Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG SEHAT MELALUI PEMBUATAN MCK BAGI WARGA KAMP PENGUNGSI TIMOR BARAT Kristomus Boimau; Rima Nindia Selan; Adi Yermia Tobe; Jack C. Pah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.321 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3387

Abstract

ABSTRAKKamp pengungsi Dilor Tuapukan adalah salah satu contoh kamp pengungsi di Timor Barat yang masih dihuni oleh pengungsi sejak tahun 1999.  Kamp pengungsi seluas ± 2,25 ha (150 m x 150 m) ini dihuni oleh 111 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 275 orang. Seluruh KK tinggal di rumah darurat yang tidak layak huni sesuai standar rumah sehat dengan kondisi ALADIN (atap, lantai, dinding) seadanya yakni atap dari daun gewang, dinding dari bebak/pelepah dan lantai tanah. Selain itu, ketersediaan MCK pun sangat kurang, bahkan mayoritas KK (± 85%) di kamp ini tidak memilik MCK sendiri, sehingga mereka memanfaatkan kebun di sekitar kamp untuk buang air besar (BAB). Dari hasil pantauan di wilayah kamp pengungsi Dilor terlihat ada sebuah MCK permanen, 12 MCK darurat berdinding daun gewang tanpa closet. Saluran pembuangan air dari MCK pun macet sehingga air tergenang disepanjang saluran. Hal ini tentu menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Tidak tersedianya MCK yang layak sesuai standar kesehatan disebabkan karena keterbatasan dana untuk membangun MCK serta ketidakpahaman warga akan pentingnya kesehatan lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatasi ketidaktersediaan MCK dengan membuatkan MCK umum bagi warga. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 bulan dan menghasilkan 2 unit MCK permanen dengan masing-masing MCK memiliki 3 kamar. Setelah MCK selesai dibuat dan digunakan, selanjutnya tim pelaksana melakukan monitoring ke lokasi setiap 2 minggu sekali untuk memantau aktifitas warga dalam menggunakan MCK. Hasilnya menunjukkan bahwa warga tidak buang air besar (BAB) sembarangan. Kata kunci: kamp pengungsi; lingkungan; MCK. ABSTRACTThe DilorTuapukan refugee camp, is one of the refugee camps in West Timor that has been inhabited by refugees since 1999. The area of this camp is approximately 2.25 hectares (150 m x 150 m).This refugee camp is inhabited by 111 families with a total of 275 people.The whole family lives at emergency houses. The houses are not suitable for habitation (viewed from the Healthy Home Standard).  The condition of the houses that they live in, especially in terms of ALADIN (roof, floor, walls) conditions is very unhealthy and very simple. The roof of the houses are made of Gewang Leaves, the walls are made of Bebak / Midrib and the floor are made of land only. In addition, the availability of facilities for bathing, washing clothes, and defecating (MCK) are very lacking. The majority of families (± 85%) in this camp do not have their own toilet. To carry out the MCK activities, they used the garden around the camp. For example, to defecate (BAB) is stiffened in the garden area. From the results of monitoring in the area of the Dilor refugee camp, it can be seen that there is a permanent toilet only, 12 emergency toilets with Gewang leaf walls without watercloset. The drainage channel from the toilets was jammed, so that the water was stagnant along the channel. This certainly creates an unhealthy environment. The unavailability of proper toilets according to health standards, are due to limited funds to build toilets, and residents' lack of understanding of the importance of environmental health. Therefore, to overcome the unavailability of toilets, the implementation team will make public toilets for residents. This activity was carried out for 2 months, and has succeeded build 2 permanent MCK units with each MCK having 3 rooms. Keywords: refugee camp; environment; MCK.
PELATIHAN PEMBUATAN DIGESTER BIOGAS SEDERHANA BAGI KELOMPOK PKK NEFONAEK Rima Nindia Selan; Adi Yermia Tobe; Yeremias M. Pell
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.259 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3385

Abstract

ABSTRAKKelurahan Nefonaek merupakan salah satu kelurahan di Kota Kupang yang padat penduduknya,hal ini sudah tentu berpengaruh besar pada sampah yang dihasilkan. Karena banyaknya sampah yang dihasilkan, maka seringkali masyarakat membuang tidak pada tempatnya. Seperti yang terjadi di Jalan Supul 2, sampah - sampah dibuang oleh masyarakat di tanah kosong depan perumahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan praktek pembuatan digester biogas sederhana. Melalui kegiatan ini diharapkan ibu – iubu rumah tangga dapat mengolah sampah rumah tangga menggunakan digester biogas sederhana. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi dan praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu ibu – ibu kelompok PKK Nefonaek mendapat pengetahuan tentang cara mengelola sampah organik, serta dapat membuat digester biogas sederhana dengan menggunakan bahan yang ada disekitar perumahan. Kata kunci: sampah organik; pengelolaan sampah; digester biogas sederhana. ABSTRACTKelurahan Nefonaek is one of the urban villages in Kupang City which is densely populated, this of course has a big effect on the waste produced. Because of the large amount of waste generated, people often dispose of it inappropriately. As happened on Jalan Supul 2, the community discards garbage on the empty land in front of the housing. The purpose of this activity is to provide knowledge about household waste management and the practice of making a simple biogas digester. Through this activity, it is hoped that housewives can process household waste using a simple biogas digester. The methods used in the community service are lecture, question and answer, discussion, simulation, and practice methods.The results of this service were that the women of the Nefonaek PKK group got knowledge about how to manage organic waste, and were able to make a simple biogas digester using materials around the housing. Keywords: organic waste; waste management; a simple biogas digester.
PELATIHAN MANAJEMEN BANK SAMPAH BAGI KELOMPOK PEDULI KASIH Rima Nindia Selan; Yeremias M. Pell; Theodora Murni Tualaka; Yosefina K.I.D.D Dhae
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 4 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i4.11545

