p-Index From 2019 - 2024
1.332
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Matriks Teknik Sipil
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KAJIAN KAPASITAS LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE "V" DENGAN JARAK 6 DAN 7 CM Dhimas Andrian; Agus Setiya Budi; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.01 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37381

Abstract

Pada era globalisasi ini pertumbuhan penduduk meningkat sangat pesat seperti di Indonesia. Dengan meningkatnya jumlah penduduk maka meningkat pula kebutuhan perumahan. Kebutuhan penggunaan beton bertulang pun akan semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya permintaan pembangunan perumahan. Hal ini akan meningkatkan kebutuhan tulangan baja sebagai komponen utama struktur bangunan, sedangkan ketersediaan bahan dasar pembuatan baja (bijih besi) akan semakin terbatas karena merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, otomatis harga tulangan baja pun akan ikut meningkat karena menjadi langka untuk ditemui. Oleh sebab itulah perlu diupayakan mencari alternatif baru pengganti tulangan baja pada beton. Para ahli struktur dunia telah meneliti kemungkinan penggunaan bahan lain yaitu dengan memanfaatkan bambu sebagai tulangan beton. Bambu dipilih sebagai tulangan alternatif beton karena merupakan produk hasil alam yang renewable, murah, mudah ditanam, pertumbuhan cepat, dapat mereduksi efek global warming serta memiliki kuat tarik sangat tinggi yang dapat dipersaingkan dengan baja. Bambu mempunyai kekuatan tarik yang cukup tinggi, antara 100 - 400 MPa, setara dengan ½ sampai ¼ dari tegangan ultimate besi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis berapa kapasitas lentur balok beton bertulangan bambu petung takikan tipe "v" dengan jarak takikan 6 dan 7 cm.Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan total benda uji 12 buah. Benda uji yang digunakan adalah balok beton berukuran 110 x 150 x 1700 mm. Tiga buah menggunakan tulangan baja, enam buah menggunakan tulangan bambu petung dengan dimensi 1650 x 20 x 5,2 mm menggunakan takikan tipe "V" dengan jarak takikan 6 dan 7 cm, dan tiga buah tanpa tulangan. Mutu beton yang direncanakan adalah fc' = 17,5 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari dengan metode two point loading. Ditinjau dari kapasitas lenturnya, momen hasil pengujian balok beton dengan tulangan bambu petung dengan takikan 6 cm memiliki kapasitas lentur setara dengan 82,22% sedangkan balok beton dengan tulangan bambu petung dengan takikan 7 cm memiliki kapasitas lentur setara dengan 70,91% terhadap balok dengan tulangan baja polos diameter 8 mm. Pola keruntuhan pada balok beton dengan tulangan baja maupun pada balok beton dengan tulangan bambu petung takikan tipe V dengan jarak takikan 6 dan 7 cm terletak antara 1/3 bentang tengah. Keruntuhan yang demikian termasuk dalam keruntuhan lentur.
Kajian Tegangan-Regangan dan Kuat Tekan Beton HVFA Memadat Sendiri terhadap Beton Normal dengan Kekangan Topi Baja Maulida Luthfiana; Agus Setiya Budi; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38491

Abstract

Beton HVFA-SCC (High Volume Fly ash Self Compacting Concrete) merupakan suatu inovasi pengembangan dari beton SCC dengan penambahan bahan tambah fly-ash sebagai substituen semen. Fly-ash bersifat pozzolanic dan mempunyai kadar (SiO2) yang tinggi yang dapat mengikat Ca(OH)2 pada proses hidrasi semen. Selain itu ukuran partikelnya yang kecil dapat mengisi ruang kosong pada beton sehingga mengurangi terbentuknya pori di dalamnya. Pada penelitian ini akan dikaji mengenai perbandingan kurva tegangan-regangan beton HVFA-SCC terhadap beton normal dan perbandingan kuat tekan yang dihasilkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Struktur Universitas Sebelas Maret. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Kadar fly ash yang digunakan sejumlah 50% dari total kebutuhan binder. Pengujian kuat tekan dilaksanakan pada saat umur beton mecapai 28 hari dengan UTM (Universal Testing Machine). Pada pengujian tekan dipasang pengekang pada kedua ujung benda uji berupa kaping topi baja yang bertujuan untuk mengurangi friksi dan meratakan permukaan benda uji. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukkan bahwa HVFA-SCC kadar fly ash 50% memiliki nilai kuat tekan rata-rata 47% lebih tinggi dari beton normal pada usia 28 hari.
KAJIAN WAKTU IKAT SEMEN DAN BERAT JENIS BETON RINGAN MEMADAT MANDIRI MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PECAHAN GENTENG DENGAN VARIASI VISCOCRETE Yuli Astiqomah; Antonius Mediyanto; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.783 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i1.41534

