Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TEOLOGI HUMANIS DALAM PEMIKIRAN M. AMIN ABDULLAH Jainul Arifin
Refleksi: Jurnal Filsafat dan Pemikiran Keislaman Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ref.2020.2002-07

Abstract

Theology in this paper is interpreted as the relationship between religion and social reality that is captured by someone who adheres to it.In other words, a person's perspective in hugging, believes, and practice religion in the midst of social reality.While humanism is an understanding that upholds humanity or humanize humans.So how is the understanding of religion or the way of religion in the midst of a pluralistic social reality (theology) still sided with the humanists? This paper uses the method of studying the social context and orientation of humanism in the early modern era and the results are in reality, then linked with theology to be applied to contemporary plural social reality. The author uses the perspective of M. Amin Abdullah which is based on the epistemology of Irfani associated with the view of the World Community and Ethics in favor of human values. The result is that Irfani provides the basis for unity in differences orunity in diversity. Views of the World Community, irfani became the basis that everyone in all countries in the world should not identify himself as the most important and most prominent because the nation, religion, profession and race. Ethics is, because it is not just a normative prohibition but rather is the peak of the accumulation of one's intelligence operationalization ability or intelligence, then the concept of ethics (thinkers or philosophers or theologians) It is hoped that it can provide a creative basis for rules or morals that can favor universal human values.
REVITALISASI MA'HAD AL-JAMI'AH IAIN PEKALONGAN DALAM MENYONGSONG KAMPUS MERDEKA BELAJAR Muhammad Mufid; Jainul Arifin
AL-TARBIYAH: Jurnal Pendidikan (The Educational Journal) Vol 31, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teachers Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.94 KB) | DOI: 10.24235/ath.v31i2.9198

Abstract

Abstrak Kebijakan merdeka belajar kampus merdeka dengan program pertukaran pelajar dan praktik kerja merupakan transformasi refleksi dan aksi dalam tubuh perguruan tinggi keagaman islam. Di satu sisi kebijakan tersebut berupaya merespon era disrupsi dengan meningkatkan mutu lulusan. Di sisi yang yang lain kebijakan tersebut mereduksi distingsi perguruan tinggi keagaman islam sebagai pusat kajian pendalaman ilmu-ilmu keislaman. Untuk itu tujuan dalam penelitian ini adalah mengungkap gerak ma’had al-jami’ah sebagai basis tafaqquh fiddin dalam menyongsong merdeka belajar kampus merdeka pada perguruan tinggi keagamaan islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif library research dengan pendekatan deskriptif analitik. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal penting. Pertama, Peningkatan Kompetensi lulusan melalui program Dirasah Tahsin al-Qur’an, Dirasah Tahfidz al-Qur’an, Dirasah Kitab Turast, program Praktikum Ibadah-Tilawah, program Pesantren Mitra Mahasantri, program Mahasiswa Cendekia. Kedua, adanya pengintegrasian muatan mata kuliah keilmuan keislaman dalam kebijakan merdeka belajar kampus merdeka. Ketiga, Penguatan mutu lulusan yang kuat dalam metodologi ilmiah dan sikap moderat dalam beragama dengan menjalin koneksi dan kerjasama dengan para ilmuwan, pondok pesantren, forum komunikasi diniyah takmiliyah.Kata kunci: ma’had al-jami’ah, kampus merdeka belajar, perguruan tinggi keagamaan islam Abstract The policy of independent campus freedom to learn through student exchange programs and work practices is a transformation of reflection and action within Islamic religious universities. On the one hand, the policy seeks to respond to the era of disruption by improving the quality of graduates. On the other hand, it reduces the distinction of Islamic religious universities as centers of study to learn Islamic sciences. Because of that, the purpose of this study was to reveal the movement of ma’had al-jami’ah as the basis for tafaqquh fiddin to prepare for independent campus, freedom to learn at Islamic religious universities. This study used a qualitative library research method with an analytical descriptive approach. The results of the study show some important points. First, the improvement of the graduates’ competence through Dirasah Tahsin Al-Qur'an program, Dirasah Tahfidz Al-Qur'an, Dirasah Kitab Turas, Praktikum Ibadah-Tilawah, Pesantren Mitra Mahasantri, and Mahasiswa Cendikia programs. Second, there is integration of the Islamic science content courses in independent campus freedom to learn policy. Third, the reinforcement of graduates’ quality who master scientific methodologies and religious moderation attitudes well by establishing connections and collaborations with scientists, Islamic boarding schools, and diniyah takmiliyah communication. forums.Keywords: ma’had al-jami’ah, independent campus freedom to learn, Islamic religious universities
PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN MELALUI METODE TA’ZIR (STUDI ANALISIS SANTRIWATI PONDOK PESANTREN BUSTANUL MANSURIYAH) Amma Chorida Adila; Jainul Arifin; Razie Bin Nasarruddin
Journal of Islamic Education : The Teacher of Civilization Vol 3, No 1 (2022): Volume 3 No. 1 Maret 2022
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Pendidikan karakter itu penting karena krisisnya moral dan adab pada generasi muda saat ini. Moral dan adab yang baik terbentuk melalui pembiasaan yang dilakukan secara konsisten.   Pada umumnya penilaian kualitas lembaga pendidikan terlihat dari tingkat kedisiplinan yang ketat. Sebagaimana pendidikan kedisiplinan yang ketat banyak dilakukan pada pondok pesantren. Fokus penelitian ini mengenai kedisiplinan santriwati di pondok pesantren Bustanul Mansuriyah. Hal ini dikarenakan hampir setiap minggu sistem laporan ta’ziran bidang keamanan kebanyakan dari santriwati. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa kasus ta’zir yang dilakukan oleh santriwati di pondok pesantren Bustanul Mansuriyah. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  pendekatan kualitatif bersifat deskriptif dengan jenis penelitian lapangan. pembentukan karakter disiplin itu berpengaruh pada suatu kinerja kegiatan. Penerapan tata tertib dan peraturan tidak akan berjalan dan dipatuhi oleh para santri jika tidak adanya hukuman yang membuat efek jera. Pondok pesantren Bustanul Mansuriyah berusaha menggerakkan bidang keamanan pondok untuk mengawasi, memantau dan mencatat kegiatan para santri secara ketat. Bidang keamanan di pondok pesantren Bustanul Mansuriyah ini telah menerapkan metode ta’zir dengan baik terhadap para santri, khususnya dalam penelitian ini adalah santriwati.Kata kunci: Kedisiplinan, ta’zir, pondok pesantren Bustanul Mansuriyah