Bekerja pada malam hari dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pekerja akibat gaya hidup yang tidak sehat dan terganggunya irama sirkadian tubuh yang dapat menimbulkan terganggunya metabolisme tubuh dan homeostasis glukosa. Bekerja malam berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari aktivitas bekerja malam pada pedagang pasar subuh yang sehat terhadap kontrol glikemik melalui kadar HbA1c. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif observasional, dengan jumlah pedagang pasar subuh yang telah mengisi Informed consent dan memenuhi kriteria inklusi-eksklusi adalah sebanyak 50 orang yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Kadar HbA1c diukur pada sampel darah vena dengan antikogulan EDTA menggunakan alat Quo-Lab A1c. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c dengan jenis kelamin, umur, masa kerja, konsumsi kalori tinggi pada malam hari, dan aktivitas fisik. Hasil diperoleh sebagian besar pedagang memiliki kadar HbA1c normal yaitu 42 orang (84%), dan terdapat 6 orang (12%) dengan kategori prediabetes dan 2 orang (4%) dengan kategori diabetes. Terdapat hubungan positif signifikan (P-value = 0,041) antara kadar HbA1c dengan masa kerja dan konsumsi makanan berkalori tinggi pada malam hari (P-value = 0,006). Bekerja malam pada pedagang pasar subuh jalan Seram di Kota Palangka Raya memiliki dampak merugikan terhadap kontrol glikemik.