Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Peran Budidaya Madu Kelulut Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga di Desa Sungai Pagar Sisca Vaulina; Saripah Ulpah; Septina Elida; Sri Ayu Kurniati
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.563 KB) | DOI: 10.25299/bpb.2020.5008

Abstract

Kegiatan pengembangan ternak lebah madu khususnya madu hutan skala rakyat sudah dilakukan di Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Daerah ini sangat baik bagi pengembangan lebah madu hutan yang ditandai dengan 85 % dari luas lahan merupakan perkebunan yang menghasilkan tanaman bunga sebagai sumber pakan lebah madu, adanya sumber air yang dibutuhkan lebah madu dan adanya bahan pembuatan sarang yang mudah untuk didapatkan. Peternak madu hutan telah mengenal madu kelulut karena harga jual relative lebih mahal, namun masih minim pengetahuan tentang madu kelulut ini, baik dalam aspek budidaya maupun dalam aspek ekonominya. Oleh sebab itu, perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan kepada peternak madu terhadap peran budidaya madu kelulut dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Berdasarkan pada analisis situasi yang dikemukakan diatas, maka dapat diidentifikasi bahwa peternak madu hutan di Desa Sungai Pagar masih perlu pengerahuan dan keterampilan dalam teknik budidaya madu kelulut, karena kegiatannya baru dimulai serta pengetahuan bahwa madu kelulut lebih menjanjikan kedepannya. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan oleh tim dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau pada Tanggal 22 Juli 2019. Tema kegiatan adalah sosialiasi mengenai peran madu kelulut dalam meningkatkan pendapatan keluarga di Desa Sungai Pagar Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Manfaat pengabdian ini: (1) Dapat membekali peternak madu untuk lebih memiliki pengetahuan tentang madu kelulut sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pendapatannya sebagai peternak madu.; (2) Sumbangan pemikiran untuk lebih mengembangkan budidaya madu kelulut sesuai dengan standar umum budidaya madu, sehingga produksi dapat lebih ditingkatkan.
Penyuluhan Manajemen dan Pengembangan Usaha Agroindustri Pengolahan Sagu di Desa Gogok Darussalam Septina Elida; Sri Ayu Kurniati; Sisca Vaulina; Darus
Buletin Pembangunan Berkelanjutan Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.502 KB) | DOI: 10.25299/bpb.2020.5034

Abstract

Kabupaten Kepulauan Meranti sebagian besar masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani yang mengusahakan berbagai jenis tanaman, khususnya tanaman pangan. Selain melakukan kegiatan produksi atau usahatani bahan pangan, usaha yang banyak dilakukan masyarakat adalah pengolahan atau agroindustri sagu. Produk olahan sagu yang banyak dihasilkan adalah bermacam-macam produk makanan seperti mie sagu, sagu rendang, sagu lemak, kerupuk sagu, dan lainnya. Namun masih banyak usaha agroindustri sagu yang manajemen atau pengelolaan usahanya masih tradisional sehingga produktivitas usaha menjadi rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan oleh tim Dosen Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau di Desa Gogok Darussalam Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kebupaten Kepulauan Meranti pada tanggal 25 Agustus 2018. Tema Kegiatan adalah penyuluhan manajemen dan pengembangan usaha agroindustri pengolahan sagu. Sehingga pengusaha agroindustri sagu memiliki kemampuan dan dapat membaca peluang usaha yang memiliki potensi untuk memproduksi produk unggulan yang berkualitas dan mampu memberikan nilai tambah produk sekaligus peningkatan pendapatan masyarakat.
Optimalisasi Input dan Pengaruhnya terhadap Produksi Usahatani Bawang Merah di Desa Sungai Geringging Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar Sri Ayu Kurniati; Darus Darus
Unri Conference Series: Agriculture and Food Security Vol 1 (2019): Seminar Nasional Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.855 KB) | DOI: 10.31258/unricsagr.1a5

Abstract

Jumlah produksi dan tingkat penggunaan input optimal merupakan faktor determinan yang cukup kuat mempengaruhi keputusan untuk mendorong pengembangan dan peningkatan produksi di tingkat lokal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan optimalisasi penggunaan input usahatani bawang merah. Penelitian dilakukan di Desa Sungai Geringging Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar pada bulan April hingga Agustus 2018. Analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dilanjutkan dengan uji optimasi penggunaan input produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bibit, pupuk dolomit, pestisida furadan dan tenaga kerja dalam keluarga berpengaruh positif sedangkan luas tanam dan pupuk kandang berpengaruh negatif terhadap produksi usahatani bawang merah. Untuk mendapatkan tingkat produksi yang maksimal maka penggunaan pupuk kandang dikurangi sedangkan bibit, pupuk dolomit, pestisida furadan dan tenaga kerja dalam keluarga perlu ditambah karena jumlahnya belum optimal.
DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP) DI KABUPATEN INDRAGIRI HULU Sri Ayu Kurniati
Jurnal Agribisnis Vol. 18 No. 2 (2016): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.859 KB) | DOI: 10.31849/agr.v18i2.770

