Rizki Anandar
Universitas Tadulako

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMASAN DAN APLIKASINYA PADA PRODUK OLAHAN KAKAO SERTA PEMBUKUAN MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN DESA MITRA DI KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG Abdul Rahim; Gatot Siswo Hutomo; Shahabuddin; Rizki Anandar
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 2 (2021): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i2.122

Abstract

Tanaman kakao merupakan komoditas unggulan Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga komoditas utama dalam Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) dengan judul Model Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Kakao Secara Terpadu Menuju Sentra Kampung Kakao melalui PPDM di Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong. PPDM bertujuan meningkatkan keberdayaan kedua mitra Mekar Jaya Kakao Tanampedagi dan Mekar Indah Tanampedagi yang berdomisili di Desa Tanampedagi Kecamatan Ampibabo Kabupaten Parigi Moutong Propinsi Sulawesi Tengah. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra pada tahun ketiga 2021 adalah desain kemasan, aplikasinya pada produk olahan kakao dan sistem pembukuan usaha tani pada kedua mitra. Pelaksanaan program dilakukan oleh 3 (tiga) dosen yang memiliki kepakaran multidisiplin meliputi ilmu perbenihan, ilmu hama dan penyakit tanaman, teknologi pengolahan hasil pertanian dan ilmu manajemen agribisnis. Pelaksanaan program berlangsung 10 bulan dengan rincian 1 bulan persiapan, 8 bulan pelaksanaan kegiatan utama dan 1 bulan untuk pelaporan. Hasil PPDM pada tahun 2021 telah dilakukan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan pada kegiatan teknologi desain kemasan, aplikasi kemasan pada aneka produk olahan kakao dan implementasi pembukuan pada kedua UMKM. Hasil kegiatan tersebut meingkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra diantaranya desain kemasan mencapai 85%, aplikasi kemasan pada aneka produk olahan cokelat mencapai 98% dan pembukuan usaha tani kakao mencapai 87%. Masyarakat dan mitra memiliki partisipasi yang tinggi dalam pelaksanaan kegiatan sehingga program ini dapat berkelanjutan dan berkembang menjadi usaha pertanian berbasis kakao serta dapat terintegrasi menjadi desa wisata kakao.