are positioning. Positioning is one of the factors that must be considered in maintaining adequate systrmic circulation because it can affect the hemodynamic system in Heart Failure patients, one which is the manufacture of pillow innovations that are designed with a height of 45 degress. The purpose of making this pillow is to be used by everyone who feels discomfort in patients who have heart failure such as shortness of breath, difficuly sleeping, and in the long term this pillow can continue to be used. Implementation methods in this activity include; needs analysis, preparation of tools abd materials, pillow pattern making, pillow production, product finishing, prodect testing and product evaluation. The result of activity found that a pillow with an angle of 45° was able to overcome discomfort in heart failure patients. It is recommended to all patients who have heart failure to able to adjust the position correctly in order to increase comfort at rest.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siswa Sma dalam Memilih Jurusan Kesehatan di Perkuliahan Shinta Dwi Tirta; Eka Malfasari; Rizka Febtrina; Rina Herniyanti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.2.2021.381-390

Abstract

Setelah lulus SMA tentunya calon mahasiswa memilih jurusan yang akan ditempuh di perguruan tinggi, dimana dibanyak Perguruan Tinggi jurusan kesehatan adalah yang paling diminati. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siswa SMA dalam memilih jurusan kesehatan di perkuliahan. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 186  siswa SMAN 3 Pekanbaru dari jurusan IPA sebanyak 113 siswa dan jurusan IPS sebanyak 73 siswa dengan teknik sampling yaitu stratified random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti dengan 27 item pernyataan didapatkan hasil uji validitas r hasil > r tabel (0,365-0,766>0,361) dan hasil uji reliabilitas didapatkan 0,530-0,756. Dari 27 pernyataan terdapat 5 pernyataan yang tidak valid dengan nilai r hasil 0,002-0,351. Analisis data penelitian ini menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa mayoritas siswa karena keinginan sendiri 94 (50,5%), karena ya dorongan keluarga 93 (50%), citra kampus baik 116 (62,4%), peluang pekerjaan baik 126 (67,7%), karena teman sebaya 123 (66,1%). Dan yang memilih jurusan kesehatan sebanyak 103 (55,4%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan keinginan sendiri, dorongan keluarga, peluang pekerjaan, dan teman sebaya dengan memilih jurusan kesehatan di perkuliahan dengan p value 0,000<0,05. Dan tidak ada hubungan citra kampus dengan memilih jurusan kesehatan diperkuliahan dengan p value 0,491>0,05.
EFEK TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN HIPNOSIS 5 JARI TERHADAP PENURUNAN ANSIETAS PASIEN HEART FAILURE Rizka Febtrina
Jurnal Ipteks Terapan Vol 12, No 4 (2018): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.993 KB) | DOI: 10.22216/jit.2018.v12i4.3720

Abstract

Abstrak  Kejadian gagal jantung dari tahun ketahun terus meningkat secara drastis dan menyebabkan masalah kesehatan utama di dunia. Berbagai keluhan yang dirasakan pasien gagal jantung baik secara fisik maupun psikologis. Salah satu masalah psikis yang sering ditemukan adalah ansietas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas terapi relaksasi nafas dalam dan hipnosis 5 jari terhadap tingkat ansietas pasien gagal jantung. Penelitian ini menggunakan metode  randomized controlled trial dengan desain paralel. Penelitian ini melibatkan sebanyak 50 responden pasien gagal jantung. Tingkat ansietas dinilai dengan menggunakan alat ukur DASS 21 yang dilakukan sebelum dan setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan hipnosis 5 jari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata – rata tingkat ansietas sebelum dan setelah pada kedua kelompok, baik pada kelompok relaksasi nafas dalam dan hipnosis 5 jari (p value 0.00) maupun pada kelompok pendidikan kesehatan dengan menggunakan booklet (p value 0.00). Terdapat perbedaan rata – rata tingkat ansietas setelah dilakukan intervensi relaksasi nafas dalam dan hipnosis 5 jari yang signifikan dibandingkan dengan rata - rata tingkat ansietas setelah pendidikan kesehatan dengan menggunakan booklet (p value 0.039). Melalui hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu intervensi mandiri keperawatan yang dapat diterapkan pada pasien gagal jantung khususnya untuk mengatasi ansietas. Kata Kunci      : relaksasi nafas dalam; hipnosis 5 jari; heart failure Abstract The incidence of heart failure increase drastically every years and cause major health problems in the world. Various sign and simptom felt by heart failure patients both physically and psychologically. One psychological problem that is often found is anxiety. The purpose of this study was to determine the effectiveness of deep breath relaxation and 5 finger hypnosis therapy on the level of anxiety in patients with heart failure. This research method is a randomized controlled trial with a parallel design. This study involved 50 respondents of heart failure patients. The level of anxiety was assessed using a DASS 21 measuring instrument that was carried out before and after being given relaxation therapy for deep breathing and 5-finger hypnosis. The results of this study showed that there are significant differences in the average level of anxiety before and after in both groups, both in the group of 5 breaths and deep hypnosis relaxation groups (p value 0.00) and in the health education group using booklets (p value 0.00). There was a difference in the average level of anxiety after a significant relaxation of deep breathing and 5-finger hypnosis compared with the average anxiety level after health education using a booklet (p value 0.039). The results of this study are expected to be one of the nursing interventions that can be applied to patients with heart failure especially to resolve anxiety. Keywords         : relaxation of deep breathing; 5-finger hypnosis; heart failure
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN RAWAT ULANG PASIEN GAGAL JANTUNG DI RSUD ARIFIN ACHMAD Rizka Febtrina; Nurhayati Nurhayati
Jurnal Ipteks Terapan Vol 11, No 4 (2017): JIT
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/jit.2017.v11i4.1482

