Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kajian Awal Potensi Ekstrak Kulit Buah Lontar (Borassus Flabellifer L) sebagai Dye Alami untuk Dye Sensitized Solar Cell (Dssc) Alexia Lemau; Redi K.Pingak; Albert Z. Johannes
Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application Vol. 1 No. 2 (2021): Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application
Publisher : Program Studi Fisika - Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/magnetic.v1i2.112

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kajian awal potensi ekstrak kulit buah lontar (Borassus Flabellifer L) sebagai dye alami untuk Dye Sensitized Solar Cell ( DSSC). Tujuan penelitian ini adalah menentukan nilai jangkauan serapan, koefisien serapan, nilai celah energi dan potensi ekstrak kulit lontar sebagai dye alami untuk Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Kulit lontar yang diambil dari Ileape, Kabupaten Lembata dikeringkan dan dihaluskan menggunakan blender, kemudian serbuk kulit lontar diekstraksi secara maserasi, setelah itu dievaporasi menggunakan evaporator. Langkah berikutnya hasil evaporasi diencerkan ulang dengan etanol sehingga dapat dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis untuk mendapatkan spektrum serapan. Berdasarkan data hasil spektrum serapannya, jangkauan serapan senyawa ekstrak kulit lontar dengan konsentrasi 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, adalah 200 nm sampai 393 nm. Hasil analisis spektrum serapan menggunakan metode Tauc Plot memberikan nilai celah energi rata- rata sebesar 3.43 eV. Berdasarkan nilai celah energi tersebut senyawa ekstrak kulit buah lontar berpotensi untuk digunakan sebagai dye alami untuk Dye Sensitized Solar Cell ( DSSC).
Penentuan Sifat Optik Senyawa Hasil Ekstraksi Daun Kemiri (Aleurites Moluccana, (L.) Wild) Asal Desa Fohoeka Kecamatan Nanaet Duabesi Kabupaten Belu Yeremina Lau; Minsyahril Bukit; Albert Z. Johannes; Ali Warsito
Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application Vol. 1 No. 2 (2021): Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application
Publisher : Program Studi Fisika - Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/magnetic.v1i2.113

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penentuan sifat optik senyawa hasil ekstraksi daun kemiri (Aleurites Moluccana, (L.) Wild) asal Desa Fohoeka Kecamatan Nanaet Duabesi Kabupaten Belu. Tujuan penelitian ini adalah menentukan jangkauan serapan, celah energi, koefisien serapan, dan indeks bias dari senyawa hasil ekstraksi daun kemiri. Daun kemiri dikeringkan, diekstraksi secara maserasi dan dievaporasi. Hasil evaporasi dilarutkan dengan pelarut etanol 70% untuk dianalisis pada spektrofotometer UV-Vis. Konsentrasi yang digunakan dalam analisis spektrofotometer Uv-Vis adalah 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm. Berdasarkan analisis spektrofotometer UV-Vis, jangkauan serapan daun kemiri adalah 200 nm-400 nm. Nilai celah energi yang diperoleh adalah 3,2 eV. Nilai koefisien serapan sebesar 793,3 m-1. Hasil perhitungan indeks bias riil senyawa hasil ekstraksi daun kemiri masing-masing konsentrasi yaitu 100 ppm, 200 ppm, dan 300 ppm adalah 0.8 serta nilai indeks bias imajinernya adalah 0.24, 0.69, dan 1.22. Berdasarkan hasil analisis senyawa hasil ekstraksi daun kemiri memilikipotensi yang digunakan dalam pembuatan sel surya berbasis organik. Kata Kunci : Daun kemiri, Sifat optik, Spektrofotometer UV-Vis, indeks bias, jangkauan serapan
ANALISIS POTENSI PASIR TABLOLONG DAN PASIR KOKA SEBAGAI SUMBER SILIKA MENGGUNAKAN UJI XRF DAN XRD Redi K. Pingak; Albert Z. Johannes; Laura A. S. Lapono
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.264 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.614

Abstract

