Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

EFEKTIFITAS MODEL SISTEM RESAPAN HORIZONTAL DENGAN PARIT INFILTRASI DALAM MENGURANGI LIMPASAN PERMUKAAN Abdulgani, Hamdani
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 1 No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.164 KB)

Abstract

          Dengan pembangunan fisik berupa perumahan dan infrastruktur lainnya akan menyebabkan berkurangnya area resapan air sebagai akibat perubahan tata guna lahan yang sebelumnya sebagai lahan terbuka sebagai area resapan air berubah menjadi areal kedap air sehingga berakibat pada meningkatnya aliran permukaan dan menurunkan air untuk meresap ke dalam tanah yang selanjutnya berakibat pada peningkatan debit banjir pada musim hujan dan ancaman kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemasukan (recharge) air tanah.Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah berupa parit infiltrasi air hujan.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan model sistem resapan horizontal dengan parit infiltrasi isi material dalam mengurangi limpasan permukaan pada tipikal rumah Type 54/120 yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar – Desa Kebulen, Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Berdasarkan pengujian tanah didapatkan jenis tanah di lokasi tersebut pada kedalaman 0 – 7 meter berupa lempung, abu – abu, plastisitas sedang dengan koefisien permaebilitas  2,51 x 10-9 m/det.  Setelah dilakukan analisis didapatkan debit rencanayang masuk saluran drainase tanpa parit infiltrasi sebesar 0,282 m3/det. Untuk Penghitungan debit air hujan yang masuk parit infiltrasi berasal dari atap rumah dan menghasilkan debit sebesar 0,0136 m3/det. Adapun dimensi parit infiltrasi yang dihasilkan berukuran panjang 2,2 meter, lebar 0,5 meter dengan kedalaman 0,8 meter. Kedalaman parit resapan 0,8 meter dikarenakan muka air tanah di lokasi perumahan tersebut antara 1-2 meter. Dengan adanya parit infiltrasi berisi material tersebut dapat mengurangi debit air hujan sebesar sebesar 0,131 m3/det sehingga efisiensi pengurangan debit sebesar 46,45%.
PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN PADA BETON DENGAN AGREGAT DAUR ULANG Abdulgani, Hamdani; Mulyadi, Ferry
Gema Wiralodra Vol 8 No 1 (2017): Gema Wiralodra
Publisher : unwir press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.234 KB) | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v8i1.53

Abstract

Pemenuhan akan infrastruktur tidak terlepas dari penggunaan akan sumber daya alamyang salah satunya adalah material penyusun beton, sehingga ketersediaan materialtersebut semakin hari semakin menipis. Salah satu cara yang dilakukan untukmengefisiensikan penggunaan sumber daya alam yaitu dengan mendaur ulangnya.Bongkaran ? bongkaran beton yang pada umumnya tidak digunakan lagi menjadi akanberguna bagi proses daur ulang beton, yaitu dengan memanfaatkan bongkaran ?bongkaran beton menjadi agregat kasar dan agregat halus yang akan digunakansebagai material penyusun beton dengan cara menghancurkannya. Usaha ini selainuntuk memanfaatkan limbah beton yang dapat memberikan nilai ekonomis terhadapkonstruksi juga suatu upaya pelestarian sumber daya alam. Untuk meningkatkan mutubeton dari agregrat daur ulang ini memanfaatkan limbah sekam padi yang sudahdibakar terlebih dahulu, hingga menjadi abu. Pada penelitian ini variabel bebasnyaadalah penambahan abu sekam padi 0%, 2,5%; 5% dan 7,5% pada campuran betondengan mutu rencana 25 MPa dan waktu perendaman 14 dan 28 hari, sedangkan untukvariabel terikat adalah kuat tekan beton. Hasil penelitan menunjukkan bahwa hasilkuat tekan beton daur ulang baik dengan atau tanpa penambahan abu sekam padididapatkan hasil kuat tekan yang masih di bawah kuat tekan yang direncanakan, yaitusebesar 25 MPa. Namun terjadi peningkatan mutu beton dengan bertambahnya waktuperendaman. Umur beton 28 hari mengalami peningkatan mutu jika dibandingkandengan umur beton 14 hari pada masing ? masing variasi penambahan abusekam,yaitu berturut turut sebesar 23,64%; 24,05%; 19,01% dan 21,69%. Pada umurbeton 28 hari, peningkatan kuat tekan beton terjadi seiring dengan adanyapenambahan abu sekam padi, yaitu berturut turut sebesar 0,88%; 3,5%; 7,4%.
Kemampuan Tumbuhan Typha Angustifolia Dalam Sistem Subsurface Flow Constructed Wetland Untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Kerupuk (Studi Kasus Limbah Cair Sentra Industri Kerupuk Desa Kenanga Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat) Abdulgani, Hamdani; Izzati, Munifatul; S, Sudarno
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 16, No.2, Tahun 2014
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.136 KB) | DOI: 10.14710/bioma.16.2.90-101