Abstract

Saat ini, semakin banyak inovasi yang dilakukan dalam penggunaan beton salah satunya adalah beton ringan memadat mandiri (Light-weight Self Compacting Concrete). Beton ini merupakan beton yang terbuat dari agregat ringan yang mampu memadat mandiri tanpa bantuan alat pemadat. Untuk mendapatkan LSCC yang baik bisa dilakukan salah satunya dengan peningkatan workabilitas dengan penambahan superplasticizer Sika viscocrete. Dalam pengerjaan campuran beton, berbagai banyak hal yang harus diperhatikan seperti penempatan, pemadatan dan kepadatan pada beton mengeras. Ada berbagai pengaruh dalam proses campuran beton salah satunya waktu pemasangan semen atau setting time. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan viscocrete terhadap waktu ikat semen dan berat jenis beton. Kadar viscocrete yang digunakan adalah 1,5%; 1,75%; 2%; dan 2,25% dari berat semen. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan semakin bertambahnya kadar viscocrete semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk pemasangan semen atau setting time. Nilai maksimum pada pengujian berat jenis dicapai pada saat penambahan viscocrete kadar 1,75%, dengan kenaikan 0,94% dimana nilai beton viscocrete ialah 2037 kg/m3.
PENGARUH KADAR RICE HUSK ASH TERHADAP KUAT TEKAN PADA HIGH STRENGTH SELF COMPACTING CONCRETE (HSSCC) BENDA UJI SILINDER 7,5 CM X 15 CM USIA 14 DAN 28 HARI. Brilyan Gusmi Auliyaa Robbani; Wibowo Wibowo; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.029 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i1.36524

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pula pembangunan infrastruktur di dunia. Pada era teknologi sekarang ini, muncul berbagai inovasi untuk memodifikasi beton. High strength self compacting concrete (HS-SCC) atau beton mutu tinggi memadat mandiri merupakan salah satu inovasi dalam pembuatan beton. Di Indonesia sendiri saat ini sedang banyak melakukan penelitian mengenai pengadaan bahan alternatif sebagai pencampur atau pengganti semen pada beton SCC. Bahan tambah kimia yang digunakan berupa superplasticizer yang berguna untuk memudahkan dalam pengerjaan beton (workabilityx), sedangkan bahan tambah mineral yang digunakan adalah rice husk ash (abu sekam padi). Abu sekam padi berfungsi untuk meningkatkan kuat tekan beton karena bersifat pozzolannik dan mengandung unsur silika tinggi.Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penambahan variasi komposisi rice husk ash pada beton mutu tinggi memadat mandiri. Dalam penelitian ini kandungan SiO2 (silika) pada abu sekam padi sebesar 84,91% dan kadar variasi abu sekam padi yang digunakan sebesar 0%, 5%, 7,5%, 10% dan 12,5% terhadap berat semen. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berukuran 7,5 cm dan tinggi 15 cm. Pengujian yang dilakukan terhadap parameter self compacting concrete yaitu fillingability, passingability dan segregation resistance serta pengujian kuat tekan beton pada umur 14 dan 28 hari dengan menggunakan Universal Testing Machine (UTM).Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan kadar variasi 5% dan 7,5% abu sekam padi memberikan hasil yang baik untuk pengujian terhadap parameter self compacting concrete dan kuat tekan optimum pada beton umur 14 hari adalah 29,72 MPa pada kadar abu sekam padi 9,33%, sedangkan kuat tekan optimum pada beton umur 28 hari adalah 51,09 MPa pada kadar abu sekam padi 8,88%.
KAJIAN MODULUS ELASTISITAS PADA BETON RINGAN MEMADAT MANDIRI MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PECAHAN GENTENG DENGAN VARIASI VISCOCRETE Firda Zulfa ‘Aina; Antonius Mediyanto; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.833 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i1.41533

Abstract

Beton kini telah mengalami perkembangan pesat dikarenakan beton merupakan salah satu bahan dasar dalam konstruksi bangunan, terbukti dengan beberapa inovasi jenis beton yang ada di Indonesia salah satunya adalah beton ringan memadat mandiri. Beton ringan memadat mandiri (Lightweight Self Compacting Concrete) adalah beton yang mudah mengalir karena berat sendiri mengisi keseluruhan cetakan sehingga tidak diperlukan vibrator untuk pemadatan dan mempunyai berat jenis tidak lebih dari 2000 kg/m³, karena pada dasarnya beton ringan diperoleh dengan cara penambahan pori-pori ke dalam campuran beton. Pecahan genteng dapat digunakan sebagai agregat ringan karena genteng terbuat dari tanah liat yang dibakar.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimental dengan parameter yang dikaji adalah modulus elastisitas beton. Benda uji yang digunakan silinder dengan ukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm berjumlah 12 dengan melakukan pembacaan dial gauge setiap diberikan beban 20kN. Pada penelitian ini Superplasticizer yang digunakan adalah Viscocrete 8050SG dengan kadar viscocrete 1,5% ; 1,75% ; 2% ; 2,25%.Didapatkan hasil modulus elastisitas maksimum menurut ASTM C469 dan Eurocode 2-1992 pada prosentasi viscocrete 2,25% sebesar 17423,37 MPa dan 16425,41 MPa.
KAJIAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH FLY ASH MENGGUNAKAN ANALISIS MIKROSTRUKTUR Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Eriszha Berti Navelia
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.024 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v7i4.38474

