Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PELATIHAN KECAP DARI AIR KELAPA SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA DI DESA SESE, KABUPATEN TOLITOLI Rian Christian Sondakh; Hayatudin Hayatudin; Fandi Ahmad; Kahar Kahar; Adnan Adnan; Mohhammad Adi; Fajrin Fajrin
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.21-30.2021

Abstract

Air kelapa memiliki kandungan kalium, kalor serta klorin yang tinggi sehingga memiliki peluang dikembangkan menjadi produk yang bergizi. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan mempraktekkan pengolahan kecap manis serta meningkatkan adding value tehadap produk kecap manis di Desa Sese, Kecamatan Dampal Utara, Kabupaten Tolitoli. Metode pelaksanaan adalah observasi, penyuluhan, pelatihan, dan diskusi. Pelatihan pengolahan produk kecap manis air kelapa dapat memanfaatkan potensi desa yaitu air kelapa. Berdasarkan data hasil pelatihan, materi yang diberikan sangat mudah dipahami, hal ini ditunjukan rata-rata 87.56% peserta memahami materi yang diberikan yang sebelumnya peserta belum mengetahui tentang kecap air kelapa yaitu sebesar 66.17%. Hasil analisis data uji hedonik didapatkan rata-rata 9 orang sangat menyukai warna dan aroma, 10 orang menyukai rasanya, dan 6 orang menyukai tekstur dari kecap manis air kelapa. Kegiatan diskusi didapatkan bahwa peserta menginginkan pendampingan dalam pembuatan kemasan, metode penyimpanan dan metode pemasaran. Kata kunci: Air kelapa, Kecap manis, Pengabdian masyarakat, Diversifikasi produk, Tolitoli ABSTRACT Coconut water contains high potassium and chlorine, so it has the opportunity to be developed into a nutritious product. This Community Service aims to provide knowledge and practice sweet soy sauce processing and increase the adding value of sweet soy sauce products in Sese Village, North Dampal District, Tolitoli Regency. The implementation method is observation, counseling, training, and discussion. Training on processing coconut water sweet soy sauce products can take advantage of the village's potential, namely coconut water. Based on the data from the training, the material provided was very easy to understand. It was shown that an average of 87.56% of participants understood the material that previously participants did not know about coconut water soy sauce, which was 66.17%. The hedonic test data analysis results showed that an average of 9 people liked the color and aroma, ten people liked the taste, and six people liked the texture of the coconut water sweet soy sauce. The discussion activity found that participants wanted assistance in making packaging, storage methods, and marketing methods. Keywords: Coconut water, Soy sauce, Community dedication, Product diversification, Tolitoli
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KAKAO TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN PALA (Myristica fragrans) Junaidi Junaidi; Kahar Kahar; Alwi Alwi
Jago Tolis : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 1, No 2 (2021): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokasih limbah kulit kakao terhadap pertumbuhan bibit tanaman pala, Penilitian ini di laksanakan dilahan pertanian warga di Desa Buntuna kacamatan Baolan kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesih Tengah dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) yaitu : P0 = Tanpa perlakuan ( Kontrol ), P1 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 126 g.polybag-1, P2 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 163,28 g.polybag-1, P3 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 200,96 g.polybag-1, P4 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 238,64 g.polybag-1, P5 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 276,32 g.polybag-1, Masing-masing perlakuan di ulang sebanyak 3 ( tiga ) Kali sehingga terdapat 18 percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan pupuk bokasi kulit kakao dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata dan sangat nyata pada variabel pertumbuhan bibit pala. Pemberian pupuk bokasi kulit kakao P5 (276,32 g.polybag-1) memberikan hasil tertinggi pada semua variabel komponen pertumbuhan bibit pala.Kata kunci: Bibit Pala, Bokashi Kulit KakaoPenilitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bokasih limbah kulit kakao terhadap pertumbuhanbibit tanaman pala, Penilitian ini di laksanakan dilahan pertanian warga di Desa Buntuna kacamatan Baolankabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesih Tengah dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) yaitu : P0 =Tanpa perlakuan ( Kontrol ), P1 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 126 g.polybag, P2 = Tanah + Pupukbokashi kulit kakao 163,28 g.polybag-1, P4 = Tanah +Pupuk bokashi kulit kakao 238,64 g.polybag-1, P3 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 200,96 g.polybag-1, Masingmasingperlakuandiulangsebanyak3(tiga)Kalisehinggaterdapat18percobaan.HasilpenelitianmenunjukkanbahwaPerlakuan pupuk bokasi kulit kakao dengan dosis berbeda memberikan pengaruh nyata dan sangat nyatapada variabel pertumbuhan bibit pala. Pemberian pupuk bokasi kulit kakao P5 (276,32 g.polybag-1, P5 = Tanah + Pupuk bokashi kulit kakao 276,32 g.polybag-1) memberikanhasil tertinggi pada semua variabel komponen pertumbuhan bibit pala.-1
Pengaruh Pemotongan Bibit Bawang Daun Akibat Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Kahar Kahar; Hayatudin Hayatudin; Alpiana Alpiana
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 2, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v2i1.187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemotongan Bibit Bawang Daun akibat Pemberian Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor pertama adalah aplikasi  pupuk organik dengan dosis yang berbeda diberi simbol (D) terdiri dari tiga taraf yaitu : D0 = kontrol, D1= 10 ton.ha-1 atau setara 1 kg / petak dan D2= 15 ton.ha-1 atau setara  2 kg / petak. Sedangkan faktor kedua pemotongan bibit bawang daun diberi simbol (P) terdiri 3  perlakuan yaitu : P0= tidak ada pemotongan, P1= pemotongan 1/3 bagian dari sisa tanaman dan P2= pemotongan 2/3 bagian dari sisa tanaman. Sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 petak percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  perlakuan pemotongan bibit anakan berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada  umur 20, 30, 40 dan 50 Hst.  Perlakuan terbaik terdapat pada pemotongan 2/3 bagian dari sisa tanaman. Interaksi pemotongan bibit  bawang daun dengan pemberian pupuk organik dengan dosis yang berbeda  berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan pada  umur 60 Hst.Kata kunci = Pupuk organik, Pemotongan, Hasil Bawang Daun 
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) AKIBAT PEMBERIAN JENIS PUPUK KANDANG Kahar Kahar
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 1, No 3 (2021): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v1i3.164