Abstrak Silika memiliki banyak aplikasi sehingga penelitian tentang sintesis silika dari bahan alam yang praktis dan murah sangat penting untuk dilakukan. Dari warnanya, pasir Tablolong dan pasir Koka adalah dua pasir alam di NTT yang diduga mengandung silika dengan kemurnian yang cukup tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan awal silika dalam pasir Tablolong dan pasir Koka untuk mengetahui potensi kedua pasir alam ini sebagai penghasil silika dengan kemurnian yang tinggi. Sampel pasir Tablolong dan Koka dambil dan dibersihkan, dicuci dengan akuades, kemudian dikeringkan pada suhu 150 0C selama 8 jam untuk menghilangkan kadar airnya. Sampel kemudian dihaluskan menggunakan mortar selama 30 menit dan disaring menggunakan ayakan 100 mesh. Sampel pasir Tablolong dan Koka ini kemudian diuji XRF dan XRD. Berdasarkan uji XRF, diperoleh kandungan silika dalam pasir Tablolong adalah 34,04% dan pasir Koka sebesar 38,91% dan merupakan senyawa oksida dengan kandungan terbanyak kedua dalam pasir setelah CaO. Hasil uji XRD juga bersesuaian dengan hasil uji XRF, dimana fase dominan dalam pasir Tablolong dan Koka adalah fase kalsit CaCO3 dan fase dominan kedua adalah fase quartz SiO2. Berdasarkan kedua hasil ini, dapat disimpulkan bahwa pasir dari kedua lokasi ini berpotensi sebagai penghasil silika dengan kemurnian tinggi. Oleh karena itu, dapat disarankan untuk mensintesis silika dari kedua lokasi ini menggunakan metode-metode sintesis yang umum seperti metode kopresipitasi dan metode alkali-fusion. Kata kunci: pasir Tablolong, pasir Koka, silika, XRF, XRD Abstract Silica has many applications and therefore research on synthesis of silica from natural resources is important. From their colors, sand from Tablolong dan Koka beach in NTT could have silica with high purity. The aim of the research is to determine silica content in sand from Tablolong and Koka beach to know the potential of the two beaches as silica sources. Sand from the two locations was cleaned, washed and dried at 150 0C for 8 hours. It was then milled for 30 minutes and filtered using 100 mesh filter. After that, it was characterised using XRF and XRD. From the XRF results, silica content in pasir Tablolong was about 34,04% and 38,91% in pasir Koka and was the second largest in terms of compound content, only smaller in percentage than CaO. XRD also confirmed the XRF results, where the dominant phases in the sand were calcite CaCO3 and quartz SiO2. From these results, it can be concluded that sand from Tablolong and Koka beach have potential as natural sources of silica with high purity. Therefore, synthesis of silica with well-known methods such as coprecipitation and alkali-fusion from the two locations is recommended. Keywords: Tablolong sand, Koka sand, silica, XRF, XRD
KAJIAN KANDUNGAN RADIOISOTOP ALAM DALAM SAMPEL BATUAN DI DESA OBEN BAUN KUPANG BARAT DENGAN TEKNIK ANALISIS RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN Maria Selviana Tay; Albert Z. Johannes; Laura A. S. Lapono; Bartholomeus Pasangka
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (813.924 KB) | DOI: 10.35508/fisa.v3i2.620

Abstract

Abstrak Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini adalah pemetaan dan analisis aktivitas jenis massa kandungan radioisotop dalam deposit mineral di Desa Oben Baun Kupang Barat. Tujuan Penelitian meliputi: menentukan kisaran cacah radiasi radioisotop alam di beberapa titik pengukuran di lapangan dan pengukuran di laboratorium, menentukan kisaran aktivitas jenis massa (C) kandungan radioisotop dalam sampel batuan, memetakan sebaran cacah dan aktivitas jenis massa radioisotop pada luasan daerah tertentu yang terjangkau survei di lapangan, dan mengestimasi tingkat kontaminasi radioaisotop pada lingkungan. Metode penelitian meliputi: observasi/ survei, mapping, sampling, analisis, interpretasi. Hasil-hasil penelitian: Kisaran cacah radiasi nuklir radioisotop di lapangan dan dilaboratorium dalam deposit mineral di Oben Baun Kupang Barat berturut-turut berkisar antara 15 cpm sampai dengan 93 cpm dan 28 cpm sampai dengan 92 cpm. Kisaran aktivitas jenis massa (C) kandungan radioisotop dalam 45 cuplikan sampel batuan di Oben Baun Kupang Barat berkisar antara 0,099 