Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU MEROKOK KALANGAN REMAJA DI SMKN 1 BITUNG Runtukahu, Gretty C.; Sinolungan, Jehosua; Opod, Henry
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6611

Abstract

Abstract: Low self-control makes teenagers are not able to organize and direct the behavior that appears uncontrolled actions such as smoking. Changes in the state of teenages who should learn to be more interested in smoking, associated with high–low self-control. This study aimed to determine the relationship between self-control and smoking behavior among adolescents. The research method using cross sectional design and quantitative analytic. The study involved 176 active students of the school as a sample, smoking and non smoking, male or female, and is willing to participate. Collecting data through questionnaires. Data analysis technique using the Spearman rank correlation test. The results show the value of r = -0,756 with p = 0,000 ( p < 0,05 ), meaning that the higher self-control teenagers applied, the lower the level of smoking behavior. Analysis of the 44 smokers from the total sample of 176 respondents, the value of r =-0,766 with p = 0,000 ( p < 0.05 ), meaning that the lower self-control teenagers applied, the higher the level of smoking behavior. Thus the hypothesis H1 is accepted, that there is a significant negative relationship between self-control and smoking behavior .Keywords : self-control, smoking behavior, adolescentAbstrak: Kontrol diri yang rendah membuat remaja tidak mampu mengatur dan mengarahkan perilakunya sehingga muncul tindakan tidak terkontrol seperti perilaku merokok. Perubahan keadaan dari remaja yang seharusnya belajar menjadi remaja yang lebih tertarik merokok berkaitan dengan tinggi-rendah kontrol diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontrol diri dengan perilaku merokok kalangan remaja. Metode penelitian menggunakan desain Cross Sectional dan bersifat analitik kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 176 siswa aktif sekolah sebagai sampel, merokok dan tidak merokok, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, dan bersedia berpartisipasi. Pengambilan data melalui kuesioner. Teknik analisa data menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan nilai r =-0,756 dengan p=0,000 (p<0,05), artinya semakin tinggi kontrol diri remaja, semakin rendah perilaku merokoknya. Analisis terhadap 44 responden perokok dari total sampel 176, diperoleh nilai r =-0,766 dengan nilai p=0,000 (p<0,05), artinya semakin rendah kontrol diri remaja, semakin tinggi perilaku merokoknya. Dengan demikian hipotesis H1 diterima yaitu terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku merokok.Kata kunci: kontrol diri, perilaku merokok, remaja
Gambaran kepribadian berdasarkan tes Disc mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado semester 1 tahun 2016 Goni, Cindy K.E.; Opod, Henry; David, Lydia
eBiomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.4.2.2016.14686

Abstract

Abstract: Personality is one of the factors that influence human behavior. Personality factor has a supporting value to the success rate of a medical student. The purpose of this research was to detemine the personality based on DISC test to the first semester student of Faculty of Medicine at Sam Ratulangi University year 2016. This was a descriptive research using cross sectional study method. The subjects of research were all first semester student of Medical Faculty at Sam Ratulangi University year 2016 that have completed the inclusion criteria amounted to 101 people. The result showed that subjects of research that have a personality dominant type S were 47 subjects (46,53%), personality dominant type C were 34 subjects (33,66%), personality dominant type I were 18 subjects (17,82%), and personality dominant type D were 2 subjects (1,99%). From the result of the research, it can be concluded that personality based on DISC test to the first semester student of Medical Faculty at Sam Ratulangi University year 2016 the subjects of research mostly have a personality dominant type S total 47 subjects (46,53%).Keywords: Personality, DISC test, medical student. Abstrak: Kepribadian merupakan salah satu faktor yang memengaruhi perilaku manusia. Faktor kepribadian memiliki nilai penunjang bagi tingkat keberhasilan seorang mahasiswa kedokteran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepribadian berdasarkan tes DISC mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi semester 1 tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode cross sectional study. Subyek penelitian yaitu keseluruhan populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi semester 1 tahun 2016 yang telah memenuhi kriteria inklusi berjumlah 101 orang. Hasil penelitian didapatkan subyek penelitian yang memiliki tipe kepribadian dominan S sebanyak 47 subyek (46,53%), tipe kepribadian dominan C sebanyak 34 subyek (33,66%), tipe kepribadian dominan I sebanyak 18 subyek (17,82%), dan tipe kepribadian dominan D sebanyak 2 subyek (1,99%). Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa gambaran kepribadian berdasarkan tes DISC mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi semester 1 tahun 2016 sebagian besar memiliki tipe kepribadian dominan S yaitu sebanyak 47 subyek (46,53%). Kata Kunci: Kepribadian, tes DISC, mahasiswa kedokteran.
SIKAP ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK PADA KELUARGA PETANI DI DESA TALAWAAN BANTIK KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Teintang, Yunemey; Sinolungan, Jehosua S.V.; Opod, Henry
eBiomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.2.2015.8127

