Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENENTUAN KADAR FLAVANOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FORMULA SERBUK MINUMAN INSTAN EKSTRAK BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) Oktaviani, Emy
FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): Fitofarmaka, Vol.8, No.1, Juni 2018
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.814 KB)

Abstract

ABSTRAKBuah belimbing (Averrhoa carambola L.) adalah buah tropis yang mengandung senyawa antioksidan tinggi. Buah belimbing biasa dikonsumsi langsung ataupun dijadikan berbagai olahan agar dapat disimpan lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat  formulasi serbuk  minuman instan ekstrak belimbing  manis dengan penambahan asam sitrat pada tiga konsentrasi berbeda serta mengukur kandungan flavonoid, vitamin C dan kapasitas antioksidan dari minuman serbuk minuman instan tersebut. Konsentrasi   asam sitrat  yang digunakan adalah 0,5% (formula 1), 0,75% (formula 2) dan 1% (formula 3). Hasil penelitian menunjukan bahwa formula 2 menghasilkan serbuk instant dengan rasa paling disukai panelis berdasarkan pengukuran parameter warna, aroma, dan rasa. Hasil uji kandungan kimia dan aktifitas biologis menunjukan bahwa produk serbuk  minuman  instan ekstrak  kering  belimbing  manis formula 2 memiliki kadar flavonoid 4,50%, vitamin C 0,12% dan kapasitas antioksidan136,875 mg SAG/g serbuk. Data ini menunjukan bahwa serbuk minuman instant buah belimbing manis berpotensi dikembangkan sebagai minuman kesehatan berkadar antioksidan tinggi.Kata kunci : Antioksidan, belimbing manis, serbuk minuman instan   DETERMINATION OF FLAVONOID CONTENT AND ANTIOXIDANT ACTIVITY FORMULA INSTANT DRINK POWDER IN SWEET SPINAL EXTRACT (Averrhoa carambola L.) ABSTRACTSweet star (Averrhoa carambola L.) is a tropical fruit which contains high level ofantioxidant compounds. Besides consumed directly, this fruit usually is processed to preserve and extend the storage period. This study was aimed to formulate the instant powder drink from the extract of sweet star fruit and to determine its flavonoid content and antioxidant activity. The instant powder drink was formulated     with the addition citric acid at three different concentration of citric acid that are formula 1 (citric acid0,5%), formula 2 (0,75%) and formula 3 (1%). The result of hedonic test shows thatformula 2  obtained  most  preferred  colour, taste and  flavour  based  on  hedonic test according to determine flavonoid content, vitamin C and antioxidant capacity. Determination of biochemical content  show that the instant  powder contains 4,5 % flavonoid, 0,12% of vitamin C and 136,875 mg ascorbic acid equivalent antioxidant capacity (AEAC/g). It can be concluded that the formula 2 instant powder drink formulated from extract sweet star fruit has a potent to be developed as high vitamin C anti-oxidant instant healthy drink.Keywords : Antioxidant, sweet starfruit, instan drink powder
Kajian Interaksi Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Inap di Salah Satu Rumah Sakit di Bogor, Indonesia Lusi Indriani; Emy Oktaviani
Majalah Farmasetika Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v4i0.25884

Abstract

Dewasa ini, penyakit hipertensi menjadi salah satu penyakit degeneratif yang umum terjadi pada kalangan masyarakat di dunia khususnya Indonesia. Pengobatan hipertensi dalam jangka waktu lama seringkali menimbulkan masalah baru pada penderita seperti munculnya komplikasi baik yang berasal dari obat maupun penyakit. Tingginya resiko komplikasi menyebabkan meningkatnya jumlah obat dan menyebabkan meningkatnya resiko interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kejadian interaksi obat antihipertensi berdasarkan tingkat signifikansi, tingkat keparahan dan mekanisme terbanyak serta mengidentifikasi obat antihipertensi yang paling sering berinteraksi.  Desain penelitian observasional non eksperimental pendekatan retrospektif digunakan dalam penelitian ini. Rekam medis pasien sebanyak 74 pasien dilakukan kajian interaksi obat secara teoritik dengan penapisan secara manual menggunakan buku teks Drug Interactions Facts oleh David S. Tatro (2009) dan penapisan secara online menggunakan Medscape dan Drugs.com. Analisis data dengan menghitung persentase interaksi obat berdasarkan tingkat signifikansi, mekanisme, dan tingkat keparahan. Potensi kejadian interaksi obat terjadi pada 49 pasien (66,2%) dengan jumlah 169 kasus interaksi. Berdasarkan mekanisme terdapat 108 kasus (63,9%) interaksi farmakodinamik dan 25 kasus (14,8%) interaksi farmakokinetik dan tidak diketahui sebanyak 36 kasus (21,3%). Berdasarkan tingkat keparahan terdapat interaksi mayor 15 kasus (8,9%), interaksi moderate 140 kasus (82,8%) dan interaksi minor 14 kasus (8,3%). Berdasarkan level signifikansi, kasus terbanyak terjadi pada level signifikansi 3 yaitu sebanyak 8 kasus (4,7%) dan furosemid adalah obat antihipertensi yang paling banyak berinteraksi. Potensi kejadian interaksi obat pada pemakaian obat antihipertensi masih dikategorikan cukup tinggi (lebih dari 50%). Tingginya potensi kejadian interaksi obat selama pengobatan dapat berpengaruh pada ketercapaian efek terapi dan meningkatkan resiko efek samping. Dengan demikian kolaborasi tenaga kesehatan khususnya farmasi diperlukan dalam upaya pemberian pengobatan yang aman dan efektif untuk menghindari terjadinya resiko interaksi obat. Perlu juga adanya monitoring pada pengobatan agar dapat mencegah terjadinya interaksi obat dan penanganan dini jika terjadinya interaksi obat aktual yang membahayakan secara klinis.
PENINGKATAN KEINGINTAHUAN MASYARAKAT MENGENAI PENGGUNAAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR Sara Nurmala; Rini Ambarwati; Emy Oktaviani
Dharmakarya Vol 8, No 2 (2019): Juni 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.621 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v8i2.22323