Abstract

Industrial crackers centers at Kenanga Village has been able to lift the local economy,but that has been polluting the surrounding surface water contamination caused by wastewater discharged directly without any treatment in advance so that the water is black and smells foul . Therefore, the need of alternative wastewater treatment and in the study conducted by the artificial wetlands (constructed wetland) system Sub - surface Flow vertical flow with Typha angustifolia plant and use a medium sized sand 1 mm - 5 mm were previously washed first with media thickness of 30 cm and then operated intermittently using a peristaltic pump 6 times a day with the design of constructed wetlands construction made of wood coated with plastic and reactor dimensions 90 cm x 45 cm x 50 cm . As for the control (no treatment) using use the bucket size diameter 40 cm and height of 20 cm. This study aims to determine the ability of Subsurface Flow Constructed Wetland with Typha angustifolia plants in lowering the concentration of TSS , BOD5 , COD , ammonia (NH3 – N) and sulfide (H2S) at 5,10 and 15 days of processing . The results showed a decrease in the concentration efficiency at consecutive time 5 , 10 and 15 days in Subsurface Flow Constructed wetland with Typha angustifolia for TSS 73,78%; 77,18%; 84,71%; BOD5 85,83%; 90,33%; 94,17%; COD 86,94%; 90,65%; 94,87%; Ammonia 76,07%; 84,25%; 87,52%; sulfide 94,56%; 99,18%; 99,81 %.
STUDI RASIONALISASI POS HIDROLOGI DI WILAYAH SUNGAI NOELMINA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Sarwanta, Sarwanta; Abdulgani, Hamdani
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan bangunan air di suatu kawasan memerlukan data hidrologi,yang diperoleh dari pencataan pos hidrologi yaitu pos curah hujan dan pos duga air yang ada di kawasan tersebut. Data hidrologi yang valid dan akurat akan berpengaruh pada keakuratan hasil perencanaan bangunan air. Studi ini akan menganalisis rasionalisasi pos hidrologi yang ada di Wilayah Sungai (WS) Benenain, yang hasilnya akan diperoleh jumlah dan distribusi (sebaran) pos hidrologi yang mewakili karakteristik areal kawasan wilayah sungai Noelmina.. Hasil evaluasi terhadap pos hidrologi yang ada di Wilayah Sungai Noelmina , keberadaan jumlah pos hidrologi telah memenuhi standar. Terdapat 14 (empt belas) pos hujan yang perlu direhabilitasi, 7 (tujuh) pos hujan perlu direlokasi. Sebanyak 5 (lima) pos duga perlu direhabiltasi dan 2 (dua) pos duga perlu direlokasi. 1(satu) buah pos klimatologi perlu dihabilitasi dan 2 (dua) pos klimatologi perlu direlokasi.
PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN PADA BETON DENGAN AGREGAT DAUR ULANG Hamdani Abdulgani; Ferry Mulyadi
Gema Wiralodra Vol. 8 No. 1 (2017): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v8i1.53

