Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON KINERJA TINGGI Sri Raharja; Sholihin As'ad; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37507

Abstract

Beton kinerja tinggi merupakan suatu inovasi pembuatan beton dalam usaha untuk menciptakan beton yang memiliki kinerja yang lebih baik dari beton konvensional. Abu sekam padi merupakan limbah hasil penggilingan padi yang tidak terpakai bila tidak diolah dapat mencemari lingkungan. Abu sekam padi mudah didapatkan di seluruh wilayah di Indonesia karena padi sebagai makanan pokok penduduk Indonesia. Karakteristik abu sekam padi yang cukup halus dengan kandungan silika aktif yang tinggi menjadi dasar penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengganti sebagian semen dalam campuran beton. Penggantian sebagian semen menggunakan abu sekam padi merupakan salah satu upaya menjadikan beton lebih ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen ditinjau dari kuat tekan dan modulus elastisitas beton kinerja tinggi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total 18 benda uji. Benda uji berbentuk silinder beton dengan diameter 7,62 cm (3 inch) dan tinggi 15,24 cm (6 inch) dan menggunakan variasi komposisi abu sekam padi 0% , 2,5% , 5% , 7,5% , 10% dan 15%. Setiap jenis campuran beton dibuat 3 benda uji. Mutu beton yang direncanakan adalah fc' = 80 MPa. Uji kuat tekan dan modulus elastisitas dilakukan pada umur 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengganti sebagian semen mengakibatkan peningkatan nilai kuat tekan. Peningkatan terbesar terjadi pada variasi 10% abu sekam padi yaitu sebesar 18,15% (dari 85,55 MPa menjadi 101,07 MPa). Pengaruh abu sekam padi terhadap modulus elastisitas berbanding lurus dengan kuat tekannya. Nilai modulus elastisitas juga cenderung mengalami peningkatan seiring dengan semakin besarnya penggunaan abu sekam padi sebagai bahan pengganti sebagian semen, yaitu sebesar 2,45% - 14,11%.
PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROOSMOSIS TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH LEMPUNG Yusup Resha Atmaja; Niken Silmi Surjandari; Sholihin As'ad
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37488

Abstract

Tanah lempung dengan kadar air tinggi mempunyai kuat geser yang rendah, sehingga memerlukan perbaikan untuk meningkatkan kuat gesernya. Perbaikan pada tanah ini dapat dilakukan dengan mengurangi kandungan airnya, sehingga akan mempengaruhi kuat gesernya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kuat geser tanah dengan metode elektroosmosis. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh penggunaan elektroosmosis terhadap parameter kuat geser tanah lempung. Penelitian ini menggunakan model fisik skala kecil di laboratorium dengan uji elektroosmosis tanpa dan dengan preloading. Pengujian ini menggunakan arus listrik searah (DC) dengan variasi beda potensial 3, 6, 9, dan 12 volt. Berdasarkan pengujian model laboratorium diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan elektroosmosis pada tanah lempung mampu menaikkan kohesi (c) dan sudut geser dalam (ΓΈ) tanah lempung. Kohesi mengalami kenaikan sebesar 9,52-118,75% dan sudut geser dalam naik sebesar 4,98-8,85% setelah pemberian beda potensial 3 volt. Semakin besar variasi beda potensial yang diberikan, kohesi dan sudut geser dalam juga semakin besar. Penggunaan preloading memberikan dampak kenaikan parameter kuat geser tanah yang cukup signifikan dari pada tanpa preloading. Semakin besar beda potensial, semakin optimal pula penggunaan preloading.
KAPASITAS LENTUR BALOK LAMINATED VENEER LUMBER (LVL)KAYU SENGON Rismaya Nurrahma Putri; Achmad Basuki; Sholihin As'ad
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.377 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37308

