Eka Listiana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERANCANGAN APLIKASI BOSEH BIKE SHARING DI KOTA BANDUNG Eka Listiana; Hadah Muallimah; Aditya Ali
Kreatif : Jurnal Karya Tulis, Rupa, Eksperimental dan Inovatif Vol. 3 No. 2 (2021): Kreatif : Jurnal Karya Tulis, Rupa, Eksperimental dan Inovatif
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.66 KB) | DOI: 10.53580/files.v3i02.34

Abstract

Hadirnya sepeda BOSEH Bike sharing di Kota Bandung merupakan langkah yang baik dalam mewujudkan transportasi umum non motor. Tempat registrasi yang hanya tersedia 3 titik di kota Bandung tergolong kurang efisien bagi pengguna, cara peminjaman nya pun tergolong kurang efisien, karena konsol terminal terkadang sulit membaca kartu saat ditempelkan ke konsol terminal. Cara yang kurang efisien ini tentunya berdampak terhadap berkurangnya minat pemgguna dalam menggunakan BOSEH Bike sharing. Oleh karena itu perlu ada nya cara yang lebih efisien untuk proses registrasi, peminjaman dan pengembaliannya. Salah satu solusi yang tepat untuk masalah tersebut adalah pembuatan aplikasi, karena pada zaman sekarang tak bisa dipungkiri masyarakat lebih bergantung pada smartphone yang tentu saja di dalam nya berisi aplikasi, dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu pengguna dalam proses registrasi, peminjaman dan pengembalian dengan efisien.
CEMARAN (salmonella sp) PADA PRODUK TAHU DI PASAR LILUWO, KELURAHAN LILUWO, KOTA TENGAH, GORONTALO Suryani Une; Riska Riska; Prayoga Inggar Nurul Mustofa; Eka Listiana
Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.538 KB)

Abstract

Sumber infeksi makanan dan minuman yang terkontaminasi, Terdapat berbagai macam mikroorganisme yang dapat mencemari makanan, diantaranya adalah Salmonella sp. Salmonellosis merupakan salah satu penyakit yang dapat dipindahkan melalui makanan, terutama makanan yang mengalami kesalahan dalam penanganan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total cemaran bakteri Salmonella sp. pada tahu yang di jual di pasar Liluwo Kota Tengah Gorontalo.Metode penelitian ini adalah metode deskriptif, Populasi dari penelitian Sampel tahu diambil pada tiga pedagang yang berbeda di pasar Liluwo dengan masing-masing 3 biji tahu menggunakan teknik sampling sederhana (simple sampling method).Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa pada Produk tahu yang diteliti dalam penelitian ini dari tiga pedagang yang berbeda dua diantaranya bersifat positif salmonella dan satu bersifat negatif yaitu pada pedagang T2 dimana tidak ditemukan adanya Salmonella sp, nilai kadar air terendah terdapat pada sampel T3 yaitu sebesar 80,64% , sedangkan sampel tertinggi terdapat pada sampel T1sebesar 81,69% dan pH tahu diperoleh pH 5 pada setiap sampel yang diuji.
PENGARUH PROSES PENGOLAHAN TERHADAP KERUSAKAN VITAMIN C SAYUR DAUN SINGKONG Eka Listiana; Rosmala Mustapa; Agustiana Kohongia; Sarina parisa; Dinasti Paramita Nusi
Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.331 KB)

Abstract

Daun singkong adalah sayuran yang rasanya pahit dan tidak enak. Namun banyak sekali nutrisi penting yang terkandung di dalam daun singkong. Daun singkong ini kaya akan kandungan vitamin, asam amino essensial, vitamin, dan juga protein. Vitamin C adalah vitamin yang paling tidak stabil dari semua vitamin dan mudah rusak selama pemprosesan dan penyimpanan. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanapengaruh proses pengolahan terhadap kerusakan vitamin c pada sayur daun singkong. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) antara perbandingan. Penelitian ini terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 kali pengulagan. kandungan kadar vitamin c tertinggi diperoleh pada perlakuan p1 0 menit proses perebusan atau tanpa proses perebusan, sedangkan pada perlakuan p2 5 menitperebusan, p3 10 menit perebusan, dan pada perlakuan p4 15 menit perebusan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh proses pemasakan atau perebusan. Semakin lama waktu perebusan maka kadar vitamin c menurun. Ini dikarenakan vitamin c adalah vitamin yang rentan terhadap proses pemanasan.