Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TEMBAGA DENGAN FLY ASHPADABETON MUTU TINGGI METODE DREUX TERHADAP KUAT TEKAN, MODULUS OF RUPTURE, DAN IMPACT Slamet Prayitno; Purwanto Purwanto; Aningtyas Diningrum
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.272 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37295

Abstract

Struktur beton bertulang merupakan struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, dan sebagainya. Struktur tersebut membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Perlu adanya peningkatan mutu beton dengan cara menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat tembaga yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat tembaga terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, Modulus Of Rupture danImpact.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP PERMEABILITAS, PENETRASI DAN ABRASI BETON Dika Mafaza; Slamet Prayitno; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37033

Abstract

Beton serat didefinisikan sebagai beton yang dibuat dari campuran semen, agregat, air, dan sejumlah serat yang disebar secara random. Prinsip penambahan serat yang disebar merata kedalam adukan beton dengan orientasi random untuk mencegah terjadinya retakan beton yang terlalu dini di daerah tarik akibat panas hidrasi maupun akibat pembebanan. Bahan tambah abu sekam padi diharapkan dapat menambah mutu beton, karena abu sekam padi bersifat seperti pozzolan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan beton normal dengan beton berserat bendrat dan abu sekam padi ditinjau dari kuat desak, permeabilitas, penetrasi dan abrasi beton.Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, 7,5 cm x 15 cm untuk pengujian permeabilitas dan penetrasi Beton. Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi. Beton tanpa penambahan serat dan abu sekam padi, beton dengan penambahan abu sekam padi sebnayak 10% dari berat semen yang digunakan, dan Persentase serat yang digunakan adalah 0%; 0,5%;1%; 1,5%; dan 2%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penambahan kadar serat bendrat dari 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, koefiien permeabilitas dan penetrai beton berturut-turut sebesar 21,82%; 41,87% dan 31,67% dari beton tanpa penambahan serat bendrat dan abu sekam padi.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN DAN KAPASITAS LENTUR MAKSIMUM BALOK BETON BERTULANG PADA BETON MUTU TINGGI Slamet Prayitno; Supardi Supardi; Deny Wijaya
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.455 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37092

Abstract

Salah satu struktur konstruksi yang masih banyak dipakai untuk konstruksi bangunan gedung, struktur pondasi, perkerasan jalan dan jembatan adalah beton. High strength concrete yaitu beton dengan kekuatan yang cukup tinggi atau diatas kekuatan standar yang dipengaruhi dari beberapa hal, seperti FAS (faktor air semen), kualitas agregat, bahan tambah dan kontrak kualitas dari pembuatan beton tersebut. Beton serat adalah beton yang tersusun dari semen hidrolis, agregat dan sejumlah kecil serat sebagai bahan tambahan yang tersebar secara merata berorientasi random dan dengan proporsi tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dan data diolah menggunakan excel. Pengujian kuat tekan dilakukan pada silinder berukuran 15 cm x 30 cm dan kuat lentur dilakukan pada balok berukuran 8 cm x 12 cm x 100 cm dengan variasi persentase serat 0%; 0,5%; 1%; 1,5%, dan 2% berjumlah 3 buah per persentase serat. Mutu beton yang direncanakan adalah beton mutu tinggi. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur balok bertulang dilakukan pada umur 28 hari dengan metode rancang campur American Concrete Institute. Nilai kuat tekan tertinggi dengan penambahan serat bendrat dan abu sekam padi adalah 50,06 MPa. Kapasitas lentur maksimum tertinggi hasil pengujian dengan penambahan serat bendrat dan abu sekam padi adalah 8,423 kNm. Penambahan serat bendrat 1% merupakan penambahan yang memberikan hasil optimum.
KUAT LENTUR BALOK BETON TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIDAK SEJAJAR TIPE U LEBAR 1 DAN 2 CM PADA TIAP JARAK 10 CM Reza Pratama Mulya; Agus Setiya Budi; Slamet Prayitno
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2016): Maret 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.092 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i1.37108

