Shahabuddin Saleh
Department Of Agrotechnology, Faculty Of Agriculture, University Of Tadulako

Published : 41 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Efektifitas Insektisida Nabati Laseki Dan Perangkap Likat Dalam Pengendalian Hama Pengorok Daun, Liriomyza Chinensis (Diptera: Agromyzidae) Pada Tanaman Bawang Merah Lokal Palu Roziyanto, Chandra; A, Shahabuddin; Nasir, Burhanuddin
AGROTEKBIS Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Onion (Allium ascalonicum L.) is one of the commodities that potential especially in the city of Palu. However, in cultivation, red onions have a lot of problems especially L.chinensis pests. The purpose of this study was to determine the effectiveness of using yellow sticky traps and pesticides in controlling plant LASEKI L.chinensis the crop shallot Local Palu. This study uses a randomized block design tersiri of 2 factors and repeated 4 times. The first factor is the concentration of insecticide LASEKI plant consisting of 3 levels ie: L0 = no LASEKI vegetable insecticides, L1 = 5%, L2 = 10%. The second factor is the use of traps consisting of 2 levels ie P1 = use yellow sticky traps, P2 = The use of transparent sticky traps. Based on those two factors, the obtained 6 treatment combinations with 4 times as many replications. Each treatment there were 10 clumps, so there are 240 family units experiment. The results showed that there was no interaction between treatment sticky traps (P) with botanical pesticides LASEKI the number and amount of imago L.chinensis were caught on sticky traps. Treatment with vegetable insecticide concentration LASEKI 5% (L1) and 10% (L2) is effective in suppressing the number korokan L. chinensis and also effectively increases the production of onion crop. The use of yellow sticky traps (P1) effectively reduces the number of L. chinensis who snore leeks.
Kajian Jenis Pengorok Daun (Liriomyza sp.) (Diptera: Agromizydae) Pada Berbagai Tanaman Inang Di Lembah Palu A, Hikmawati; B, Hasriyanti; Saleh, Shahabuddin
AGROTEKBIS Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hama pengorok daun merupakan hama pendatang dari benua Amerika Latin yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 90 an dan dilaporkan keberadaannya di Palu, Sulawesi Tengah sekitar tahun 2005.  Hama ini memiliki banyak tanaman inang atau bersifat polifagus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis-jenis pengorok daun pada berbagai tanaman inang di Lembah Palu.  Penelitian di laksanakan di Kelurahan Boyaoge, Kelurahan Pengawu (Kecamatan Palu Barat) dan Desa Langaleso (Kecamatan Dolo) dan di Laboratorium Hama dan penyakit tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako yang berlangsung pada bulan Juli sampai Oktober tahun 2012.  Karakter morfologi yang diamati adalah warna scutellum, pola warna tergit pada abdomen dan warna tungkai. Selain itu, diamati juga ciri serangan Liriomyza pada tanaman inangnya.  Berdasarkan hasil identifikasi yang telah di lakukan di Laboratorium  didapatkan 5 (lima) spesies lalat penggorok daun, yakni Liriomyza brassicae pada tanaman Sawi; Tomat dan Kembang kol, Liriomyza bryonae pada tanaman Sawi, Liriomyza chinensis pada tanaman Bayam, Liriomyza huidobrensis pada tanaman Kacang Panjang dan Liriomyza sativae pada tanaman Tomat dan Kemangi. Kelima spesies Liriomyza tersebut selain berbeda secara morfologi juga menunjukkan ciri serangan yang berbeda pada tanaman inangnya.
PENGARUH SISTEM NAUNGAN TERHADAP SERANGAN PBK,Conophomorpha cramerella (Gracillariidae : Lepidoptera) DAN PRODUKSI KAKAO PADA LAHAN PERKEBUNANKAKAO DI DESA RAHMAT KECAMATAN PALOLO Agung, Azwar; S., Shahabuddin
AGROTEKBIS Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem naungan pertanaman kakao terhadap serangan PBK Conophomorpha cramerella (Grillicidae :Lepidoptera) dan produksi kakao. Penelitian dilaksanakan di perkebunan kakao rakyat yang terletak pada pinggiran hutan di Desa Rahmat Kecamatan Palolo, Provinsi Sulawesi Tengah, dari bulan Desember 2012 sampai Maret 2013. Penelitian metode survey dengan membandingkan antara sistem naungan polikultur dan sistem naungan monokultur terhadap perkembangan larva penggerek buah kakao (C. cramerella) pada kebun kakao dan produksi dari masing-masing lahan.Terdapat 5 petak pengamatan pada lahan monokultur dan 5 petak pada lahan polikultur serta 16 pohon pada setiap petaknya. Variabel pengamatan terdiri atas jumlah lubang keluar larva, jumlah larva di dalam buah, jumlah biji rusak dan produksi dari kakao tiap lahan. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan tingkat serangan  larva C. cramerella pada sistem  tidak berbeda nyata dengan polikultur. Namun demikian rata-rata jumlah lubang keluar larva (1.81 per buah), dan jumlah larva (0.25 per buah) pada monokultur lebih kecil dibandingkan dengan jumlah lubang keluar larva (1.41 per buah) dan jumlah larva (0.24 per buah) pada naungan polikultur, Persentase biji kakao yang rusak akibat terserang C. cramerella pada naungan monokultur 31,40 % tidak berbeda nyata dengan penaung polikultur 22.07 %. Hasil pengamatan estimasi produksi kakao tidak berbeda nyata, pada pertanaman dengan penaung monokultur sebesar 0.95 ton/ha sedangkan pada pertanaman dengan penaung polikultur hanya sebesar 0.88 ton/ha.
