Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMANFAATAN SATWA LIAR SEBAGAI OBAT TRADISIONAL OLEH MASYARAKAT DESA PEDINDANG, KABUPATEN BANGKA TENGAH Randi Syafutra; Fifin Fitriana; Heri Heri; Rani Ahka; Reani Febriyani; Muhammad Fathan Mubinan
Biogenesis Vol 18, No 1 (2022): Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/biogenesis.18.1.33-41

Abstract

Desa Pedindang merupakan satu dari sebelas desa yang mengelilingi kawasan TAHURA Gunung Mangkol. Sejak dulu, masyarakat di kedua desa ini memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar TAHURA Gunung Mangkol. Salah satu sumber daya alam yang ada di TAHURA tersebut adalah satwa liar yang biasa dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui satwa liar apa saja yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Pedindang, dan untuk mengetahui apa saja bagian yang dimanfaatkan, jenis pemanfaatan, dan cara pengolahan dari satwa liar tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 November 2021 sampai dengan 31 Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data memanfaatkan survei dan pemilihan responden dengan menggunakan teknik snowball sampling. Responden terpilih kemudian diwawancarai sesuai dengan kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, sembilan spesies satwa liar dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat Desa Pedindang. Bagian satwa liar yang dimanfaatkan adalah daging, kepala, otak, dan empedu. Jenis pemanfaatan satwa liar adalah sebagai obat asma, obat sakit kulit, obat luka bekas operasi, obat kebotakan, dan penambah stamina pria. Cara pengolahan satwa liar yang dimanfaatkan adalah dimasak, dibakar untuk diambil minyaknya, dicampur dengan bahan lain, dan tanpa diolah.  
MITIGASI KONFLIK MANUSIA-MONYET EKOR PANJANG DI PULAU BANGKA (STUDI KASUS DI DESA AIR DUREN, KEMUJA, DAN JADA BAHRIN) Randi Syafutra; Helvina Handayani; Fika Wulandari; Abdul Kamal; Rydhollah Arahmaan; Tri Dimas Husin; Ririn Apriyani; Fatmawati Fatmawati; Reani Febriyani; Muhammad Yulio Gempa Sakti; Aji Kurbiyanto
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i1.%p

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini dilakukan akibat adanya sejarah konflik antara manusia dan Monyet Ekor Panjang (MEP) di Desa Air Duren, Kemuja, dan Jada Bahrin, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Kegiatan PKM dilakukan dengan dua metode sekaligus, yakni: (1) Wawancara tidak terstruktur dan (2) Sosialisasi. Hasil wawancara menunjukkan bahwa masyarakat di ketiga desa mempunyai pengetahuan yang sedikit serta persepsi dan sikap yang buruk terhadap MEP. Oleh karena itu, sosialisasi mitigasi konflik manusia-MEP dilakukan segera setelah wawancara. Selain itu, wawancara tersebut juga menemukan fakta bahwa masyarakat di ketiga desa mengharapkan adanya solusi dalam mengantisipasi konflik manusia-MEP. Tindak lanjut dari fakta wawancara akan dilakukan pada kegiatan PKM selanjutnya. Pada akhirnya, kegiatan PKM ini menambah pengetahuan serta meningkatkan persepsi dan sikap masyarakat di ketiga desa terhadap MEP.