This Author published in this journals
All Journal Warta Pengabdian
Ancah Marchianti
Fakultas Kedokteran, Universitas Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengelolaan Faktor Risiko Secara Komprehensif Sebagai Upaya Pencegahan Skabies Santri Pesantren NURIS Jember Ika Rahmawati Sutejo; Ancah Marchianti; Viddi Rosyidi; Adhista Noveyani
Warta Pengabdian Vol 14 No 3 (2020): Warta Pengabdian
Publisher : LP2M Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/wrtp.v14i3.18255

Abstract

Santri pondok pesantren merupakan komunitas berisiko tinggi terserang skabies karena kepadatan dan kontak erat penghuninya. Santri yang terserang mengalami gatal, sulit tidur di malam hari, sampai dengan infeksi sekunder sehingga mengganggu proses belajar. Penyakit ini disebabkan sanitasi lingkungan dan hygiene personal yang buruk akibat pengetahuan santri tentang penyakit terbatas. Pesantren selalu menekankan upaya menjaga kebersihan lingkungan, yang tanpa kesadaran santri tidak akan berjalan optimal. Sehingga perlu dilaksanakan upaya komprehensif dengan fokus peningkatan pengetahuan santri tentang hidup sehat, sehingga timbul kesadaran untuk merubah perilaku menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi. Metode kegiatan terdiri dari identifikasi, pendataan dan pengobatan santri penderita skabies, pemberian penyuluhan mengenai penyakit dan pencegahannya termasuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), pelatihan wakil santri, pelatihan pembuatan sabun belerang, dan pendampingan perbaikan kebersihan lingkungan ponpes. Kegiatan ini dilaksanakan bulan September-November 2020 di pesantren Nurul Islam (Nuris) Kelurahan Antirogo Kecamatan Sumbersari Jember. Sasaran kegiatan ini adalah santri Madarasah tsanawiyah (MTs), SMA, santri yang tergabung pada kegiatan ekstrakurikuler PMR, serta pengasuh ponpes. Hasil akhir kegiatan ini berupa turunnya angka kasus skabies, peningkatan pengetahuan dan sikap santri, tersedianya produk sabun belerang, terdapat wakil santri yang terlatih mendeteksi dan memberiksan penangan awal kasus skabies ringan, dan adanya rekomendasi kepada pengasuh terkait peningkatan sanitasi dan kebersihan lingkungan pondok.