Abstract

Beton adalah salah satu material bangunan yang penggunaannya semakin meningkat. Hal ini membuat eksploitasi semen tidak dapat dihindarkan. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan fly ash sebagai bahan tambah pengganti semen yang mampu memperkecil nilai porositas beton. Penambahan fly ash dapat meningkatkan kuat desak dan modulus elastisitas beton. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental, untuk mengkaji kuat desak dan modulus elastisitas beton mutu tinggi dengan bahan tambah fly ash menggunakan analisis mikrostruktur. Penelitian dilakukan pada umur ke 7, 14, 21, dan 28 hari. Kadar fly ash yang digunakan sebesar 65% dan benda uji yang digunakan berbentuk silinder berdiameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm. Pengujian yang dilakukan meliputi uji material, uji slump, uji kuat desak, uji modulus elastisitas dan uji mikrostruktur. Persentase peningkatan nilai kuat desak dan modulus elastisitas beton dengan bahan tambah fly ash terhadap beton tanpa bahan tambah pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 adalah -22,78%; -14,02%; -15,96%; 7,13% untuk kuat desak dan -8,87%; -5,38%; -5,62%; 2,65% untuk modulus elastisitas. Persentase penurunan nilai volume pori beton dengan bahan tambah fly ash terhadap beton tanpa bahan tambah pada umur ke 7, 14, 21, dan 28 adalah sebesar 24,14%; 28,57%; 29,17%; 31,82%.
KAJIAN PENGARUH VARIASI KOMPOSISI RICE HUSK ASH TERHADAP PARAMETER BETON MEMADAT MANDIRI DENGAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI Zulfa Trisnasari; Wibowo Wibowo; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.324 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36921

Abstract

Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak pula pembangunan infrastruktur di dunia. Pada era teknologi sekarang ini, timbulah berbagai inovasi untuk memodifikasi beton. High strength self compacting concrete (HS-SCC) atau beton mutu tinggi memadat mandiri merupakan salah satu inovasi dalam pembuatan beton. Di Indonesia sendiri saat ini sedang banyak melakukan penelitian mengenai pengadaan bahan alternatif sebagai pencampur atau pengganti semen pada beton SCC. Bahan tambah kimia yang digunakan berupa superplasticizer yang berguna untuk memudahkan dalam pengerjaan beton (workabilitas), sedangkan bahan tambah mineral yang digunakan adalah rice husk ash (abu sekam padi). Abu sekam padi berfungsi untuk meningkatkan kuat tekan beton karena bersifat pozzolannik dan mengandung unsur silika yang tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penambahan variasi komposisi rice husk ash pada beton mutu tinggi memadat mandiri. Dalam penelitian ini kandungan SiO2 (silika) pada abu sekam padi sebesar 84,91% dan kadar variasi abu sekam padi yang digunakan sebesar 0%, 5%, 7,5%, 10% dan 12,5% terhadap berat semen. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder berukuran 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian yang dilakukan terhadap parameter self compacting concrete yaitu fillingability, passingability dan segregation resistance serta pengujian kuat tekan beton pada umur 14 dan 28 hari dengan menggunakan Compressing Testing Machine (CTM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton dengan kadar variasi 5% abu sekam padi memberikan hasil yang baik untuk pengujian terhadap parameter self compacting concrete dan kuat tekan maksimal terjadi pada beton umur 28 hari dengan penambahan abu sekam padi 10%, yaitu 57,15 MPa.
KAJIAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI MENGGUNAKAN ANALISIS MIKROSTRUKTUR Wibowo Wibowo; Endah Safitri; Dicky Apriawang
Matriks Teknik Sipil Vol 7, No 3 (2019): SEPTEMBER
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v7i3.36496