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi beberapa varietas  tanaman tomat akibat pemberian jenis pupuk kandang serta kedua faktor tunggalnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat (Solanum Lycopersicium). Penelitian ini  dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Madako Tolitoli Propinsi Sulawesi Tengah. Dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli 2020. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan acak Kelompok (RAK) dua faktor.  Faktor pertama dengan perlakuan berbagai jenis Varietas (V) yang terdiri : V1 = Varietas Servo F1, V2 = Varietas Santika. Faktor kedua dengan perlakuan berbagai jenis pupuk kandang  (K), yang terdiri : K0 = Kontrol, K1 = Pupuk Kandang Ayam, K2 = Pupuk Kandang Kambing, K3 = Pupuk Kandang Sapi. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali maka terdapat 3 x 8= 24 petak percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Terdapat interaksi yang nyata antara jenis varietas tomat dengan jenis pupuk kandang terhadap tinggi tanaman tomat pada umur 2 MST dan total bobot buah per tanaman, Pertumbuhan tomat (tinggi tanaman) terbaik dan jumlah buah pertanaman  terbaik di jumpai pada varietas Servo F1 dengan pupuk kandang kambing (V1K2), faktor tunggal Varietas berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman tomat  umur 1 dan 2 MST, pertumbuhan tomat lebih baik terdapat pada varietas Servo F1, serta faktor tunggal jenis pupuk kandang  berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman tomat  umur 2 MST, pertumbuhan tomat lebih baik dijumpai pada perlakuan pupuk kandang kambing.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kambing terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutencens L) Varietas Maruti F1 Kahar Kahar
Tolis Ilmiah: Jurnal Penelitian Vol 1, No 2: November
Publisher : LPPM Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jti.v1i2.18

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pengaruh pemberian pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutencens L) varietas maruti F1. Telah dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan, yaitu dari bulan Juli sampai September 2019. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu perlakuan K0; tanpa pemberian pupuk kandang kambing (kontrol), K1; pupuk kandang kambing 15 t.ha-1 setara dengan 6 kg.petak-1, K2; pupuk kandang kambing 20 t.ha-1 setara dengan 8 kg.petak-1, K3; pupuk kandang kambing 25 t.ha-1 setara dengan 10 kg.petak-1, K4; pupuk kandang kambing 30 t.ha-1 setara dengan 12 kg.petak-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kambing berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap variabel pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit dengan nilai tertinggi terdapat pada perlakuan 30 t.ha-1. baik pada parameter pengamatan tinggi tanaman masing-masing 34,97 cm dan 47,78 cm, jumlah daun masing-masing sebanyak 59,50 helai dan 85,35 helai, dan jumlah cabang produktif sebanyak 6,69 cabang.  Demikian pula pada parameter pengamatan jumlah buah pertanaman sebanyak 36,63 buah, bobot buah pertanamn 85,57 g.tanaman-1 dan bobot buah perpetak sebanyak 0,34 kg.petak-1Kata Kunci: pupuk kandang kambing, cabai rawit (Capsicum frutencens L)
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L) Kahar Kahar; Fandi Ahmad; Mustamin Mustamin
CENDEKIA EKSAKTA Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/ce.v7i1.6545

