Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN DESAIN KUIS HOTS INTERAKTIF DENGAN APLIKASI KAHOOT! DAN QUIZZIZ DI MASA PANDEMI: STUDI KASUS GURU SEKOLAH DASAR GUGUS PANGERAN ANTASARI KOTA BANJARBARU Fathul Jannah; Oscar Karnalim; Aditya Permadi; Dina Fitria Murad; Bayu Rima Aditya; Andrisyah Andrisyah; Irawan Nurhas
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6026

Abstract

Guna menjaga kearifan lokal, masyarakat Indonesia perlu diedukasi terkait hal tersebut sejak dini melalui jalur pendidikan formal yang interaktif. Namun, pandemi Covid-19 mengubah cara pengajaran guru secara substansial dan membuat sebagian dari mereka tidak dapat mengajar dengan interaktif. Materi yang disampaikan bisa jadi tidak terserap dengan baik. Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengajaran interaktif guru melalui desain kuis interaktif berbasis Higher Order Thinking Skill (HOTS) dengan aplikasi Kahoot! dan Quizziz. Pada studi kasus ini, kegiatan melibatkan 50 guru Sekolah Dasar Gugus Pangeran Antasari Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dan dilaksanakan secara daring via Zoom pada akhir tahun 2020. Metode yang digunakan antara lain ceramah, diskusi, dan praktek pembuatan kuis. Pada akhir kegiatan, setiap guru diminta untuk membuat satu kuis secara mandiri dan mengisi kuisioner. Berdasarkan kedua data tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan berdampak positif bagi para guru; mereka dapat membuat kuis interaktif untuk soal-soal berbasis HOTS menggunakan Kahoot! dan Quizziz. Selain itu, mereka juga merasa kegiatan ini memiliki dampak positif dan mereka sangat berharap adanya kegiatan sejenis dengan materi lanjutan
PENYULUHAN PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK BERBASIS CHILD CENTER PADA PENDIDIK DI TAMAN KANAK-KANAK KOTA PURWAKARTA Rita Nurunnisa; Lenny Nuraeni; Andrisyah Andrisyah
Abdimas Siliwangi Vol 3, No 1: Januari, 2020
Publisher : IKIP SILIWANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/as.v3i1p%p.3393

Abstract

ABSTRAKSekolah adalah pusat peradaban, tempat dimana anak-anak belajar bagaimana hidup di dunia, salah satu tempat berlangsungnya pendidikan. Profesi guru sebagai bagian penting dari pendidikan, dimana guru adalah pencetak nusa bangsa. Salahsatu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah kompetensi pedagogik. Guru yang berkompeten menyadari dan memahami bahwa anak adalah pusat belajar, dimana anak sebagai subyek dalam proses pendidikan itu sendiri. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan melalui penyuluhan sekolah ramah anak yang ditujukan kepada 150 guru dan kepala sekolah dari TK (Taman Kanak-kanak) yang ada di sekitar kabupaten Purwakarta. Kegiatan penyuluhan  ini dimulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan rencana tindak lanjut. Hasil dari penyuluhan memberikan pemahaman kepada guru jika proses belajar itu bukan hanya  bagaimana guru mengajar tapi bagaimana peserta didik belajar, terutama dalam pembelajaran berbasis child center. Guru yang memiliki kompetensi pedagogik tentunya mampu menganalisis kebutuhan siswanya belajar, menfasilitasi anak untuk mengeksplorasi pengetahuan serta menyelesaikan masalahnya sendiri melalui kegiatan belajar yang berpusat pada anak.Kata Kunci: penyuluhan, sekolah ramah anak, kompetensi, pedagogik, berpusat pada anak. ABSTRACTSchool is the center of culture, a place where children learn how to live in the world, one of the places where education takes place. Teacher profession as an important part of education, where teachers are the educators who teach the next generation better. One of the competencies that teachers must possess is pedagogical competence. Competent teachers realize and understand that children are the center of learning, where children as subjects in the educational process itself. This community service is carried out through child-friendly school counseling aimed at 150 teachers and school principals from Taman Kanak-Kanak/TK (kindergarten) around the city of Purwakarta. This counseling activity starts from the stages of planning, implementation, evaluation and follow-up plans. The results of counseling provide understanding to teachers if the learning process is not only how teachers teach but how students learn, especially in child center-based learning. Teachers who have pedagogical competencies are certainly able to analyze the needs of their students to learn, facilitate children to explore knowledge and solve their own problems through child-centered learning activities.Keywords: counseling, child-friendly school, competence, pedagogic, child center.
MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL ANAK USIA DINI MELALUI PERAN GURU DENGAN MENGGUNAAN KARTU HURUF HIJAIYAH DI PAUD NURUL ATFAL USIA 5-6 TAHUN Yuliya Yuliya; Sri Nurhayati; Andrisyah Andrisyah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 5 (2020): Volume 3 Nomor 5, September 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i5.p%p

