Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Menyenangkan (PAIKEM) dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Geografi Siswa Kelas X SMAN 2 Wera Syafruddin Syafruddin
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 2, No 2 (2021): November 2021
Publisher : STKIP HARPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.258 KB) | DOI: 10.56842/pendikdas.v2i2.87

Abstract

Permasalahan dalam penelitian adalah penggunaan penerapan model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan  (PAIKEM) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS Geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Wera.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS Geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Wera dengan menerapkan model PAIKEM. Subjek penelitian ini adalah siswa terdaftar pada semester ganjil tahun pelajaran 2021 sebanyak 22 orang, terdiri dari 10 orang laki laki serta 12 orang perempuan dan guru kelas X SMA Negeri 2 Wera. Prosedur dalam penelitian ini adalah: (1) perencanaan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; (4) evaluasi; dan (5) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam II siklus, dan tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Selanjutnya data kuantitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif, sedangkan data kualitatif  dianalisis secara deskriptif kuantitatif.  Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar pada materi pokok memahami sejarah pembentukan bumi dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran PAIKEM. Pada siklus I, kemampuan siswa mencapai rata rata 74,8 dengan ketuntasan secara klasikal 77% siswa yang mencapai ketuntasan 17 orang dari 22 orang, dan pada siklus II meningkat menjadi rata rata 80,02 dengan ketuntasan 91% siswa yang tuntas dari 22 siswa. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan (PAIKEM) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS geografi pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Wera
Studi Terhadap Ornament (Ragam Hias) Pada Situs Wadu Pa’a Candi Tebing Dengan Metode Karya Wisata Dalam Pembelajaran Apresiasi Seni Rupa Di Kelas X SMA Negeri 1 Woha Kabupaten Bima. Sulfahri Sulfahri; Syafruddin Syafruddin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 9 No 1 (2019): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v9i1.28

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-kualitatif yang dilakukan pada situs Wadu Pa’a di Desa Kananta kabupaten Bima. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan Sejarah keberadaan Situs Wadu Pa’a, dan untuk menerapkan motif wadu pa,a dalam Pembelajaran Apresiasi Seni Rupa Di Kelas X SMA. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui teknik observasi, dokumentasi, tinjauan pustaka dan wawancara. Sedangkan sampelnya dipilih relief patung Budha dan Ganesha untuk mewakili keseluruhan relief patung yang ada di Situs Wadu Pa’a. Teknik analisis datanya menggunakan teknik deskriptif-kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Kecamatan, Soromandi Kabupaten Bima merupakan peninggalan Hindu yang menurut sejarah bahwa yang memahat Wadu Pa’a ini adalah sang Bima dimana sang bima ini merupakan bangsawan dari kerajaan Medang, ( Jawa Timur). Ornamen pada makam Situs Wadu Pa’a terdapat Pahatan relief Ganesha, Budha, Mahaguru (Siwa), pilar, Catra ( payung) Stupa dan huruf Jawa kuno yang terdiri dari garis lurus, lenkung, dan terbentuk bidang dan penggarapannya dengan cara di pahat. Sehingga bisa diterapkan dalam pembelajaran apresiasi seni rupa.
Proses Penambangan Pasir Pantai dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima Syafruddin Syafruddin; Ihsan Ihsan
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 8 No 1 (2018): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v8i1.119

Abstract

Bukti Ketergantungan bangsa Indonesia kepada alam dapat dilihat dari pemanfaatan sumber daya alam yang besar-besaran tanpa melihat kelanjutan fungsinya. sentralisasi pemerintahan, kegiatan exploitasi terhadap sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan masih terbatas pada pemanfaatan wilayah-wilayah yang strategis saja, namun dewasa ini setiap daerah saling belomba-lomba mengeksploitasi dan memanfaatkan kekayaan alam masing-masing. Penambangan pasir di pantai memang dianggap memberikan kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima, hal ini dapat terlihat dari begitu banyaknya aktivitas penggalian pasir di pantai yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. Kegiatan penambangan pasir pantai sering dikonotasikan sebagai salah satu kegiatan yang merusak lingkungan, hal itu dapat terjadi apabila kegiatan penambangan tidak terkendali pasti akan menimbulkan dampak lingkungan, baik bersifat positif maupun bersifat negatif. Meskipun demikian besarnya permintaan pasar terhadap pasir turut mendorong berkembangnya kegiatan ini dengan pesat. Akibatnya, munculah berbagai masalah terhadap lingkungan. Rumusan masalah dalam penelitia ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah proses penambangan pasir pantai yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima? 2) Bagaimanakah dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya eksploitasi pasir pantai di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima?. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui proses penambangan pasir pantai yang dilakukan masyarakat di Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima. 2)Untuk mengetahui dampak positif maupun dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya eksploitasi pasir pantai di Kecamatan Amba Lawi Kabupaten Bima. Kesimpulan Kegiatan eksploitasi pasir pantai yang berlebihan akan berdampak pada rusaknya kel estarian sumber daya alam dan rusaknya fungsi lingkungan pantai. Eksploitasi pasir pantai yang terus mengalami peningkatan. Kerusakan tersebut disebabkan oleh kegiatan penambangan yang dilakukan secara kelompok terus-menerus dan dilakukan secara ilegal atau tidak berizin. Kerusakan pantai karena eksploitasi yang terus terjadi di sepanjang pantai di kecamatan ambalawi. Dengan bertambahnya Jumlah penduduk yang terus meningkat dan ketersediaan lahan pertanian dan ketrsedian lapangan kerja yang sedikit menyebabkan masyarakat banyak yang alih profesi menjadi penambang pasir pantai. Hal ini yang terjadi pada masyakat yang tinggal di sepanjang pesisir pantai di Kecamatan ambalawi kabupaten Bima. Ada berbagai alasan yang menyebabkan kegiatan eksploitasi pasir pantai terus dilakukan di Kecamatan ambalawi kabupaten Bima antara lain: 1) Pengetahuan masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan pantai. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui dampak jangka panjang yang di timbulkan oleh kegiatan eksploitasi pasir pantai. Masyarakat hanya berpikir untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Masyarakat menganggap bahwa lingkungan itu milik umum, sehingga masyarakat berhak mengeksploitasi sumber daya alam tersbut. 2)Pengetahuan masyarakat tentang illegal. Bagi masyarakat ilegal diartikan sebagai segala sesuatu yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang di perbolehkan. Masyarakat yang melakukan penambangan akan dianggap legal sehingga masyarakat melakukan kegiatan penambangan tersebut. Dalam hal ini Peran pemerintah daerah dalam menyikapi aktivitas penambangan pasir pantai secara illegals sangat diperlukan Peraturan.
Hubungan Antara Penguasaan Peta Konsep Terhadap Kemampuan Mendesain Peta Geografi Siswa Kelas VII di SMPN 2 Wera Tahun 2019 Syafruddin Syafruddin
JURNAL PENDIDIKAN IPS Vol 9 No 2 (2019): JURNAL PENDIDIKAN IPS
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpi.v9i2.205

