Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Serat Galvalum Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Gas terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas Infan Mixtio Indrawan; Purnawan Gunawan; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.11 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37279

Abstract

Beton Ringan dengan teknologi gas adalah campuran antara semen, air, agregat dengan bahan tambah tertentu yaitu dengan mencampur alumunium pasta yang akan bereaksi dengan kalsium hidroksida dari pasir sehingga membentuk gas hidrogen. Gas hidrogen kemudian menciptakan gelembung selama pengembangan, setelah beton kering gas hidrogen tersebut akan menguap dan menjadi rongga udara. Penambahan serat galvalum bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas pada beton ringan dengan teknologi gas. Kuat tekan rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% sebesar 8,49 MPa; 11,39 MPa; 13,47 MPa; 10,91 MPa dan 10,24 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tekan terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 0,5 % sebesar 58,59%. Kuat tarik belah rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% adalah 1,28 MPa; 1,65MPa; 2,03 MPa ; 1,64 MPa dan 1,40 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tarik belah terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 0,5% sebesar 58,27%. Nilai modulus elastisitas rata-rata beton ringan berserat galvalum dengan persentase serat serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% secara berturut - turut adalah 4140 MPa; 7890 MPa; 9114 MPa; 7598 MPa dan 7377 MPa.
Pengaruh Penambahan Serat Bendrat dengan Fly Ash pada Beton Mutu Tinggi Metode Dreux Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Modulus Elastisitas Slamet Prayitno; Endang Rismunarsi; Arief Budi Santoso
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.442 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37260

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat bendrat yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cmx30cm untuk pengujian kuat tekan, kuattarik belah dan modulus elastisitas.Alat yang digunakan untuk pengujian adalahCTM (Compression Testing Machine).Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggisetelah ditambah serat bendratpada kadar 1% dari berat volume.Penambahan kadar seratsebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 11,79%; 64,10%; dan 258,21% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN STYROFOAM PADA BETON RINGAN TERHADAP KAJIAN KUAT TEKAN DAN KUAT GESER Slamet Prayitno; Endang Rismunarsi; Sekti Hapsoro Romadhoni
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.347 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37035

Abstract

Styrofoam adalah bahan yang dibentuk dari polysterene dengan cara menghembuskan udara pada polysterene dalam kondisi panas sehingga menghasilkan foam dengan kandungan udara mencapai 95%, sehingga berat satuan styrofoam cukup rendah berkisar antara 15-22 Kg/ . Beton styrofoam merupakan salah satu beton ringan yang dibentuk dari campuran semen, agregat halus, agregat kasar dan butiran styrofoam. Dari penelitian ini, tampak bahwa untuk berat beton tidak direndam dengan persentase styrofoam sebesar 20% dan 40% pada campuran beton dapat mengurangi berat beton sebesar ± 28% dan ± 39% dari beton normal yang mempunyai berat beton sekitar 2200 kg/m3 sedangkan untuk berat beton direndam dengan persentase Styrofoam sebesar 20% dan 40% pada campuran beton dapat mengurangi berat beton sebesar ± 23% dan ± 35%. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, 8 cm x 12 cm x 100 cm untuk pengujian kuat geser dengan masing-masing kadar penambahan styrofoam sebesar 20% dan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Test Machine) untuk kuat tekan dan BMT (Bending Test Machine) untuk kuat geser. Perhitungan analisis menggunakan bantuan program Microsoft Excel. Dari analisis hasil penelitian didapatkan nilai kuat tekan beton ringan dengan bahan tambah serat bendrat dan styrofoam pada penelitian ini mencapai nilai tertinggi pada kadar serat bendrat 0,00944% dengan kuat tekan sebesar 18,443 MPa. Kemudian untuk pengujian geser saat retak pertama pada kadar serat bendrat 0,95% sebesar 1,46 MPa, saat runtuh total mencapai nilai tertinggi pada kadar serat bendrat 0,86% sebesar 2,029 MPa.
KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU WULUNG TAKIKAN TIPE U JARAK 5 CM Aris Nurfuadianto; Agus Setiya Budi; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37233

Abstract

Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, membuat kebutuhan akan tempat tinggal semakin tinggi. Diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang juga ikut naik, harga-harga rumah, dan bahan-bahan pendukungnya juga naik., sehingga permintaan kebutuhan rumah dengan struktur yang aman dan ekonomis pun meningkat. Sedangkan ketersediaan bahan baku untuk konstruksi bangunan seperti bijih besi untuk pembuatan tulangan baja yang merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui semakin menipis dan langka, membuat harga tulangan terus meningkat. Para ahli struktur dunia telah meneliti kemungkinan penggunaan bahan lain dengan memanfaatkan bambu sebagai tulangan beton. Bambu merupakan tanaman yang mampu tumbuh dimana - mana dan kapasitas produksi bambu per tahunnya cukup melimpah. Bambu dipilih sebagai tulangan alternatif beton karena merupakan produk hasil alam yang renewable, murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Bambu mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, antara 100 - 400 MPa, setara dengan ½ sampai ¼ dari tegangan ultimate besi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berapa kapasitas lentur balok beton bertulangan bambu wulung takikan tipe "u" dengan jarak takikan 5 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 15 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Lima buah menggunakan tulangan baja, 10 buah menggunakan tulangan bambu wulung dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "U" dengan jarak takikan 5 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode three point loading. Ditinjau dari kapasitas lenturnya, kapasitas lentur balok bertulangan bambu wulung takikan tipe U dengan jarak takikan 5 cm lebar 10 mm sebesar 1,344, dan balok bertulangan bambu wulung takikan tipe U dengan jarak takikan 10 cm lebar 20 mm sebesar 1,080. Pada balok bertulangan baja polos diameter 8 mm sebesar 1,037. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu wulung tipe "u" dengan jarak takikan 5 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm terletak antara 1/3 bentang tengah. Keruntuhan yang demikian termasuk dalam keruntuhan lentur.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA BETON MUTU TINGGI METODE AMERICAN CONCRETE INSTITUTE (ACI) TERHADAP KUAT TEKAN, PERMEABILITAS, PENETRASI DAN ABRASI BETON Yanita Nurul Chotimah; Slamet Prayitno; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.175 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37291