Abstract

Bambu dapat menjadi alternatif bahan pengganti tulangan baja pada balok beton bertulang yang lebih ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat lentur pada balok beton tulangan bambu petung takikan tidak sejajar tipe u dengan lebar takikan 10 mm dan 20 mm pada tiap jarak 100 mm. Pengujian agregat halus, agregat kasar dan pengujian karakteristik bambu digunakan sebagai uji pendahuluan untuk mengetahui kelayakan material. Perencanaan rancang campur beton menggunakan metode SK SNI 03 - 2834 - 2000. Dimensi bambu yang digunakan adalah panjang 1650 mm, lebar 20 mm dan tebal 5 mm. Benda uji berbentuk balok dengan dimensi panjang 1700 mm, lebar 110 mm dan tinggi 150 mm. Nilai kuat lentur analisis hasil pengujian laboratorium adalah 5,9150 N/mm2 untuk takikan 10 mm dan 8.8215 N/mm2 untuk takikan 20 mm.
Pengaruh Penambahan Serat Bendrat dengan Fly Ash pada Beton Mutu Tinggi Metode Dreux Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Modulus Elastisitas Slamet Prayitno; Endang Rismunarsi; Arief Budi Santoso
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.442 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37260

Abstract

Disebabkan perkembangan zaman, struktur bangunan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat bendrat yang berasal dari bahan limbah kabel listrik atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas. Metode yang digunakan adalah pengamatan secara eksperimental dan kemudian dilakukan analisis secara teoritis untuk mendukung kesimpulan akhirnya. Benda uji berupa silinder 15cmx30cm untuk pengujian kuat tekan, kuattarik belah dan modulus elastisitas.Alat yang digunakan untuk pengujian adalahCTM (Compression Testing Machine).Hasil dari penelitian ini adalah peningkatan nilai kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas beton mutu tinggisetelah ditambah serat bendratpada kadar 1% dari berat volume.Penambahan kadar seratsebesar 1% menghasilkan peningkatan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas berturut-turut sebesar 11,79%; 64,10%; dan 258,21% dibandingkan dengan beton mutu tinggi tanpa serat.
Pengaruh Penambahan Serat Alumunium Pada Beton Ringan Dengan Teknologi Gas terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Modulus Elastisitas Purnawan Gunawan; Slamet Prayitno; Fajar Syuhadak
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.446 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37287

Abstract

Beton Ringan dengan teknologi gas adalah campuran antara semen, air, agregat dengan bahan tambah tertentu yaitu dengan mencampur alumunium pasta yang akan bereaksi dengan kalsium hidroksida dari pasir sehingga membentuk gas hidrogen. Gas hidrogen kemudian menciptakan gelembung selama pengembangan, setelah beton kering gas hidrogen tersebut akan menguap dan menjadi rongga udara. Penambahan serat aluminium bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan, kuat tarik belah, dan modulus elastisitas pada beton ringan dengan teknologi gas. Kuat tekan rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% sebesar 8,496 MPa; 11,140 MPa; 13,178 MPa; 14,912 MPa dan 17,816 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tekan terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 109,694%. Kuat tarik belah rata-rata dengan prosentase serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% adalah 1,499 MPa; 1,761 MPa; 2,016 MPa ; 2,487 Mpa dan 2,617 MPa. Prosentase perubahan nilai kuat tarik belah terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 74,620%. Nilai modulus elastisitas rata-rata beton ringan berserat aluminium dengan persentase serat serat 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% secara berturut - turut adalah 8394 MPa; 10328,4 MPa; 12434,467 Mpa; 13254,967 Mpa dan 14177,283 MPa. Prosentase perubahan nilai modulus elastisitas terbesar yaitu pada penambahan kadar serat 1% sebesar 68,898%.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT GALVANIS DAN SERBUK KACA TERHADAP KUAT TEKAN, MODULUS OF RUPTURE, DAN KETAHANAN KEJUT (IMPACT) BETON Slamet Prayitno; Sunarmasto Sunarmasto; Ma'sum Budi Prakoso
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37089