Abstract

Kelembagaan pertanian di pedesaan perlu diperkuat oleh peran dari gapoktan untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan di pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi karakteristik petani, 2) Mengetahui pelaksanaan program PUAP, 3) Menganalisis kinerja gapoktan, dan 4) Menganalisis dampak kegiatan program PUAP terhadap peningkatan pendapatan petani. Penelitian menggunakan metode survei pada 3 kecamatan yaitu Kecamatan Rengat, Kecamatan Batang Cenaku, dan Kecamatan Pasir Penyu di Kabupaten Indragiri Hulu. Hasil penelitian memperlihatkan petani penerima dana BLM PUAP dalam kategori tenaga kerja produktif, rata-rata berpendidikan rendah, sangat paham dengan segala aktivitas dalam usahataninya, jumlah anggota keluarga rata-rata 4 jiwa, dominan usaha perkebunan kelapa sawit dengan rata-rata luas lahan sempit, dan status kepemilikan lahan adalah milik sendiri. Struktur kepengurusan organisasi gapoktan terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara, Analisis kinerja gapoktan dengan metode IPA (Importance Performance Analysis) menyatakan pada kuadran A tingkat kepuasan responden masih sangat rendah, kuadran B tingkat kepuasan relatif lebih tinggi, kuadran C gapoktan mengadakan kerjasama keuangan, dan kuadran D tidak terdapat variabel yang dinilai memiliki tingkat kepentingan rendah dengan tingkat kinerja tinggi. Sementara hasil uji t-statistik menyatakan terdapat perbedaan yang nyata antara pendapatan sebelum dan sesudah dilaksanakannya program PUAP. Kata kunci: Program PUAP, kelembagaan tani, gapoktan
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA IKAN NILA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROPINSI RIAU Sri Ayu Kurniati; Jumanto Jumanto
Jurnal Agribisnis Vol. 19 No. 1 (2017): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.785 KB) | DOI: 10.31849/agr.v19i1.890

Abstract

Pembangunan perikanan bertujuan untuk mewujudkan stabilitas ekonomi yang seimbang sekaligus pengembangan pembangunan desa dan meningkatkan taraf hidup pengusaha ikan nila. Diperlukan strategi usaha yang tepat dan dapat diandalkan agar budidaya ikan nila ini berkesinambungan dan perekonomian masyarakat meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: 1) Karakteristik pengusaha dan profil usaha ikan nila, 2) Strategi pengembangan usaha ikan nila. Penelitian ini menggunakan metode survei di Kecamatan Singingi Hilir Kabupaten Kuantan Singingi dengan jumlah responden 60 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif analisis SWOT. Hasil penelitian menyatakan bahwa karakteristik pengusaha rata-rata berumur 49 tahun, lama pendidikan hanya 6 tahun, pengalaman berusaha ikan sekitar 4-8 tahun, dan jumlah tanggunngan keluarga umumnya 4 jiwa. Skala usaha umumnya skala kecil yang dikelola oleh pengusaha sendiri,dengan jumlah modal awal dan penggunaan tenaga kerja sedikit. Strategi pengembangan usaha ikan nila menyatakan bahwa usaha ini berada pada kuadran ketiga sehingga dapat menjalankan stratgi WO, diantaranya memberikan gambaran tentang usaha ikan nila kepada pihak terkait agar mendapat penyaluran kredit, memperluas jangkauan pemasaran dengan cara meningkatkan kualitas produk ikan nila yang dihasilkan, meningkatkan promosi produk unggulan untuk memenuhi permintaan pasar, dan memberikan bonus pada karyawan jika penjualan produksi meningkat untuk menambah semangat kerja. Kata Kunci: Strategi, Ikan Nila, Analisis SWOT
PENGARUH KARAKTERISTIK PETANI DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PETANI PADI SAWAH DI KECAMATAN GUNUNG TOAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Sri Ayu Kurniati
Jurnal Agribisnis Vol. 22 No. 1 (2020): Jurnal Agribisnis
Publisher : UNIVERSITAS LANCANG KUNING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.365 KB) | DOI: 10.31849/agr.v22i1.4042

