Karlina Wirawati
Universitas Bhakti Kencana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MARI ENTASKAN RESIKO STUNTING PADA MASA PANDEMI COVID-19 (MI KRITING DEVI-19) Dewi Nurlaela Sari; Hani Oktafiani; Karlina Wirawati; Sri Lestari K
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 2 (2022): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i2.5699

Abstract

Abstrak: Pandemi Covid-19 memiliki dampak terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat, baik pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Berdasarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Bandung Nomor 443/SE.036-Dinkes tertanggal 27 Maret 2020 dinyatakan bahwa diantaranya menutup sementara area publik termasuk diantaranya posyandu. Kondisi ini dapat menyebabkan pertumbuhan dan kondisi kesehatan anak tidak dapat diketahui dengan baik. Istilah Stunting merupakan suatu kondisi kekurangan gizi yang bersifat kronis dan ditunjukkan dengan hasil pengukuran tinggi badan menurut umur yang kurang dari 2SD berdasarkan standar pertumbuhan yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kelurahan Pasirjati merupakan salah satu kelurahan dari 15 kelurahan di Kota Bandung yang menjadi Lokasi Khusus (Lokus) Stunting. Berbagai program telah dilaksanakan oleh Kota Bandung dalam upaya menangani stunting. Harapannya terjadi penurunan prevalensi stunting dengan targe 11,64% di tahun 2023. Berdasarkan hal tersebut diatas Inovasi kegiatan yang di kembangkan yaitu mari entaskan faktor resiko sunting pada masa covid-19 melalui pemberian edukasi, Pemeriksaan screening pada kelompok sasaran dan pemberian makanan padat gizi selama 1 bulan. Terjadi peningkatan pengetahuan, dan indikator lainnya setelah dilakukan intervensi. Harapannya pengabdian masyarakat ini dapat dijadikan bekal pemahaman dalam mencegah terjadinya stunting sehingga dapat merubah pola pikir masyarakat kea rah yang lebih positif dengan konsep pemberdayaan dan memandirikan masyarakat dalam pencegahan stunting.Abstract:  The Covid-19 pandemic has an impact on various sectors of public life, both education, economy, and health. Based on the Circular Letter (SE) of the Mayor of Bandung Number 443 / SE.036-Dinkes dated March 27, 2020, it is stated that among them are temporarily closing public areas including posyandu. This condition can cause the child's growth and health condition not to be known properly. The term stunting is a condition of chronic malnutrition and is indicated by the measurement of height for an age that is less than 2SD based on the growth standards issued by the World Health Organization (WHO). Pasirjati Village is one of the 15 sub-districts in Bandung City which is a Special Location (Locus) for Stunting. Various programs have been implemented by the City of Bandung in an effort to deal with stunting. The hope is that there will be a reduction in the prevalence of stunting with a target of 11.64% in 2023. Based on the above, the innovation of activities that have been developed is to define the risk factors for editing during the Covid-19 period through providing education, screening checks in target groups, and providing nutrient dense foods during 1 month. There was an increase in knowledge and other indicators after the intervention. The hope is that this community service can be used as a provision for understanding in preventing stunting so that it can change the mindset of the community towards a more positive direction with the concept of empowerment and community independence in preventing stunting.
Hubungan Lingkungan Kerja Fisik Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja di Industri Tekstil Kota Bandung Karlina Wirawati; Agung Sutriyawan
Gema Wiralodra Vol. 13 No. 1 (2022): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v13i1.210

