Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Dampak Pernikahan Dini I Gusti Agung Ayu Kade Nova Lila Rahayu; Retty Nirmala Santiasari
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh pasangan yang telah berumur 15-19 atau kurang dari 20 tahun. Banyaknya pasangan yang menikah usia dini disebabkan karena hamil diluar nikah yang dapat berdampak pada perencanaan masa depan remaja, problem kesehatan, kurang siapnya mental psikologi dalam rumah tangga, serta perkembangan psikologis anak terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini di SMA Negeri 1 Mendoyo, Jembrana, Bali. Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Jumlah jumlah sampel 66 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Hasil : Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan baik sebanyak 36 responden (54,5%), responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 24 responden (36,4%) responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurangsebanyak 6 responden (9,1%). Diskusi :Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan pengetahuan remaja tentang dampak pernikahan dini di SMA Negeri 1 Mendoyo, Jembrana, Bali adalah baik, sehingga penting bagi responden untuk mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan tentang dampak pernikahan dini.
Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Kecemasan Pada Ibu Yang Akan Menghadapi Menopause Retty Nirmala Santiasari
Bahasa Indonesia Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menopause merupakan proses berhentinya fungsi reproduksi yang ditandai dengan berakhirnya masa menstruasi yaitu pada umur 50 tahun. Kecemasan ibu pada masa menopause adanya rasa takut tidak bbisa memuaskan kembali suami saat hubungan seksual, takut penurunan daya ingat, perubahan berat badan. Kecemasan tersebut dapat diatasi dengan pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap kecemasan pada ibu yang akan menghadapi menopause. Metode: Desain penelitian menggunakan pra-eksperimen (one-group test design). Populasinya semua ibu-ibu yang akan menghadapi menopause umur >50 tahun di PKK Demak Timur sebanyak 28. Teknik Sampling adalah simple random sampling. Sampel sebanyak 28 yaitu ibu-ibu yang akan menghadapi menopause di PKK Demak. Variabel independen penelitian adalah pemberian pendidikan kesehatan pada ibu yang akan menghadapi menopause, variabel dependennya yaitu kecemasan ibu yang akan menghadapi masa menopause. Pengumpulan data menggunakan kuesioner data diperoleh, dimasukan ke tabel prosentase. Hasil penelitian dari 28 responden sebelum pendidikan kesehatan tingkat kecemasan ringan sebanyak 20 responden (71,4%) dan sesudah pendidikan kesehatan tidak ada kecemasan sebanyak 25 responden (89,3%). Hasil dianalisa dengan uji Wilcoxon Test diperoleh nilai p=0,000. Kesimpulan: terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap kecemasan ibu menghadapi menopause.
TEKHNIK NON FARMAKOLOGI MOBILISASI DINI PADA NYERI POST SC Retty Nirmala Santiasari; Lina Mahayati; Anggraini Dwita Sari
Bahasa Indonesia Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v10i1.274

Abstract

Sectio caesarea adalah proses persalinan yang tidak melewati jalan lahir melainkan proses buatan pegeluaran janin melalui tinndakan pembedahan abdomen. Proses pembedahan abdomen menimbulkan luka dan memberikan dampak bagi ibu, dampak yang paling dirasakan adalah nyeri akut. Apabila nyeri pada ibu post section caesarea tidak teratasi dapat menyebabkan berbagai masalah diantaranya terjadi limfopeni, leukositosis, takikardi, pernafasan menjadi dangkal, memperlambat involusi uteri, dan mempersulit pemberian ASI. Tujuan dari study kasus ini adalah memberikan asuhan keperawatan pasien dengan diagnosa medis post section caesarea dan masalah keperawatan nyeri akut di Ruang Mawar Merah RSUD Bangil Kabupaten Pasuruan. Metode ini adalah study kasus dengan sampel 2 pasien post section caesarea yang dirawat selama 3 hari. Sehinga study kasus didapatkan diagnose prioritas nyeri akut. Implementasi yang dilakukan pada kedua klien adalah mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri, memberikan posisi nyaman pada pasien, memeberikan terapi tekhnik relaksasi dan distraksi: mobilisasi bertahap, memberikan terapi analgesic sesuai advis dokter. Teknik distraksi adalah Teknik pengalihan rasa nyeri pasien dengan cara mengalihkan perhatiannya, bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. Tekhnik distraksi mobilisasi dini yaitu latihan gerak sendi, gaya berjalan, toleransi aktivitas sesuai dengan kemampuan dan kesejajaran tubuh. Evaluasi pada pasien 1 dan 2 dengan masalah keperawatan nyeri akut yaitu didapatkan pasien mengatakan nyeri berkurang. Hasil menunjukkan keefektifan implementasi mobilisasi dini terhdap rasa nyeri pasien.
PEMBERIAN MUSIK INSTRUMENTAL ALAM MEMPENGARUHI KUALITAS TIDUR PADA ANAK DI YAYASAN RUMAH ANAK PONDOK HAYAT SURABAYA Retty Nirmala Santiasari; Eny Astuti; Yovianus Helga Widiarto
Jurnal Keperawatan Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas tidur yang baik akan nampak ketika bangun dengan kondisi yang sehat, bugar dan tak tampak lelah. Jika gangguan kualitas tidur di usia produktif dibiarkan berlarut-larut, maka akan mempengaruhi penurunan kinerja dan prestasi. Musik Instrumental Alam adalah bunyi alam yang diciptakan dari berbagai jenis suara alam seperti gemercik air di aliran sungai, rintikan hujan, kicauan burung dan lain-lain.Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian Musik Instrumental Alam terhadap kualitas tidur menggunakan desain quasi Pra-Post eksperimen. Sampel yang digunakan sebanyak 21 orang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan Total sampling. Instrument penelitian adalah Tabel Observasi pre dan post Musik Instrumental Alam. Setelah ditabulasi, data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan tingkat kemaknaan 0,05. Hasil penelitian menunjukan sebelum diberikan Musik Instrumental Alam sebanyak 10 anak (47,4%) mengalami gangguan kualitas tidur kurang, 9 anak (42,9%) mengalami gangguan kualitas tidur sedang dan 2 anak (9,5%) kualitas tidur yang baik. Setelah dilakukan pemberian Musik Instrumental Alam sebanyak 21 anak (100%) mengalami perbaikan kualitas tidur kearah yang lebih baik. Hasil uji statistik dengan uji wilcoxon menunjukan nilai signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti ada pengaruh pemberian musik Instrumental alam terhadap kualitas tidur anak-anak di Yayasan Rumah Anak Pondok Hayat. Anak-anak di Rumah Anak Pondok Hayat mengalami peningkatan kualitas tidur, karena pemberian musik instrumental alam dapat membuat tenang dengan mendengarkan musik klasik disertai dengan suara alam yang menambah kesan damai nan asri. Sehingga terapi ini diharapkan dapat dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan kualitas tidur.
PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON DAPAT MEREDAKAN KELUHAN MUAL DAN MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA DI TEMPAT PRAKTIK MANDIRI BIDAN (TPMB) SURABAYA Eny Astuti; Retty Nirmala Santiasari; Veronika Srifatimah
Bahasa Indonesia Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v11i2.376

