Ali Usman
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

DOKTRIN TASAWUF DALAM KITAB FUSHUS AL-HIKAM KARYA IBN ‘ARABI Ali Usman
Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Keislaman Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ref.2019.1902-03

Abstract

Ibn ‘Arabi was an Islamic thinker and a well-known Sufi figure among Sufi figures who had an extraordinary influence on the development of Islamic thought until now. His knowledge and thoughts really have a very high imaginative power, as seen in many of his works, which until now have never been bored by their readers. Fushus al-Hikam, which is his monumental work, besides al-Futuhat al-Makkiyah. The Book of Fushus al-Hikam (Ring of Wisdom Binding / String of Pearls of Wisdom) is a relatively shorter work than the Futuhat, but it is the most widely read and suggested by the reviewer (perhaps because it is the most difficult), as well as the most influential and most famous. This book was compiled in 627 AH / 1229 CE, ten years before he died. According to Ibn ‘Arabi himself, the content in this work was entirely based on the inspiration of his spiritual knowledge from the Prophet who held a book in his hand and he ordered to take it and bring it to the world so that people could benefit from it.
Agama (wan) Bergerak Mengikuti Zaman Ali Usman
Jurnal Sosiologi Agama Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Program Studi Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.024 KB) | DOI: 10.14421/jsa.2007.011-06

Abstract

Judul Buku: Agama (di Zaman) yang BerubahPenulis    : A. SudiarjaPenerbit: Kanisius, YogyakartaCetakan    : I, 2006Tebal    : viii+201 Halaman
Tafsir Kebudayaan Terhadap Ide Sukarno Tentang Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: dari Sosio-Antropologi ke Pandangan Sufistik Ali Usman
Religi: Jurnal Studi Agama-agama Vol 17, No 2 (2021)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/rejusta.2021.1702-04

Abstract

-
KONTEKSTUALITAS DALAM PENAFSIRAN MENURUT BACTIAR SURIN: MELETAKKAN RASIONALITAS SEBAGAI PERANGKAT PEMAHAMAN AL-QUR’AN Mahbub Ghozali; Ali Usman
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 20 No. 2 (2021): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.679 KB) | DOI: 10.30631/tjd.v20i2.173

Abstract

The Rationality in interpretation that tends to be disputed can be used as an instrument to provide the contextual meaning of the Qur’an. Rationality equipped by science can actualize meanings that are more relevant to the development of society. The actual meaning has an impact on easier understanding for the community. This study aims to reveal the function of rationality in contextual interpretation without having to be fixated on the significance of a verse. This study uses primary data sources from Terjemah dan Tafsir al-Qur’an bahasa Arab dan Latin by Bachtiar Surin. This interpretation is used, aside from being abandoned by many researchers, it is also used as another way to actualizing meaning. This study uses a qualitative method with content analysis as a data analysis tool. This study finds the significance of rationality in interpretation through the inseparable relationship of reason with the Qur'an. Intellect as a gift from God can be used to explain God's language. In its application, Rationality can provide contextual meaning in two forms. First, the actualization of meaning with terms that are relevant to a modern context. Second, rationality functions as scientific reasoning to provide factual evidence for the meaning of the Qur'an. The actualizing of the Qur'an meaning can be achieved by rationality so that the contextual device in interpretation does not only emphasize significant meaning on the verse. Rasionalitas dalam penafsiran yang cenderung diperselisihkan dapat dijadikan sarana untuk memberikan pemahaman terhadap al-Qur’an secara kontekstual. Rasionalitas yang dilengkapi oleh ilmu pengetahuan dapat mereaktualisasi makna yang lebih relevan dengan perkembangan masyarakat. Pemaknaan secara aktual berdampak pada pemahaman yang lebih mudah kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan fungsi rasionalitas dalam penafsiran kontekstual tanpa harus terpaku dengan signifikansi pesan yang terkandung dalam sebuah ayat. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan sumber data primer dari Terjemah dan Tafsir al-Qur’an bahasa Arab dan Latin karya Bachtiar Surin. Tafsir ini digunakan, selain ditinggalkan oleh banyak peneliti juga didasarkan pada penggunaan cara lain dalam mengaktualisasi makna. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan content analysis sebagai perangkat analisa data. Penelitian ini menemukan signifikansi rasionalitas dalam penafsiran melalui hubungan akal dengan al-Qur’an yang tidak dapat dipisahkan. Akal sebagai anugerah Tuhan dapat digunakan untuk menjelaskan bahasa Tuhan. Dalam aplikasinya, akal dapat memberikan penafsiran secara kontekstual dalam dua bentuk. Pertama, reaktualisasi makna dengan istilah yang relevan dengan keilmuan modern. Kedua, rasionalitas berfungsi sebagai penalaran ilmiah dengan bentuk memberikan bukti faktual atas kebenaran kandungan makna al-Qur’an. Keberhasilan rasionalitas dalam mereaktualisasi makna dengan dua bentuk tersebut membuktikan bahwa penafsiran kontekstual dapat ditempuh dengan menggunakan rasionalitas yang bersifat subjektif, sehingga perangkat kontektulitas dalam penafsiran tidak hanya menekankan pada penemuan pesan makna sesuai dengan penggunaannya di masa al-Qur’an turun.