Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AIR (AUDITORY, INTELLECTUALY, REPETITION) TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH KERAJAAN ISLAM DI SUMATERA SISWA KELAS X SMK YADIKA LUBUKLINGGAU Deka Hakimin; Yeni Asmara; Sarkowi Sarkowi
Jurnal Perspektif Pendidikan Vol 15 No 1 (2021): Jurnal Perspektif Pendidikan Vol 15 No 1 Juni 2021
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpp.v15i1.1266

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) terhadap hasil belajar sejarah kerajaan islam di sumatera siswa kelas X SMK Yadika Lubuklinggau. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni. Populasinya yaitu seluruh siswa kelas X SMK Yadika Lubuklinggau. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara random sampling karena setiap kelas mempunyai kemampuan dan kesempatan yang relatif sama dan terpilih sebagai sampel adalah kelas X.OTKP sebagai kelas eksperimen dan kelas X.OTO sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes yang terdiri dari 24 soal. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectualy, Repetition) terhadap hasil belajar sejarah kerajaan Islam di Sumatera siswa kelas X SMK Yadika Lubuklinggau. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen adalah 63,42 dan 81,42. Sedangkan nilai rata-rata pretest dan posttest kelas kontrol adalah 63,63 dan 77,25. Jadi ada peningkatan hasil belajar untuk kelas eksperimen sebesar 18,00 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 13,62. Hasil ini diperkuat dengan perhitungan uji "t" (uji hipotesis) dimana thitung (2,112) > ttabel (2.000) untuk taraf signifikan 5% dengan dk = 60, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Membangun Kesadaran Kolektif: Ikhtiyar Menuju Keberhasilan Pendidikan Islam Sarkowi Sarkowi
Qolamuna : Jurnal Studi Islam Vol. 1 No. 1 (2015): Juli 2015
Publisher : STIS MIFTAHUL ULUM LUMAJANG PRESS (STISMU PRESS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (789.371 KB)

Abstract

Keberhasilan dan kegagalan suatu proses pendidikan Islam secara umum dapat dinilai dari out-put-nya, yakni orang-orang sebagai produk pendidikan Islam. Jika Pendidikan Islam mengalami kegagalan dalam mengantarkan manusia kearah cita-cita manusiawi yang bersandar pada nilai-nilai ke-Tuhanan, maka yang akan terjadi adalah tumbuhnya prilaku-prilaku negatif dan destruktif, seperti kekerasan, ketidakpedulian sosial, dan lain sebagainya, yang semuanya itu mengakibatkan penderitaan semesta. Berbagai prilaku-prilaku destruktif tersebut, yang sering muncul dinegara Indonesia, merupakan akibat dari belum munculnya memiliki kesadaran. Pihak-pihak yang yang paling memegang kunci dan mempunyai peran utama dalam memupuk dan membangun kesadaran generasi penerus bangsa adalah; orang tua melalui lembaga keluarga, masyarakat dengan pengawasannya, sekolah dengan seluruh elemenya dan pemerintah dengan kebijakan dan keteladannya. Pihak-pihak ini harus mempunyai kesamaan dasar pandang, koordinasi, singkronisasi serta saling bahu membahu dalam membangun kesadaran generasi penerus bangsa.Kata kunci : Ikhtiyar, Pendidikan Islam
Sistem Pendidikan Pesantren Kampus Islam Sarkowi Sarkowi
Qolamuna : Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 1 (2016): Juli 2016
Publisher : STIS MIFTAHUL ULUM LUMAJANG PRESS (STISMU PRESS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (752.003 KB)

Abstract

Artikel ini membahas tentang sistem pendidikan pesantrenkampus islam. Permintaan yang ditujukan kepada universitasadalah untuk menghasilkan sumber daya intelektual dankeagamaan manusia. Oleh karena itu, Universitas IslamNegeri Malang adalah sebagai universitas Islam memilikitanggung jawab untuk menciptakan sebuah sistem untukmengintegrasikan kedua sistem. Untuk menerapkan ide initidak hanya kegiatan akademis formal, tetapi juga diperlukankondisi islamic dan kondusif. Salah satu upaya yang dilakukanadalah sistem pendidikan penasihat yang dilakukan secaraintensif di Kampus Pesantren "Universitas Islam NegeriMalang" yang disebut "Ma'had Sunan Ampel Al-Ali UIN MalikiMalang". Temuan penelitian adalah sistem pendidikan syntesadi pondok pesantren dan kampus untuk melaksanakanintelektual agama Universitas Islam.Kata kunci : Pesantren Kampus, Sistem Pendidikan.
Kepemimpinan Kyai Dalam Menumbuhkan Jiwa Kemandirian Santri di Pesantren Sarkowi Sarkowi
Qolamuna : Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 2 (2017): Februari 2017
Publisher : STIS MIFTAHUL ULUM LUMAJANG PRESS (STISMU PRESS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.172 KB)

Abstract

Dalam rangkaian kehidupan di pesantren, tidak terlepas dari peran sentral seorang pimpinan atau kyai. Dalam kepemimpinannya, seorang kyai pondok pesantren yang menerapkan pola yang tidak sama. Hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa model kepemimpinan dari generasi ke generasi berikutnya yang diterapkan oleh kyai khususnya dalam hal upaya menumbuhkan jiwa kemandirian santri. Santri yang hidup di dalam pesantren tidak hanya mendapatkan ilmu agama atau ilmu umum, tetapi juga belajar dan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang hidup bermasyarakat sehingga lulusan pondok pesantren lebih mandiri dibandingkan dengan lulusan lembaga pendidikan non pesantren. Kata Kunci: Pondok Pesantren, Kepemimpinan, Kemandirian.
SOSIALISASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN SEJARAH PERADABAN ISLAM KEPADA MASYARAKAT DESA GIRIYOSO KABUPATEN MUSI RAWAS UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT BERKARAKTER ISLAMI PADA ABAD XXI Sarkowi Sarkowi; Yeni Asmara
JURNAL CEMERLANG : Pengabdian pada Masyarakat Vol 4 No 1 (2021): JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : LP4MK STKIP PGRI Lubuklinggau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31540/jpm.v4i1.1374

