This Author published in this journals
All Journal Jurnal Agristan
Nyimas Aliya Suhartini
Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Daya Saing Pala, Lawang, dan Kapulaga Indonesia di Pasar Internasional Nyimas Aliya Suhartini; Riantin Hikmah Widi; Dedi Darusman
Jurnal Agristan Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v3i2.3685

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing pala, lawang, dan kapulaga Indonesia di pasar internasional dilihat dari posisi atau kecenderungan Indonesia sebagai importir atau eksportir, keunggulan komparatif Indonesia, dan spesialisasi ekspor Indonesia untuk komoditas pala, lawang, dan kapulaga (rempah HS 0908). Metode yang digunakan adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data sekunder runtun waktu (time series) periode tahun 2004-2018. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2021 sampai dengan Agustus 2021. Analisis menggunakan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP) untuk menganalisis  posisi atau kecenderungan negara Indonesia sebagai eksportir atau importir pada komoditas pala, lawang, dan kapulaga, Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk menganalisis keunggulan komparatif pala, lawang, dan kapulaga Indonesia, dan Comparative Export Performence (CEP) untuk menganalisis spesialisasi ekspor rempah HS 0908 Indonesia ke pasar internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rempah HS 0908 Indonesia memiliki daya saing di pasar internasional. Hal tersebut dilihat dari kecenderungan Indonesia sebagai eksportir rempah HS 0908 dengan rata-rata nilai ISP 0,983. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dengan rata-rata nilai RCA 21,597. Ekspor pala, lawang, dan kapulaga Indonesia pun sudah terspesialisasi dengan rata-rata nilai CEP 3,028. Indonesia menjadi negara dengan daya saing tertinggi kedua setelah Guatemala yang memiliki rata-rata nilai ISP 0,997, rata-rata nilai RCA 885,830, dan rata-rata nilai CEP 6,731. Posisi ketiga diduduki oleh India yang memiliki rata-rata nilai ISP 0,229, rata-rata nilai RCA 8,404, dan rata-rata nilai CEP 2,099. Sedangkan posisi keempat diduduki oleh Netherland yang memiliki rata-rata nilai ISP -0,026, rata-rata nilai RCA 1,872, dan rata-rata nilai CEP 0,583.