Abstract

Pemenuhan akan infrastruktur tidak terlepas dari penggunaan akan sumber daya alamyang salah satunya adalah material penyusun beton, sehingga ketersediaan materialtersebut semakin hari semakin menipis. Salah satu cara yang dilakukan untukmengefisiensikan penggunaan sumber daya alam yaitu dengan mendaur ulangnya.Bongkaran – bongkaran beton yang pada umumnya tidak digunakan lagi menjadi akanberguna bagi proses daur ulang beton, yaitu dengan memanfaatkan bongkaran –bongkaran beton menjadi agregat kasar dan agregat halus yang akan digunakansebagai material penyusun beton dengan cara menghancurkannya. Usaha ini selainuntuk memanfaatkan limbah beton yang dapat memberikan nilai ekonomis terhadapkonstruksi juga suatu upaya pelestarian sumber daya alam. Untuk meningkatkan mutubeton dari agregrat daur ulang ini memanfaatkan limbah sekam padi yang sudahdibakar terlebih dahulu, hingga menjadi abu. Pada penelitian ini variabel bebasnyaadalah penambahan abu sekam padi 0%, 2,5%; 5% dan 7,5% pada campuran betondengan mutu rencana 25 MPa dan waktu perendaman 14 dan 28 hari, sedangkan untukvariabel terikat adalah kuat tekan beton. Hasil penelitan menunjukkan bahwa hasilkuat tekan beton daur ulang baik dengan atau tanpa penambahan abu sekam padididapatkan hasil kuat tekan yang masih di bawah kuat tekan yang direncanakan, yaitusebesar 25 MPa. Namun terjadi peningkatan mutu beton dengan bertambahnya waktuperendaman. Umur beton 28 hari mengalami peningkatan mutu jika dibandingkandengan umur beton 14 hari pada masing – masing variasi penambahan abusekam,yaitu berturut turut sebesar 23,64%; 24,05%; 19,01% dan 21,69%. Pada umurbeton 28 hari, peningkatan kuat tekan beton terjadi seiring dengan adanyapenambahan abu sekam padi, yaitu berturut turut sebesar 0,88%; 3,5%; 7,4%.
EFEKTIFITAS MODEL SISTEM RESAPAN HORIZONTAL DENGAN PARIT INFILTRASI DALAM MENGURANGI LIMPASAN PERMUKAAN Hamdani Abdulgani
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan pembangunan fisik berupa perumahan dan infrastruktur lainnya akan menyebabkan berkurangnya area resapan air sebagai akibat perubahan tata guna lahan yang sebelumnya sebagai lahan terbuka sebagai area resapan air berubah menjadi areal kedap air sehingga berakibat pada meningkatnya aliran permukaan dan menurunkan air untuk meresap ke dalam tanah yang selanjutnya berakibat pada peningkatan debit banjir pada musim hujan dan ancaman kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan pemasukan (recharge) air tanah.Salah satu teknik yang dapat diterapkan adalah berupa parit infiltrasi air hujan.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keefektifan model sistem resapan horizontal dengan parit infiltrasi isi material dalam mengurangi limpasan permukaan pada tipikal rumah Type 54/120 yang berlokasi di Jalan Tentara Pelajar – Desa Kebulen, Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu. Berdasarkan pengujian tanah didapatkan jenis tanah di lokasi tersebut pada kedalaman 0 – 7 meter berupa lempung, abu – abu, plastisitas sedang dengan koefisien permaebilitas 2,51 x 10-9 m/det. Setelah dilakukan analisis didapatkan debit rencanayang masuk saluran drainase tanpa parit infiltrasi sebesar 0,282 m3/det. Untuk Penghitungan debit air hujan yang masuk parit infiltrasi berasal dari atap rumah dan menghasilkan debit sebesar 0,0136 m3/det. Adapun dimensi parit infiltrasi yang dihasilkan berukuran panjang 2,2 meter, lebar 0,5 meter dengan kedalaman 0,8 meter. Kedalaman parit resapan 0,8 meter dikarenakan muka air tanah di lokasi perumahan tersebut antara 1-2 meter. Dengan adanya parit infiltrasi berisi material tersebut dapat mengurangi debit air hujan sebesar sebesar 0,131 m3/det sehingga efisiensi pengurangan debit sebesar 46,45%.
Model Bangkitan Dan Tarikan Pada Pusat Kegiatan Perguruan Tinggi Di Kabupataen Indramayu Sarwanta Sarwanta; Hamdani Abdulgani; Oki Arief
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 8 No. 1 (2022): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v8i1.162

