Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PPM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGOLAHAN TANAMAN OBAT SEBAGAI OBAT TRADISIONAL DI DESA MENDALO INDAH JAMBI LUAR KOTA Elisma Elisma; Havizur Rahman; Uce Lestari
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.99 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2736

Abstract

ABSTRAKDalam dekade belakangan ini di tengah banyaknya jenis obat modern di pasaran dan munculnya berbagai jenis obat modern yang baru, terdapat kecenderungan global untuk kembali ke alam (back to nature). Faktor yang mendorong masyarakat untuk mendayagunakan obat bahan alam antara lain mahalnya harga obat modern/sintetis dan banyaknya efek samping. Selain itu faktor promosi melalui media masa juga ikut berperan dalam meningkatkan penggunaan obat bahan alam. Oleh karena itu obat bahan alam menjadi semakin populer dan penggunaannya meningkat tidak saja di negara sedang berkembang seperti Indonesia, tetapi juga pada negara maju. Jenis obat tradisional yang digunakan dapat berupa obat tradisional buatan sendiri, jamu gendong maupun obat tradisional industri pabrik. Penggunaan tumbuhan obat tidak sesederhana seperti yang dipikirkan orang selama ini. Semua harus dipelajari dan memerlukan pengalaman tersendiri. Pemakaian obat tradisional juga harus mempertimbangkan takaran/dosis dan cara pengolahan yang tepat agar tujuan terapi tercapai. Namun belum banyak masyarakat mengetahui cara pembuatan obat tradisional yang baik, dimulai dari bagian tanaman obat yang diambil sampai pada tahap pengolahannya. Salah mengenali tumbuhan obat yang dimaksud juga tidak akan menyembuhkan penyakit, apalagi salah menggabungkan beberapa tumbuhan obat yang khasiatnya berlawanan. Pengabdian yang dilaksanakan di Desa Mendalo Indah Kecamatan Jambi Luar Kota ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai cara pengolahan obat tradisional yang teapat. Metode yang dilaksanakan pada Program PKM yaitu penyuluhan dan pelatihan. Setelah pengabdian ini dilaksanakan dapat terlihat bahwa masyarakat telah mengetahui dan menerapkan cara pengolahan obat tradisional yang baik. Diharapkan dengan ini tujuan pengobatan dapat tercapai secara maksimal dan efek samping minimal sehingga berimbas pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat..Kata kunci: obat tradisional; pengolahan; desa mendalo indah. ABSTRACTIn the last decade amidst the many types of modern medicines on the market and the emergence of various types of new modern medicines, there is a global tendency to return to nature. Factors that encourage people to utilize natural medicines include the high price of synthetic drugs and the many side effects. In addition, promotion factors through the mass media also play a role in increasing the use of natural medicines. Therefore natural medicines have become increasingly popular and their use is increasing not only in developing countries like Indonesia but also in developed countries. The type of traditional medicine used can be in the form of homemade traditional medicine, herbal medicine as well as traditional industrial medicine. The use of medicinal plants is not as simple as people have thought so far. All must be learned and requires its own experience. The use of traditional medicine must also consider the correct dosage and treatment method so that the therapeutic goals are achieved. But not many people know how to make traditional medicines that are good, starting from the part of medicinal plants taken to the processing stage. It is also wrong to recognize the medicinal plants which will not cure the disease, moreover one combines several medicinal plants which have opposite properties. The service that was carried out in Mendalo Indah Village, Jambi, Outer City District, was aimed at providing information on how to treat traditional medicines properly. The method implemented in the PKM Program is counseling and training. After this service is carried out, it can be seen that the community has known and implemented a good method of processing traditional medicines. It is expected that using this treatment goal can be achieved optimally and minimal side effects so that the impact on improving the quality of public health. Keywords: traditional medicine; processing; mendalo indah village
Pembudidayaan dan Pembuatan Teh Daun Binahong untuk Mengobati Penyakit Asam Urat Havizur Rahman; Elisma Elisma; Uce Lestari
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2019): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.048 KB) | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v4i2.895