DAYA TARIK JENIS ATRAKTAN DAN WARNA PERANGKAP YANG BERBEDA TERHADAP LALAT BUAH (DIPTERA:TEPHRITIDAE) PADA TANAMAN MANGGA (Mangifera indica) DI DESA SOULOVE Marikun, Miswanto; Anshary, Alam; Saleh, Shahabuddin
AGROTEKBIS Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi daya tarik perangkap atraktan dan warna yang berbeda untuk lalat buah (Diptera: Tephritidae) pada tanaman mangga. Penelitian ini dilakukan di desa Soulove, Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu (Faktor 1) jenis atraktan (ekstrak daun Melaleuca bracteata, E1, Vitex trifolia E2, dan air E0). Faktor 2 perangkap warna (transparan W1, dan kuning W2) dengan 3 ulangan untuk setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukan empat spesies lalat buah yaitu Bactrocera dorsalis, B.albistrigatus, B. cucurbitae, dan B.umbrosus. Setiap jenis atraktan memiliki daya tarik terhadap  lalat buah di semua pengamatan secara signifikan. Ekstrak tanaman yang paling efektif mengendalikan lalat buah adalah M.bracteata dan V. trifolia dan  dapat memerangkap rata-rata 69 lalat buah /perangkap/5 hari. Perangkap kuning (W2) dan perangkap transparan (W1) berbeda signifikan hanya pada 45 HST. Perangkap warna yang memiliki daya tarik efektif mengendalikan lalat buah adalah perangkap berwarna kuning, karena dapat menangkap banyak lalat buah, yaitu 24 lalat buah /perangkap/5 hari.
PENGARUH APLIKASI INSEKTISIDA BERBAHAN AKTIF DIMEHIPO TERHADAP Liriomyza chinensis Kato (Diptera: Agromyzidae) DAN PARASITOIDNYA PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) Y., Yurista; S., Shahabuddin; A., Hasriyanty
AGROTEKBIS Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi insektisida dimehipo terhadap intensitas serangan L. chinensis (Diptera: Agromyzidae) dan parasitoidnya pada tanaman bawang merah (A. ascalonicum). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Desa Trans Sidera yang terletak 176 m di atas permukaan laut dan di Laboratorium Hama dan penyakit Fakultas Pertanian. Menggunakan metode eksperimental dengan dua perlakuan (aplikasi insektisida vs tanpa aplikasi insektisida) dengan masing-masing enam ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas serangan L. chinensis pada lahan aplikasi insektisida (1,33%) lebih rendah dan berbeda nyata dengan rata-rata intensitas serangan pada lahan tanpa aplikasi insektisida (50,86%).  Terdapat dua spesies parasitoid yang ditemukan pada lahan tanpa aplikasi insektisida yang berasosiasi dengan L.chinensis yakni Hemiptarsenus varicornis dan Simpiesis sp. dengan tingkat parasitisasi berkisar 20% sampai 40% sementara pada lahan aplikasi insektisida tidak terdapat parasitoid yang ditemukan.
The Role of Coprophagous Beetles on Dung Decomposition and Enhancement OF Soil Fertility: Effect Of Body Size, Species Diversity and Biomass Shahabuddin, Shahabuddin; Manuwoto, Sjafrida; Hidayat, Purnama; Noerdjito, Woro A.; Schulze, Christian H.