Abstract

Kemajuan pengetahuan dunia konstruksi tentang teknologi beton memungkinkan dilakukan penelitian untuk mendapatkan produk-produk konstruksi yang lebih baik. Beton yang baik memungkinkan untuk dibangunnya struktur-struktur besar baik yang berupa gedung-gedung bertingkat maupun sarana transportasi. Penelitian telah dilakukan dan salah satunya adalah dengan penggantian sebagian semen dengan serbuk kaca karena kandungan dalam serbuk kaca dimanfaatkan sebagai filler, selain itu menambahkan serat kawat galvanis pada beton segar akan memberikan kontribusi terhadap perbaikan karakteristik beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian sebagian semen dengan serbuk kaca dan penambahan serat kawat galvanis terhadap kuat tekan, modulus of rupture dan ketahanan kejut (impact). Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan, Benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 10 x 10 x 50 cm untuk pengujian modulus of rupture dan Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 5 cm untuk pengujian ketahanan kejut (impact). Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi kadar serbuk kaca. Persentase serbuk yang digunakan adalah 0%; 2%; 4%; 6%; dan 8%. Pengujian menggunakan alat Compression Testing Machine untuk pengujian kuat tekan, Loading Frame untuk modulus of rupture dan Impact Drop Weight untuk pengujian ketahanan kejut (impact). Perhitungan analisis menggunakan bantuan program Microsoft Excel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kadar penggantian sebagian semen dengan serbuk kaca dari 4% - 4,3% memberikan nilai optimum dari kuat tekan, modulus of rupture, dan kuat kejut masing-masing sebesar: 44,4587 MPa; 2,9275 MPa; 3625,709 J (pada saat retak pertama); 4186,995 J (pada saat runtuh total).
Pengaruh Penambahan Serat Bendrat dan Bahan Tambah Bestmittel Pada Beton Mutu Tinggi Terhadap Kuat Geser Balok Beton Bertulang. Slamet Prayitno; Supardi Supardi; Nuril Huda
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i1.36976

Abstract

Pembangunan dibidang struktur mengalami perkembangan yang sangat pesat. Struktur beton bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini dan banyak dimanfaatkan pada pembangunan gedung-gedung tinggi, jembatan dengan bentang panjang, tower dan sebagainya. Struktur demikian membutuhkan beton mutu tinggi dengan kuat tekan lebih besar dari 6000 Psi atau 41,4 MPa yang digunakan untuk menopang komponen struktur. Dengan demikian perlu adanya peningkatan mutu beton dengan langkah menambahkan serat pada beton segar, maka dipilihlah bahan tambah serat bendrat yang berasal dari bahan limbah proyek atau daur ulang yang tidak bermanfaat, untuk dimanfaatkan kembali sebagai bahan tambah yang bertujuan meningkatkan kuat tekan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat bendrat dengan bahan tambah bestmittel terhadap sifat-sifat mekanik beton berupa kuat tekan dan kuat geser. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tekan,8 cm x 12 cm x 100 cm untuk pengujian kuat geser. Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi kadar penambahan serat bendrat. Persentase serat bendrat yang digunakan adalah 0%; 0,5%; 1%; 1,5%; dan 2%. Pengujian menggunakan alat CTM (Compression Testing Machine) untuk kuat tekan dan BTM ( Bending Testing Machine ) untuk kuat geser. Hitungan analisis menggunakan bantuan program Microsoft Excel. Dari hasil penelitian diperoleh peningkatan nilai kuat tekan beton, menurut grafik polynomial dapat disimpulkan bahwa, ada kenaikan nilai kuat tekan beton dengan penambahan serat bendrat, hingga mencapai optimum yaitu pada kadar bendrat 1,067% sebesar 58,53 MPa dari beton biasa tanpa campuran. Menurut hasil regresi terhadap hasil analisa perhitungan diperoleh : Nilai kuat geser maksimal berdasarkan pengujian adalah pada kadar 1,21% (BL-1%) sebesar 21,88 kN. Nilai kuat geser maksimal analisis berdasarkan SNI adalah pada kadar 1,07% (BL-1%) sebesar 9,67 kN.
KUAT LEKAT TULANGAN POLOS BAMBU (ORI, PETUNG, WULUNG) Arizka Fadhil Oktavianto; Agus Setiya Budi; Slamet Prayitno
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 3 (2015): September 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i3.37282

