Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERBANDINGAN BAHAN BAKAR DARI MINYAK LIMBAH PLASTIK (KEMASAN AIR MINERAL) MIPLAS-5 DENGAN PREMIUM TERHADAP EFISIENSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA FU Abdullah Arkha; Usman Budiarta; Kiki Hairuddin
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v1i2.1105

Abstract

Perbandingan bahan bakar merupakan kegiatan membandingkan antara dua nilai atau lebih dari suatu besaran yang sejenis guna memberikan keuntungan pada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mengatasi kelangkaan bahan bakar dan menghemat pengeluaran dari bahan bakar yang diproduksi sendiri. Efisiensi mesin mengacu pada kemampuan mesin untuk mengubah energi yang tersedia dari bahan bakar menjadi tenaga gerak yang berguna. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efisiensi bahan bakar minyak dari plastik terhadap premium. Penelitian dilakukan dijalan lintas Kota Baru Lampung pada tanggal 1 Maret 2016. Hasil penelitian ini bahwa jarak tempuh secara stationer pada premium adalah pada gear 4 dengan jarak tempuh 3,7 km dengan waktu 366,20 detik sedangkan pada miplas-5 pada gear 4 menempuh jarak 4,8 km dengan waktu 440,44 detik. Secara berjalan/on the road pada premium adalah gear 4 dengan jarak tempuh 3,4 km dengan waktu 241,40 detik sedangkan pada miplas-5 pada gear 4 dengan jarak tempuh 3,6 km dengan waktu 249,50. Ditinjau dari segi harga pengeluaran untuk dibandingkan menggunakan premium yang mencapai Rp 208.500 perbulan. Miplas-5 mencapai Rp 149.780,71 lebih irit Rp 58.719,29 memakai miplas-5. Dari segi RPM (Rotation Per Minute) atau putaran mesin permenit lebih rendah menggunakan miplas-5 dari pada menggunakan premium pada saat dilakukan pengujian on the road. Dengan variasi RPM, gear 1 rpm 5500 kecepatan 20 km/jam, gear 2 rpm 5750 kecepatan 40 km/jam, gear 3 rpm 5000 kecepatan 50 km/jam, gear 4 rpm 4500 kecepatan 60 km/jam, gear 5 rpm 4750 kecepatan 70 km/jam, gear 6 rpm 5000 kecepatan 80 km/jam.Kata kunci : miplas, premium, efisiensi, firolisis, destilasiABSTRACT: Comparing fuels can be meant measure two or more values in order to find more beneficial one for people. This activity enables s ociety to have efficient fuel that can be produced by themselves. Machine efficiency relates to power conversion from fuel to moving power by minimum expanse. This study was to obtain efficiency of alternative fuel made from plastic waste compared with premium petrol. This study was done at Kota Baru main road of Lampung Province on 1 March 2016. Static distance in the study for premium petrol on gear 4 was 3.7 km for 366.20 seconds meanwhile miplas- 5 on gear 4 resulted 4.8 km for 440.44 seconds. On the road measurement found that premium petrol by using gear 4 reached 3.4 km for 241.40 seconds whereas miplas-5 reached 3.6 km for 249.50 seconds. Price comparison found that premium petrol was 208,500 IDR per month. On the other side, miplas-5 was 149,780.71 IDR per month; 58,719.29 IDR more efficient. Rotation Per Minute (RPM) on miplas-5 was lower when on the road test done. RPM variations were 5,500 rpm with 20 km/hour velocity for gear 1; 5,750 rpm with 40 km/hour for gear 2; 5,000 rpm with 50 km/hour for gear 3; 4,500 rpm with 60 km/hour for gear 4; 4,740 rpm with 70 km/hour for gear 5; 5,000 km/hour with 80 km/hour for gear 6.Keywords: miplas, premium, efficiency, distillation
PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT LUAR BUAH MELINJO MODEL ROLL GERIGI KAPASITAS 120 KG/JAM Abdullah Arkha; Tri Atmodjo; Eky Noviyanto
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v1i1.985