Abstract

Keinginan masyarakat untuk mengetahui cara penggunaan obat yang baik dan benar saat ini harus ditingkatkan, hal ini sejalan dengan keberhasilan terapi yang nanti akan dijalani ketika mereka menerima obat. Masyarakat ketika menerima obat di apotik atau rumah sakit mereka cenderung tidak ingin menggali informasi lebih mengenai obat yang mereka terima, mereka hanya mendapatkan informasi satu arah dari apoteker yang memberikan obat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keingintahuan masyarakat terhadap informasi obat yang diterima sehingga penggunaan obat tersebut dapat optimal karena digunakan dengan baik dan benar. Pengabdian ini dilakukan di Puskesmas Babakan Madang, terhadap pasien yang nantinya akan menerima obat. Metode yang dilakukan adalah melakukan penyuluhan mengenai pentingnya mengenal obat yang akan mereka minum nanti, sebelum dilakukan penyuluhan, dilakukan pre test terlebih dahulu untuk menilai seberapa besar keingintahuan masyarakat terhadap penggunaan obat yang baik dan benar. Setelah penyuluhan diberikan dilakukan post test dengan soal yang sama. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan pada 79% Pasien. Diharapkan dengan adanya peningkatan keingintahuan masyarakat mengenai penggunaan obat yang baik dan benar, dapat membantu mengurangi kasus penggunaan obat yang tidak benar dan terapi obat yang salah, sehingga kesehatan masyarakat dapat meningkat. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis meliputi pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah.
PENENTUAN KADAR FLAVANOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FORMULA SERBUK MINUMAN INSTAN EKSTRAK BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola L.) Emy Oktaviani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 8, No 1 (2018): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (641.334 KB) | DOI: 10.33751/jf.v8i1.1166

Abstract

Buah belimbing (Averrhoa carambola L.) adalah buah tropis yang mengandung senyawa antioksidan tinggi. Buah belimbing biasa dikonsumsi langsung ataupun dijadikan berbagai olahan agar dapat disimpan lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat formulasi serbuk minuman instan ekstrak belimbing manis dengan penambahan asam sitrat pada tiga konsentrasi berbeda serta mengukur kandungan flavonoid, vitamin C dan kapasitas antioksidan dari minuman serbuk minuman instan tersebut. Konsentrasi  asam sitrat yang digunakan adalah 0,5% (formula 1), 0,75% (formula 2) dan 1% (formula 3). Hasil penelitian menunjukan bahwa formula 2 menghasilkan serbuk instant dengan rasa paling disukai panelis berdasarkan pengukuran parameter warna, aroma, dan rasa. Hasil uji kandungan kimia dan aktifitas biologis menunjukan bahwa produk serbuk minuman instan ekstrak kering belimbing manis formula 2 memiliki kadar flavonoid 4,50%, vitamin C 0,12% dan kapasitas antioksidan 136,875 mg SAG/g serbuk. Data ini menunjukan bahwa serbuk minuman instant buah belimbing manis berpotensi dikembangkan sebagai minuman kesehatan berkadar antioksidan tinggi.
EFEK EDUKASI MELALUI BROSUR TERHADAP KONTROL TEKANAN DARAH DAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI Emy Oktaviani; Oktaviana Zunnita; Marlia Handayani
FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 1 (2020): FITOFARMAKA | Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.191 KB) | DOI: 10.33751/jf.v10i1.2060