Abstract

The community service program aims to introduce binahong plants, and its benefits to overcome gout and how to cultivate. The community will be given the skill of how to make binahong leaf tea so that utilization of binahong leaves to overcome gout become more practical, right doses so the goal of therapy for gout can be achieved. Gout is one form of arthritis that is often associated with reddish, swollen, hot and stiff joints. The prevalence of gout from the year is increasing. Men have a higher risk of gout than women. Community efforts in treating gout using chemical drugs have been shown to cause serious side effects. The use of herbal medicine can be used as an alternative therapy in dealing with this disease. The binahong plant is an empirically widely used plant to treat various illness. One of them is gout. The use of this plant in gout support therapy is essential because, from the research result, this plant has many properties with minimal toxicity. The method used in this service is by providing counselling and training. The results of evaluating the implementation of cultivation and making of binahong leaf tea for the treatment of gout, many as 29 residents of RT 02 Mendalo Indah Jambi, Luar Kota Village. The benefits of binahong as a treatment for gout as well as residents also know how to cultivate binahong for self-treatment and economic improvement container of the citizens.
Evaluasi Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Mengalami Depresi di RSUP Dr. M. Djamil Padang Havizur Rahman; Helmi Arifin; Arina Widya Murni
Jurnal Farmasi Higea Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : STIFARM Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.065 KB) | DOI: 10.52689/higea.v10i2.213

Abstract

Depresi merupakan gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya, dengan berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresif, gangguan sistemik, gangguan depresif mayor dan gangguan depresif unipolar serta bipolar. Depresi merupakan penyakit yang sering muncul terutama pada pasien penyakit kronis, salah satunya gagal ginjal kronik. Pada salah satu penelitian penelitian menemukan bahwa prevalensi depresi pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis mencapai 31,1%. Kualitas hidup merupakan sesuatu yang berhubungan dengan kesehatan yang bisa diartikan sebagai respon dari emosi penderita terhadap aktivitas sosial, emosi, pekerjaan dan hubungan antar keluarga, rasa bahagia atau senang, sesuai dengan harapan maupun kenyataan yang ada, adanya kepuasan dalam melakukan fungsi fisik sosial dan emosional, juga suatu kemampuan bersosialisasi dengan orang lain. Depresi diduga merupakan salah satu penyebab terjadinya penurunan kualitas hidup pasien. Tujuan: untuk mengetahui hubungan depresi terhadap kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik. Metode: Jenis penelitian adalah cross sectional, dengan teknik pengambilan data judgment sampling. Penilaian depresi menggunakan Beck Depression Inventory-II (BDI- II), sedangkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik menggunakan Short Form Health Questionnaire (SF-36). Hasil: Nilai rata-rata kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik pada penelitian ini adalah 61,42 yang berarti kualitas hidup rata-rata pasien baik. Dari uji korelasi menggunakan uji spearman terdapat hubungan yang cukup kuat antara tingkat kualitas hidup dengan tingkat depresi, dimana diperoleh hasil pasien non-depresi memiliki kualitas hidup yang baik, dan sebaliknya (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang sangat kuat antara depresi dengan kualitas hidup, dimana kualitas hidup pasien non-depresi lebih baik dari pada depresi. Oleh karena itu perlu perhatian yang khusus terhadap pasien gagal ginjal yang mengalami depresi.
Analisis Kandungan Merkuri pada Krim Pemutih Ilegal di Kecamatan Pasar Kota Jambi menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) Havizur Rahman; Ilmavia Wilantika; Madyawati Latief
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 01 Juli 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (814.43 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i1.4350