Abstract

Kebutuhan kayu sebagaimaterial konstruksi yang semakin meninggitidak sebanding dengan kecepatan penebangan pohon dengan kayu berkualitas baik (kelas kuat I/II).Salah satu alternatif untuk masalah tersebut yaitu dengan menggunakan Laminated Veneer Lumber (LVL)kayu sengon. Kayu sengon memiliki usia tebang cukup singkat sehingga ketersediaannya terjamin. Kayu LVL ini juga dapat mengatasi berkurangnya kayu dengan dimensi yang besar. Penggunaan balok susun LVL memungkinkan penggunaan balok kayu secara optimal sehingga perlu dilakukan penelitian dengan berbagai macam variasi susunan penampang balok susun.Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengujian lentur pada balok kayu. Sistem pembebanan yang digunakan adalah two point loading. Pengujian lentur dilakukan dengan memberikan pembebanan secara bertahap hingga benda uji tak mampu menerima tambahan beban.Dalam penelitian ini diperoleh nilai Pmaks; MOE; ?lt balok A sebesar 7833,33 N; 2816,56 MPa; 9,76 MPa, balok B sebesar 12250 N; 3642,88 MPa; 13,88 MPa, balok C sebesar 11000 N; 2501,17 MPa; 12,47 MPa dan balok D sebesar 15583,33 N; 2602,16 MPa; 16,20 MPa. Perbandingan nilai eksperimen dengan nilai analisis pada nilai Pmaks balok A sebesar 0,24; balok B sebesar 0,28; balok C sebesar 0,25; balok D sebesar 0,28. Selisih nilai eksperimen yang cukup jauh dari nilai analisis disebabkan penggunaan paku sebagai shear connector.Sewaktu balok diberi beban secara bertahap, paku cenderung mudah tercabut sehingga perlu digunakan shear connector yang memiliki lebih kuat menancap dan tidak mudah tercabut.Tekanan paku yang mengalahkan kayu juga mengakibatkan cepat rusaknya badan balok LVL kayu sengon.
PENGARUH AGREGAT LIMBAH GRABAH TERHADAP MODULUS OF RUPTURE DAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON PERVIOUS Thien Giang Hao; Sholihin As'ad; Achmad Basuki
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.354 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37195

Abstract

Pervious Concrete adalah salah satu jenis beton lolos air. Adanya inovasi baru pervious concrete dengan menggunakan bahan tambah limbah gerabah yang berguna untukmengembangkanjenis material bahanbangunan. Material ini dapat mengurangi polusi, mengalirkan air hujan, ramah lingkungan, ekonomis, dan mudah dalam pengerjaannya.Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tarik belah dan balok yang berukuran 10 cm x 10 cm x 40 cm untuk pengujian modulus of rupture. Benda uji masing-masing berjumlah 4 buah untuk 1 variasi kadar penambahan limbah gerabah. Persentase bahan tambah limbah gerabah yang digunakan adalah 0%; 25%; 50 %; 75%; dan 100%. Setiap variasi benda uji masing-masing direndam dalam air sampai 21 hari.Pengujian dilakukan setelah benda uji berumur 28 hari. Dari hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini di peroleh nilai modulus of rupture rata-rata dari persentase penambahan limbah gerabah 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari berat beton adalah sebagai berikut: 1,77 MPa, 1,61 MPa, 1,36 MPa, 1,09 MPa, dan 0,81 MPa. Sedangkan nilai kuat tarik belah rata-rata dari persentase penambahan limbah gerabah gerabah 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari berat beton adalah sebagai berikut: 1,63 MPa, 1,24 MPa, 1,06 MPa, 0,87 MPa, dan 0,74.
PENGARUH AGREGAT LIMBAH GERABAH PADA SUSUT BETON NORMAL DAN BETON PERVIOUS DI LINGKUNGAN KERING DAN BASAH Ina Murwani Prasetyaningrum; Sholihin As'ad; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2015): Maret 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (769.374 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v3i1.37340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi kadar agregat limbah gerabah dengan variasi 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% dari agregat kasar batu pecah terhadap susut beton normal dan pervious concrete di lingkungan kering dan basah, dan mengetahui pengaruh lingkungan air pada proses susut beton. Sebelum pengujian susut dilakukan, perlu dilakukan uji verifikasi kuat tekan beton normal, serta permeabilitas dan kuat tekan pervious concrete untuk memastikan apakah rancang campur telah sesuai dengan prakteknya. Pengujian susut dilakukan menggunakan demountable mechanical strain gauge selama 91 hari pada 60 benda uji. Pada beton normal dan pervious concrete di lingkungan kering, makin banyak kadar agregat gerabah, makin besar susut yang terjadi. Grafik perbandingan nilai susut pada setiap beton dengan penggunaan gerabah di lingkungan kering menunjukkan hubungan linier naik. Pada beton normal dan pervious concrete di lingkungan basah, makin banyak kadar agregat gerabah, makin kecil susut yang terjadi. Grafik perbandingan nilai susut pada setiap beton dengan penggunaan gerabah di lingkungan basah menunjukkan hubungan linier turun. Pada lingkungan basah, beton cenderung mengalami pengembangan dan susut yang terjadi jauh lebih sedikit dibandingkan pada beton di lingkungan kering. Pada kondisi kering, air pada pori-pori beton menguap sehingga beton menyusut. Pada kondisi basah, air cenderung mengisi pori-pori beton sehingga beton mengembang.
PENGARUH KOMPOSISI AGREGAT DAUR ULANG TERHADAP SUSUT PADA BETON NORMAL DAN BETON MUTU TINGGI Bimo Harioseto; Sholihin As'ad; Kusno Adi Sambowo
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 4 (2013): Desember 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (838.234 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v1i4.37508