Abstract

Mual muntah merupakan suatu gejala yang wajar di alami Ibu hamil Primigravida terutama di usia kehamilan 4-6 minggu. Mual muntah pada ibu hamil mengakibatkan kelemahan tubuh, pucat, aktivitas terganggu, penurunan nafsu makan hingga ibu mengalami penurunan berat badan, kekurangan gizi bahkan ibu mengalami dehidrasi sampai terjadinya defisit nutrisi yang membahayakan kondisi ibu dan janin. Terapi yang dapat di lakukan untuk mengatasi mual muntah yaitu Aromaterapi lemon yang merupakan terapi komplementer yang aman pada kehamilan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Aromaterapi Lemon Sebagai Terapi Komplementer Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Dengan Mual Muntah Di TPMB Surabaya. Desain penelitian menggunakan metode Pre-eksperimen dengan desain penelitian yang di gunakan one group pre-post. Sampelnya Ibu hamil trimester pertama yang mengalami mual muntah berjumlah 30 orang dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang di gunakan lembar kuisioner PQUE SCORE dengan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum di berikan aromaterapi lemon sebagian besar 73,3% ibu hamil yang mengalami mual muntah berat dan sesudah di berikan aromaterapi lemon sebagian besar 70% ibu hamil mengalami mual muntah ringan. Berdasarkan hasil Uji statistic di dapatkan nilai p value 0,000 <0,05 yang berarti ada pengaruh Aromaterapi Lemon Sebagai Terapi Komplementer Pada Ibu Hamil Trimester Pertama Dengan Mual Muntah. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Aromaterapi lemon dapat meredakan Mual Muntah pada ibu hamil trimester pertama, Sehingga aromaterapi Lemon dapat dipakai sebagai alternatif menurunkan sensasi mual pada Ibu Hamil trimester pertama.
PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Eny Astuti; Retty Nirmala Santiasari; Citra Intan
Bahasa Indonesia Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/keb.v12i1.484

Abstract

Latar belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yaitu neonatus yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Usia kehamilan yang kurang dari 37 minggu mempengaruhi terjadi BBLR karena organ tubuh termasuk pencernaan belum matur dan masalah termoregulasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu Perawatan Metode Kanguru (PMK) dengan melakukan kontak langsung antara kulit neonatus dengan kulit ibu atau skin-to skin contact. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap perubahan berat badan pada neonatus dengan BBLR di BPM Isayanti Surabaya. Metode penelitian kuantitatif dengan desain pra-eksperiment, teknik sampling yang digunakan Consecutive Sampling dengan populasi 44 neonatus dan 30 sampel. Analisis data yang digunakan yaitu Paired T-Test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 responden rata-rata berat badan sebelum diberikan perawatan metode kanguru 2186,3 dan rata- rata berat badan setelah diberikan perawatan metode kanguru 3088,8 gram dengan hasil p value 0,000 sehingga ada pengaruh pemberian perawatan metode kanguru terhadap perubahan berat badan neonatus dengan BBLR. Dengan adanya penelitian ini diharapkan ibu melakukan Perawatan Metode Kanguru (PMK) dalam upaya peningkatan berat badan neonatus agar pertumbuhan dan perkembangannya tidak terhambat.
BYSTANDER CPR DALAM UPAYA KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA SISWA SMA Siska Christianingsih; Retty Nirmala Santiasari
Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1116