Abstract

Abstract: Most farmers are not high educated, however, they can get a lot of information about attitude from other people and media. This study aimed to obtain parents’ attitudes toward the formation of children personality in Talawaan Bantik, Wori, North Minahasa. Ths was a quantitative descriptive study. Data were colleced by using interview and observation, meanwhile data collecting tools were guided by using interviews, questionnaires, and documentation study. The results showed that the attitude of parents influenced the formation of the child's personality. Parents who cared their children with loving personality produced more responsible children, friendly children, and creative children. The attitude of parents who spoiled their children could produce lazy personality. The attitude of parents who gave physically punishment to the children could produced children with moody and timid personality. The attitude of parents who taught children to socialize with their surroundings coould resulted in children who were good in speaking.Keywords: attitudes of parents, farmer family, child's personalityAbstrak: Pekerjaan sebagai petani ditekuni orang tua yang mayoritas tidak berpendidikan tinggi namun sudah mendapat banyak informasi mengenai sikap melalui orang lain dan media. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sikap orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak di Desa Talawaan Bantik Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi sedangkan alat pengumpulan data yaitu panduan wawancara, kuisioner, serta studi dokumentasi. Analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian mmperlihatkan sikap orang tua berpengaruh terhadap terbentuknya kepribadian anak. Orang tua yang bersikap mendidik anak dengan penuh kasih sayang menghasilkan kepribadian anak yang lebih bertanggung jawab, anak yang ramah, anak yang kreatif. Sikap orang tua yang terlalu memanjakan anak dapat menghasilkan kepribadian anak yang pemalas. Sikap orang tua yang memberikan hukuman fisik kepada anak dapat menghasilkan kepribadian anak yang pemurung, anak yang penakut. Sikap orang tua yang mengajarkan anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dapat menghasilkan kepribadian anak yang mempunyai ketrampilan berbahasa yang baik.Kata kunci: sikap orang tua, keluarga petani, kepribadian anak
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA SMP KRISTEN RANOTONGKOR KABUPATEN MINAHASA Longkutoy, Nathania; Sinolungan, Jehosua; Opod, Henry
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6612

Abstract

Abstract: Self-confidence is one of the important aspects of a person's personality, including students at the school in stages of development into adulthood. One of the factors that influence the formation of self-confidence is parenting styles. This study aimed to determine the relationship between parenting styles with student’s self -confidence. This research is an analytical quantitative research methods. Sampling in this study are 50 students of SMP Kristen Ranotongkor. The data was collected with questionnaires. The result showed that there was a significant relationship between parenting styles and self-confidence among the students of SMP Kristen Ranotongkor with p=0,015 (p < α = 0,05) and the correlation value is 0,343. It means that the democratic parenting applied, the higher the level of self-confidence. In conclusion, there was a positive relationship between parenting styles and self-confidence of the students in SMP Kristen Ranotongkor Kabupaten Minahasa.Keywords: parenting styles, self-confidence.Abstrak: Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang penting bagi seseorang termasuk siswa di sekolah dalam tahapan perkembangan menjadi dewasa. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri adalah pola asuh orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri siswa. Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 siswa SMP Kristen Ranotongkor. Pengambilan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri siswa SMP Kristen Ranotongkor dengan nilai p=0,015 (p < α=0,05) dan nilai korelasi sebesar 0,343. Artinya, semakin demokratis pola asuh yang diterapkan, semakin tinggi tingkat kepercayaan diri. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri.Kata kunci: pola asuh orang tua, kepercayaan diri.
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Karouw, Caroline R.M.; Opod, Henry; Sinolungan, Jehosua S.V.
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7125

