Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penguatan Pendidikan Karakter Siswa dalam Kesantunan Berbahasa Rudi Arrahman; habiburrahman Habiburrahman; Arsyad Abd Gani; Siti Lamusiah; Halus Mandala
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.7453

Abstract

Abstrak: Pada hakikatnya, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetis), olah pikir (literasi),dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Realisasi prinsip kesantunan digunakan untuk membangun budaya santun yang berbasis kelas, budaya sekolah, dan budaya masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, penguatan pendidikan karakter dapat dicapai dengan  cara mengatur pola tutur, memberikan, mengambil giliran tutur, mengatasi penyimpangan, dan mengatasi kesalahpahaman.  Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penggunanaan kesantuanan tindak tutur dalam penguatan pendidikan karakter siswa. Penelitian kesantunan ini merupakan salah satu penelitian dalam kajian pragmatik. Sesuai dengan pandangan tersebut, penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: (1) persiapan pengumpulan data, (2) teknik observasi, dan (3) teknik wawancara. Hasil peneltian menunjukkan bahwa penguatan pendidikan karakter pada siswa dapat dilakukan dengan menanamkan enam maksim kesantunan. Keenam maksim tersebut yaitu, yakni maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan atau kecocokan, dan maksim kesimpatian. Keenam maksim tersebut dapat direalisasikan di dalam kelas, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, kreatif, mandiri dan percaya diri siswa sesungguhnya dapat tertanam dengan kuat dari keenam maksim tersebut. Abstract: In essence, Strengthening Character Education (PPK) is an educational movement in schools to strengthen the character of students through harmonization of heart (ethics), taste (aesthetics), thought (literacy),and sports (kinesthetic) with the support of public involvement and collaboration between schools, families, and communities. The realization of politeness principles is used to build a polite culture based on class, school culture, and community culture. To achieve this goal, strengthening character education can be achieved by regulating speech patterns, giving, taking speech turns, overcoming deviations, and overcoming misunderstandings. The purpose of this study is to describe the use of politeness of speech acts in strengthening student character education. This politeness research is one of the studies in pragmatic studies. In accordance with this view, this research is classified as a qualitative descriptive study. The data collection in this study relates to the following matters: (1) preparation of data collection, (2) observation techniques, and (3) interview techniques. The results of the research show that strengthening character education in students can be done by instilling the six maxims of politeness. The six maxims are the maxim of wisdom, the maxim of generosity, the maxim of appreciation, the maxim of simplicity, the maxim of agreement or compatibility, and the maxim of sympathy. The six maxims can be realized in the classroom, school environment, and community environment. Discipline, honesty, responsibility, creativity, independence and self-confidence of students can actually be strongly embedded in the six maxims.
BENCANA VIRUS CORONA MELALUI SOSIALISASI PADA ANAK USIA DINI PADA DESA REMPE KECAMATAN SETELUK SUMBAWA BARAT Ibrahim Ibrahim; Kamaluddin Kamaluddin; Mas’ad Mas’ad; Mintasrihardi Mintasrihardi; Junaidi AM; Arsyad Abd Gani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 3, No 2 (2020): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.771 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v3i2.2196

Abstract

ABSTRAKTerjadinya bencana Virus Corona (COVID 19) memberikan pengaruh terhadap keresahan terhadap masyarakat terutama anak-anak. Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk menganalisis bencana virus corona melalui sosialisasi pada anak usia dini pada Desa Rempe Kecamatan Seteluk Sumbawa Barat. Dari pelaksanaan sosialisasi dengan gerakan mencuci tangan yang baik dan benar. Kegiatan sosialisasi pada anak usia dini pada Desa Rempe ini dapat disimpulkan bahwa anak usia dini leih banyak bermain-main, dengan adanya sosialisasi ini semakin menyadari akan pentingnya mencuci tangan yang baik dan benar. Gerakan ini memiliki manfaat besar dalam menimbulkan kesadaran bagi anak dalam pencegahan dari organisme berbahaya, baik virus, bakteri, maupun jamur yang dapat menyebabkan penularan penyakit Kata kunci: virus corona; sosialisasi; anak usia dini; cuci tangan. ABSTRACTThe Corona Virus (COVID 19) disaster affected social unrest especially children. The purpose of this community service is to analyze the corona virus disaster through socialization in early childhood in Rempe Village, Seteluk Subdistrict, West Sumbawa. From the implementation of the socialization to the movement of washing hands properly and correctly. Socialization activities in early childhood in Rempe Village can be concluded that early childhood play more games, with this socialization increasingly aware of the importance of washing hands properly and correctly. This movement has great benefits in raising awareness for children in the prevention of harmful organisms, both viruses, bacteria, and fungi that can cause disease transmission Keywords: corona virus; socialization; early childhood; handwashing.
Pelayanan Integratif Dengan Model Readycation Terhadap Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Di Yayasan LombokCare Senggigi Rudi Arrahman; Riadi Riadi; Arsyad Abd Gani; Habiburrahman Habiburrahman; Supratman Supratman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 2: Juli 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i2.10816