Abstract

Risiko bahaya yang dihadapi oleh pekerja adalah kecelakaan kerja yang diakibatkan karena kombinasi berbagai faktor seperti faktor manusia, peralatan kerja, dan lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja fisik (kelembapan, pencahayaan, getaran, suhu, dan kebisingan) merupakan syarat penting agar pekerja dapat bekerja secara aman dan terhindar dari kecelakaan kerja. Banyakya kecelakaan yang terjadi dalam lingkungan kerja perlu mendapat perhatian khusus karena kecelakaan yang terjadi dapat mengakibatkan kerugian bagi karyawan dan perusahaan. Penelitian betujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan fisik dengan kejadian kecelakaan kerja di industri tekstil Kota Bandung. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dipilih secara simple random sampling. Uji statistic yang digunakan adalah Chi Square (X2), regresi logistic sederhana dan uji regresi logistic ganda. Analisis regresi logistic ganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keluhan subjektif suhu dan kebisingan dengan kejadian kecelakaan kerja, dengan nilai P-Value 0,003. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk mengatsi permasalahan kecelakaan kerja dalam bentuk kegiatan pengukuran lingkungan kerja fisik
Kejadian Demam Berdarah Dengue dan Hubungannya dengan Perilaku 3M Plus: Studi Kasus Kontrol : Incidence of Dengue Hemorrhagic Fever and its Relationship to 3M Plus Behavior: Case Control Agung Sutriyawan; Karlina Wirawati; Suherdin Suherdin
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 11 No. 2: DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.582 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v11i2.2024

Abstract

Angka kejadian demam berdarah dengue di Kota Bandung mengalami pengingkatan, begitu juga dengan angka kematian akibat demam berdarah dengue. Salah satu upaya pencegahan yang paling efektif melalui pemberantasan sarang nyamuk. Mengetahui pengaruh perilaku 3M Plus terhadap kejadian demam berdarah dengue. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Populasi kasus adalah mereka yang menderita demam berdarah dengue tahun 2020 dan 2021. Sampel kasus dalam penelitian ini sebanyak 255 peserta dan kelompok kontrol sebanyak 255 peserta. Pengambilan sampel dilakukan di 13 wilaya kerja Puskesmas yang ada di Kota Bandung. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square dan odds ratio. Hasil penelitian yang memiliki pengaruh adalah penguras (p=0,003), menutup (p=0,008), mendaur ulang barang bekas (p=0,000), menggantung pakaian (p=0,034), dan memelihara ikan pemakan jentik (p=0,013). Sedangkan menabur bubuk abate, menggunakan obat anti nyamuk, dan menggunakan kelambu tidak tidak dapat dibuktikan. Kesimpulan penelitian ini adalah perilaku 3M Plus yang berpengaruh terhadap kejadian demam berdarah dengue adalah menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas, kebiasaan menggantung pakaian, dan memelihara ikan pemakan jentik. Kegiatan penyuluhan kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan pentingnya 3M Plus dalam upaya pencegahan penularan demam berdarah dengue.
The Presence of Aedes Aegypti Mosquito larvae in Bandung City in 2021 Agung Sutriyawan; Karlina Wirawati; Suherdin Suherdin
Disease Prevention and Public Health Journal Vol. 16 No. 2 (2022): Disease Prevention and Public Health Journal
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/dpphj.v16i2.5121

Abstract

Background: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is the vector-borne disease with the highest prevalence rate in the world. Bandung city itself is included in the 5 regencies/cities with the highest number of cases today. The disease is transmitted through the Aedes aegypti mosquito. The purpose of this study is to find out the effect of mosquito nests on the presence of Aedes aegypti mosquitoes. Method: This research uses quantitative research methods with a design cross-sectional survey. The population in this study is the entire community in Bandung. The sample number was 510 respondents. The research instrument used questionnaires and observation sheets. Data analyzed descriptively, chi-square test, and binary logistic regression. Results: The presence of Aedes aegypti mosquitoes is influenced by several risk factors for Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) behavior, including not draining water shelters once a week (OR=3.219; CI 95%= 2.194-4.724; p<0.025), not closing water reservoirs (OR=1.719; CI 95%= 1.171-2.521; p<0.025), and abate use behavior (OR=1.6; CI 95%= 1.070-2.437; p<0.025). Conclusion: In this study, most of them found no flicks in water reservoirs. The presence of Aedes aegypti mosquitoes can increase if it drains water reservoirs less than once a week, closes unsalted water reservoirs or open water shelters, does not use abate. To prevent the presence of a flick at home it is necessary to drain the water shelter regularly, always close the water shelter and sprinkle abate powder at least once every 3 months.