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L). Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Madako Tolitoli, Propinsi Sulawesi Tengah pada bulan Juli sampai dengan September 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yang terdiri dari 6 perlakuan dengan tiga ulangan. Perlakuan dosis  pupuk organik cair tediri dari 0 ml/liter air (M0), dosis pupuk organik cair 5 ml/liter air (M1), dosis pupuk organik cair 10 ml/liter air (M2), dosis pupuk organik cair 15 ml/liter air (M3), dosis pupuk organik cair 20 ml/liter air (M4), dan dosis pupuk organik cair 25 ml/liter air (M5). Jumlah populasi kacang hijau dalam satu petak sebanyak 32 tanaman dan jumlah keseluruhan tanaman sebanyak 576 populasi tanaman kacang hijau. Jumlah sampel yang diamati untuk setiap perlakuan sebanyak 8 tanaman petak-1 sehingga terdapat 144 tanaman sampel. Data hasil pengamatan di analisis menggunakan uji ANOVA yang diikuti dengan uji Beda Nyata Jujur pada tingkat 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, Berat biji kering petak-1 (g) dan Berat biji kering petak-1 (g) yaitu pada dosis pupuk organik cair 25 ml/liter air.Kata kunci  :   Tanaman kacang hijau, Pupuk organik cair
ANALISIS UJI ORGANOLEPTIK KECAP MANIS AIR KELAPA DENGAN PENAMBAHAN BUBUK CENGKIH Nursidah Kasim; Kahar Kahar; Rian Christian Sondakh; Safarudin Safarudin
Tolis Ilmiah: Jurnal Penelitian Vol 4, No 2: November
Publisher : LPPM Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jti.v4i2.286

Abstract

Pengaruh Teknik Pembelahan Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L) Kahar Kahar; Adnan Adnan; Tesya Wulandari
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 2, No 3 (2022): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v2i3.243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelahan umbi dengan pengaturan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Madako, Kelurahan Tambun, Kecematan Baolan, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah, pada bulan April 2021 sampai Juni 2021, menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu pembelahan umbi bibit (tanpa pembelahan, belah 2 bagian dan belah 4 bagian) dan jarak tanam (20x15, 20x20 dan 20x25 cm). Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, Jumlah umbi per rumpun, Berat segar umbi dengan daun per rumpun dan Berat segar umbi eskip per rumpun. Hasil menunjukkan pembelahan umbi 4 bagian memberikan hasil terbaik pada  (fase generatif) jumlah umbi per rumpum (11,14 umbi), sedangkan tanpa pembelahan umbi memberikan hasil terbaik pada  (fase vegetatif)  tinggi tanaman pada umur 15 HST  (15,15 cm), 30 HST (18,26 cm), jumlah daun pada umur 15 HST  (10,25 helai). Jarak tanam 20x20 cm menghasilkan rata-rata tertinggi pada jumlah umbi per rumpum (3,66 umbi). Terdapat interaksi yang berpengaruh nyata antara pembelahan umbi dan jarak tanam 20x20 cm yang berpengaruh terhadap hasil tanaman bawang merah. Kata kunci : pembelahan umbi bibit, jarak tanam, bawang merah
Pengaruh Lama Periode Simpan Dan Invigorasi Terhadap Viabilitas Benih Kopi (Coffea canephora L.) Kahar Kahar
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 3, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v3i3.322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Lama Periode Simpan dan Invigorasi terhadap Viabilitas Benih Kopi. Penelitian ini dilaksanakan dilaboratorium Agroteknologi Dasar dan greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Madako Tolitoli yang direncanakan berlangsung pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yang diteliti yaitu : Penggunaan lama periode simpan (P) terdiri dari 8 taraf dan Invigorasi (I), Terdiri dari 3 taraf. Setiap perlakuan diulangi sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 96 satuan percobaan. Hasil analisis ragam menunjukan bahwa faktor interaksi perlakuan Invigorasi dan Periode simpan benih kopi berpengaruh nyata terhadap first count tercepat yaitu 38,84 hari setelah semai (HSS) dan berbeda nyata dibanding hidrasi-dehidrasi yaitu 39,03 dan matriconditioning yaitu 39,15 hari setelah semai (HSS). Tanpa periode penyimpanan viabilitas benih memiliki waktu  pencapain  firs count nyata lebih cepat yaitu 31,16 hari setelah semai (HSS) dibanding setelah penyimpanan pada periode 14 minggu yaitu 36,66 hari setelah semai (HSS). Selanjutnya hasil uji lanjut menunjukkan bahwa adanya faktor interaksi yang terjadi dan berebeda nyata pada pengamatan periode final count.Kata kunci : kopi robusta, invigorasi, dan periode simpan