Abstract

Abstrak: Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki perbedaan dengan anak normal pada umumnya. Sehingga, dalam penanganannya dibutuhkan perhatian dua kali lebih serius dan kompetensi khusus dibanding menangani anak normal. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) membutuhkan pelayanan optimal dan pendampingan intensif untuk mengembangkan kemampuan dasar yang dimiliki .tujuan penelitian, adalah pertama mengetahui pelayanan integratif dengan model readycation tehadap penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yayasan Lombok Care Senggigi. Kedua, mengetahui kendala dalam pelayanan integratif dengan model readycation terhadap penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yayasan Lombok Care Senggigi. metode penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. hasil penelitian pelayanan integratif dengan model readycation tehadap penanganan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Yayasan Lombok Care Senggigi (a). Peserta   didik, SLB Pelangi Lombok Care sebagai penyelenggara pendidikan berkebutuhan khusus di bawah Yayasan Lombok Care Senggigi memberikan pelayanan berupa   identifikasi   dan assesmen.. (b). Sarana dan prasarana di SLB Pelangi Lombok Care sudah sangat memadai untuk sarana dan prasarana untuk anak berkebutuhan khusus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan ABK. (c) Pendidik di SLB Lombok Care yang berada di bawah Yayasan Lombok Care Senggigi sudah sesuai dengan tugas yang seharusnya dilaksanakan. (d). Pengembangan life skills, sudah mengembangkan bakat dan minat peserta didik pada bidang Dran Band, pramuka, tari, gambar, dan lukis. (e). Kegiatan ekstrakurikuler, sudah melaksanakan beberapa kegiatan untuk mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki peserta didik.
Kajian Tindak Tutur Terhadap Konflik Sosial dalam Proses Hibah, Waris, Wakaf, Dan Wasiat Habiburrahman Habiburrahman; Siti Lamusiah; Rudi Arrahman; Arsyad Abd Gani; Supratman Supratman
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 8, No 2: July 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v8i2.17197

Abstract

  Abstrak: Penggunaan bentuk, fungsi dan strategi tindak tutur telah diungkap oleh peneliti dalam kasus mendalam tentang pelaksanaan penggunaan tutur dalam proses penanganan konflik di masyarakat dalam proses hibah, warisan, wakaf dan wasiat. Dengan demikian, tujuan penelitian ini telah tercapai, yaitu untuk mendeskripsikan penggunaan bentuk, fungsi, dan strategi tindak tutur dalam proses hibah, warisan, wakaf dan wasiat. Penelitian ini merupakan penelitian pragmatis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. 1) Penggunaan ucapan dalam proses hibah dapat dalam mode deklaratif dan interogatif dengan fungsi memberi dan pertanyaan yang diucapkan dengan strategi langsung. 2) Penggunaan ucapan dalam proses pewarisan dapat dalam mode deklaratif, interogatif, dan imperatif dengan fungsi memberitahu, bertanya, memesan, dan menuntut yang diucapkan dengan strategi langsung dan tidak langsung. 3) Penggunaan tutur kata dalam proses wakaf dapat dilakukan secara deklaratif dan interogatif dengan maksud memberi dan mengajukan pertanyaan yang diucapkan dengan strategi langsung. Dan 4) Penggunaan bentuk, fungsi, dan strategi dalam proses wasiat di desa Bajur tidak ditemukan penggunaannya karena tidak didukung oleh data yang lengkap, mengingat konteks pidato tidak didukung oleh adanya acara wasiat di masyarakat desa Bajur. Dari keempat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan bentuk, fungsi dan strategi tindak tutur penting diperhatikan untuk mendapatkan kejelasan makna setiap ujaran dalam proses hibah, warisan, wakaf dan wasiat agar memperoleh pemahaman bersama dan menciptakan kerukunan serta menghindari konflik sosial Abstract: The use of forms, functions and strategies of speech acts has been revealed by researchers in in-depth cases about the implementation of speech use in the process of handling conflicts in the community in the process of grants, inheritances, endowments and wills. Thus, the purpose of this study has been achieved, which is to describe the use of forms, functions, and strategies of speech acts in the process of grants, inheritances, endowments and wills. This research is a pragmatic research with a qualitative descriptive approach. The results showed the following. 1) The use of speech in the grant process can be in both declarative and interrogative modes with the function of giving and questions spoken with a direct strategy. 2) The use of speech in the inheritance process can be in declarative, interrogative, and imperative modes with the functions of telling, asking, ordering and demanding spoken with direct and indirect strategies. 3) The use of speech in the waqf process can be done declaratively and interrogatively with the intention of giving and asking questions spoken with a direct strategy. And 4) The use of forms, functions, and strategies in the testamentary process in Bajur village is not found to be used because it is not supported by complete data, considering that the context of speech is not supported by the existence of a will event in the Bajur village community. From the four research results, it can be concluded that the use of forms, functions and strategies of speech acts is important to pay attention to get clarity on the meaning of each speech in the process of grants, inheritances, endowments and wills in order to gain mutual understanding and create harmony and avoid social conflicts