Abstract

Pendidikan pada era globalisasi memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam menyikap sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten dalam bidangnya, untuk mewujudkan masyarakat yang maju dan bersaing dalam menjawab tantangan global. Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas rumusan penelitian ini yaitu ” bagaimanakah hubungan antara penguasaan peta konsep terhada kemampuan mendesain peta geografi siswa kelas VII di SMPN 2 Wera Tahun 2019. Adapun tujuan penelitian ini adalah “ingin mengetahui bagaimanakah hubungan antara penguasaan peta konsep terhada kemampuan mendesain peta geografi siswa kelas VII di SMPN 2 Wera Tahun 2019”.pelaksanaan penelitian ini dapat memberikan manfaat atau kegunaan penelitian ini yaitu: a. manfaat teoritis. b. manfaat praktis. Metode yang akan digunakan adalah metode deskriptif dalam pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan fakta tentang hubungan antara penguasaan peta konsep terhadap kemampuan mendesain peta geografi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII di SMPN 2 Wera Tahun 2019, yang berjumlah 140. Jadi jumlah sampel yang akan diteliti adalah 40 orang siswa. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik dengan rumus r Product Moment. Hasil perhitungan analisa data dikonsultasikan pada nilai r tabel. Nilai r hitung yang diperoleh sebesar 0.07 untuk menguji taraf singnifikasi hasil penelitian ini perlu dikonsultasikan ke dalam formula degree of free atau derajat kebebasan nengan formula N 1 = 39, diperoleh nilai r tabel sebesar = 0,316 dengan taraf signifikasi 5%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa nilai r hitung lebih kecil dari e tabel (0.07>0,316). Maka dapat disimpulkan bahwa “hubungan antara penguasaan peta konsep terhadap kemampuan mendesain peta geografi siswa kelas VII di SMPN 2 Wera Tahun 2018, tidak singnifikan. Dengan bersandar pada hasil analisis data lapangan, yaitu dengan diperolehnya nilai r hitung yang lebih kecil dari nilai r tabel (0.07>0,316) maka dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara penguasaan peta konsep terhada kemampuan mendesain peta geografi siswa kelas VII di SMPN 2 Wera Tahun 2019 tidak signifikan.
Peran Guru dalam Mata Pelajaran IPS untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di Kelas V SDN 1 Nunggi Syafruddin Syafruddin; Desy Ningsih Komalasari
Pendikdas: Pendidikan Dasar Vol 3, No 2 (2022): November 2022
Publisher : STKIP HARAPAN BIMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56842/pendikdas.v3i2.145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui motivasi belajar siswa 2) Mengetahui peran guru pada mata pelajaran IPS dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. 3.) Mengetahui hambatan guru dalam mata pelajaran IPS dalam memberikan motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan survey dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Maka diperoleh hasil penelitian: 1) Motivasi pada mata pelajaran IPS di SDN 1 Nunggi kelas V masih rendah. a) Hal ini dapat diketahui pada awal jam pelajaran yang mana siswa masih ada yang keluar kelas, ini jelas memakan waktu banyak bagi guru, serta ketidak siapan siswa saat mengikuti pelajaran. b) Pada waktu guru menjelaskan materi di depan kelas siswa-siswi hanya sedikit memperhatikan, mayoritas masih ramai, ada yang berbicara sama teman sebangku, ada yang usil kepada temannya ada pula siswa yang ribut dalam kelas. 2) Peran guru dalam mata pelajaran IPS untuk meningkatkan motivasi belajar ada beberapa cara diantaranya a) membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar b) penggunaan metode dan media yang menarik dalam pembelajaran. Penggunaan cara ini sangat mempengaruhi dalam menarik minat belajar siswa, sehingga siswa termotivasi dalam pembelajaran. c) menciptakan gaya mengajar yang menyenangkan atau lucu, ini dapat juga menimbulkan semangat belajar. d) pemberian pujiaan atau hadiah juga dapat memancing siswa untuk termotivasi dalam belajar. 3) Hambatan-hamabatan Guru dalam meningkatkan motivasi. Hambatan-hambatan yang di peroleh adalah a) terbatasannya sarana prasarana sehingga masih banyak menggunakan pembelajaran manual atau sekedar diskusi tanya jawab dan ceramah, dan juga hambatan yang paling berpengaruh adalah b) hubungan guru dan siswanya c) hubungan siswa dengan teman sebaya dan d) hubungan siswa dengan lingkungan keluarga dan masyarakat.