Abstract

Setiap pusat kegiatan akan menimbulkan dampak lalu lintas pada jalan akses yang menghubungkan pusat kegiatan tersebut dengan lingkungan sekitarnya. Lalu lintas yang ditimbulkan berupa lalu lintas menuju pusat kegiatan (tarikan) maupun lalu lintas yang meninggalkannya (Bangkitan). Keberadaan kampus di kota Indramayu sebagai salah satu pusat kegiatan pendidikan perlu diketahui dampak lalu lintas yang ditimbulkannya. Tujuan dari penelitian ini untuk menyusun model bangkitan dan tarikan lalu lintas untuk mengetahui besarnya dampak lalu lintas yang timbul dengan adanya keberadaan perguruan tinggi yang ada di Kota Indramayu. Dengan diketahuinya dampak lalu lintas yang ditimbulkan, maka dapat membantu pihak yang berwenang membuat kebijakan untuk langkah antisipasi. Hasil analisis faktor yang mempengaruhi tarikan dan bangkitan perjalanan kendaraan di beberapa perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Indramayu yaitu jumlah mahasiswa. Model tarikan perjalanan kendaraan menuju perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Indramayu adalah Y1 = 22,432 + 0,040X1, dengan Y1 =Tarikan perjalanan kendaraan (smp/jam) dan X1 adalah Jumlah mahasiswa (orang). Model bangkitan lalu lintasnya adalah Y2 = 10,500 + 0,040 X1, Dimana Y2 adalah bangkitan perjalanan kendaraan (smp/jam) dan X1 adalah Jumlah mahasiswa (orang).
Studi Rasionalisasi Pos Hidrologi Di Wilayah Sungai Noelmina Provinsi Nusa Tenggara Timur Sarwanta Sarwanta; Hamdani Abdulgani
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v7i1.166

Abstract

Perencanaan infrastruktur sumber daya air memerlukan data pendukung hidrologi yang sahih. Data pendukung tersebut diantarnya data catatan curah hujan, data catatan debit banjir dan data pantauan cuaca selama kurun waktu tertentu. Data hidrologi yang sahih dapat diperoleh dari alat pemantau yang representatif baik dari sisi jumlah maupun penempatannya di suatu kawasan tertentu. Studi ini menganalisis jumlah dan distribusi penempatan pos pemantau hujan, debit banjir dan cuara yang ada saat ini (eksisting) di Wilayah Sungai (WS) Noelmina. Hasil analisis berupa rekomendasi jumlah dan distribusi (sebaran) pos pemantau curah hujan, alat pencatatat debit banjir, dan pemantau cuaca yang sesuai karakteristik wilayah sungai Noelmina. Studi rasionalisasi pos hidrologi mengidentifikasi jumlah, posisi dan kondisi pos hidrologi yang ada, kemudian membandingkan dengan jumlah dan posisi pos yang ideal sesuai standar dan merekomendasikan langkah yang harus dilakukan agar keberadaan pos hidrologi sesuai standar. Hasil studi terhadap keberadaan pos hidrologi di Wilatah Sungai Noelmina yaitu terdapat 14 (empat belas) pos pencatatat curah hujan direkomendasikan direhabilitasi, 7 (tujuh) pos pencatat curah hujan direkomendasikan direlokasi. 5 (lima) pos pencatat debit banjir direkomendasikan dilakukan rehabiltasi dan 2 (dua) pos pencatat debit banjir direkomendasikan untuk dilakukan relokasi. 1(satu) pos pemantau cuaca direkomendasikan dihabilitasi dan 2 (dua) pos pemantau cuaca direkomendasikan direlokasi.
Analisis Kelayakan Investasi Parkir Di Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno Sisnanto Indrawan; Hamdani Abdulgani; Sarwanta Sarwanta
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v6i2.174

