Fikri Apriyono
IAIN Jember

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Balok dan Kubus Berbasis Etnomatematika dengan Konteks Candi Jolotundo Trawas Mojokerto Iid Fitria Ningrum; Fikri Apriyono
ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol. 1 No. 2 (2020): ARITMATIKA: Jurnal Riset Pendidikan Matematika
Publisher : HMPS Tadris Matematika FTIK IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/aritmatika.v1i2.7

Abstract

Etnomatematika adalah suatu aktivitas kehidupan dari elemen-elemen masyarakat yang menjai rutinitas, atau ciri khas dari suatu daerah yang memiliki konsep-konsep matematika. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menjelaskan proses pengembangan bahan ajar balok dan kubus berbasis etnomatematika dengan konteks candi Jolotundo Trawas Mojokerto. 2) Menjelaskan kelayakan bahan ajar balok dan kubus berbasis etnomatematika dengan konteks candi Jolotundo Trawas Mojokerto yang dilihat dari aspek kelayakan, kevalidan dan keefektifan suatu produk. Penelitan ini memperoleh kesimpulan 1) Proses pengembangan bahan ajar balok dan kubus dibagi menjadi beberapa thap diantaranya yaitu; Tahap pertama yang dilakukan ialah tahap Analysis (analisis). Dalam tahap ini terdapat 3 langkah, yaitu (1) Analisis kebutuhan; (2) Analisis karakteristik siswa; dan (3) Analisis Etnomatematika. Tahap kedua yang dilakukan ialah tahap Design (perancangan). Tahap ini merupakan tahap penyusunan desain LKS, serta penyusunan desain instrumen. Tahap ketiga ialah Development (pengembangan). Dalam tahap ini dilakukan penilaian oleh para ahli. Dari hasil penilaian tersebut diperoleh penilaian kevalidan dari LKS. Selanjutnya, tahap keempat ialah Implementation (penerapan). Pada tahap ini dilakukan uji coba kepada siswa SMP Penanggungan Ngoro Mojokerto kelas VIII-A dengan diterapkannya pembelajaran menggunakan LKS yang telah dikembangkan. Sedangkan tahap kelima ialah Evaluation (evaluasi). Pada tahap ini diperoleh hasil penilaian yang digunakan untuk mengetahui kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran. 2)  Van den Nieveen dalam Rachmad (2010) menyatakan bahwa dalam penelitian pengembangan model pembelajaran perlu beberapa kriteria kualias atau kelayakan diantaranya; a) Kevalidan. Kriteria valid terpenuhi karena penilaian dari ketiga validator menghasilkan rata-rata total dalam kategori baik, dengan nilai rata-rata mencapai 3,2; b) Kepraktisan. Kriteria praktis terpenuhi karena LKS yang dikembangkan mendapatkan nilai rata-rata 3,9 dengan kriteria sangat baik dari angket respon siswa maupun guru yang sudah disebar; c) Keefektifan. Berdasarkan nilai post-test yang diberikan pada tahap uji coba, diperoleh data bahwa sebanyak 69% siswa dinyatakan tuntas. Dari ketiga aspek tersebut dapat diketahui bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak untuk dipergunakan.
Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills Materi Aturan Sinus dan Cosinus di SMAN Rambipuji Nabila Sevi Diani; Fikri Apriyono
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education Vol 2 No 1 (2021): Indonesian Journal of Mathematics and Natural Science Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/mass.v2i1.60

Abstract

Abstrak Ujian Nasional memunculkan soal HOTS. Peserta didik di SMAN Rambipuji mengalami kesulitan menyelesaikan soal HOTS terutama materi aturan sinus dan cosinus, karena kurangnya pembelajaran berbasis HOTS di sekolah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan perencanaan 2) mendeskripsikan proses pelaksanaan, dan 3) mendeskripsikan evaluasi pembelajaran berbasis HOTS materi aturan sinus dan cosinus kelas X di SMA Negeri Rambipuji. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi pelaksanaan pembelajaran, wawancara guru dan siswa, dan dokumentasi RPP HOTS. Data dianalisis menggunakan teori Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, kondensasi data, menyajikan data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan implementasi pembelajaran berbasis HOTS adalah 1) Perencanaan dilaksanakan dengan membuat silabus dan RPP. Dalam RPP terdapat tujuan pembelajaran dan kegiatan inti yang terkandung indikator dari kegiatan berpikir tingkat tinggi meskipun masih ada yang di bawah level C3. 2) Pelaksanaan pembelajaran dilakukan menggunakan aktivitas berpikir tingkat tinggi meskipun belum semua aktivitas terlaksana. 3) Evaluasi pembelajaran dilakukan saat PAS genap. Guru tidak menggunakan soal HOTS untuk materi aturan sinus dan cosinus, tetapi ada soal berbasis HOTS yang digunakan di luar materi tersebut. Guru belum menerapkan kegiatan evaluasi berbasis HOTS sepenuhnya. Abstract The National Examination raises HOTS questions. Students at SMAN Rambi Puji have difficulty solving HOTS questions, especially the sine and cosine rules, because of the lack of HOTS-based learning at school. Therefore, this study aims to 1) describe the planning 2) describe the implementation process, and 3) describe the evaluation of HOTS-based learning on the sine and cosine rules of class X at Rambi Puji High School. The research used a qualitative descriptive method approach. Data was collected by observing the implementation of learning, teacher and student interviews, and documentation of the HOTS lesson plans. The data were analyzed using the theory of Miles and Huberman, namely data collection, data condensation, presenting data, and drawing conclusions. The data validity technique uses source triangulation and technical triangulation. The results of the study indicate that the implementation of HOTS-based learning activities are 1) Planning is carried out by making syllabus and lesson plans. In the lesson plans there are learning objectives and core activities that contain indicators of higher-order thinking activities, although some are still below the C3 level. 2) The implementation of learning is carried out using higher-order thinking activities even though not all activities have been carried out. 3) Learning evaluation is carried out when PAS is even. The teacher does not use HOTS questions for the sine and cosine rule material, but there are HOTS-based questions that are used outside the material. Teachers have not fully implemented HOTS-based evaluation activities.
Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gender Fikri Apriyono
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.469 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v5i2.271

