Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PUBLIC SPACE ZONING PATTERNS IN MIXED USE BUILDING POLA ZONING RUANG RUANG PUBLIK PADA BANGUNAN MIXED USE Hikmah Purnama Sari; Gatoet Wardianto
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 1 No 2 (2021): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.813 KB) | DOI: 10.54325/arsip.v1i2.16

Abstract

Inovasi dan kreativitas yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan semua jenis, dan fungsi properti ke dalam satu kawasan pengembangan yakni mixed use development. Di Indonesia, konsep ini sejatinya sudah lama diterapkan, sekitar awal tahun 2000-an saat bisnis properti mengalami booming. Pada dasarnya, mixed use development adalah sebuah kawasan terintegrasi yang terdiri dari tempat tinggal, kantor, pusat perbelanjaan, dan fungsi urban lainnya. Beberapa kawasan mixed-use yang terkenal di Indonesia adalah kawasan ciputra world jakarta barat, kawasan central park jakarta selatan, kawasan plaza indonesia di jakarta pusat, kawasan gandaria city jakarta selatan dan distric 8 di jakarta selatan. Seperti kawasankawasan tempat tinggal lainnya, kawasan mixed-use juga mempunyai beberapa karakteristik yang membedakannya dengan kawasan tempat tinggal lainnya. Diminati Karena Integrasi Kawasan Penggabungan tiga atau bahkan lebih dari fungsi urban dalam kawasan mixed-use, membuatnya diminati oleh berbagai kalangan. Mulai dari calon pembeli yang ingin tinggal di sana, sampai pengunjung-pengunjung tidak tetap yang tertarik dengan pusat perbelanjaan, hotel, atau fungsi-fungsi lain dari kawasan mixed-use yang ditawarkan. Kehadiran kawasan mixed-use juga bisa meningkatkan gengsi dan minat orang-orang untuk bisa tinggal di dalam maupun kawasan sekitarnya. Kondisi ini otomatis mengerek harga jual properti di kawasan mixed-use dan di daerah-daerah sekitarnya yang masih dalam jangkauan. Minat yang tinggi ini karena gaya hidup praktis yang ditawarkan. Dengan bisa tinggal di sana, bekerja, melakukan rekreasi, atau bahkan mengenyam pendidikan dalam satu kawasan yang sama, ruang publik juga sebagai aspek penting dalam kawasan yang dapat menunjang berbagai kegitan umum dan bersama.
ROBOTIC TOURISM DESIGN WITH A FUTURISTIC ARCHITECTURAL APPROACH PERANCANGAN WISATA ROBOTIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK Hikmah Purnama Sari; Gatoet Wardianto
JURNAL ARSIP UNPAND Vol 2 No 2 (2022): JURNAL ARSIP UNPAND
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/arsip.v2i2.30

Abstract

Perkembangan yang makin maju memicu adanya kegiatan manusia yang semakin beragam dan bermacam macam. Pada era globalisasi seperti sekarang ini peningkatan infrastruktur publik secara bertahap diharapkan dapat mendorong pengembangan berbagai kegiatan secara terpadu dan memberikan sistem yang luas untuk pengembangan bangunan, struktur dan rencana ekologi. Kawasan wisata menjadi salah satu kebutuhan manusia yang tak bisa di sepelekan, dengan adanya tempak wisata dapat mengisi hari libur yang dapat di gunakan untuk menyegarkan otak agar setelah lima hari bekerja dan bersekolah ataupun beraktivitas lainya yang di lakukan setiap harinya. Perancangan kawasan wisata robotik ini bertujuan agar dapat mengembangkan pengetahuan bagi masyarakat tentang perkembangan teknologi yang semakin lama semakin maju, tak hanya untuk berwisata tapi sebagai ajang pembelajar yang dapat mengangkat pengetahuan masyarakta tentang perkembangan zaman pada era sekarang ini. Wisata robotik yang dilengkapi dengan fasilitas penginapan, perbelanjaan dan spot-spot nongkrong dalam satu kawasan. Bagi era milenium sekarang semua aktivitas maupun pekerjan tak luput dari bantuan teknologi sehingga penting sekali adanya edukasi mendalam tentang teknologi yang membantu kebutuhan manusia, teknologi ini yang sering membantu kegiatan manusia dalam berbagai aspek pekerjaan.