Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODEL MATERI AJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) Etsa Purbarani; Liliana Muliastuti; Siti Farah
BASA Journal of Language & Literature Vol 1, No 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.13715

Abstract

Sampai saat ini, jumlah dan variasi materi ajar BIPA masih minim. Materi ajar BIPA yang sudah disahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI pun belum dapat dikatakan memenuhi kebutuhan komunikasi yang dimaksud. Materi tata bahasa, keterampilan berbahasa, dan budaya disampaikan secara integratif, tetapi kegiatan belajar di dalamnya belum sepenuhnya menjembatani pemelajar asing untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara layak dengan memperhatikan konteks, masyarakat, dan budaya Indonesia. Hal tersebut menimbulkan masalah bagi pemelajar asing. Pemelajar asing menemukan bahwa bahasa Indonesia yang dipelajari di dalam kelas berbeda dengan penggunaan bahasa Indonesia pada masyarakat. Pemelajar asing bisa saja mendapatkan nilai yang tinggi di dalam kelas, tetapi tidak memiliki kepercayaan diri, pemahaman, dan kompetensi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan situasi, penelitian ini berfokus pada pengembangan model materi ajar BIPA berbasis CEFR dengan mengintegrasikan aspek-aspek komunikasi (communication), budaya (cultures), keterkaitan (connections), perbandingan (comparison), dan masyarakat/komunitas (communities). Kelima aspek tersebut dikenal dengan istilah 5C dan menjadi landasan penting dalam mempelajari bahasa asing, salah satunya bahasa Indonesia. Dengan mengintegrasikan kelima aspek tersebut dalam materi ajar menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan tata bahasa, pemelajar asing dapat menguasai kompetensi berbahasa Indonesia dengan lebih baik serta komprehensif. Selain itu, pemelajar asing juga didorong untuk menguasai kompetensi berkomunikasi dalam bahasa Indonesia secara lebih layak sehingga tidak terjadi missing link antara bahasa Indonesia yang dipelajari di kelas maupun bahasa Indonesia yang secara nyata digunakan dalam masyarakat. Model materi ajar yang dikembangkan akan terfokus pada tingkat B1 atau menengah awal karena pada tingkat tersebut pemelajar BIPA sudah mulai mampu memahami, mendiskusikan, dan berkomunikasi tentang topik-topik yang lebih abstrak seperti topik kebudayaan non-kebendaan yang berkaitan dengan logika kolektif, kebiasaan, dan tradisi.
PENGEMBANGAN MODEL MATERI AJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) Etsa Purbarani; Liliana Muliastuti; Siti Farah
BASA Journal of Language & Literature Vol. 1 No. 2 (2021): Bulan 10 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/basa.v1i2.13715

Abstract

Until now, the number and variety of BIPA teaching materials are still minimal. BIPA teaching materials that have been authorized by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia cannot be said to meet the intended communication needs. Grammar, language skills, and cultural materials are delivered integratively, but learning activities in it have not fully bridged foreign learners to be able to communicate in Indonesian appropriately by paying attention to the context, society, and culture of Indonesia. This creates problems for foreign learners. Foreign learners have found that the Indonesian learned in the classroom is different from the use of Indonesian in society. Foreign learners may get high grades in class, but lack confidence, understanding, and communication competence in Indonesian. Based on the situation, this study focuses on developing a CEFR-based BIPA teaching material model by integrating aspects of communication, cultures, connections, comparison, and communities. These five aspects are known as the 5Cs and are an important foundation in learning foreign languages, one of which is Indonesian. By integrating these five aspects in listening, speaking, reading, writing, and grammar teaching materials, foreign learners can master Indonesian language competence better and comprehensively. In addition, foreign learners are also encouraged to master the competence of communicating in Indonesian more appropriately so that there is no missing link between the Indonesian learned in class and the Indonesian that are actually used in society. The teaching material model developed will focus on the B1 or early intermediate level because at that level BIPA learners have begun to be able to understand, discuss, and communicate about more abstract topics such as non-material cultural topics related to collective logic, habits, and traditions.