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan koneksi matematika dalam memecahkan masalah matematika ditinjau gender. Pemilihan subjek laki-laki dan perempuan berdasarkan tingkat kemampuan yang setara dilihat dari tes kemampuan matematika dan nilai rapor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data yang diperoleh berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan pemberian tes pemahaman konsep dan wawancara. Dalam penelitian ini diamati siswa laki-laki dan perempuan SMPN 4 Jember kelas VIII. Peneliti melakukan wawancara pada kedua subjek penelitian. Wawancara tersebut direkam kemudian hasilnya ditranskripkan dan dikodekan. Untuk memperoleh data yang valid, data yang diperoleh ditriangulasi. Kemudian data yang valid dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Hasilnya berupa kemampuan koneksi matematika siswa SMP kelas VIII pada materi aljabar dan geometri.ABSTRACTThis study aimed to describe the profile of mathematics connection ability to solve problems in terms of gender. Selection of male and female subjects based on equal ability level viewed from math skills tests and grades. This study uses a qualitative method where data is obtained in the form of words written or spoken of the people and the behaviors that can be observed. Data collection techniques were conducted by giving the concept understanding tests and interviews. This study observed both boys and girls in class VIII of SMPN 4 Jember. The researcher conducted interviews to both the research subjects. The interview was recorded and then the result was transcribed and coded. To obtain valid data, the data obtained were triangulated. Then the valid data were analyzed to obtain valid conclusions. The result is the mathematics connection ability class VIII of junior high school students of on the algebra and geometry matter. This article illustrates preparation of your paper using MS-WORD. Papers should not be numbered.Keywords: Connection Mathematics, problem solving, Gender, qualitative method
Profil Kemampuan Koneksi Matematika Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Gender Fikri Apriyono
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 5 No. 2 (2016): Mei
Publisher : Department of Mathematics Education Program IPI Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/mosharafa.v5i2.392

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan koneksi matematika dalam memecahkan masalah matematika ditinjau gender. Pemilihan subjek laki-laki dan perempuan berdasarkan tingkat kemampuan yang setara dilihat dari tes kemampuan matematika dan nilai rapor. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana data yang diperoleh berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan pemberian tes pemahaman konsep dan wawancara. Dalam penelitian ini diamati siswa laki-laki dan perempuan SMPN 4 Jember kelas VIII. Peneliti melakukan wawancara pada kedua subjek penelitian. Wawancara tersebut direkam kemudian hasilnya ditranskripkan dan dikodekan. Untuk memperoleh data yang valid, data yang diperoleh ditriangulasi. Kemudian data yang valid dianalisis untuk memperoleh kesimpulan. Hasilnya berupa kemampuan koneksi matematika siswa SMP kelas VIII pada materi aljabar dan geometri. This study aimed to describe the profile of mathematics connection ability to solve problems in terms of gender. Selection of male and female subjects based on equal ability level viewed from math skills tests and grades. This study uses a qualitative method where data is obtained in the form of words written or spoken of the people and the behaviors that can be observed. Data collection techniques were conducted by giving the concept understanding tests and interviews. This study observed both boys and girls in class VIII of SMPN 4 Jember. The researcher conducted interviews to both the research subjects. The interview was recorded and then the result was transcribed and coded. To obtain valid data, the data obtained were triangulated. Then the valid data were analyzed to obtain valid conclusions. The result is the mathematics connection ability class VIII of junior high school students of on the algebra and geometry matter. This article illustrates preparation of your paper using MS-WORD. Papers should not be numbered.