Abstract

Perancangan sebuah desain merupakan kegiatan awal dari usaha pengembangan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat dalam hal ini menginginkan suatu alat atau mesin untuk meningkatkan hasil produksi yang cepat, tepat, dan efesien. Hal ini dikarenakan proses tingkat produksi sekarang sangat tinggi dan tingkat kebutuhan yang semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan desain alat pengupas kulit luar buah melinjo yang sederhana sehingga dapat mudah diaplikasikan di masyarakat, terutama di industri pembuatan emping skala kecil dan menengah di pedesaan. Serta untuk meningkatkan hasil produksi supaya tercapainya hasil yang sesuai, baik dalam pekerjaan maupun mutu. Melinjo atau Gnetum gnemon linn merupakan tanaman biji-bijian, hampir dari seluruh bagian dari tanaman ini mempunyai manfaat. Daun muda, bunga, kulit biji tua yang sangat populer dimasyarakat yang digunakan sebagai bahan sayuran. Dalam produksinya terutama pada proses awal yaitu proses pengupasan kulit lunak buah melinjo masih di lakukan secara manual dengan memanfaatkan tenaga manusia dengan menggunakan pisau sebagai alat pengupasnya. Aktivitas proses pengupasan kulit lunak buah melinjo diketahui melalui survei setiap harinya para pekerja membutuhkan waktu rata-rata pengupasan 2 jam dengan kapasitas biji melinjo sebanyak 5 kg. Berdasarkan permasalahan diatas dilakukan perancangan alat pengupas kulit luar buah melinjo, dengan analisis diperoleh rancangan alat dengan model roll gerigi. Dari hasil pengolahan data rancangan mesin didapat dimensi tinggi 984,5 mm, lebar 320 mm dan panjang 900 mm. Dengan karakteristik bahan yaitu : Plat lembaran, Poros, Besi rangka, roll gerigi sebagai pengupas, Bearing, Pulley, Belt, Motor listrik 1 HP. Hasil dari mesin ini berupa melinjo yang sudah terkelupas dari kulit luar buah melinjo dengan kapasitas 120 kg/jam, dan dari hasil uji kerja mesin didapat presentase hasil sebesar 73%.Kata kunci : melinjo, mesin pengupas, alat pengupas kulit luar buah melinjo. ABSTRACT: The Machine Design Skinner Outside of Melinjo Roll Model Serrations Capacity 120 Kg Per Hour. The concept of a design is the initial activity of the business development needs a product that is needed by society. In this case the community wants a device or machine to increase production of rapid, accurate, and efficient. This is because the current production level is very high and increasing level of need. The aim of this study is to make designing the outer skin of the fruit peeler melinjo simple so it can be easily applied in society, particularly in the industrial manufacture of small and medium-scale empings in the countryside. As well as to increase production in order to achieve appropriate results, both at work and quality. Melinjo or Gnetum gnemon linn is the grain crops, almost all parts of this plant has benefits. The young leaves, flowers, old seed coat that is very popular in the community are used as vegetables. In production is mainly at the beginning of the process, namely the process of stripping the skin soft fruit melinjo still done manually by using human power using a knife peeler. Activities soft fruit pulping process melinjo known through surveys each day the workers took an average of 2 hours stripping with a capacity of 5 kg seeds counted melinjo. Based on the above problems is to design the outer skin of the fruit peeler melinjo, the draft obtained by analysis tool with models roll serrations. From the data processing engine design obtained high dimension 984.5 mm, width 320 mm and length of 900 mm. With the characteristics of the material namely: Plat sheet, axis, iron frame, roll serrations as a peeler, Bearings, Pulley, Belt, Electric Motor 1 HP. Results of this machine in the form of melinjo peeling of the outer skin of the fruit melinjo with a capacity of 120 kg / hour, and from result of test work machine go by presentase result of aqual to 73%.Keywords : melinjo, parer, peeler outer skin of the fruit melinjo
PERANCANGAN MESIN PENCACAH ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN DASAR PUPUK KOMPOS DENGAN KAPASITAS 200 KG/JAM M Choirudin Triatmodjo; Abdullah Arkha; Septian Prima Anggada
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1116

Abstract

Perancangan sebuah mesin merupakan usaha awal dari pengembangan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat dalam hal ini menginginkan alat sebagai produk yang sesuai dan mewadahi kebutuhan yang semakin meningkat. Perkembangan mesin produksi dalam bidang industri semakin banyak digunakan. Hal ini dikarenakan proses tingkat produksi sekarang sangat tinggi dan tingkat kebutuhan yang semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat perancangan desain alat pencacah eceng gondok yang sederhana sehingga dapat mudah diaplikasikan di masyarakat, terutama di kalangan petani agar petani dapat memproduksi sendiri pupuk untuk tanaman mereka. Sehingga dapat mengurangi anggaran yang mereka keluarkan. Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung, bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, eceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai. Tetapi dalam pemanfaatannya tanaman eceng gondok dapat di jadikan pupuk tanaman. Dalam produksinya terutama pada proses awal yaitu proses pencacahan masih dilakukan dengan cara manual menggunakan pisauatau alat pemotong lain. Akan tetapi, bila jumlahnya cukup besar, pencacahan secara manual membutuhkan waktu dan tenaga kerja yang cukup besar. Berdasarkan permasalahan diatas dilakukan perancangan alat pencacah eceng gondok, dari hasil pengolahan data rancangan mesin didapat kapasitas mesin 200 kg/jam, tinggi 1235 mm, panjang 645 mm, lebar 550 mm. Dengan karakteristik bahan yaitu : Plat lembaran, Poros, Besi rangka, Besi plat, Besi pipa, Bearing, Pulley, Belt, Motor listrik 1HP. Hasil dari mesin ini berupa cacahan eceng gondok dengan ukuran ± 0,5 – 1 cm dan dalam waktu 1 jam, mesin dapat mencacah eceng gondok sebanyak 140,9 Kg, lebih rendah dari target kapasitas rencana yaitu 200 kg/jam, hal ini dikarenakan faktor ketajaman pisau, material filter yang digunakan dan kondisi bahan enceng gondok yang tidak seragam ukurannya.Kata kunci : eceng gondok, bahan dasar pupuk kompos, mesin pencacah.ABSTRACT: Designning a machine is an initial of a product development in sake of public demand. People require a tool or equipment that enables meeting their increase needs. The objective of the study was to design a simple chopping machine for personal use with easy application in increasing compost production from eceng gondok. The machine is aimed to reduce production cost. Eceng gondok (Eichornia crassipes) is a free-floating perennial aquatic plant. People assumed it as a water pollutant on river banks. Recently, eceng gondok can be utilized as compost. The compost production is started by chopping the plant with knife. Problem comes when eceng gondok is in big number for bigger production. Based on problem above, this study tried to design a model of chopping machine with 200 kg/hour capacity, 1235 mm high, 645 mm long and 550 wide. The characterisitc of the machine was using some materials, they were: sheet plates, spindle, frame iron, iron plate, iron pipe, bearing, pulley, belt, electrical motor 1HP. The result of this machine was chop of eceng gondok with ± 0.5 – 1 cm size. In one hour the machine can produce 140.9 kg chops; it was less than the target 200 kg/hour. Unreached target was caused by sharpness of knife, filter material, and condition of eceng gondok.Keywords: eceng gondok, compost material, chopping machine
PENGARUH TEGANGAN LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN LAJU KOROSI (MPY) HASIL ELEKTTROPLATING PLAT BESI STRIP DENGAN PELAPIS TEMBAGA Abdullah Arkha; Usman Budiarta; Arief Sofyan
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v2i1.1117