Abstract

Abstract: Learning is a process that can not be separated from human life. Psychic impulse to learn is the motivation to learn. In the learning process, parents are among the factors that have a role. This study aims to determine the relationship of socio-economic status of parents with students' learning motivation. Data were collected through questionnaires. The results showed there was no correlation between socio-economic status of parents with learning motivation of Medicine Faculty Sam Ratulangi University class of 2013 students p = 0.444 (p > 0.05) and the correlation value is -0.062. It can be concluded that there was no correlation between socioeconomic status of parents with students’ learning motivation.Keywords: socio-economic status, learning motivationAbstrak : Belajar merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,, Dorongan psikis dalam diri untuk belajar merupakan motivasi belajar. Dalam proses belajar, orangtua merupakan salah satu faktor yang memiliki peran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan motivasi belajar mahasiswa. Pengambilan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan motivasi belajar mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi p=0,444 (p > 0,05) dan nilai korelasi sebesar -0,062. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan motivasi belajar mahasiswa.Kata kunci: Status sosial ekonomi, motivasi belajar
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU Sembel, Mariane; Opod, Henry; Hutagalung, Bernart S. P.
e-GiGi Vol 2, No 2 (2014): e-GiGi
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/eg.2.2.2014.5855

Abstract

Abstract: Patient satisfaction with dental care is a comparison between the perceptions of care received by expectations before getting treatment. The study in Bahu Health centers based on seven dimensions of service quality is the guarantee, empathy, reliability, responsiveness, physical appearance, medical services and professionalism using Likert scale. The study was descriptive with a sample of 48 people. How sampling is total sampling. Results showed patient satisfaction with dimensions of guarantee 80,9% very satisfied with the category. On the dimension of empathy showed 86,4% of patients very satisfied. On the dimension of reliability showed 84,5% of patients very satisfied. On the dimension of responsiveness showed 84,1% of patients very satisfied. On the dimension of physical appearance showed 80,7% of patients very satisfied. On the dimension of medical services showed 89,1% of patients very satisfied. On the dimension of professionalism showed 91,6% of patients very satisfied. Based results of patient satisfaction with dental care in Bahu Health centers based on seven dimensions showed rate index 85,32% of patients very satisfied. Keywords: Patient satisfaction, Dental care and oral.    Abstrak: Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut merupakan perbandingan antara persepsi terhadap pelayanan yang diterima dengan harapannya sebelum mendapatkan pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bahu berdasarkan tujuh dimensi mutu pelayanan yaitu jaminan, empati, kehandalan, daya tanggap, tampilan fisik, pelayanan medis dan profesionalisme berdasarkan skala Likert. Jenis penelitian yaitu deskriptif dengan jumlah sampel 48 orang. Cara pengambilan sampel yaitu total sampling. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pasien terhadap dimensi jaminan sebesar 80,9% dengan kategori sangat puas. Pada dimensi empati menunjukkan 86,4% pasien merasa sangat puas. Pada dimensi kehandalan menunjukkan 84,5% pasien merasa sangat puas. Pada dimensi daya tanggap menunjukkan 84,1% pasien merasa sangat puas. Pada dimensi tampilan fisik menunjukkan 80,7% pasien merasa sangat puas. Pada dimensi pelayanan medis menunjukkan 89,1% pasien merasa sangat puas. Pada dimensi profesionalisme 91,6% pasien merasa sangat puas. Berdasarkan hasil penelitian tentang kepuasan pasien terhadap perawatan gigi dan mulut di Puskesmas Bahu ditinjau dari dimensi pelayanan menunjukkan indeks rata-rata sebesar 85,32% dengan kategori sangat puas. Kata kunci: kepuasan pasien, perawatan gigi dan mulut.
HUBUNGAN KEBAHAGIAAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI KELURAHAN ARTEMBAGA II KOTA BITUNG Wenas, Gloria E.; Opod, Henry; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7821

