Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI DAMPAK DAN PENCEGAHAN SCREEN DEPENDENCY DISORDER (SDD) SELAMA MASA PANDEMI PADA IBU BALITA DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT Catur Esty Pamungkas; Siti Mardiyah WD; Aulia Amini; Desi Rofita; Baiq Masdariah; A.A Muhammad Nur Kasman
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.721 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4473

Abstract

ABSTRAKTeknologi berperan penting bagi kehidupan manusia. Kemudahan dalam mengoperasikan gadget, baik itu smartphone, tablet, maupun laptop membuat gadget sangat familiar bagi masyarakat, tanpa terkecuali anak-anak. Fitur yang ada didalamnya membuat tertarik anak- anak yang mengakses gadget (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Terpapar gadget di usia dini, dapat menyebabkan ketergantungan Screen Dependency Disorder (SDD). Hal ini terjadi karena otak anak belum berkembang secara sempurna, anak-anak belum dapat membedakan mana hal yang benar dan salah, serta hal yang boleh untuk dilakukan dan yang tidak. Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan untuk membatasi penggunaan gadget (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Solusi permasalahan yang ditawarkan yaitu edukasi dampak dan pencegahan screen dependency disorder (sdd)  selama masa pandemi pada ibu balita di desa telagawaru lombok barat. Setelah diberikan edukasi tentang dampak dan pencegahan kecanduan gadget, ibu balita dibekali modul yang dapat dipelajari di rumah dapat mempraktikan kebiasaan untuk tidak memfasilitasi anak bermain gadget. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10 balita. Hasil pengabdian didapatkan pengetahuan ibu balita tentang penggunaan gadget 40% memiliki pengetahuan kurang, setelah dilakukan post test pengetahuan ibu balita meningkat, didapatkan 80% ibu meningkat yaitu Baik. Kata kunci: screen dependency disorder; balita; pandemi covid19 ABSTRACTTechnology plays an essential role in human life.  The ease of operating gadgets, be it smartphones, tablets, or laptops, makes devices very familiar to the public, including children.  The features in it attract children who access gadgets (Kementerian Kesehatan RI, 2018).  Exposure to gadgets at an early age can lead to dependence on Screen Dependency Disorder. This is happening because the child's brain is not yet fully developed; the children are unable to distinguish between right and wrong things, as well as what to do and what not.  So they cannot limit the use of gadgets (Kementerian Kesehatan RI, 2018).  The solution to the problem offered is impact education and prevention of screen dependency disorder during the pandemic period for mothers of children under five in Telagawaru village, West Lombok.  After being given education about the effects and prevention of gadget addiction, mothers provided modules that they can learn from at home to practice the habit of not facilitating children to play with gadgets.  The number of respondents who participated in this activity was ten toddlers.  The results of the dedication, it’s found that the mother's knowledge about the use of gadgets was 40% less knowledgeable, after the post-test the mother's knowledge increased, it’s found that 80% of the mothers had increased, namely Good Keywords: screen dependency disorder;  toddlers; the covid pandemic 19
“PEREMPUAN SEHAT, MASA DEPAN CEMERLANG” PADA HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT Siti Mardiyah WD; Catur Esty Pamungkas; Cahaya Indah Lestari; Indriyani Makmun; Desi Rofita; Baiq Masdariah; Evi Diliana; Dwi Kartika Cahyaningtyas; A.A Muhammad Nur Kasman
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.024 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4427

Abstract

ABSTRAKPandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak mengakses informasi melalui media gadget dari pada ke pelayanan kesehatan, karena selain ketakutan akan terpaparnya covid-19 juga masyarakat dihimbau untuk membatasi mobilisasi termasuk ke layanan kesehatan. Informasi yang salah mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat membahayakan masyarakat. Termasuk diataranya adalah mitor-mitos yang berkembangan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan utama memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada perempuan termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada 10 orangtua di desa Telagawaru menunjukkan hasil yang signifikan yakni 90% Ibu sudah mengetahui bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan cara merawat yang benar. Kata kunci: kesehatan reproduksi; pandemi; covid-19 ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has made people more access to information through gadget media rather than health services, because in addition to the fear of exposure to Covid-19, people are also urged to limit mobilization including to health services. Misinformation about how to maintain reproductive health is very dangerous for society. Included among them are myths about reproductive health. Main Objectives To provide comprehensive reproductive health services to women, including sexual life and women's reproductive rights, so as to increase women's independence in managing their reproductive functions and processes, which in turn can lead to an increase in the quality of their lives. The health education provided to 10 parents in Telagawaru village showed significant results, namely 90% of mothers already knew how important it was to maintain reproductive health and how to properly care for it. Keywords: reproductive health; pandemi; covid-19