Abstract

Proses pelapisan dengan cara listrik atau elektroplating adalah proses pelapisan logam dan non logam yang menggunakan listrik arus searah melalui metode elektrolisis. Lapis listrik memberikan suatu perlindungan logam dengan memanfaatkan logam-logam tertentu sebagai lapis lindung misalnya tembaga, nikel, seng krom, emas, perak, kuningan, perunggu, dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan pengaruh tegangan yang digunakan terhadap ketebalan lapisan tembaga pada plat besi serta laju korosi yang terjadi pada pada variasi variabel tegangan sebesar 6, 9, 12, 15 volt, dan menentukan hasil pelapisan yang paling baik dan paling tebal serta memiliki laju korosi terendah. Material yang digunakan untuk menjadi spesimen pada penelitian ini adalah plat besi dengan dimensi berurutan panjang x lebar x tebal adalah 80 x 22 x 2 dalam satuan milimeter. Untuk bahan pelapis menggunakan larutan tembaga sianida (CUCN) dengan waktu pencelupan selama 20 menit. Untuk perhitungan laju korosi menggunakan metode pengurangan berat dari perendaman di larutan korosif, dan larutan korosif yang dipilih adalah campuran larutan asam nitrat (HNO3) 40 ml dan aquades 60 ml. Dari hasil pengaruh tegangan yang diberikan pada proses elektroplating terhadap ketebalan lapisan pada spesimen, tebal lapisan rata-rata tertinggi di dapat pada spesimen yang berlabel 5 yaitu 0,12mm (120 mikron) yang mana tegangan yang diberikan sebesar 15 volt. Dari hasil pengkorosian yang dilakukan, laju korosi rata-rata terendah di dapat juga pada spesimen yang berlabel 5 yaitu 213,67 Mpy.Kata kunci : elektroplating, laju korosi (Mpy), pelapisan tembaga, variasi tegangan elektroplating.ABSTRACT: The Effect Of Electric Voltage On The Layer Thickness And Corrosion Rate (Mpy) Elekttroplating Results Plat Iron Strip With Copper Copper. Electrical coating process or electroplating is a process of coating a metal object by electrolytic deposition with another metal. Electroplating enables metal protection by utilizing certain metals as a protective metal like copper, nickel, zinc, chromium, gold, silver, brass, bronze etc. The objective of this study was to identify the effect of electricity voltage for electroplating process towards copper layer thickness on iron plate and corrosion rates for voltage variations on 6, 9, 12 and 15 volt. As addition, this study tried to find out the best coating result, the thickest and the lowest corrosion rate. The material used as specimen for this study was an iron plate with dimension length x width x thick, 80 x 22 x 2, respectively (in millimeter). The coat was made by immersing the plate into cyanide solution (CUCN) for 20 minutes. For calculating rate of corrosion through weight reduction method by submersing it into corrosive solution; the corrosive solution was compound from 40 ml nitric acid (HNO3) and 60 ml water. Result showed that the thickest layer was achieved on specimen with 5 label, 0.12 mm (120 micron) with 15 volt. The corrosion process revealed that the lowest rate of corrosion happened on specimen with label 5 for 213.67 Mpy.Keywords : electroplating, rate of corrosion (Mpy), copper coating, electroplating voltage variation.