Abstract

Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, tower, jalan beton dan bangunan air. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat, fly ash dan bestmittel terhadap kuat tekan, permeabilitas, penetrasi dan abrasi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder 15 cm x 30 cm untuk pengujian kuat tekan, 7,5 cm x 15 cm untuk pengujian permeabilitas dan penetrasi, 10 cm x 5 cm untuk pengujian abrasi . Benda uji masing-masing berjumlah 4 buah untuk 1 variasi kadar penambahan serat. Persentase serat yang digunakan adalah 0%; 0,5%;1%; 1,5%; dan 2%. Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, permeabilitas, penetrasi dan abrasi beton mutu tinggi setelah ditambah serat serat bendrat, fly ash dan bestmittel.. Nilai kuat tekan beton dengan kadar penambahan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 72,75 MPa; 80,25 MPa; 86,06 MPa; 74,17 MPa; dan 72,05 MPa. Nilai koefisien permeabilitas beton dengan kadar penambahan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 7,74E-10 m/detik; 3,78E-10 m/detik; 1,6E-10 m/detik; 3,24E-10 m/detik; dan 6,01E-10 m/detik. Nilai penurunan penetrasi dengan persentase penambahan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 2,125 cm; 1,725 cm; 1,275 cm; 1,4 cm; dan 1,8 cm. Nilai abrasi pada 1000 putaran dengan kadar penambahan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 0,0966%; 0,0939%; 0,0923%; 0,0929%; dan 0,0940%. Nilai abrasi pada 2000 putaran dengan kadar penambahan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 0,1920%; 0,1884%; 0,1864%; 0,1874%; dan 0,1886%. Nilai abrasi pada 3000 putaran dengan kadar penambahan serat bendrat sebesar 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2% adalah 0,2869%; 0,2825%; 0,2784%; 0,2800%; dan 0,2824%. Penambahan kadar serat sebesar 0,9 - 1,2% menghasilkan peningkatan kuat tekan, koefisien permeabilitas, penetrasi dan abrasi maksimal berturut-turut sebesar 18,75%; 81,95%; 41,27% ; 4,55% ; 2,97% ; 3,00 % dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAMBU ORI TAKIKAN TIPE U JARAK 5 CM Shendy Nurcahyo Putro; Agus Setiya Budi; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.448 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37050

Abstract

Salah satu bahan utama dari beton adalah tulangan baja. Oleh sebab itulah perlu diupayakan mencari alternatif baru pengganti tulangan baja pada beton. Adapun alternatif lain sebagai pengganti tulangan beton tersebut, diantaranya adalah bambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berapa kapasitas lentur balok beton bertulangan bambu ori takikan tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 15 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Lima buah menggunakan tulangan baja, 10 buah menggunakan tulangan bambu ori dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "U" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode three point loading. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu ori tipe "u" dengan jarak takikan 10 cm pada lebar takikan 1 cm dan 2 cm terletak antara 1/3 bentang tengah. Keruntuhan yang demikian termasuk dalam keruntuhan lentur.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN FLY ASH DENGAN BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA BETON MUTU TINGGI TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS Slamet Prayitno; Endang Rismunarsi; Isti'anah Isti'anah
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 4 (2015): Desember 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i4.37221

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Dalam pembuatan benda uji, metode yang digunakan adalah metode ACI. Benda uji berupa silinder 15cm x 30cm untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas. Alat yang digunakan untuk pengujian adalah CTM (Compression Testing Machine). Hasil penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggi setelah ditambah serat bendrat pada kadar 1% dari berat volume dengan bahan tambah fly ash dan bestmittel. Penambahan kadar serat sebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 13,31%; 44,38%; dan 69,09% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA PADA BETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS ELASTISITAS Rahmat Budiyanto; Slamet Prayitno; Endang Rismunarsi
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37294

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat tembaga yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat tembaga terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cmx30cm untuk pengujian kuat tekan, kuattarik belah dan modulus elastisitas.Alat yang digunakan untuk pengujian adalahCTM (Compression Testing Machine).Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggisetelah ditambah serat tembagapada kadar 1% dari berat volume.Penambahan kadar seratsebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 11,56%; 49,37%; dan 17,15% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.