Abstract

ABSTRAKKelurahan Oesapa Barat terletak di kecamatan Kelapa Lima yang  berada di pesisir pantai, dan juga merupakan daerah perdagangan serta terdapat berberapa universitas. Sehingga kelurahan Oesapa Barat termasuk daerah yang padat penduduk, baik penduduk lokal maupun pendatang.Dalam hal pengelolan sampah, selama ini masyarakat Oesapa Barat hanya mengumpulkan sampah dan dibuang di tempat – tempat sampah yang disediakan atau ditempatkan di tepi jalan dan diangkut oleh truk sampah. Belum adanya pengelolaan sampah secara terpadu, bahkan masih ada masyarakat yang membakar sampah karena jauh dari tempat pembuangan sampah.Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan sosialisai kepada mitra di    Kelompok Peduli Kasih, Kelurahan Oesapa Barat tentang manajemen bank sampah. Pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan tahapan menyajikan hasil penerapan pengelolaan sampah melalui bank sampah, dan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos serta pelatihan pembuatan kerajinan tangan menggunakan  barang bekas. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masayarakat adalah penyuluhan tentang manajemen bank sampah dan pembuatan pupuk organik menggunakan eco enzyme, serta pelatihan pembuatan barang daur ulang dari sampah plastik. Hasil yang didapat berdasarkan hasil kuesioner, diketahui bahwa terjadi peningkatan softskill dan pengetahuan tentang apa itu manajamen bank sampah, pembuatan pupuk oranik dari eco enzyme serta mitra dapat membuat kerajinan dari sampah plastik. Kata kunci: sampah; bank sampah; manajemen bank sampah; pupuk kompos eco enzyme.  ABSTRACTWest Oesapa sub-district is located in the Kelapa Lima sub-district which is on the coast and is also a trading area and there are several universities. So that the Oesapa Barat sub-district is a densely populated area, for both residents and immigrants. In terms of waste management, so far the Oesapa Barat community has only collected garbage and disposed of it in bins provided or placed on the side of the road and transported by garbage trucks. There is no integrated waste management yet, in fact, there are still people who burn garbage because it is far from landfills. This community service activity aims to socialize partners in the Peduli Kasih Group, Oesapa Barat Village about waste bank management. Community service is carried out with the stages of presenting the results of implementing waste management through a waste bank, managing organic waste into compost, and training in making handicrafts using used goods. The methods used in community service activities are counseling on waste bank management and making organic fertilizers using eco enzymes, as well as training on making recycled goods from plastic waste. Based on the results of the questionnaire, it is known that there has been an increase in soft skills and knowledge about waste bank management, making organic fertilizer from eco enzymes, and partners being able to make crafts from plastic waste. Keywords: waste; waste bank; waste bank management; eco enzyme compost fertilizer.
Pelatihan pembuatan pupuk kompos berbasis eco enzyme Rima Nindia Selan; Yeremias M. Pell; Gusnawati Gusnawati; Demit B. N. Riwu; Jahirwan Ut Jasron
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 1 (2024): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i1.22246

Abstract

Abstrak Masyarakat Kelurahan Oepura, Kota Kupang, NTT selama ini mempunyai usaha ternak babi yang menghasilkan limbah cair dan padat. Selama inimasyarakatbelummemanfaatkanlimbah ternakbabi sebagaibahandasarpupukkompos.Tujuan kegiatan pengabdian kali ini yaitu untuk memberikan pengetahuan kepada mitra baagaimana membuat pupuk kompos dari kotoran babi berbasis eco enzyme. Kegiatan Pengabdian diadakan pada bulan Agustus Tahun 2023, bertempat di pekarangan warga yang memiliki ternak babi. Metode pengabdian dilakukan dengan sosialisasi, penyuluhan, pelatihan dan pendampingan tentang pengolahan limbah kotoran ternak, Hasil yang diperoleh yaitu mitra sudah dapat membuat pupuk kompos berbasis eco enzyme secara mandiri dan mengaplikasikan penggunaan pupuk tersebut di tanaman. Kata kunci: pupuk kompos; limah ternak; eco enzyme. Abstract The people of Oepura Village, Kupang City, NTT have had a pig farming business which produces liquid and solid waste. So far, people have not used pig waste as a basic ingredient for compost fertilizer. The aim of this service activity is to provide knowledge to partners on how to make eco enzyme-based compost fertilizer. The service activity will be held in August 2023, taking place in the yards of residents who have pigs. The service method is carried out through socialization, counseling, training and mentoring regarding livestock manure waste processing. The results obtained are that partners are able to make eco enzyme-based compost fertilizer independently and apply the fertilizer to plants. Keywords: compost fertilizer; livestock manure; eco enzyme