Abstract

Abstract: Happiness is the fulfillment of the necessities of life through a variety of ways. Happiness, virtue, success, and blessing are always sought by human. One of the factors that influence happiness is economic status. This study aimed to obtain the relationship of happiness and social economic status in people of Aertembaga II, Bitung. This was a qualitative study with samples of 90 people by using simple random sampling. Data were obtained by using questionnaire measured by modified Likert scale. Data were statistically analyzed by using the Chi Square correlation and SPSS 17 for Windows program. The result showed r = 0.269 which meant that there was a correlation between happiness and social economic status with a low level of correlation (significance level 0.05). Conclusion: Happpiness was related to social economic status among people in Aertembaga II, Bitung. Keywords: happiness, social economic statusAbstrak: Kebahagiaan dapat dicapai dengan terpenuhinya kebutuhan hidup melalui beraneka ragam cara yang ditempuh oleh masing-masing individu. Kebahagiaan sama halnya dengan kebaikan, kesuksesan dan keberkahan senantiasa dicari manusia. Salah satu faktor yang memengaruhi kebahagiaan ialah status ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kebahagiaan dengan status sosial ekonomi pada warga Kelurahan Aertembaga II Kota Bitung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif korelasional dengan jumlah sampel sebanyak 90 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling (sampling acak). Data diambil menggunakan kuesioner dan diukur dengan modifikasi skala Likert. Metode analisis data dilakukan dengan teknik korelasi Chi Square dengan bantuan program SPSS 17 for windows.Hasil penelitian memperlihatkan r= 0,269 yang menunjukkan terdapat hubungan antara kebahagiaan dan status sosial ekonomi dengan tingkat hubungan yang rendah pada taraf signifikansi 0,05. Kebahagiaan pada warga kelurahan Aertembaga II dalam kategori bahagia sebesar 61,1%, dengan status sosial ekonomi 60,0% pada kategori tinggi. Simpulan: Terdapat hubungan antara kebahagiaan dengan status sosial ekonomi dengan tingkat hubungan yang rendah.Kata kunci: kebahagiaan, status sosial ekonomi
HUBUNGAN KEDEWASAAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UMUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS SAM RATULANGI TERHADAP CARA BERSOSIALISASI Karim, Citra F.; Sinolungan, Jehosua S. V.; Opod, Henry
eBiomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.1.2013.1612