x 10-5 µCi/gram sampai dengan 0,316 x 10-5 µCi/gram. Sebaran atau distribusi kandungan radioisotop di Desa Oben Baun Kupang Barat yang dapat dijangkau survei terdistribusi lebih tinggi dari arah timur dan cenderung menurun ke arah barat. Distribusi tersebut masih cenderung tinggi ke arah utara di bagian timur lokasi survei. Kontaminasi radioisotop pada lingkungan masih tergolong kontaminasi rendah untuk radiasi alpha dan beta, dan secara umum cacah radiasi radioisotop di lapangan masih bersesuaian dengan batas toleransi, walaupun perlu diwaspadai beberapa titik ukur dengan cacah radiasi melebihi standar. Kata Kunci: Radioisotop, Aktivitas Jenis Massa, Daerah Kontaminasi. Abstract The main problem studied in this research was mapping and analizing of mass specific activity of radioisotope content in mineral deposit at Oben Village Baun West Kupang. The aims of research comprise of: to determine radiation counts range of natural radioisotope at several measurement points at field and Laboratory, to determine counts and massa specific activity range of radioisotope content in rocks sample, to map distribution of counts and mass specific activity on area which was reached of field survey, and to estimate contamination level of radioisotope on environment. The methods of research consists of: Observatlion/ surveying, mapping, sampling, analyis, and interpretation. The results of research: The counts range of nuclear radiation of radioisotope at field and laboratory in mineral deposit at Oben Baun West Kupang in succession revolved between 15 cpm up to 93 cpm and 28 cpm up to 92 cpm. The range of mass speciific activity of radioisotope content in 45 rock samples at Oben Baun West Kupang revolved berween 0,099 x 10-5µCi/gram up to 0,316 x 10-5 µCi/gram. The distribution of radioisotope content at Oben Village Baun West Kupang which can be reached survey higher distributed from east direction and inclined decrease to west direction. These distribution still high inclined to nort direction at east part of survey location. Radioisotope contamination on environment still classified low contamination for alpha and beta radaition, and generally radiation counts of radioisotope at the field still to be appropriated with tolerance limit, although was necessary waried several measurement points with radiastion counts exceed of standard. Keywords : Radioisotope, Mass Type Activity, Area Contamination.
KAJIAN AWAL SIFAT OPTIK GRAPHENE OXIDE BERBAHAN DASAR ARANG SEKAM PADI DENGAN METODE LIQUID PHASE EXFOLIATION MENGGUNAKAN ALAT BANTU BLENDER DAN ULTRASONIC CLEANER Intan Riani Solo; Minsyahril Bukit; Albert Z. Johannes; Redi K. Pingak
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenelitian tentang kajian awal sifat optik Graphene Oxide (GO) berbahan dasar arang sekam padi dengan metode Liquid Phase Exfoliation (LPE) menggunakan alat bantu blender dan Ultrasonic Cleaner telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variasi waktu sintesis GO menggunakan blender, ultrasonifikasi, dan blender yang dilanjutkan dengan ultrasonifikasi pada sifat optik GO, berdasarkan pada hasil karakterisasi UV-Vis. Dengan menggunakan alat bantu tersebut dilakukan variasi waktu 1 jam, 2 jam, dan 3 jam. Larutan didiamkan semalam, diambil bagian yang terangkat ke permukaannya dan dipisahkan. Kemudian bagian yang dipisahkan tersebut diencerkan dengan menggunakan aquades. Hasil tersebut dikarakterisasi menggunakan Spektrometer UV-Vis untuk mendapatkan spektrum serapannya. Berdasarkan hasil analisis spektrum dari ketiga perlakuan diperoleh jangkauan spektrum berada dalam range 200 nm sampai 400 nm. Nilai puncak serapan maksimum pada perlakuan blender 1 jam, 2 jam dan 3 jam secara berturut – turut adalah 3,319; 3,333dan 3,983 pada masing – masing panjang gelombang 223 nm; 222 nm dan 223 nm. Nilai puncak serapan maksimum pada perlakuan ultrasonifikasi 1 jam, jam dan 3 jam secara berturut – turut adalah 2,466; 2,115 dan 1,877 pada masing – masing panjang gelombang 