Iid Fitria Ningrum
IAIN Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Balok dan Kubus Berbasis Etnomatematika dengan Konteks Candi Jolotundo Trawas Mojokerto Iid Fitria Ningrum; Fikri Apriyono
ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 2 (2020): ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : HMPS Tadris Matematika FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/aritmatika.v1i2.7

Abstract

Etnomatematika adalah suatu aktivitas kehidupan dari elemen-elemen masyarakat yang menjai rutinitas, atau ciri khas dari suatu daerah yang memiliki konsep-konsep matematika. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menjelaskan proses pengembangan bahan ajar balok dan kubus berbasis etnomatematika dengan konteks candi Jolotundo Trawas Mojokerto. 2) Menjelaskan kelayakan bahan ajar balok dan kubus berbasis etnomatematika dengan konteks candi Jolotundo Trawas Mojokerto yang dilihat dari aspek kelayakan, kevalidan dan keefektifan suatu produk. Penelitan ini memperoleh kesimpulan 1) Proses pengembangan bahan ajar balok dan kubus dibagi menjadi beberapa thap diantaranya yaitu; Tahap pertama yang dilakukan ialah tahap Analysis (analisis). Dalam tahap ini terdapat 3 langkah, yaitu (1) Analisis kebutuhan; (2) Analisis karakteristik siswa; dan (3) Analisis Etnomatematika. Tahap kedua yang dilakukan ialah tahap Design (perancangan). Tahap ini merupakan tahap penyusunan desain LKS, serta penyusunan desain instrumen. Tahap ketiga ialah Development (pengembangan). Dalam tahap ini dilakukan penilaian oleh para ahli. Dari hasil penilaian tersebut diperoleh penilaian kevalidan dari LKS. Selanjutnya, tahap keempat ialah Implementation (penerapan). Pada tahap ini dilakukan uji coba kepada siswa SMP Penanggungan Ngoro Mojokerto kelas VIII-A dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Sedangkan tahap kelima ialah Evaluation (evaluasi). Pada tahap ini diperoleh hasil penilaian yang digunakan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran. 2)  Van den Nieveen dalam Rachmad (2010) menyatakan bahwa dalam penelitian pengembangan model pembelajaran perlu beberapa kriteria kualias atau kelayakan diantaranya; a) Kevalidan. Kriteria valid terpenuhi karena penilaian dari ketiga validator menghasilkan rata-rata total dalam kategori baik, dengan nilai rata-rata mencapai 3,2; b) Kepraktisan. Kriteria praktis terpenuhi karena LKS yang dikembangkan mendapatkan nilai rata-rata 3,9 dengan kriteria sangat baik dari angket respon siswa maupun guru yang sudah disebar; c) Keefektifan. Berdasarkan nilai post-test yang diberikan pada tahap uji coba, diperoleh data bahwa sebanyak 69% siswa dinyatakan tuntas. Dari ketiga aspek tersebut dapat diketahui bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak untuk dipergunakan.