Abstract

Dalam dunia konstruksi bangunan, beton bertulang baja merupakan komponen yang sering digunakan pada struktur bangunan dimana beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan baja memiliki kuat tarik yang tinggi, keduanya merupakan kombinasi yang saling melengkapi untuk konstruksi struktur bangunan. Semakin banyaknya peningkatan kebutuhan tulangan baja dalam setiap pembangunan akan menimbulkan kendala yaitu harga yang semakin tinggi dan merupakan produk hasil tambang yang tidak dapat diperbaharui dan suatu saat akan habis. Dipakailah bambu sebagai alternatif pengganti baja karena harganya yang murah dan merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui. Salah satu persyaratan beton bertulang adalah adanya lekatan antara tulangan dengan beton sehingga apabila pada struktur beton tersebut diberikan beban tidak akan terjadi selip antara tulangan dan beton sehingga perlu ditinjau nilai kuat lekat tulangan bambu pada beton normal. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Benda uji berupa silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Di bagian tengah benda uji ditanam tulangan dengan panjang penanaman 25 cm. Tulangan berupa baja ø 8 mm dan bambu Ori, bambu Petung, bambu Wulung dimensi 10 x 5,2 mm. Pengujian dilakukan di Laboratorium Mesin, FT UNS, pada umur beton 28 hari menggunakan alat Universal Testing Machine ( UTM ). Berdasarkan analisis dan hasil pengujian diperoleh nilai kuat lekat rata-rata tulangan bambu ori polos, bambu petung polos dan bambu wulung polos terturut-turut adalah 0,117 MPa ; 0,162 MPa ; 0,144 MPa. Sedangkan nilai kuat lekat rata-rata tulangan baja polos ø 8 mm adalah 0,548 MPa.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BENDRAT PADA BETON RINGAN DENGAN TEKNOLOGI FOAM TERHADAP KUAT LENTUR, TOUGHNESS, DAN STIFFNESS Hermansyah Hermansyah; Purnawan Gunawan; Slamet Prayitno
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.545 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37418

Abstract

Beton ringan dengan teknologi foam diperoleh dengan cara mencampurkan mortar beton dengan foam agent (cairan busa). Penambahan foam agent bertujuan untuk mengurangi berat jenis. Beton ringan dengan teknologi foam kuat lentur, toughness dan stiffness lebih rendah daripada beton normal. Solusinya dengan cara menambahkan serat bendrat. Seberapa besar pengaruhnya jika ditambah serat dengan kadar 0%; 0,25%; 0,5; dan 1% . Metode yang digunakan dengan mengambil 3 sampel dari beberapa persentase. Nilai kuat lentur dengan serat bendrat sebesar 0%; 0,25%; 0,5; dan 1% yang diuji pada umur 28 hari berturut-turut adalah 104,284 t/m2; 149,216 t/m2; 151,312 t/m2; dan 161,251 t/m2, nilai maksimal kuat lentur dengan serat 1% sebesar 54,627 %. Nilai toughness berturut-turut 634 Nmm, 837,667 Nmm, 840 Nmm, dan 1052,333 Nmm, nilai toughness maksimal dengan serat 1% sebesar 65,983 %. Nilai stiffness berturut-turut 5001,647 N/mm, 7660,024 N/mm, 7995,570 N/mm dan 8087,582 N/mm, nilai stiffness maksimal dengan serat 1% sebesar 61,698 %.