Abstract

Abstract: In general, maturity means a state of a person releted to his/her physical, mental, social, emotional, spiritual, and moral development. Humanbeings are social creatures for the whole periods of lives. This study aimed to find out the relationship between the maturity of students of Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado 2012 and their socialization. This was an analytic study with stratified random sampling design. Data were collected by using questionairres. There were 47 respondents, consisted of 16 male and 31 female students. Data were analyzed by using Pearson – product moment correlation test. The results showed that 47 respondents (97.9%) had good maturity and one respondent (2.1%) fair maturity. About their socialization, six respondents (12.8%) were categorized as good; 39 respondents (83%) fair; and two respondents (4.3%) bad. Correlation test showed r = -0.116 and P = 0.219. Conclusion: there were no relationship between maturity and socialization among students of Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado 2012. Keywords: maturity, socialization, students   Abstrak: Kedewasaan adalah status seseorang yang telah memiliki kematangan baik secara fisik, kemampuan mental, pertumbuhan sosial, emosi, serta pertumbuhan spiritual dan moral. Pada dasarnya sosialisasi dialami oleh individu sebagai makhluk sosial sepanjang kehidupannya sejak dilahirkan sampai meninggal dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedewasaan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado angkatan 2012 dan cara bersosialisasi. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada 47 responden, terdiri dari 16 laki-laki dan 31 perempuan. Analisis data menggunakan uji statistik yaitu uji korelasi Pearson – product moment. Hasil penelitian memperlihatkan jumlah mahasiswa yang memiliki kedewasaan baik sebanyak 46 responden (97,9%) dan satu responden (2,1%) cukup. Jumlah mahasiswa yang memiliki sosialisasi kategori baik sebanyak enam responden (12,8%), kategori cukup 39 responden (83%), serta dua responden (4,3%) kurang. Berdasarkan uji korelasi Pearson-product moment didapatkan r = -0,116 dengan  P = 0,219. Simpulan: pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat angkatan 2012 tidak terdapat hubungan antara kedewasaan dan sosialisasi Kata kunci : kedewasaan, sosialisasi, mahasiswa
Dampak Psikologis Tenaga Kesehatan Selama Pandemi COVID-19 Pinggian, Brian; Opod, Henry; David, Lydia
Jurnal Biomedik : JBM Vol 13, No 2 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.2.2021.31806

Abstract

Abstract: The Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) outbreak that emerged in December 2019 in Wuhan, quickly spread outside of China, so the World Health Organization (WHO) declared an Emergency at the Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), causing Psychological Stress on Health workers who handle COVID-19 patients, the purpose of this study is to determine the Psychological Disorders of Health Workers during the COVID-19 pandemic. This study is a literature review by comparing articles, journals or secondary data from previously published literature contained in the medical journal database Science Direct, PubMed and ClinicalKey. Result of the ten articles reviewed, there were 11,611 respondents consisting of 3,070 men, 8,534 women, 4 respondents who did not fill in gender and 1 Genderqueer respondent obtained data on increased psychological pressure from health workers during the COVID-19 pandemic. In conclusion, it found the prevalence of psychological impacts such as stress, anxiety and depression from mild to severe among health workers during the COVID-19 pandemic. These findings will help improve our understanding of the impact or impact of the COVID-19 pandemic on the Psychology of Health Workers.Keywords: Psychological Impacts, Health Workers, the COVID-19 Pandemic  Abstrak: Wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang muncul pada Desember 2019 di Wuhan, dengan cepat menyebar ke luar Tiongkok, sehingga World Health Organization (WHO) mengumumkan Darurat pada Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), menyebabkan Tekanan Psikologis pada tenaga Kesehatan yang menangani Pasien COVID-19, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Gangguan Psikologis pada Tenaga Kesehatan selama Masa pandemi COVID-19. Metode penelitian berupa literature review dengan membandingkan artikel jurnal atau data sekunder dari literatur-literatur yang dipublikasi sebelumnya  yang terdapat dalam database jurnal kedokteran Science direct, PubMed dan ClinicalKey. Hasilnya sebanyak sepuluh artikel yang direview terdapat 11.611 responden yang terdiri dari 3.070  laki-laki, 8.534 perempuan, 4 responden tidak mengisi gender dan 1 responden Genderqueer didapatkan data peningkatan tekanan Psikologis dari para tenaga Kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Sebagai simpulan,  ditemukan prevalensi dampak psikologis seperti stres, kecemasan dan depresi dari ringan hingga Berat pada Tenaga Kesehatan selama masa pandemi COVID-19. Temuan ini akan membantu meningkatkan pemahaman kita tentang pengaruh atau dampak pandemi COVID-19 pada Psikologis Tenaga Kesehatan.Kata Kunci: Dampak Psikologis,Tenaga Kesehatan, Pandemi COVID-19