Abstract

Agregat daur ulang merupakan material yang berasal dari hasil daur ulang limbah beton yang bisa dipergunakan kembali didalam konstruksi bangunan dan memiliki nilai ekonomis. Limbah padat hasil dari pembongkaran bangunan yang tidak terpakai bila tidak diolah dapat mencemari lingkungan. Jika diolah dengan benar, limbah konstruksi dapat menghasilkan beton bermutu tinggi dan ramah lingkungan. Pemanfaatan agregat daur ulang ini diharapkan mampu menjadi salah satu penerapan yang dapat mendukung adanya program green concrete. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik beton dengan penggantian sebagian atau seluruh agregat daur ulang jika dibandingkan beton dengan agregat alam ditinjau dari nilai susut beton. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total 72 benda uji. Benda uji terdiri atas beton normal dan beton mutu tinggi dengan variasi komposisi agregat daur ulang 0%, 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%. Setiap jenis campuran beton dibuat 3 benda uji. Benda uji yang digunakan adalah prisma beton dengan panjang 28 cm, tinggi 7,5 cm, dan lebar 7,5 cm. Pengujian susut dilakukan pada umur 1 hari hingga umur 90 hari. Data yang diamati berupa nilai penyusutan yang selanjutnya dianalisis dan didapat besar penyusutan dan prediksi susut jangka panjang menggunakan persamaan ACI 209. Dari analisis diperoleh hasil bahwa agregat daur ulang menambah besarnya nilai susut yang terjadi. Shrinkage terbesar terjadi pada sampel beton normal dengan pemakaian agregat kasar daur ulang sebanyak 100% yaitu sebesar 1014,5 microstrain. Sedangkan shrinkage terendah terdapat pada sampel beton mutu tinggi dengan pemakaian agregat alami sebanyak 100% yaitu sebesar 595,83 microstrain. Hasil pengujian menunjukkan bahwa besarnya susut yang terjadi pada beton mutu tinggi lebih kecil dibandingkan beton normal. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin banyak kadar agregat daur ulang yang digunakan, besarnya nilai susut pada beton akan semakin besar pula.
PENGARUH DOSIS, ASPEK RASIO, DAN DISTRIBUSI SERAT TERHADAP KUAT LENTUR DAN KUAT TARIK BELAH BETON BERSERAT BAJA Ahmad Saifudin; Sholihin As'ad; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 3, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v3i2.37189

Abstract

Beton memiliki kuat tekan yang besar namun memiliki kuat tarik yang kecil dan bersifat getas. Kelemahan ini dapat dikurangi, salah satunya dengan menggunakan serat sebagai micro reinforcement. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh dosis, aspek rasio, dan distribusi serat terhadap kuat lentur dan kuat tarik belah beton berserat baja. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium. Benda uji beton serat yang digunakan berjumlah 54 buah. Benda uji kuat lentur menggunakan balok dengan ukuran 10 cm x 10 cm x 40 cm, sedangkan benda uji kuat tarik belah menggunakan silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Jenis serat yang digunakan dalam penelitian ini adalah serat baja Dramix tipe RC 80/60 BN dan RC 65/35 BN. Dosis serat yang digunakan sebesar 20 kg/m3, 40 kg/m3, 60 kg/m3, dan 80 kg/m3. Beton diuji setelah berumur 28 hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serat baja dengan berbagai dosis dapat meningkatkan kuat lentur dan kuat tarik belah. Peningkatan terbesar terjadi pada penggunaan dosis 80 kg/m3 yang mengalami peningkatan kuat lentur hingga 77,02% dan kuat tarik belah hingga 44,62%. Serat dengan aspek rasio besar memberikan kinerja yang lebih baik dalam hal kuat lentur dan kuat tarik belah dibandingkan serat dengan aspek rasio kecil. Kinerja beton serat juga dipengaruhi oleh distribusi serat dan jumlah serat di daerah retakan. Kinerja beton serat cenderung mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya jumlah serat.