Abstract

Heart failure is a complex clinical syndrome that results from any structural or functional impairment of ventricular filling or ejection of blood. Unhealthy lifestyle can affect heart health that impact on the incidence of re-hospitalization. This study aims to determine the relationship of lifestyle by re-hospitalization incidence of congestive heart failure patients at Arifin Achmad Hospital. The method of this study was retrospektif study.  Samples in this study are patients with congestive heart failure who have re-hospitalization was 30 respondents. The analysis used in this study were univariate and bivariate analysis using chi square. The results of this study indicate that there is a relationship between lifestyle with re-hospitalization incidence of congestive heart failure patients (p value: 0,004). Recommendation of this research are congestive heart failure patients are expected to implement a better lifestyle and expected room nurse member discharge planning on a better lifestyle and for further research to develop research on factors affecting re-hospitalization Gagal jantung merupakan sindrom klinik komplek yang disebabkan oleh kerusakan struktural ataupun fungsional ventrikel untuk menisci atau memompakan darah. Gaya hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan jantung yang akan berakibat kejadian rehospitalisasi meningkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan gaya hidup dengan kejadian rawat ulang pasien gagal jantung kongestif di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.Sampel pada penelitian ini adalah pasien gagal jantung kongestif yang mengalami rehospitalisasi yang berjumlah 30 responden. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi square.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara gaya hidup dengan kejadian rawat ulang pasien gagal jantung kongestif (p value 0,004). Rekomendasi penelitan ini diharapkan pasien gagal jantung kongestif  menerapkan gaya hidup yang lebih baik dan diharapkan perawat ruangan memberikan discharge planning mengenai gaya hidup yang lebih baik dan bagi penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitan tentang faktor yang mempengaruhi rawat ulang.
REBUSAN RAMBUT JAGUNG (ZEA MAYS L) EFEKTIF MENURUNKAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU Rizka Febtrina; Nurvaida Br. Simamora
Jurnal Ners Indonesia Vol 8, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.478 KB) | DOI: 10.31258/jni.8.2.159-166

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada masyarakat di dunia. Penyakit ini disebut juga silent killer. Prevalensi hipertensi  telah mencapai angka 31,7% dari semua penduduk. Salah satu penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan secara non farmakologis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas rebusan rambut jagung terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini dilaksanakan selama satu minggu dengan pemberian air rebusan rambut jagung dua kali dalam sehari yaitu pagi dan malam. Rancangan penelitian menggunakan penelitian Quasi-Eksperimen menggunakan desain pretest-posttest with control group terhadap 38 responden (19 intervensi dan 19 kontrol) yang dipilih secara purposive sampling. Hasil uji paired sample t-test pada kelompok intervensi didapatkan  p value  0.000 (sistolik) dan 0,000 (diastolik) (p value < 0,05) yang artinya  H0 ditolak  artinya rebusan rambut jagung efektif menurunkan tekanan darah dan hasil uji paired sample t-test pada kelompok kontrol dengan nilai p value 0,002 (sistolik) dan 0,001 (diastolik) (p value < 0,05) sehingga H0 ditolak artinya pada kelompok kontrol juga terjadi penurunan tekanan darah. Sedangkan uji independent sample t-test menunjukan p value 0,001 (sistolik) dan 0,000 (diastolik) (p value < 0,05) sehingga H0 ditolak. Artinya ada perbedaan tekanan darah yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sehingga disimpulkan bahwa rebusan rambut jagung lebih efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi. Penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya dapat mengapilkasikan rebusan rambut jagung terhadap penurunan gula darah.