Abstract

Merkuri merupakan logam beracun yang dapat menimbulkan efek serius pada kesehatan meskipun pada konsentrasi yang sangat kecil. Dicurigai ada kandungan merkuri pada kosmetik krim pemutih illegal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan dan mengetahui kadar merkuri pada krim pemutih merek X. Sampel krim pemutih X dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Sebanyak 2 g sampel dilarutkan dengan cara dekstruksi basah untuk menghilangkan zat-zat organik. Identifikasi merkuri menggunakan uji warna dengan reagen KI, HCl, dan NaOH, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) pada panjang gelombang 253,7 nm. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa sampel yang direaksikan dengan pereaksi KI menghasilkan endapan merah orange, yang menunjukkan hasil positif adanya merkuri. Namun, dengan pereaksi NaOH dan HCl tidak menunjukkan hasil reaksi positif. Semua sampel teridentifikasi kandungan merkuri, dengan kadar masing-masing sampel 0,29; 0,289; 0,201; 0,179; 0,265; 0,263; 0,193; 0,194; 0,328; dan 0,304 ppm. Krim pemutih ilegal merek X positif mengandung merkuri dengan kadar merkuri rata-rata 0,251 ppm.
Introduksi Teknologi Sabun Cair Antiseptik dari Buah Pedada (Sonneratia Caseolaris) di Kelurahan Kampung Laut, Kuala Jambi, Tanjung Jabung Timur Faizar Farid; Putri Maya Sari; Havizur Rahman
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): Volume 2, No (issue) 1, Juni 2018
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.221 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v2i1.5427

Abstract

Buah pedada yaitu buah mangrove yang hidup di perairan payau yang banyak tumbuh di daerah pesisir khususnya yang ada di Kabupaten Tanjab Timur yaitu Kelurahan Kampung Laut Kecamatan Kuala Jambi. Buah Pedada bagian dasarnya dibungkus oleh kelopak bunga, dan tidak beracun. Masyarakat Kampung Laut jarang mengkonsumsi langsung buah Pedada karena rasanya asam. Buah tersebut memiliki kandungan gizi yang belum dimanfaatkan. Buah Pedada dapat diolah menjadi produk pangan seperti selai dan sirup, karena kandungan vitamin C yang cukup tinggi. Selain pengolahan produk pangan buah Pedada dapat juga diolah menjadi sabun cair antiseptik, karena kandungan zat kimia pada buah Pedada mampu membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan melihat potensi ini, maka muncul ide untuk membuat teknologi pengolahan sabun cair buah Pedada sebagai antiseptik. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan memberikan nilai tambah yang besar ditinjau dari hasil teknologi produk sabun cair antiseptik, sehingga menambah nilai ekonomis dan penghasilan bagi Masyarakat Kampung Laut serta meningkatkan pengetahuan masyarakatnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini penyuluhan manfaat dan pengolahan buah Pedada. Kegiatan ini menghasilkan produk sabun cair antiseptik serta meningkatkan kreativitas sumber daya manusia di Kelurahan Kampung Laut, kecamatan Kuala Jambi, Kabupaten Tanjab Timur untuk membuat industri rumah tangga produk pangan ataupun produk sabun cair antiseptik.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK N-HEKSAN, ETIL ASETAT, DAN ETANOL DAUN DURIAN (Durio zibethinus Linn.) TERHADAP BAKTERI Propionibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis Shindi Amanda Rizki; Madyawati Latief; Fitrianingsih Fitrianingsih; Havizur Rahman
Jambi Medical Journal : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol. 10 No. 3 (2022): Jambi Medical Journal: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.275 KB)

Abstract

The durian plant is believed to have medicinal properties and has a distinctive name in each region, such as durian selat from Selat Village in Jambi. Parts of the durian plant such as durian skin and durian seeds have been shown to have antibacterial activity. This study aimed to determine the antibacterial activity and the diameter of the inhibition zone of strait durian leaves (Durio zibethinus Linn.) against Propionibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis bacteria. Antibacterial activity testing was carried out using the disc diffusion method. Based on the results obtained, n-hexane, ethyl acetate, and ethanol extract of durian leaves have antibacterial activity at 1% to 6% concentration with weak level against Propionibacterium acnes bacteria and moderate level against Staphylococcus epidermidis bacteria. The highest inhibition zone diameter was obtained from ethyl acetate extract 4.76 mm (weak category) against P. acnes bacteria and the highest inhibition zone diameter was obtained from ethyl acetate extract 6.26 mm (medium category) against S. epidermidis bacteria with MIC values ​​(Minimum Inhibitory Concentration) at 1% concentration.