Abstract

Community service that will be carried out is in the form of Disseminating the Educational Values ​​of the History of Islamic Civilization to the Giriyoso Village Community, Musi Rawas Regency to Build a Society with Islamic Character in the XXI Century as an effort to increase understanding and implementation of educational values ​​in the history of Islamic civilization in order to form Islamic character, especially citizens. Giriyoso village to prepare to become a civil society. This service is based on looking at current conditions with the large influence of foreign culture, increasing crime, drugs, juvenile acquaintances, a preventive effort is needed in this case, it is necessary to socialize character education, especially those that lead to Islamic teachings, considering that in Giriyoso village the community is predominantly Muslim. Through this socialization, it is hoped that it can provide information to the participants on the importance of understanding the historical values ​​of Islamic civilization which can be implemented in daily life in the family environment and other social environments so as to be able to create a conducive, safe and peaceful community situation and condition in accordance with demands in civil society. The material delivery system in this socialization activity is to use the lecture method. Furthermore, at the end of the activity there is a question and answer session with participants related to the material that has been delivered by the presenter. This question and answer activity aims to see the extent to which participants understand and are enthusiastic about the activities carried out.
Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Surulangun Pasca Menjadi ibukota Onder Adeling Rawas Tahun 1901-1942 Agus Susilo; Sarkowi Sarkowi
Diakronika Vol 19 No 1 (2019): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.94 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol19-iss1/76

Abstract

The event of the conquest of the Palembang Sultanate from the Dutch Colonial nation became a major event. As a large Islamic Sultanate in the archipelago until finally after going through several phases of war must be subdued and accept the defeat agreement from the Netherlands. After mastering the Palembang Darussalam Sultanate, the Dutch Colonial government changed the order of the Sultanate's administration into an Palembang Residency. Of course the status change also affects the area below. This was done by the Dutch colonial government in an effort to regulate a democratic government system in order to support its policies. The Surulangun Rawas area is an area that previously belonged to the Palembang Sultanate, but after coming to power the Dutch Colonial government raised the status of Surulangun Rawas to become the capital of Onder Adeling Rawas. Surulangun became the capital of Onder Adeling Rawas making this area more lively and crowded, because it became the center of the Dutch Colonial government. In the social environment there are many newcomers to this area, not only the Colonial community, but also residents from other regions outside the Surulangun Rawas area. Then pluralism appears in this region. From an economic standpoint, after Surulangun became the capital of Onder Afdeling Rawas, many people were introduced to various new agricultural systems. Many new plants such as rubber, oil palm began to be planted by the people of Surulangun as supporting the export life of the Dutch Colonial government. In the trading system it was also more alive, where the Rawas river was traversed and visited by traders from various regions around Rawas and beyond Rawas.
Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lubuklinggau Tahun 1947-1949 Agus Susilo; Sarkowi Sarkowi
Diakronika Vol 21 No 2 (2021): DIAKRONIKA
Publisher : FIS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.811 KB) | DOI: 10.24036/diakronika/vol21-iss2/198

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Sejarah Perjuangan Indonesia: Kajian Historis Subkoss di Lubuklinggau Tahun 1947-1949. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Sejarah. Dalam metode penelitian Sejarah ini peneliti menggunakan beberapa langkah seperti Heuristik, Verifikasi Sumber (Kritik Intern dan Ekstern), Interpretasi, dan Historiogfari Sejarah. Sumber-sumber penelitian yang didapatkan melalui studi pustaka di Museum Subkoss Garuda Sriwijaya berupa arsip-arsip Sejarah dan di Perpustakaan STKIP PGRI Lubuklinggau. Hasil dari penelitian ini, yaitu a) Perjuangan Indonesia Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Tahun 1947-1949, yaitu setelah berusaha memerdekakan diri pasca Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia berusaha untuk menjadi negara merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun langkah tersebut dicampuri dengan kedatangan Belanda yang berkeinginan berkuasa kembali di Indonesia. Sehingga terjadi perang kemerdekaan antara tahun 1947-1949. Peran Subkoss di Lubuklinggau Tahun 1947-1949 Sebagai Basis Pertahanan Indonesia di Sumatera Selatan, yaitu setelah sabotase pasukan Belanda terhadap pejuang kemerdekaan di Palembang maka pecahlah perang 5 hari 5 malam. Oleh akibat peperangan tersebut pasukan Indonesia di Palembang berusaha menyusun kekuatan dibeberapa daerah termasuk di Lubuklinggau. Di Lubuklinggau tahun 1947-1949 dijadikan pusat Subkoss Garuda Sriwijaya Sumatera Selatan dalam menghalau serangan Belanda yang berusaha mengejar pasukan TNI dan laskar. Perjuangan Indonesia akhirnya berhasil dengan diakuinya kemerdekaan Indonesia tahun 1949 secara de facto dan de jure oleh Belanda dan dunia. Kesimpulannya adalah perjuangan Indonesia di Sumatera Selatan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia berkobar dimana-mana. Belanda berusaha menguasai Sumatera Selatan secara keseluruhan dan membasmi para pejuang. Perjuangan Indonesia berhasil dengan kekalahan Belanda dan penandatanganan kemerdekaan Indonesia secara de facto dan de jure.