Abstract

Keberhasilan berusahatani dipengaruhi oleh karakteristik petani dan kompetensi yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja petani dan manajerial usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi, kompetensi petani, kinerja petani dan pengaruh karakteristik petani dan kompetensi terhadap kinerja petani pada usahatani padi sawah. Penelitian menggunakan metode survei di Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi dengan sampel petani padi sawah yang dipilih secara simple random sampling. Analisis data secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif menggunakan Regresi berganda. Hasil penelitian 1) Karakteristik sosial petani meliputi rata-rata umur 49,1 tahun, tingkat pendidikan adalah tamatan SD, pengalaman usaha rata-rata adalah 20,62 tahun, dan jumlah anggota keluarga dominan adalah 3 jiwa. Sedangkan karakteristik ekonomi meliputi luas lahan rata-rata 0,30 ha, tenaga kerja umumnya berasal dari dalam keluarga, dan penggunaan modal usahatani relatif sedikit, 2) Kompetensi petani termasuk kategori tinggi dan kinerja petani juga termasuk kategori baik, 3) Nilai R2 sebesar 0,600 berarti variabel bebas mempengaruhi kinerja petani padi sawah sebesar 60%
ANALISIS PARTISIPASI TENAGA KERJA WANITA DAN KONTRIBUSI PENDAPATAN (Studi Kasus Agroindustri Patin Desa Koto Mesjid Kabupaten Kampar, Provinsi Riau) Sri Ayu Kurniati
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 32 No. 1 (2016): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi April 2016
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agricultural sector development implemented interrelated, complementary support, and with the industrial sector, namely through the development of area-based economic growth integrated aquaculture that is contained in the concept of Minapolitan in Kampar Regency. This research aims to: (1) analyze the magnitude of women's labor force participation rates, (2) analyze factors that affect women's labor force participation, and (3) analyze the contribution of women's labor income. The research method is the case study on the central processing of agro-industries fish the catfish the whole workforce is women in the village of Koto Mosque District XIII Koto Kampar in Kampar Regency. Respondents taken in the census on 8 people labor women and analyzed using quantitative descriptive analysis. The results showed that the number of family member, wage, education, age, total household income and spare time together affect the labor participation of women. Work participation rates (TPK) amounted to 1.05% meaning of 100 females age earning only 1 person working on catfish agro-industries. The magnitude of the contribution of women's labor income is 19,88% of the overall income of households.
KEBERLANJUTAN USAHATANI BAWANG MERAH DESA SUNGAI GERINGGING KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Sri Ayu Kurniati
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 35 No. 3 (2019): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi Khusus, Nomor 3 2019
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2019.vol35(3).4570

Abstract

ABSTRACT The way farmers assess the perception of the sustainability of shallot farming will help the government to implement it at the farm level. This research aims to analyze the characteristics of shallot farmers, the perception of farmers on sustainable agriculture, and the relationship between the characteristics of onion farmers with the perception of sustainable development. The location was selected purposively with a reason that Geringging River Village is the initial place for planting shallots in Kampar District which was conducted by 40 farmers. Data were analyzed statistically using a Likert and Chi-Square scale. The results showed that the characteristics of the farmers are productive age, low education level, 2.3 years of farming experience, and the number of dependents of 5 families. The farmers had access to extension workers so that sources of knowledge about sustainable agriculture are obtained from extension staffs. In the economic dimension, the important variables actively cultivate shallot farming and use the high quality of red onion seeds. In the social dimension, there are 6 variables that have very important categories. While the environmental dimension is only variable using proper irrigation water is considered very important. The level of education and sources of knowledge about agriculture had a significant relation to farmers' perceptions of sustainable agriculture. This indicated that sustainable agriculture requires a sufficient level of education, adequate knowledge and a clear source of knowledge.
OPTIMALISASI PENGGUNAAN INPUT USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA SUNGAI GERINGGING KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU Sri Ayu Kurniati; Darus
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 34 No. 3 (2018): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi Desember 2018
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2018.vol34(3).5415

Abstract

ABSTRACT Shallots are a strategic commodity but still require attention in the use of optimal inputs to achieve maximum results. All farm inputs are still limited in number while high production is highly expected by farmers. The purpose of this study was to determine the use of inputs, analyze the use of inputs in order to achieve optimal conditions and analyze the effect of input price changes on the optimal solution on red onion farming in Sungai Geringging Village, Kampar Kiri District, Kampar Regency. Descriptive qualitative and quantitative analysis methods using Linear Programming. The results of input use research state that the area of the land is narrow that is an average of 0.25 hectares, the seeds are superior but the number of uses is still below standard, more use of labor outside the family, dominant farmers use inorganic fertilizers, use pesticides to repel pests and work equipment simple one. The use of farming inputs is not optimal so that the reduction or addition of input availability will not affect the total profit in optimal conditions. The effect of changes when an input price increases and decreases by 3.25 percent does not show a difference when compared to the initial optimal conditions. Keywords: Optimization, Input, Shallot, Linear Programming, LINDO
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA SUNGAI GERINGGING KECAMATAN KAMPAR KIRI KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU Sri Ayu Kurniati
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 35 No. 1 (2019): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi April 2019
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2019.vol35(1).7685

Abstract

Shallot plant has a good prospect to be developed if farmers have a desirability and ability to cultivate it. The purpose of this study was to identify the internal and external environment and to formulate a shallot farming development strategy. The research used a survey method located in Sungai Geringging Village, Kampar Kiri District, Kampar Regency and was selected 40 farmers as respondents. The data were analyzed using IFE, EFE and the SWOT. The results of external opportunities showed that Kampar Regency is a center for shallot cultivation, while fluctuations in the selling price of production were considered a threat factor. The use of the improved yielding seed was a strength, and a weakness was the transportation facility. The IE matrix indicated that the shallot farming is in cell III, so that it can carry out market penetration strategies and product development. The SWOT matrix showed that farming could carry out the WO (Weaknesses-Opportunities) strategy, namely with increasing optimally business capabilities related to capital loans, using applied technology through training. It requires the role of the government in accessing modern markets and increasing the ability of farmers to do business through information technology facilities and regional autonomy policies.