Abstract

Kepatuhan merupakan salah satu faktor pendukung utama ketercapaian efek terapi pengobatan hipertensi. Ketidakpatuhan pasien hipertensi dalam minum obat dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas, dan biaya perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh edukasi melalui brosur terhadap kontrol tekanan darah, kepatuhan minum obat dan faktor-faktor lain yang berhubungan pada pasien hipertensi. Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental one group pretest and posttest design secara prospektif. Penelitian ini dilakukan menggunakan responden pasien hipertensi di Puskesmas Babakan Madang yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data pretest dan posttest menggunakan kuesioner MMAS-8 dan catatan medis pasien. Responden yang bersedia untuk mengikuti penelitian ditandai dengan adanya informed consent. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengisian kuesioner MMAS-8 dengan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan dilanjutkan dengan intervensi berupa edukasi melalui brosur. Satu bulan kemudian dilakukan pengisian kuesioner MMAS-8 dengan wawancara kembali dan pengukuran tekanan darah. Hasil penelitian dari 50 responden menunjukkan bahwa edukasi melalui brosur memberikan efek terhadap kontrol tekanan darah dan kepatuhan responden dengan hasil uji statistik menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat kepercayaan 0.0001 (p0,05)
Kontrol Glikemik dan Profil Serum Kreatinin Pada Pasien DM Tipe 2 Dengan Gagal Ginjal Kronik Emy Oktaviani
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 11, No 2
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.60323

Abstract

Diabetes mellitus adalah kelainan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia yang jumlahnya terus meningkat sehingga meningkatkan jumlah pengunaan obat antidiabetik dan berisiko menimbulkan efek samping obat terutama pada fungsi ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan antidiabetik dan hubungannya dengan kontrol glikemik dan serum kreatinin, serta hubungan kontrol glikemik dengan serum kreatinin pada pasien DM tipe 2 dengan gagal ginjal kronik rawat jalan. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional secara retrospektif menggunakan data rekam medik pasien. Kontrol glikemik dilihat dari gula darah puasa (GDP) dan gula darah 2 jam post prandial (GD2JPP). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa dari 83 data rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi mengindikasikan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola pengunaan antidiabetik oral dengan GDP (p-value=0,546), namun menunjukkan hubungan yang signifikan antara pola pengunaan antidiabetik oral dengan GD2JPP (p-value=0,008) dan serum kreatinin (p-value=0,000). Hasil penelitian juga menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara GD2JPP dengan serum kreatinin (p-value=0,009).Kata Kunci: Diabetes, Kontrol Glikemik, Serum Kreatinin
Profil Kontrol Glikemik Antidiabetik pada Pasien DM Tipe 2 dengan Sirosis Hati Emy Oktaviani; Lusi Indriani; Haryanti Wulandari
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 12, No 1
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.68075

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic syndrome with multi-etiology characterized by chronic hyperglycemia. DM can cause a variety of complications, one of which is impaired liver function. The use of antidiabetics needs to get more attention because most antidiabetics are metabolized in the heart. This study aims to determine the control of antidiabetic glycemic, the relationship of antidiabetic types with effectiveness, as well as factors related to glycemic control in type 2 DM patients with liver cirrhosis.  This research was conducted in June-July at Fatmawati Central General Hospital with cross sectional design and data retrieval period of 2014-2019 conducted retrospectively. The observation parameters of glucose control in this study were current blood sugar (GDS). Of the 106 patients who met the inclusion criteria, it was seen that the use of insulin aspart single in 34 patients showed good glycemic control followed by the use of combination insulin glargine-aspart in 25 patients. The results of the Chi-square analysis showed that there was no significant relationship between the type of antidiabetic on glycemic control (p-value = 0,159). However, the results of the Chi-square test showed that there was a significant relationship between the severity of liver cirrhosis and glycemic control (p-value=0,021) and gender was another factor that also showed a significant relationship to glycemic control (p-value=0,042). The use of insulin aspart alone or in combination with insulin glargine is the best in controlling blood sugar levels while in T2DM patients with liver cirrhosis based on this study.
PENGARUH JUS BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP PROFIL FARMAKOKINETIK PARASETAMOL TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR Emy OKTAVIANI; Mohamad ANDRIE; Bambang WIJIANTO
Media Farmasi Indonesia Vol. 8 No. 2 (2013): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.685 KB)

Abstract

Drug interaction happens when drugs is given together with foods. This research was aimed to observe the effect of mangosteen juice to the paracetamol pharmacokinetic profile in Wistar male white rats. The study used Wistar rats weight of 200-350g. The animals were divided into three groups with the total of the male rats are 15. Group I (paracetamol) was given a single oral paracetamol 9 mg/200gBW. Group II (treatment 1) was given a single oral paracetamol 9 mg/200gBW together with mangosteen juice 2,88 g/200gBW. Group III(treatment 2) was given a single oral paracetamol 9 mg/200gBW together with mangosteen juice 0,66 g/200gBW. The serial blood was collected from tail vein for 9 hours and was analyzed using spectrophotometer UV for unchanged paracetamol. The pharmacokinetic parameters of paracetamol were calculated by recidual method and were analyzed by One Way ANOVA using 95% confidence interval. The difference between groups were analyzed using Post Hoc LSD-test. The results showed that the group II(paracetamol-mangosteen 1) and group III(paracetamol-mangosteen 2) increased of ka, Cpmaks, tmaks, t½ab, ke, t½el, CL, AUC and decreased of ka, ke, and CL. The research showed that mangosteen juice doses 2 give higher decreased metabolism and decreased elimination of paracetamol in rat.