Abstract

The purpose of the study to know the spiritual intelligence of early childhood through the role of teachers using the Hijaiyah card in the PAUD Nurul Atfal age 5-6 years. The reason for research is to examine the extent of the spiritual intelligence of early childhood through the role of teachers in PAUD Nurul Atfal. The research population is Nurul Atfal PAUD. The subjects of the study were group B (5-6) years with a total of 13 men consisting of 7 males and 6 women. The methods used in the research action class consist of two cycles. Data collection techniques using observations in the form of observation sheets checklist. Data analysis uses quantitative data obtained from the cycle results and then compared to the second cycle results. The observation showed that there was an increase in the child's spiritual intelligence through the role of a teacher with the category BSH, the results of pre-cycle 23% (3 people), Cycle I 54% (7 people), and cycle II 85% (11 people). From the data is the conclusion is a teacher's role is very important to improve the child's spiritual intelligence, making the child fluent way of reading Hijaiyah letters and Makharijul letters well and correctly, can distinguish the letters Hijaiyah and memorized one by one letter Hijaiyah.Tujuan dari penelitian  untuk mengetahui kecerdasan spiritual anak usia dini melalui peran guru dengan menggunakan kartu huruf hijaiyah di PAUD Nurul Atfal usia 5-6 tahun. Alasan dilakukan penelitian untuk menelaah sejauh mana kecerdasan spiritual anak usia dini melalui peran guru di PAUD Nurul Atfal. Populasi penelitian adalah PAUD Nurul Atfal. Subyek penelitian yaitu kelompok B (5-6) tahun dengan jumlah 13 orang terdiri dari 7 laki-laki dan 6 perempuan. Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berupa lembar observasi check list.Analisis data menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil siklus kesatu dan kemudian dibandingkan dengan hasil siklus kedua. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan spiritual anak melalui peran guru dengan kategori BSH, hasil pra siklus 23%  (3 orang), siklus I 54% (7 orang), dan siklus II 85% (11 orang). Dari data tersebut kesimpulannya adalah peran guru sangat penting untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak, menjadikan anak fasih cara membaca huruf hijaiyah beserta makharijul hurufnya dengan baik dan benar, bisa membedakan huruf hijaiyah dan hafal satu persatu huruf hijaiyah.
EFEKTIVITAS PERMAINAN IMAJINASI TERHADAP PENGENALAN GEOMETRI ANAK USIA DINI KOBER SHIRATUN DHAUU’N CIPATAT BANDUNG BARAT Eni Rohaeni; Andrisyah Andrisyah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 1, No 6 (2018): Volume 1 Nomor 6, November 2018
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.839 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v1i6.p31-37

Abstract

The problem in the field is that they are not interested and children are not happy about learning in the classroom. Especially in learning to know geometric shapes. This is shown by not paying attention to the teacher who is explaining in front of the class. Almost all children are seen to be passive towards learning activities. In this study, researchers will explore the introduction of geometry at an early age of 5-6 years. The method in this study was carried out with a quasi-experimental with the data source being group B Kober Shiratun Dhauun children, amounting to 22 people, and divided into two groups. The results of the study prove that the imagination play method can arouse enthusiasm and increase understanding of geometry in children. It is seen that children are more enthusiastic and children become conducive atmosphere. From the data obtained on the N Gain results, the average value of experiment and control where the average value at the beginning of learning (pretest) of each class and at the end of learning (posttest) the average value of the experiment became 36.21 and control 28.64. Based on the results of the study, the introduction of geometry with the method of imagination play is more fun and interesting for children, so they are more motivated to study hard and passionately.
MENGENALKAN LITERASI ANAK DALAM KEMAMPUAN KOGNITIF DI KELUARGA MELALUI APLIKASI GAME ANAK EDUKASI HEWAN LAUT Siti Jamilah; Andrisyah Andrisyah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 6 (2020): Volume 3 Nomor 6, November 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i6.p%p