223 nm; 223 nm dan 224 nm. Nilai puncak serapan maksimum pada perlakuan blender yang dilanjutkan dengan ultrasonifikasi 1 jam, 2 jam dan 3 jam secara berturut – turut adalah 2,777; 1,838; dan 1,961 pada masing – masing panjang gelombang 224 nm; 223 nm dan 224 nm. Berdasarkan nilai puncak serapan dan rentang panjang gelombang yang diperoleh dari hasil karakterisasi spektrometer UV-Vis, dapat disimpulkan bahwa material GO berhasil disintesis dalam penelitian ini. Dari hasil perbandingan spektrum ketiga perlakuan di atas, sintesis GO dengan metode LPE dengan alat bantu blender menghasilkan GO dengan konsentrasi yang paling tinggi dan waktu mempengaruhi jumlah konsenterasi GO yang dihasilkan.Kata kunci: GO; LPE, blender; ultrasonifikasi; blender-ultrasonifikasi. AbstractA preliminary study on the optical properties of Graphene Oxide (GO) from rice husk charcoal with the Liquid Phase Exfoliation (LPE) method using a blender and ultrasonic cleaner treatment has been done. The purpose of this research is to determine the influence of the time variation of GO synthesis using a blender, ultrasonication, and blender followed by ultrasonication on the optical properties of GO, based on the results of UV-Vis characterization. With the use of the treatment tools, we made 1 hour, 2 hours, and 3 hours’ time variations respectively. The solution was left overnight, then the raised portion on the surface was separated from the solution. The separated parts were diluted using equates and then characterized using the UV-Vis spectrometer to obtain its absorption spectrum. Based on the results of the spectrum analysis of the three treatments, spectrum coverage is obtained in the range of 200 nm to 400 nm. The maximum absorption coefficients from the 1 – hour, 2 – hour, and 3 – hour blender treatment were 3.319; 3.333, and 3.983 at 223 nm, 222 nm, and 223 nm respectively. The corresponding values from ultrasonication treatment were 2.466; 2.115 and 1.877 at 223 nm, 223 nm, and 224 nm respectively, and those from the blender treatment followed by ultrasonication were 2.777; 1.838 and 1.961 at 224 nm, 223 nm, and 224 nm respectively. Based on the absorption coefficients and the wavelength range obtained from UV-Vis spectrometer characterization results, it can be concluded that the GO material was successfully synthesized in this research. From the comparisons of the three treatments, GO synthesized using the LPE method with the blender treatment yields GO with the highest concentration, and time affects the number of GO concentrations produced.Keywords: GO, LPE, Blender, Ultrasonication, Blender- ultrasonication.
Pemodelan Dua Dimensi Menggunakan Residual Anomali Magnetik Lokasi Sains Center Ramli Seravianus; Jehunias L. Tanesib; Albert Z. Johannes
Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application Vol. 3 No. 2 (2023): Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application
Publisher : Program Studi Fisika - Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian dengan metode geomagnet pada lokasi Sains Center di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasi kondisi bawah permukaan lokasi pembangunan gedung Sains Center dan memetakan pola perlapisan batuan bawah permukaan di lokasi penelitian. Pengambilan data dilakukan pada 192 titik ukur dengan luas lokasi ± 50 Ha. Proses akusisi data dengan sistem looping menggunakan alat Proton Prosession Magnetometer (PPM) tipe GSM-19T. Hasil penelitian menunjukkan sebaran nilai intensitas medan magnetik total dari 45255.85 nT sampai 45517.70 nT. Untuk anomali hasil pengolahan data diperoleh pada kisaran -90 nT sampai 190 nT. Hasil pemodelan 2 dimensi menunjukkan bahwa lokasi penelitian didominasi oleh batuan gamping dengan kisaran nilai suseptibilitas 0,000002 cgs unit sampai 0,002778 cgs unit dan berada pada kedalaman ±0 meter – 20 meter dan batuan diamagnetik dengan kisaran nilai suseptibilitas -0,000013 cgs unit sampai -0,000840 cgs unit pada kedalaman ± 5 meter – 20 meter.