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 5, No 2 (2008): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v5i2.3192

Abstract

ABSTRAKPeran Kumbang Koprofagus pada Dekomposisi Kotoran Hewan dan Kesuburan Tanah:Pengaruh Ukuran Tubuh, Keragaman Species dan Biomasa. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis pengaruh keragaman species, ukuran dan biomassa kumbang koprofagus dalammerombak kotoran hewan dan meningkatkan kesuburan tanah. Percobaan dilakukanmenggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan jumlah dan panjang tubuh spesieskumbang koprofagus. Peubah tergantung yang diamati adalah persentase kotoran yangterdekomposisi dan kadar bahan organik serta N,P,K total tanah sebagai indikator kesuburantanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kotoran hewan yang terdekomposisilebih dipengaruhi oleh ukuran dan biomassa kumbang yang terlibat dibandingkan denganjumlah spesies. Persentase kotoran yang terdekomposisi berkorelasi positif dengan ukurankumbang koprofagus. Kadar N,P,K total tanah meningkat mengikuti jumlah kotoran hewanyang terdekomposisi yang mengindikasikan bahwa aktifitas perombakan kotoran hewan olehkumbang koprofagus berpengaruh positif terhadap kesuburan tanah.Kata kunci: Kumbang koprofagus, komposisi spesies, dekomposisi, kesuburan tanah
ADOPSI PETANI TERHADAP PELAKSANAAN KONSEP PENGENDALIAN HAMA TERPADU TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa var. aggregatum L.) DI DESA SOLOVE KABUPATEN SIGI Salingkat, Satrio Wibowo; Anshary, Alam; Shahabuddin, Shahabuddin
AGROTEKBIS Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to assess the differences in the level of farmers adoption of Integrated Pest Management component between farmers Alumni Field School Integrated Pest Management (SLPHT) and the farmers who have’nt followed the SLPHT onion crop. The research method used in the form of a random survey by interviewing respondents directly to the with to the  question that has been presented in the questionnaire. Sample of respondents farmers by 40 people consisting of 20 farmers SLPHT and 20 farmer non-SLPHT. The results showed that the rate of adoption of  SLPHT farmers are higher than non-SLPHT farmers with an average value is 14,30 (SLPHT) to 10,25 (Non SLPHT) and there is a significant relationship pbetween the factors that influence the rate of adoption by farmers adoption SLPHT of the components of IPM relative gain factor (6.73), compatibility (6.99), complexity (10, 65), triabilitas ( 15.38), observability (14.17) and the decision of innovation (9.37). Key Words : Adoption, farmers, Integrated Pest Management, Onion.
EFEKTIFITAS TANAMAN SERAI (Andropogan nardus L.) SEBAGAI TANAMAN PENOLAK Liriomyza sp.(Diptera : Agromizidae) PADA PERTANAMAN BAWANG MERAH LEMBAH PAL Lamba, Ariana; Pasaru, Flora; Shahabuddin, Shahabuddin
AGROTEKBIS Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research objective was to determine the effectiveness of the lemongrass plant (Andropogannardus L.) as a repellent pest plant against Liriomyza sp. At shallot cropping in Palu Valley. This study used a randomized block design within which treatments included planting  lemongrass plant (PLP) at four weeks (PLP 4), two weeks before (PLP 2) and at the same time (PLP 0) of the shallot crop was planted, as well as  control (with no lemongrass planting). Variables observed were the populations of adult Liriomyza sp. and the attack rate of Liriomyza sp. as well as the crop production. The results showed that five and six weeks after the shallots were planted, the population of adult and the attack rate of Liriomyza sp. were lower in the PLP 4 than in the PLP 2, PLP 0 and control treatments. The treatment plant as a crop repellent lemongrass does not affect the production of onion valley hammer.Attack rate, repellent plants, Liriomyza sp. imago
PENGARUH EKSTRAK RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus L.) TERHADAP LARVA ULAT DAUN BAWANG MERAH, Spodoptera exigua Hubn. Rahman, Selmiana; Pasaru, Flora; Shahabuddin, Shahabuddin
AGROTEKBIS Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ulat daun bawang merah (Spodoptera exigua Hubn.) merupakan hama utama pada pertanaman bawang merah, yang dapat menurunkan hasil produksi, sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi petani. Rimpang jeringau (Acorus calamus L.) dapat berperan sebagai racun perut, racun kontak, anti-feedant dan repellent bagi serangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa konsentrasi Ekstrak Rimpang Jeringau (ERJ) terhadap mortalitas larva S. exigua. Penelitian dilaksanakandi Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu pada bulan Juni sampai September 2016. Pengujian aktivitas insektisida ERJ dilakukan dengan menggunakan metode pencelupan dan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 tingkat konsentrasi ERJ, yaitu K0: Kontrol (Tanpa Perlakuan) K1: ERJ (1,5%), K2 : ERJ (2%), K3 : ERJ (2,5%), K4 : ERJ (3%) dan K5 : ERJ (3,5%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ERJ 3% menunjukkan aktivitas insektisida yang tertinggi. ERJ 3% menyebabkan kematian larva S. exiguainstar 3 sebesar 65,42% dan menghambat pembentukan pupa dan imago S. exigua sebesar 99,1%  Kata kunci: Acorus calamus L., Aktivitas insektisida, Ulat daun bawang merah
PENGARUH SISTEM PERTANAMAN KAKAO TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENYAKIT VSD (Vascular streak dieback) PADA KEBUN KAKAO RAKYAT DI KECAMATAN BUNGKU TENGAH As’ar, Marwia; Shahabuddin, Shahabuddin; Lakani, Irwan
AGROTEKBIS Vol 6, No 5 (2018)
Publisher : AGROTEKBIS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This aim of the study was to determine the cropping systems of small holder cocoa plantations on the intensity of VSD (Vascular streak dieback) attacks. This study would be useful information for farmers on how to control VSD attacks on cocoa plantation particularly in Central Bungku. The research used descriptive methods. Data collected in this study was done through survey on two types of cacao plantations i.e. polyculture system and monoculture system. It was found that the attacks of the VSD disease were more intense in the monoculture system than its counterpart.  The intensity of the VSD attack was 2.58% in the monoculture system whereas it was only 1.48% in the polyculture system.