Abstract

Kesiapsiagaan bencana semakin mendapat perhatian dari semua masyarakat, baik bencana alami atau buatan manusia. Bencana teknologi, insiden mengancam jiwa, dan bencana alam menguji kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri dan merespons keadaan darurat. Keterlibatan bystander yang cepat dan tepat dapat menolong korban. Bystander CPR adalah seseorang di lokasi kejadian yang secara sukarela untuk membantu orang lain, dapat melakukan resusitasi jantung paru pada korban yang mengalami henti jantung untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah cedera lebih lanjut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan pelatihan CPR terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam upaya pembentukan bystander CPR pada siswa SMA Kartika IV-3 Surabaya. Desain penelitian ini adalah Quasy experimental. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA Kartika IV-3 Surabaya. Sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Besar sampel kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing 30 sampel. Prosedur pengambilan data dilakukan menggunakan  kuisioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan Paired T Test dan Independent T Test. Hasil analisis data didapatkan perbedaan yang signifikan terhadap variabel pengetahuan antara kelompok kontrol dan perlakuan dengan nilai p = 0,003 (nilai p < 0,05) dan variabel keterampilan tindakan CPR dengan nilai p = 0.011 (nilai p < 0,05). Pelatihan CPR dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan tindakan CPR dalam upaya membentuk bystander CPR di siswa SMA. DOI: 10.5281/zenodo.5225820
PENGGUNAAN MEDIA POSTER TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG HIV DAN AIDS DI DESA CANGKIR, GRESIK Retty Nirmala Santiasari; Lina Mahayati; Taufan Citra Darmawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i1.498

Abstract

HIV merupakan sejenis virus yang menyerang sel darah putih dan dapat menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia yang kemudian dapat menjadi AIDS. Sedangkan AIDS sendiri adalah sekumpulan penyakit yang timbul karena adanya penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengerti dan paham tentang penyakit HIV/AIDS termasuk proses penularannya, yang berdampak masih adanya pengucilan warga yang terkena di wilayahnya. Ibu-ibu PKK merupakan pintu yang dapat diberikan Pendidikan tentang HIV/AIDS untuk mengajarkan pada remaja dan lingkungan. Media poster merupakan salah satu media yang dapat digunakan karena mudah dimengerti dan dipahami. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada Ibu-Ibu setempat tentang HIV/AIDS termasuk sebagai upaya pencegahan dari tingkat dasar masyarakat. Kegiatan ini dilakukan bersamaan antara ibu-ibu PKK wilayah desa Cangkir Gresik dengan fasilitator dari STIKes William Booth Bersama dengan mahasiswa sebagai pendamping kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan yang dilakukan dengan metode pemberian edukasi melalui media poster ini menunjukan hasil yang baik. Hasil kegiatan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan ibu dari sebelum diberikan edukasi dan setelah diberikan edukasi tentang HIV/AIDS. Hasil tersebut dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan warga dalam menyebarluaskan informasi Kesehatan kepada masyarakat secara menyeluruh. Kegiatan ini sebagai upaya mendukung program pemerintah di bidang promosi Kesehatan.
PENINGKATAN KESADARAN REMAJA TERKAIT HIV MELALUI PENDIDIKAN SEKSUAL SEJAK DINIeness regarding HIV through Early Sex Education Taufan Citra Darmawan; Retty Nirmala Santiasari; Lina Mahayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v4i2.547

Abstract

The HIV problem in Indonesia continues to increase every year. This increase is due to the lack of knowledge about HIV in society, especially in adolescent. Increasing adolescent knowledge is important because adolescents are the age stage most vulnerable to engaging in HIV risk behavior. One of the education that can be provided is sexual education. This education is important to increase understanding about sexuality, sexual diseases and risky sexual behavior for adolescent. After being given education, it is hoped that adolescent will be able to recognize and avoid HIV risk behavior. The aim of this activity is to provide education to adolescent to avoid risky actions and avoid HIV transmission. The implementation method is carried out by providing education to adolescent at secondary school level aged 15-19 years. Education is carried out by providing lectures and video presentations explaining sexual education. This action was carried out in 2 meetings. At each meeting, a pre-post test is given with questions to assess teenagers' understanding. The results of implementing early sexual education for adolescent found that 32 teenagers took part in the activity. After being given the questionnaire, there was an increase in knowledge before the education and after the education. Apart from that, when measuring the experience and satisfaction of teenagers after being educated, it was found that teenagers felt afraid of HIV transmission but were not afraid of HIV sufferers. 100% of teenagers say staying away from their actions is an important key in preventing HIV. 100% of teenagers are satisfied with the education provided. The results of the knowledge evaluation showed that 93.75% of teenagers understood the material provided. There are still teenagers who don't understand because in the middle of the process there are obstacles in absorbing information because these teenagers have to attend other activities.