Abstract

Literacy needs to be done early to become an active reader in the future, so the family plays an important role in growing literacy. The family is the main holder of being the most important spearhead providing stimulations that are important for the growth of children's literacy. The family is the beginning of life, with our families starting real life. The ultimate family of capital starts the life of someone who Allah has bestowed upon us to go through every life process. This education is not always from the sources of the books we read but in everyday life that we find can be a source of education. This research uses descriptive qualitative method, which is a study by collecting data or information about problems that exist in the community or a family. The data needed in the form of primary data and secondary data. The analysis used in this research is content analysis. The data obtained from primary and secondary data are narrated descriptively and then coding thematically. This article explains game education in which a game that is specifically designed to teach particular learning through applications in addition to testing the cognitive abilities of children also tests the ability of children's creativity. Based on observations have been described to formulate that the existence of family cooperation in stimulating children can be done that originally did not know to want to know.Literasi perlu dilakukan sejak dini agar menjadi pembaca aktif dimasa depannya, maka keluarga berperan penting untuk menumbuhkan literasinya. Keluarga adalah pemegang utama menjadi ujung tombak terpenting memberikan stimulasi-stimulasi yang penting bagi pertumbuhan lit- erasi anak. Keluarga adalah awal memulai kehidupan, dengan keluarga kita memulai kehidupan sebenarnya. Keluarga modal utama memulai kehidupan seseorang yang telah Allah SWT berikan anugrahkan kepada kita untuk menjalani setiap proses kehidupan. Edukasi ini tidak se- lalu dari sumber buku yang kita baca melainkan dalam kehidupan sehari-hari yang kita temukan bisa menjadi sumber edukasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu sebuah penelitian dengan cara mengumpulkan data atau informasi mengenai permasalahan yang ada di dalam masyarakat atau sebuah keluarga. Data yang dibutuhkan berupa data primer maupun data sekunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Data yang diperoleh data primer dan data sekunder dinarasikan secara deskriptif dan selanjutnya di- lakukan pengkodean secara tematik. Diartikel ini menjelaskan tentang edukasi game dimana game yang di rancang khusus untuk mengajarkan suatu pembelajaran tertentu melalui aplikasi selain menguji kemampuan kognitif anak juga menguji kemampuan kreativitas anak. Berdasarkan observasi telah diuraikan merumuskan bahwa adanya kerjasama keluarga dalam menstimulus anak dapat dilakukan yang asalnya tidak tahu menjadi ingin tahu.
MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN STEAM DI PAUD NURUL IHSAN Reni Nurkomala; Muhammad Kosim Sirodjudin; Andrisyah Andrisyah
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 3, No 4 (2020): Volume 3 Nomor 4, Juli 2020
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v3i4.p%p

Abstract

The purpose of the study is to examine children's social intelligence through role-playing methods in STEAM learning in PAUD Nurul Ihsan. The reason for the research was conducted to find out the extent of the results of increasing children's social intelligence abilities in STEAM learning through role-playing methods in PAUD Nurul Ihsan. The study population was PAUD Nurul Ihsan. The research subjects are group B (5-6) years with a total of 20 people consisting of 6 men and 14 women. The method used is Classroom Action Research consists of two cycles. Data analysis uses quantitative data obtained from the results of the first cycle and then compared with the results of the second cycle. Data collection techniques using observations in the form of observation checklist sheets. Observation results showed an increase in children's social intelligence in STEAM learning through role-playing methods with the results of the pre-cycle 10% (2 people), cycle I 15% (3 people), and cycle II 60% (12 people). From these data, the conclusion is that STEAM learning can improve children's social intelligence making children easier to interact with others, express opinions, and children become brave.Tujuan dari penelitian  untuk menelaah kecerdasan sosial anak melalui metode bermain peran dalam pembelajaran STEAM di PAUD Nurul Ihsan. Alasan dilakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana hasil peningkatan kemampuan kecerdasan sosial anak dalam pembelajaran STEAM melalui metode bermain peran di PAUD Nurul Ihsan. Populasi penelitian adalah PAUD Nurul Ihsan. Subyek penelitian yaitu kelompok B (5-6) tahun dengan jumlah 20 orang terdiri dari 6 laki-laki dan 14 perempuan. Metode yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari dua siklus. Analisis data menggunakan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil siklus kesatu dan kemudian dibandingkan dengan hasil siklus kedua. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi berupa lembar observasi check list. Hasil observasi menunjukkan adanya peningkatan kecerdasan sosial anak dalam pembelajaran STEAM melalui metode bermain peran dengan hasil pra siklus 10% (2 orang), siklus I 15% (3 orang), dan siklus II 60% (12 orang). Dari data tersebut kesimpulannya adalah melalui pembelajaran STEAM dapat meningkatkan kecerdasan sosial anak menjadikan anak lebih mudah untuk berinteraksi dengan orang lain, mengemukakan pendapat, dan anak menjadi berani.