Abstract

Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno adalah sebuah komplek olaharaga serbaguna di Senayan, Jakarta, Indonesia. komplek Gelora Bung Karno menampung banyak pengunjung maka dari itu perlu untuk menganalisis kapasitas parkir, volume. metode pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dengan menitikberatkan pada perhitungan. Dari analisis di dapatkan Rata-rata volume parkir kendaraan roda dua di Komplek GBK sebanyak 2.982 kendaran/hari sedangkan roda empat 2.876 kendaraan/hari. Rata-rata indeks parkir kendaraan roda dua sebesar 58,34% sedangkan rata-rata indeks parkir roda empat sebesar 66,03%. Durasi parkir rata-rata parkir kendaraan roda dua 130,57 menit/kendaraan sedangkan roda empat150,04 menit/kendaraan. Analisis kelayakan investasi parkir off street di komplek GBK pada kondisi eksisting dengan skema tarif flat BEP berada ditahun ke 4 investasi. Nilai BCR sebesar 1,36, nilai NPV Rp. 51.204.659.396 dan nilai IRR sebesar 10,04%. Dan untuk skema tarif progressif BEP berada di tahun ke 8 investasi. Nilai BCR sebesar 1,3, nilai NPV Rp. 12.972.674.849 dan nilai IRR sebesar 10,17%. Sedangkan untuk skema tarif kombinasi BEP berada ditahun ke 4. Nilai BCR sebesar 2,1, nilai NPV Rp. 102.366,455.319 dan nilai IRR sebesar 10,04%. Dari semua skema tersebut di anggap layak untuk dilanjutkan investasi
Penyusunan Penilaian Kinerja Dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi Dan Pemeliharaan (AKNOP) Daerah Irigasi Klambu Wilalung Provinsi Jawa Tengah Sarwanta Sarwanta; Hamdani Abdulgani
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jri.v7i2.186

Abstract

Dalam suatu sistem irigasi keberadaan infrastuktur irigasi memiliki peran sangat penting. Kinerja infrastruktur irigasi harus selalu dijaga agar kondisi dan fungsinya baik. Kegiatan danpemeliharaan perlu dilakukan untuk menjaga kondisi infrastruktur tersebut. Kegiatan pemeliharaanharus direncanakan secara sistematis dan terukur. Penyusunan Penilaian kinerja dan Angkakebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan (AKNOP) merupakan langkah perencanaan kegiatanoperasi dan pemeliharaan yang disusun secara sistematis berdasarkan pada kodisi infrastruktur terkini sehingga keluarannya dapat menjadi acuan untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan. Daerah Irigasi Klambu Wilalung dengan seluas 37.451 Ha, Berdasarkan hasil perhitungan indeks kinerja Daerah Irigasi mencapai nilai sebesar 80,11 % berarti termasuk kategori sangat baik. Untuk mempertahankan agar indeks kinerja agar tetap dalam kondisi tersebut diperlukan biaya sebesar Rp.7,543,540,000 (Tujuh Milyar Lima Ratus Empat Puluh Tiga Juta Lima Ratus Empat Puluh rupiah) per tahun.