Abstract

Beton merupakan material bangunan yang paling banyak digunakan. Salah satu inovasinya ialah beton mutu tinggi yang biasa digunakan pada proyek gedung-gedung tinggi. Penelitian ini melakukan inovasi dengan menggunakan abu sekam padi sebagai variasi bahan tambah pengganti sebagian semen. Alasan penggunaan abu sekam padi adalah dikarenakan adanya kandungan SiO2 yang tinggi yang dapat meningkatkan nilai kuat desak serta modulus elastisitas beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana kuat desak serta modulus elastisitas beton mutu tinggi dengan bahan tambah abu sekam padi dengan kadar 10% menggunakan analisis mikrostruktur pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berupa beton silinder dengan diameter 7,5 cm dan tinggi 15 cm. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi uji material, uji slump, uji kuat desak dan modulus elastisitas menggunakan Universal Testing Machine (UTM), serta uji mikrostruktur menggunakan alat Surface Area Analyser (SAA). Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai kuat desak beton dengan bahan tambah abu sekam padi terhadap beton normal pada hari ke- 7, 14, 21, dan 28 hari masing-masing sebesar -8,04%; -5,96%; 0,34%; 8,45%. Sementara itu untuk persentase peningkatan nilai modulus elastisitas pada hari ke- 7 14, 21, dan 28 hari adalah sebesar -3,01%; -2,23%; 0,13%; 3,14%. Penambahan abu sekam padi juga membuat nilai volume pori mengalami peningkatan pada umur sampel  ke- 7, 14, 21, dan 28 hari masing-masing sebesar 6,90%; 3,57%; -12,50%; -27,27%.
PEMENUHAN KRITERIA BETON MEMADAT MANDIRI DENGAN VARIASI METAKAOLIN TERHADAP KAJIAN KUAT TEKAN TINGGI DAN MODULUS ELASTISITAS Sains Satria Nurkhasan; Wibowo Wibowo; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v8i1.41518

Abstract

Pemanfaatan beton dalam dunia konstruksi sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Sehingga diperlukan inovasi beton untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya. Salah satunya adalah beton mutu tinggi memadat mendiri yang dalam rancang campur beton penambahan bahan tambah pada kadar tertentu yang bersifat pozolan dapat menigkatakan kualitas beton. Penelitian ini menggunakan metakaolin yang termasuk bahan tambah yang bersifat pozolan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan metakaolin terhadap parameter SCC, kuat tekan, dan modulus elastisitas beton HSSCC.Penelitian ini menggunakan metakaolin sebagai pengganti sebagian semen portland pada campuran beton untuk memahami pengaruh dari subtitusi semen terhadap workabilitas, kuat tekan, dan modulus elastisitas dari beton tersebut. Kadar metakaolin yang digunakan pada penelitian adalah 12,5%; 15%; 17,5%; 20%; dan 22,5% dengan superplasticizer MasterEase 3029 dengan kadar 1,9%. Pengujian workabilitas pada penelitian ini meliputi uji slump flow untuk mengukur filling ability, uji V-funnel untuk mengukur passing ability, dan uji L-box untuk mengukur segregation resistance. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15cm dan tinggi 30cm. Pengujian dilakukan dengan memberikan dail ring pada selimut beton dan memberikan tekanan aksial ke permukaan beton menggunakan Compression Testing Machine sampai beban maksimum.
KAJIAN PENGARUH VARIASI KOMPOSISI SILICA FUME TERHADAP PARAMETER BETON MEMADAT MANDIRI DENGAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI Sherli Pramudhita Hapsari; Wibowo Wibowo; Endah Safitri
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36924

Abstract

Beton mutu tinggi yang mampu memadat mandiri (high strength self compacting concrete-HSSCC) merupakan salah satu inovasi beton yang dapat diaplikasikan pada banyak pekerjaan konstruksi. Penambahan silica fume yang memiliki butiran lebih halus jika dibandingkan dengan semen bertujuan untuk meningkatkan kuat tekan, sedangkan superplasticizer jenis Viscocrete 1003 digunakan untuk memberikan workabilitas yang baik pada beton. Nilai w/b pada penelitian kali ini dijaga konstan sebesar 0,27, kadar superplasticizer adalah 1,7%, dan variasi kadar silica fume sebesar 0%, 8%, 9%, 10% dan 11%. Pengujian beton segar dilakukan dengan 3 metode, yaitu flow table test, l-box test, dan v-funnel test. Dari hasil pengujian tersebut, silica fume dengan kadar 8% memberikan hasil terbaik yang mana memenuhi seluruh persyaratan dari masing-masing metode. Semakin tinggi kadar silica fume maka workabilitas beton semakin berkurang. Hal ini terjadi karena sifat silica fume yang menyerap air. Pengujian beton keras dilakukan pada umur 14 hari dan 28 hari. Hasil kuat tekan terbaik didapatkan pada kadar silica fume sebesar 9% dengan kekuatan 76,02 MPa. Sementara itu dari hasil analisis data menunjukkan bahwa kuat tekan optimum terjadi pada kadar silica fume sebesar 9,34%.